Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

NAMA : ANISA FITRI AMARETA

KELAS : 3 C

NIM : 857811506

JAWAB :

1. Unsur instrinsik cerita anak “ akibat suka berebut”


a. Tema cerita : pertengkaran
b. Amanat : kita harusnya selalu berbagi dengan sesama apalagi dengan saudara kita karena
jika mau berbagi kita tidak akan rugi. Kita tidak boleh saling bertengkar dengan saudara
karena akan membuat kita menyesal di kemudian hari.
Kalimat penguat : “ ah, andai kita tidak bertengkar, mungkin kita sudah bisa menagkap
angsa itu. Lihatlah sekarang. Angsa itu sudah pergi entah kemana. Kita pun tak bisa makan
daging angsa malam ini.” Sesal sang kakak. Tidak seharusnya mereka mementingkan diri
sendiri.
c. Tokoh :
- Tokoh sentral : kakak dan adik
- Tokoh bawaan : kakek
Kalimat penguat tokoh sentral :
“ ada dua bersaudara yang memiliki hobi memanah. Hari ini mereka ingin berburu di padang
rumput dekat sungai.”
Kalimat penguat tokoh bawaan :
“ lebih baik kita minta pendapat kakek saja. Mungkin kakek bisa memberi keputusan yang
adil untuk kita”
d. Latar : di padang rumput dekat sungai dan dirumah.
Kalimat peguat :
- Hari ini mereka ingin berburu di padang rumput dekat sungai.
- Mereka pulang kerumah untuk meminta saran kakek mereka.
e. Alur : maju
Kalimat penguat :
- Orientasi : ada dua bersaudara yang memiliki hobi memanah. Hari ni mereka ingin
berburu di padang rumput dekat sungai. Biasanya disana ada angsa yang melintas.
Mereka berdua memang sangat suka memakan daging angsa. Setelah mengambil busur,
mereka berangkat ke padang rumput.
- Komplikasi : kedua kakak beradik itu justru bertengkar. Mereka bahkan tidak menyadari
bahwa angsa buruan mereka sudah terbang jauh.
- Resolusi : “lebih baik kita minta pendapat kakek saja. Mungkin kakek bisa memberi
keputusan yang adil untuk kita” usul sang kakak
Sang adik pun setuju. Mereka pulang kerumah untrtuk meminta saran kakek mereka.
begitu sampai dirumah, kakak menceritakan yang terjadi, kakek justru tertawa.
“ kenapa tidak kalian bagi dua saja angsa itu ?separuh bisa dibakar dan separuh bisa
direbus” saran kakek
f. Sudut pandang : sudut pandang orang ketiga
Kalimat penguat : mereka berdua sangat suka memakan daging angsa.
2. Unsur instrinsik puisi tuhan telah menegurmu dan buktinya :
a. Tema : ketuhanan
Kalimat penguat :
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“tuhan telah menegurmu dengan menahan kesabaran”
b. Amanat : tuhan selalu menegur manusia dengan cara tuhan sendiri dan tuhan menginginkan
umatnya mengingat dirinya dan selalu menjalankan ibadah.
c. Sikap, suasana atau nada dan perasaan dalam puisi :
- Suasana / nada : menggurui
Kalimat penguat :
“adakah kau dengar?”
- Perasaan : sedih
Kalimat penguat :
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat semayub suara adzan”
d. Tipografi : konvensional
Kalimat penguat :
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat perut anak anak kelaparan”
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat semayub suara adzan”
“tuhan telah menegurmu dengan menahan kesabaran”
“lewat gempa bumi yang mengguncang”
“deru angina yang meraung kencang”
“Hujan dan banjir yang melintang pukang”
“adakah kau dengar?”
e. Enjabemen : -
f. Akulirik : kamu dan kau
Kalimat penguat :
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
g. Rima :
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat perut anak anak kelaparan”
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat semayub suara adzan”
h. Pengimajian :
- Citraan penglihatan (Tuhan telah menegurmu lewat perut anak-anak yang kelaparan)
- Citraan pendengaran (Tuhan telah menegurmu lewat semayu suara adzan)
i. Gaya Bahasa :
Gaya Bahasa baris puisi “Deru angin yang meraung-raung kencang” menggunakan
gaya bahasa penginsanan(personifikasi),
yaitu menganggap benda mati memiliki kemampuan seperti makhluk
hidup.
Ritme dalam puisi menggunakan pengulangan bunyi.
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat perut anak anak kelaparan”
“tuhan telah menegurmu dengan sopan”
“lewat semayub suara adzan”

Anda mungkin juga menyukai