Anda di halaman 1dari 7

Nama : Robson Melfiantoso

Nim : 859497515

Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah

1. Judul mempunyai fungsi pokok, yaitu menunjukkan kepada pembaca mengenai hakikat objek
penelitian, wilayah dan metode yang digunakan.

Apa saja prinsip yang harus dipegang teguh dalam membuat judul?
 judul harus menggambarkan isi tulisan. Maka jangan ada judul tidak sinkron dengan isi,
atau sebaliknya.
 judul hendaknya jangan terlalu panjang (jangan lebih dari satu kalimat). Namun apabila
terpaksa, maka dapat dibuat judul tambahan (sub judul),
 judul jangan terlalu umum, harus spesifik,
Contoh:
UMUM: “Sikap Petani terhadap Layanan Koperasi”
SPESIFIK: “Sikap Petani Cengkih terhadap Layanan Koperasi X di Kabupaten Y”

UMUM: “Perilaku Konsumen Kondominium di Surabaya”


SPESIFIK : “Respon Konsumen Surabaya terhadap Kondominium Berdasarkan Analisis
Chi Square” (spesifik objeknya, variable penelitian dan juga alat analisisnya)

UMUM :“Strategi Pemasaran PT X”


SPESIFIK :“Strategi Produk PT X Berdasarkan Analisis Perilaku Konsumen”
SPESIFIK :“Strategi Pemasaran PT X Berdasarkan Analisis SWOT” (spesifik)

 judul jangan mengandung singkatan,


 variable penelitian, harus nampak tersirat (bisa juga tersurat/eksplisit/jelas) dalam judul.

KOMPONEN DALAM PENULISAN JUDUL

 Observasi (Pengamatan)

Sebuah penelitian salah satu tujuannya adalah untuk memberi solusi dari
suatu permasalahan yang terjadi. Untuk menemukan masalahnya, kita perlu
melakukan pengamatan awal terlebih dahulu terhadap fenomena yang terjadi,
misalnya di bidang kesehatan. Kita dapat melakukan pengamatan ke sebuah klinik
ataupun ke rumah sakit lalu mencatat setiap proses-proses yang terjadi.

 Menemukan permasalahan

Di dalam observasi yang dilakukan, kita perlu memiliki kepekaan melihat


masalah. Ketika kita dapat menemukan masalah, kita perlu mencatatnya.
Karena bukan hal yang tidak mungkin, dalam suatu proses akan terjadi banyak
masalah. Kumpulkan setiap permasalahan yang terjadi dan catat pula apa saja
hal-hal yang mungkin menjadi faktor pengaruhnya.

 Menentukan topik

Setelah menemukan beberapa permasalahan di lapangan, barulah kita


menentukan topik apa yang akan dibahas sehingga memudahkan kita untuk
fokus pada penelitian yang sedang kita kerjakan. Misalnya kita akan melakukan
penelitian di bidang pendidikan, terdapat beberapa masalah yang sudah
ditemukan misalkan metode mengajar guru yang kurang menarik sehingga
membuat siswa bosan dan mengantuk di kelas atau ditemukan juga
permasalahan banyak siswa yang kemampuan menganalisisnya rendah karena
motivasi belajar yang rendah. Sudah seharusnya kita memilih topik yang sudah
kita kuasai sehingga memudahkan kita membahas dan menganalisis isi karya
tulis kita.

 Menentukan tujuan penulisan

Setelah menentukan topik, tentukan tujuan penulisan. Tujuan penulisan ini


sangat penting dirumuskan karena menggambarkan keinginan peneliti
memperoleh jawaban atas permasalahan yang dibahas. Tujuan menjadi penentu
arah dalam penulisan kita sehingga judul karya tulis yang kita pilih harus
mewakili tujuan penelitian.

 Menentukan manfaat

Setelah tujuan tercapai, pikirkanlah manfaat apa yang akan diperoleh oleh
orang lain setelah tujuan kita tercapai. Pastikan penelitian dan tulisan kita
bermanfaat untuk orang lain.

 Menulis judul

Setelah semuanya ditentukan dan dipikirkan, maka mulailah menulis judul


karya tulis. Menulis judul karya tulis harus memerhatikan beberapa hal di
bawah ini:

 Langsung

Judul karya ilmiah ditulis secara langsung pada pokok permasalahan dan tidak
bertele-tele.

 Diksi (Pilihan Kata)


Penggunaan diksi yang dipilih berbeda dengan diksi tulisan populer lainnya. Diksi
yang diperoleh merupakan diksi yang ilmiah namun tetap dapat dipahami
pembaca.

 Memerhatikan variabel penelitian

Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian.


Variabel penelitian terdapat beberapa jenis, yaitu:

a. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas ini yang dapat
dimanipulasikan untuk memperoleh akibat dari variabel bebas yang
diberlakukan. Misalnya dalam penelitian pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, maka pengaruh cahaya menjadi variabel
bebasnya sehingga dapat dilakukan penelitian terhadap tanaman yang
diberikan cahaya dan tanaman yang tidak diberikan cahaya. Kita akan
memperoleh akibat dari pemberlakuan variabel bebas ini.

b. Variabel terikat

Variabel terikat atau dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat tidak
dimanipulasi, melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dari variabel
bebas. Sesuai contoh sebelumnya, yaitu penelitian pengaruh cahaya
terhadap tinggi tanaman maka variabel terikat penelitian ini adalah tinggi
tanaman.

c. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan


sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dapat
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Misalkan jenis tanaman yang
dipilih untuk melakukan penelitian cahaya dipilih jenis tanaman yang sama,
misalkan tanaman kacang hijau. Maka variabel control dari penelitian ini
adalah jenis tanaman.

2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, pengertian abstrak adalah ikhtisar (karangan,
laporan, dan sebagainya); ringkasan; inti. Definisi ini tentu sejalan dengan fungsi dan esensi
abstrak sebagai ringkasan/inti sebuah karya tulis ilmiah. Abstrak biasanya disajikan dalam dua
bahasa, yaitu bahasa ibu (dimana penelitian diadakan) dan bahasa Inggris. Dalam konteks ini,
abstrak bisa dipahami sebagai sebuah tulisan singkat (berupa ringkasan karya tulis ilmiah yang
lebih rinci) untuk menjelaskan kegiatan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya secara
ringkas, padat, dan jelas. Karena merupakan ringkasan dari keseluruhan karya tulis, abstrak
biasanya ada di bagian awal untuk memudahkan pembacanya memahami garis besar dari karya
tulis yang akan dibacanya.

FUNGSI ABSTRAK
 Komponen Utama Laporan Hasil Penelitian
Abstrak memiliki fungsi sebagai salah satu komponen yang harus ada di bagian awal
laporan hasil penelitian. Tanpa keberadaan dari abstrak, tentusaja sebuah laporan
hasil penelitian menjadi tidak lengkap sehingga lebih sulit untuk dipelajari dan
dipahami pembaca.

 Gambaran Umum Mengenai Isi Laporan Penelitian


Fungsi abstrak yang berikutnya adalah sebagai suatu gambaran umum mengenai isi
laporan penelitian. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa abstrak merupakan
tulisan singkat yang isinya adalah gambaran umum mengenai isi laporan penelitian.
Tanpa abstrak, sebuah laporan penelitian menjadi akan lebih sulit untuk dipelajari.

 Bahan Pertimbangan bagi Pembaca


Fungsi abstrak dalam karya ilmiah sebagai bahan pertimbangan bagi para pembaca
laporan penelitian. Sebelum membaca keseluruhan isi, pembaca laporan penelitian
dapat membaca abstrak terlebih dahulu untuk mengetahui apakah isi atau pun
bahasan laporan penelitian sesuai atau tidak dengan apa yang dicari oleh pembaca.

YANG HARUS DIMUAT DALAM ABSTRAK

Abstrak yang baik disusun secara sistematis dan menyeluruh sesuai fakta. Dimulai dari
latar belakang atau kondisi yang terjadi sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan
strategi atau metode pemecahan yang dilakukan. Terakhir, abstrak perlu mencantumkan
hasil dan kesimpulan yang bisa dipetik dari keseluruhan proses yang telah dilakukan.
Masing masing bagian tersebut cukup dijabarkan dalam satu paragraf saja.
Agar tidak hanya dapat dimengerti dan digunakan dari orang dari negara sendiri, abstrak
biasanya dituliskan dalam dua bahasa yaitu dengan menggunakan bahasa asal dan
Bahasa Inggris. Jumlah kata dalam abstrak sendiri berkisar antara 150-250 kata.

3. TABEL
 Sebelum membuat tabel perhatikan terlebih
dahulu format yang ada pada contoh artikel
terbaru atau petunjuk penulisan.
 Umumnya garis horisontal sepanjang halaman
yang diperbolehkan hanya tiga, yaitu dua pada
bagian atas (judul kolom) dan satu pada
penutup tabel.
 Garis vertikal sama sekali tidak diperbolehkan.
 Dengan demikian, tabel kotak-kotak yang
dihasilkan oleh komputer harus diedit supaya
sesuai dengan format penulisan tabel ilmiah.
 Tabel selalu dibuat dan disiapkan dalam
halaman terpisah dari teks.
 Tabel diberi nomor urut mengikuti angka arab.
 Judul tabel biasanya ditempatkan di atas tabel.
 Perhatikan format penulisan judul tabel,
apakah ditulis di tengah, cetak miring atau left
justification.
 Kadang-kadang kata tabel dan nomor tabel
ditulis dengan cetak tebal.
 Sistem penulisan satuan peubah yang
ditabulasikan perlu diperhatikan dengan
cermat, apakah cetak miring setelah koma, atau
dalam tanda kurung.
 Angka-angka dalam tabel sebaiknya diformat
menurut titik desimal supaya angka tersusun
menurut besarannya.
 Jumlah angka di belakang koma juga harus
diperhatikan sesuai dengan makna angka
tersebut.
 Dengan demikian, angka di belakang koma
tidak harus empat atau tiga, atau dua. Kalau
memang tidak perlu, tanda koma tidak perlu
dicantumkan.
 Jangan lupa memasukkan data sd atau se atau
sem untuk setiap data dalam tabel supaya
pembaca bisa melihat variasi dan sebaran data
anda.
 Kalau perlu jumlah pengamatan perlu juga
dicantumkan dalam tabel atau sebagai catatan
kaki pada tabel.
 Superskrip untuk taraf perbedaan statistik
harus ditambahkan.
 Satuan seragam (di seluruh tabel, atau kolom,
atau baris)
 Gunakan hanya satuan SI
 Bedakan 0, tak ada data, dan tak diuji
 Bentuk tidak terlalu panjang dan “kurus”, serta
optimumkan pemakaian ruang
 Kalau penyajian data tidak memerlukan
banyak kolom tetapi memerlukan baris,
gunakan bentuk cetakan portrait.
 Untuk data yang banyak memerlukan kolom,
bisa menggunakan bentuk cetakan landscape.
 Yang paling baik adalah menyusun data pada
tabel sesuai dengan urutan penyajian dan
pembahasan dalam teks.
 Untuk menunjukkan pengaruh utama atau
interaksi, biasanya diberikan simbol * atau **untuk p < 0.05 atau p < 0.01.
GAMBAR
 Gambar yang dimaksud di sini meliputi grafik,
foto, diagram, bagan, peta, denah, dan gambar
lainnya.
 Penyiapan ilustrasi harus sesuai dengan
ketentuan yang telah digariskan oleh jurnal
yang akan dituju.
 Ilustrasi dalam bentuk foto, diagram, bagan,
peta, atau denah umumnya tidak banyak lagi
yang bisa dimodifikasi untuk mengubah
penampilan ilustrasi.
 Pembahasan yang lebih rinci akan diberikan
pada grafik yang dibangun dari angka-angka
hasil pengamatan.
 Figur atau grafik digunakan untuk menyajikan
data yang sangat banyak.
 Setiap gambar dicetak pada halaman terpisah.
 Untuk tidak membingungkan editor atau
reviewer, tuliskan nomor gambar dan nama
penulis pada file gambar.
 Karena gambar tidak disertai dengan judulnya,
jangan sampai salah memberikan nomor
gambar atau salah mengurutnya dalam
naskah.
 Simbol-simbol yang digunakan dalam gambar
sebaiknya dijelaskan dalam judul gambar.
 Sumbu yang digunakan juga cukup satu
sumbu x dan satu sumbu y.
 Anda bisa menggunakan dua sumbu y kalau
menggabungkan beberapa data dalam satu
sumbu yang satuannya berbeda.
 Biasanya kalau beberapa gambar digabung
dalam satu sumbu, sering kali
membingungkan, terutama dalam pemberian
simbol.
 Cara alternatif yang lebih menarik adalah
dengan menyusun secara vertikal beberapa
gambar menjadi satu gambar.
 Gambar yang disusun tersebut bisa
mempunyai satuan sumbu x yang sama atau
berlainan.
 Dalam penyajian gambar jangan lupa
memberikan judul sumbu x dan y serta
satuannya.
 Jangan membuat grafik berwarna, gunakan
hitam putih.
 Kontras gambar juga harus jelas, dan huruf
pada judul sumbu juga harus berkualitas
4. DAFTAR PUSTAKA
Spears,D & Gale,J.(2013).Improving Reading Skills.NewYork:Mc Craw Hilss

5. CONTOH SARAN
Terkait dengan hal tersebut, saya menyarankan beberapa hal untuk diperhatikan, seperti:

 Menciptakan alat peraga sederhana agar pembelajaran dapat dilakukan dengan


luas sehingga tercipta guru guru yang profesional.
 Untuk pengembangan dan pengadaan media pendidikan (alat peraga) maka dapat
mengimplementasikan eksistensi manajemen dan gugus sekolah.
 Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan makalah di kemudian
hari.

CONTOH SARAN II

Untuk kesempurnaan dan tercapainya luaran dari karya ini, penulis


merekomendasikan beberapa saran diantaranya:

 Mengadakan penelitian pengembangan tentang keefektifan destilator bertenaga


matahari dan angin dengan pengujian berdasar pada kondisi riel lingkungan
 Mengimplementasikan dalam skala besar di daerah pesisir pantai yang mengalami
krisis air bersih untuk melihat impact secara nyata pada kawasan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai