Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika Kelompok Sosial
Tugas ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dinamika kelompok sosial yang terdapat
di paguyuban arisan keluarga serta faktor yang mempengaruhi dinamika sosial yang terjadi
dalam kelompok tersebut.
Laporan ini dalam bentuk penelitian kualitatif dan menggunakan metode wawancara.
Menggunakan metode kualitatif karena laporan ini bersifat deskriptif selain itu metode
pengumpulan data menggunakan metode wawancara. Terdapat 3 informan yang ditentukan
secara random (random sampling) yaitu 2 anggota dan seorang bendahara kelompok.
BAB PEMBAHASAN
Dinamika kelompok sosial di lingkungan sekitar kita banyak. Kita ambil satu contoh,
yaitu kelompok sosial arisan keluarga. Kelompok sosial ini berbentuk paguyuban
(gemeinschaft). Menurut Ferdinand Tonnies, kelompok paguyuban itu dimana anggota
anggotanya saling terikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta relatif
abadi. Kelompok arisan keluarga termasuk kedalam gemeinschaft by blood; yang berarti anggota
saling terikat oleh hubungan kekerabatan. Di dalam arisan keluarga, para anggota keluarga saling
berkumpul dan mengakrabkan diri dengan tujuan bersilahturahmi antar keluarga dan mempererat
ikatan kekerabatan. Para anggota kelompok tergabung ke dalam kelompok arisan keluarga
didasari oleh ikatan kekerabatan yang membuat mereka secara otomatis tergabung kedalam
kelompok tersebut.
Didalam suatu kelompok sosial tentu saja ada norma yang berlaku, norma-norma yang terdapat
di dalam kelompok arisan keluarga yaitu :
Norma-norma tersebut selalu dipatuhi oleh anggota kelompok dan masih berlaku meskipun di
masa pandemi saat ini. jika dulu harus membayar uang arisan saat acara arisan digelar maka
sekarang para anggota tidak diwajibkan untuk hadir dan membayar uang arisan bisa melalui
transfer. Memang dengan transfer lebih mudah, akan tetapi kekurangannya saat ini adalah para
anggota jarang berinteraksi secara langsung yang membuat perasaan canggung dikarenakan
sudah lama tidak bertemu.
Norma yang berubah yaitu membayar uang arisan; sebelum pandemi anggota akan
membayarkan uang arisannya dengan bendahara secara langsung dan selalu tepat waktu. Tetapi
di masa pandemi, uang arisan dibayarkan melalui transfer ke bendahara. Yang berubah adalah
bentuk interaksinya. Yang pertama secara langsung dan yang kedua secara tidak langsung.
Dikarenakan imbauan untuk tidak berkumpul maka para anggota berinisiatif untuk membuat
grup whatsapp, disitu para anggota akan saling berbincang meskipun tidak saling bertemu.
Jika ada yang menanyakan apakah pernah terjadi konflik di dalam kelompok maka jawabannya
tidak pernah karena sesama anggota saling menjaga. Satu sama lain tidak ingin melukai
saudaranya sendiri. Jadi tidak pernah ada konflik.
Kohesi kelompok arisan keluarga sangat tingi. Sebelum masa pandemi, anggota akan berkumpul
dan saling menjenguk jika ada saudaranya yang sakit. Di masa pandemi, dikarenakan tidak boleh
ada kerumunan maka anggota hanya bisa menyemangati saudaranya yang sakit melalui telepon
dan meberikan bantuan bersama melalui uang kas.
Efektifitas di dalam kelompok sangat tinggi dikarenakan perasaan saling terikat oleh hubungan
kekeluargaan antar anggota membuat satu sama lain saling merasakan kesusahan yang dialami
oleh saudaranya yang lain. Jadi para anggota akan saling bahu membahu untuk menolong
saudaranya yang sedang kesusahan tersebut.
Di dalam kelompok ini tidak ada ketua, berarti tidak ada yang memegang kendali penuh atas
kelompok. Pada kelompok ini sesama anggotalah yang mengurus dan menjalankan kelompok.
Yang ada hanya bendahara yang bertugas secara khusus mengurus uang arisan dan kas
kelompok. Bendahara ditunjuk melalui kesepakatan bersama para anggota.
PENUTUP
Disimpulkan bahwa dinamika kelompok sosial paguyuban arisan keluarga didasari oleh faktor
eksternal yaitu faktor perubahan situasi sosial dimana kurangnya interaksi antar anggota yang
diakibatkan oleh pandemi saat ini.
Pada saat melakukan wawancara, para anggota kelompok sangat menerima kehadiran saya. Foto
diatas merupakan dokumentasi pada saat berlangsungnya acara arisan keluarga.
Tips :
Selalu mempersiapkan diri dengan segala kemungkinan yang akan terjadi di lapangan.
Selalu mencatat ataupun merekam wawancara agar tidak melupakan detail penting
supaya tidak ada informasi yang terlewat.