Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LEGALITAS USAHA MIKRO KECIL


DAN MENENGAH (KONVEKSI KAOS)

Disusun Oleh :

1. Alif Khoiruzzaman (2202066)


2. Fadzillah Nur Aini (2202046)
3. Sitta A’maluna (2202050)
4. Mukhammad Marhi Abtohi (2202063)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK INFORMATIKA


POLITEKNIK PURBAYA

2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumus Masalah................................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................................4
2.1 Profil Tempat Usaha.........................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................................9
KESIMPULAN...................................................................................................................................9
3.1 Ringkasan.........................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perusahaan menurut Undang-Undang No.3 tahun 1982 pada Pasal 1 huruf b yang
berbunyi bahwa “Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap, terus menerus, dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh atau laba”. Lebih lanjut, Murti Sumarni
mendefinisikan perusahaan sebagai sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber
daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Senada dengan hal tersebut,
Mr.M. Polak mendefinisikan bahwa sebuah perusahaan ada apabila diperlukan adanya
perhitunganperhitungan tentang laba dan rugi dapat diperkirakan serta segalanya dicatat dari
pembukuan . Berangkat dari berbagai definisi mengenai perusahaan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hukum perusahaan memiliki ruang lingkup yang meliputi dua hal pokok,
yaitu bentuk usaha dan kegiatan usaha. Keseluruhan aturan hukum yang mengatur tentang
bentuk usaha dan kegiatan usaha disebut sebagai hukum perusahaan.

Istilah perusahaan juga erat kaitannya dengan istilah korporasi. Menurut Wirjono
Prodjodikoro bahwa korporasi adalah suatu perkumpulan orang, dalam korporasi biasanya
yang mempunyai kepentingan adalah orang-orang yang merupakan anggota dari korporasi
itu, anggota manapun mempunyai kekuasaan dalam peraturan korporasi berupa rapat anggota
sebagai alat kekuasaan yang tertinggi dalam peraturan korporasi korporasi atau perusahaan
adalah suatu kesatuan menurut hukum atau suatu badan susila yang diciptakan undang-
undang menurut suatu Negara untuk menjalankan suatu usaha atau aktivitas atau kegiatan
lainnya yang sah. Dilihat dari bentuk hukumnya, perusahaan diklasifikasikan menjadi
perusahaan badan hukum dan perusahaan bukan badan hukum. Perusahaan badan hukum ada
yang dimiliki oleh swasta, yaitu Perseroan Terbatas (PT),Yayasan, dan Koperasi da nada pula
yang dimiliki oleh Negara yaitu Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan.
Perusahaan badan hukum perseroan terbatas,koperasi, dan yayasan selalu berupa
persekutuan,

1
sedangkan perusahaan bukan badan hukum dapat berupa perusahaan perseorangan dan
perusahaan persekutuan, dan hanya dimiliki oleh pihk swasta6 . Berdasarkan klasifikasi
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga jenis perusahaan menurut bentuknya yaitu
perusahaan perseorangan, perusahaan bukan badan hukum, dan perusahaan yang berbadan
hukum. Dalam penelitian kali ini, fokus kajiannya adalah tentang UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah) baik itu yang perusahaan yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum. Berdasarkan pasal 1 UU No.20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah bahwa pengertian UMKM dipisah masing-masing pada usaha mikro yang terdapat
pada pasal 1 angka 1 UU No.20 tahun 2008, usaha kecil yang terdapat pada pasal 1 angka 2
UU No.20 tahun 2008, dan usaha menengah pada pasal 1 angka 3 UU No.20 tahun 2008.
Definisi dari usaha mikro (pasal 1 angka 1 UU No.20 tahun 2008) adalah usaha produktif
milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Definisi dari usaha kecil (pasal 1 angka
2 UU No.20 tahun 2008) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan anak cabang yang dimiliki,dikuasai,atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil,
sebagaimana dimaksud.

dalam undang-undang ini. Definisi dari usaha Menengah (Pasal 1 angka 3 UU No.20
tahun 2008) adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki,dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

Pasal 6 UU No.20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah dijelaskan
bahwa kriteria UMKM tergantung pada penghasilannya, berikut merupakan kriteria UMKM
berdasarkan penghasilannya menurut pasal 6 UU No.20 tahun 2008 tentang Usaha
Mikro,Kecil,dan Menengah, yaitu:

2
a) Kriteria Usaha Mikro yaitu: memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).

b) Kriteria Usaha Kecil yaitu: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00.
Sampai dengan paling banyak Rp300.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha atau memiliki hasil penjualan lebih dari Rp300.000.000,00 sampai paling banyak
Rp2.500.000.000,000.

c) Kriteria Usaha Menengah yaitu: memiliki kekayaan bersih lebih dari


Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempa
usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,000 (dua miliar lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah)

1.2 Rumus Masalah


1. Bagaimana Cara Mengetahui Legalitas Suatu UMKM

2. Bagaimana Konsekuensi, Apabila Suatu UMKM Tidak Memiliki Legalitas.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Penelitian tentang legalitas suatu UMKM ini kami lakukan di wilayah Kota Surabaya,
Jawa Timur. Dalam penelitian kali ini kami memilih UMKM di bidang Konveksi Kaos
dikarenakan menjamurnya bisnis di bidang konveksi kaos dan sedikitnya UMKM yang
mendaftarkan merek dan SIUP. Berikut ini merupakan profil tempat usaha, diantaranya:

2.1 Profil Tempat Usaha


1. Tokobadjoedoeatoedjoh (TB27) Toko Baju Dua Tujuh adalah toko kaos yang
menjual berbagai macam kaos supporter persebaya dan juga bergerak di situs daring (Online).
Toko ini berdiri sejak 10 Juni 2017, semulanya hanya menjual kaos melalui media sosial
hingga akhirnya mendirikan toko secara offline yang berada di Jalan Genteng Besar Surabaya
No. 102, Surabaya. Toko yang ditempati saat ini masih menyewa. Harga kaos yang
ditawarkan bervariasi mulai harga Rp.80.000,- hingga Rp.110.000,-. Untuk tempat usaha
tersebut masih belum memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan juga Tanda Daftar
Usaha Perdagangan (TDUP). Untuk penghasilan toko ini tidak menentu, tergantung ada
pertandingan tersebut dikatakan penghasilan Bulan lalu sekitar Rp.2.000.000,-. Ketika ada
pertandingan persebaya, penjualan dan pendapatan meningkat. Merek Kaos tersebut juga
masih belum didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

2. Pylometric Pylometric adalah toko yang menjual berbagai macam kaos dan juga
jaket. Toko ini berada di Jalan Pulo Wonokromo Nomor 298, Surabaya. Toko yang ditempati
saat ini masih menyewa. Harga kaos yang ditawarkan bervariasi mulai harga Rp.35.000,-
hingga Rp.119.000,-. Untuk tempat usaha tersebut masih belum memiliki Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan juga Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP). Pylometric
merupakan nama toko yang menjual baju kaos lengan pendek maupun lengan panjang, jaket,
dan lain sebagainya. Untuk harga sewa mereka membayar tiap tahun sekitar Rp.25.000.000,-.
Penghasilan toko ini per bulannya sekitar Rp.5.000.000,- hingga Rp.10.000.000,-.

4
3. SIVB (Soerabahaiasche Indonesische Voetbal Bond) SIVB adalah toko kaos yang
menjual berbagai macam kaos supporter persebaya dan mereka aktif di jejaring media sosial.
Toko yang ditempati masih menyewa dan mulai berdiri pada tahun 2016, lokasi toko ini
berada di Jalan Raya Manyar Nomor 50, Baratajaya, Surabaya. Harga kaos yang ditawarkan
dimulai dari harga Rp.110.000,- hingga Rp.129.000,-. Toko ini sudah memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) serta telah
mendaftarkan Merk Kaosnya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. SIVB masih
belum pernah bermasalah dengan kaos merek yang bertema serupa. Untuk Penghasilan per
bulan sekitar Rp.8.000.000,- hingga Rp.13.000.000,-

4. Cosmic Clothes Surabaya Cosmic Clothes Surabaya adalah toko kaos yang menjual
kaos dengan merek Cosmic yang bervariasi, tidak hanya kaos saja yang mereka tawarkan
adapula jaket, hoodie, dan sebagainya. Toko ini merupakan cabang dari Cosmic Clothes yang
berada di Bandung. Toko yang ditempati masih menyewa dan mulai berdiri sejak 2011, lokasi
toko ini berada di Jalan Slamet 8A, Surabaya. Toko ini sudah memiliki Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP) serta Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). Merek Cosmic sudah
didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Harga kaos bervariasi
dimulai dari Rp.129.000,- hingga Rp.139.000,-. Untuk penghasilan per bulan sekitar
Rp.50.000.000,- dan untuk penghasilan per tahun sekitar Rp.350.000.000,- hingga
Rp.700.000.000,- berbeda lagi penghasilan jika di pusatnya yaitu di Bandung memiliki
penghasilan per tahunnya sekitar Rp.2.000.000.000,- hingga Rp.3.000.000.000,-.

5. Polos Surabaya Polos Surabaya adalah toko kaos yang menjual kaos polos saja
dengan beberapa macam model kaos. Toko yang ditempati masih menyewa yang berada di
Jalan Ketintang Selatan Nomor 87, Surabaya. Pemilik toko ini awalnya hanya memulai bisnis
ini secara online sejak bulan April 2018 dan mendirikan toko pada saat bulan November
2018. Harga Kaos bervariasi dimulai dari harga Rp.45.000,- hingga Rp.80.000,- jika membeli
dengan borongan harga Rp.38.000,- (untuk 36 pcs), Rp.36.000,- (untuk 72 pcs), Rp.34.000,-
(untuk 100 pcs). Toko Polos Surabaya bekerjasama dengan penjahit local yang berada di
Bandung.

Modal Awal pemilik toko tersebut Rp.1.000.000,- yang awalnya hanya lewat situs
daring (online) yang awalnya menjual sekitar 27 pcs, kemudian mendapatkan keuntungan
tiap bulannya dan tertarik untuk mendirikan toko baju, nama awal toko tersebut Kaos Polos

5
Surabaya, kemudian berubah menjadi Polos Surabaya. Ketika mendirikan Toko pada bulan
November 2018 pendapatan mereka meningkat menjadi Rp.20.000.000,-.

Dari kelima UMKM yang kami teliti terdapat 2 UMKM yang sudah memiliki
Legalitas, yaitu SIVB dan Cosmic Clothes Surabaya. Akan tetapi, terdapat 3 UMKM yang
belum memiliki Legalitas usaha, yaitu Tokobadjoedoeatoedjoh (TB27), Pylometric, serta
Polos Surabaya. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai Legalitas usaha yang
seharusnya dimiliki oleh pelaku usaha UMKM.

Menurut pasal 7 UU No.20 tahun2008 tentang UMKM,bahwa pada pasal 7ayat (1)
menyebutkan bahwa “pemerintah dan Pemerintah Daerah menumbuhkan Iklim usaha dengan
menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi aspek:

a. pendanaan;

b. sarana dan prasarana;

c. informasi usaha;

d. kemitraan;

e. perizinan usaha;

f. kesempatan berusaha;

g. promosi dagang;

h. dukungan kelembagaan;

Dalam hal ini kami menekankan pada aspek perizinan usaha. Yang dimaksud aspek
perizinan usaha dijelaskan pada pasal 12 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang berbunyi : “Aspek perizinan usaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf E ditujukan untuk:

a. menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha dengan sistem pelayanan
terpadu satu pintu; dan

b. membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro dan memberikan keringanan


biaya perizinan bagi Usaha Kecil.

6
Berdasarkan pada pasal 36 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013
tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah yang menjelaskan bahwa: “Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah
dalam melakukan usahanya harus memiliki bukti legalitas usaha”.

Kemudian pada pasal 36 Ayat (2), “Bukti legalitas usaha untuk Usaha Mikro, Usaha
Kecil, dan Usaha Menengah diberikan dalam bentuk:

a. surat izin usaha;

b. tanda bukti pendaftaran;

c. tanda bukti pendataan.

Dari penelitian yang kami lakukan terdapat 2 dari 5 UMKM yang sudah memiliki
legalitas usaha, Pertama, yaitu SIVB (Soerabahaiasche Indonesische Voetbal Bond) dimana
toko ini sudah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP). Kedua adalah Cosmic Clothes Surabaya dimana toko ini juga sudah
memiliki Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP) serta Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP). Kedua UMKM tersebut telah memenuhi pasal 36 Ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dengan terpenuhinya bukti legalitas usaha dalam rangka
pembinaan dan pengawasan pada pasal 50 PP No. 17 Tahun 2013 maka pemegang izin usaha
berhak:

a. Memperoleh kepastian dalam menjalankan usahanya;

b. Mendapatkan pelayanan/pemberdayaan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah

7
Sedangkan, 3 UMKM lainnya, yaitu Tokobadjoedoeatoedjoh (TB27) dengan
penghasilan dikatakan sekitar Rp.24.000.000,- per tahun, berdasarkan penghasilan tersebut
maka dapat dikatakan toko tersebut termasuk Usaha Mikro. Kedua, Pylometric dengan
penghasilan toko per tahunnya sekitar Rp.60.000.000,- dan dapat dikatakan toko Pylometric
termasuk Usaha Mikro. Dan ketiga, Polos Surabaya dengan penghasilan Rp.240.000.000,-
dan termasuk dalam Usaha Mikro. Dalam hal ini,menurut UU No.3 tahun 1982 Tentang
Wajib Daftar Perusahaan Pasal 6 ayat (1) huruf b yang berbunyi: “Setiap perusahaan kecil
perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau dengan memperkerjakan
hanya keluarga sendiri yang terdekat serta tidak memerlukan izin usaha dan tidak merupakan
suatu badan hukum atau suatu persekutuan”. Jadi ketiga perusahaan yang kami teliti yaitu
Tokobadjoedoeatoedjoh (TB27), Pylometric, dan Polos Surabaya yang tidak memiliki SIUP
dan TDUP masih dapat menjalankan usahanya tanpa harus ataupun wajib mendaftarkan SIUP
dan TDUP, karena ketiga perusahaan tersebut dikelola oleh perseorangan dan keuntungan per
tahun kurang dari Rp.300.000.000,-.

8
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Ringkasan
Legalitas Usaha merupakan bagian yang penting dalam menjalankan kegiatan usaha
perdagangan. Legalitas usaha berupa surat izin usaha, tanda bukti pendaftaran, tanda bukti
pendataan. Meski secara umum paal 36 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013
tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah menegaskan bahwa untuk UMKM harus memiliki bukti legalitas usaha seperti,
surat izin usaha,tanda bukti pendaftaran dan tanda bukti pendataan. Akan tetapi, khusus untuk
UMKM mikro menurut pasal 6 ayat (1) huruf b No.3 tahun 1982 tentang wajib daftar
perusahaan bahwa khusus untuk perusahaan kecil perorangan yang dijalankan sendiri dan
hanya mempekerjakan keluarganya sendiri tidak memerlukan izin usaha

Anda mungkin juga menyukai