Anda di halaman 1dari 21

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

Demam Berdarah Dengue (DBD)

OlehKelompok B3:
1. Syafia Juliana 20281052
2. Wiwi Anggita Sari 20281060
3. B DwiMaharanu 20281071
4. Mirawati 20281080
5. Alifia Nadira 20281084
6. Wira

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkankehadirat Tuhan Yang Maha Esakarenaataskehendaknyalah kami


dapatmembuattugasMakalahinitepat pada waktu yang
sudahdirencanakanuntukterselesaikannyadenganbaik. Tugas
Makalahinimengangkattemaberjudul “Demam Berdarah Dengue (DBD)”.

MakalahinidisusundalamrangkamemenuhitugasmatakuliahEpidemiologiPenyakitMenular.
PenulismenyadaribahwadalampenulisanMakalahinimasihmemilikibanyakkesalahan dan
kekeliruan. Oleh karenaitu kami sangat mengharapkan saran dan
kritikdaridosenpengampumatakuliahEpidemiologoPenyakitMenularsertateman-teman yang
membacanya.

Akhir kata
sayaucapkanpermohonanmaafapabilaterdapatkesalahanataukekeliruandalampembuatan paper ini
dan semogaMakalahinibisa di terimadenganbaiksertatentunyabermanfaatuntukkitasemua.

Mataram, 31 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Definisi..........................................................................................................................3
2.2 Sejarah...........................................................................................................................3
2.3 Kasus di Indonesia...................................................................................................3
2.4 Epidemiologipenyakitberdasarkanorang,tempat&waktu.........................................4
2.5 Identifikasi Host, Agent dan Environment..............................................................5
2.6 Gejala.......................................................................................................................10
2.7 Faktor Resiko...........................................................................................................11
2,8 Riwayat Alamiah Penyakit......................................................................................13
2.9 Upaya Pencegahan&Penanggulangan.....................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demam Berdarah Dengue adalahpenyakitmenular yang disebabkan oleh virus dengue
dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.DemamBerdarahDengue (DBD) atau yang
disebut Dengue Haemorragic Fever merupakan salah satupenyakitmenularakut yang
menjadimasalahkesehatan dunia terutama pada negara-negara
berkembangtermasukIndonesia.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
menjadimasalahkesehatan di Indonesia yang
menimbulkankeresahanmasyarakatkarenaperjalananpenyakitnya yang cepat dan
dapatmenyebabkankematiandalamwaktusingkat. Sampaisaatiniyangjadivektorutamayaitu
Aedes aegypti. Peningkataninsidensi dan penyebarluasanDemamBerdarahDengue
(DBD)tersebutdidugaeratkaitannyadengankepadatanvektor yang sangat tinggi dan
didukungdenganmeningkatnyamobilitaspenduduk oleh
karenameningkatnyasaranatransportasidalamkotamaupunluarkota. Seluruh wilayah Indonesia
mempuyairesikountukterjangkitpenyakitDemamBerdarah Dengue (DBD)kecualidaerah yang
memilikiketinggianlebihdari1.000 meterdiataslaut. (Depkes. R.I, 2006)

Demam berdarah dengue (DBD) adalahsuatupenyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
dengue. DBD adalahpenyakitakutdenganmanifestasiklinisperdarahan yang menimbulkansyok
yang berujungkematian. DBD disebabkan oleh salah satudariempatserotipe virus dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 serotipe DBD: Dengue 1, 2, 3 dan 4 di mana
Dengue tipe 3 merupakanserotipe virus yang dominanmenyebabkankasus yang berat. Dalam
tubuhmanusia, virus memerlukanwaktu masa tunas 4–6 hari (intrinsic incubation period)
sebelummenimbulkanpenyakit. Terbentuknyakompleks antigen
antibodiakanmengaktivasisistemkomplemen. Pelepasan C3a dan C5a akibataktivasi C3 dan
C5 menyebabkanmeningginyapermeabilitasdindingpembuluhdarah dan merembesnya plasma
melaluiendoteldindingpembuluhdarah. Renjatanberatdapatterjadijika volume plasma
berkurangsampailebihdari pada 30% dan berlangsungselama 24-48 jam. Renjatan yang
tidakditanggulangisecaraadekuatakanmenimbulkananoksiajaringan, asidosismetabolik dan
kematian. [Medula Unila.2014;2(2) : 1-15]

Demam berdarah dengue adalahpenyakit yang terdapat pada anak dan


dewasadengangejalautamademam, nyeriotot dan sendi, yang
biasanyamemburuksetelahduahari pertama.1 Penyakitdemamberdarah dengue merupakan
salah satumasalahkesehatanmasyarakat di Indonesia yang
jumlahpenderitanyacenderungmeningkat dan penyebarannyasemakinluas

Demam Berdarah Dengue (selanjutnyadisingkat DBD) umumnyaditemukan di


daerahtropis dan sub-tropis. WHO memperkirakanbahwahampir 50 jutainfeksi DBD
terjadisetiaptahun di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam dengue dan demamberdarah dengue adalahpenyakitinfeksi yang disebabkan oleh
virus dengue denganmanifestasiklinisdemam, nyeriotot dan/ataunyerisendi yang disertai
leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesishemoragik. Pada
demamberdarah dengue terjadiperembesan plasma yang ditandaidenganhemokonsentrasi
(peningkatanhematokrit) ataupenumpukancairan di ronggatubuh

2.2 Sejarah Demam Berdarah Dengue (DBD)

Awal Mula KemunculanWabahinipertama kali terjadi di dunia pada 1780-an, tepatnya di


Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Pada awalkemunculannya, penyakitinidinamakan Dengue
Fever. Seiring bergulirnyawaktu, pada 1950-anpenyakit DBD mulaimuncul dan
menjadiwabahbesar di kawasan Asia Tenggara, yakni di Filipina. Kemudian,
wabahiniterusmengalamiekspansigeografiskebeberapa negara lainnya, salah
satunyaIndonesia.Pada 1968, kasus DBD pertama di Indonesia dilaporkanterjadi di Jakarta
dan Surabaya. Tercatatsebanyak 96 kasus yang ditemukandenganjumlahkasusterkonfirmasi
DBD sejumlah 56 kasus dan 16 di antaranyameninggal dunia. Sementaraitu, pada 2016
terjadilonjakankasus DBD dan angkakematiankarena DBD. Jumlahkasus yang terjadi pada
saatitumencapai 204.171 kasus dan terdapat 1.598 orang korban meninggal dunia.

2.3 Kasus di Indonesia

Di Indonesia, DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun 1968,


tetapikonfirmasianalisisbarudiperolehtahun 1970. Di jakarta, kasuspertamadilaporkan pada
tahun 1969. Kemudian DBD berturut-turutdilaporkan di Bandung dan Yogyakarta (1972).
Epidemipertama di luar Jawa dilaporkantahun 1972. Di Sumatera Barat dan Lampung,
disusul Riau, Sulawesi Utara, dan Bali. Saat ini DBD sudahendemis di
banyakkotabesarbahkansejaktahun 1975 penyakititutelahberjangkit di daerahpedesaan.
Sejaktahun 1994, seluruhprovinsi di Indonesia telahmelaporkankasus DBD dan tahun 1996
telahbergeserdariusiaanak-anakkeusia dewasa.4 Daerah yang banyakmelaporkankasusadalah
Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.5
Jumlahkasus DBD di Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 156.086
kasusdenganjumlahkematianakibat DBD sebanyak 1.358 orang, IR 65,7 per 100.000
penduduk dan CFR sebesar 0,87%. Di Provinsi Jawa Tengah tercatatsebanyak 19.871
penderita DBD, dengan 251 kematian, CFR sebesar 1,26% dan IR 60,46 per 100.000
penduduk. Demam berdarah dengue termasukdalam 10 besarpenyakitrawatinap di
rumahsakittahun 2010 dan menempatiperingkatkedua

Keberhasilanupayapenanganankasus DBD initerutamaditentukan oleh


penemuanpenderitasecaradini dan manajemenkasus yang efektif,
sertakegiatanpenyelidikanepidemiologi,
sebagaiupayamemutuskanmatarantaipenularanpenyakit DBD. Tingginyakasus,
terutamakematianakibat DBD di Indonesia tidakterlepasdarikontrol dan pencegahan yang
lemah oleh berbagaipihak, khususnyadaripemerintah dan masyarakat. Faktor lain yang
berpengaruhadalahbelumtersedianyaobatspesifikatauvaksinuntukmenanganiinfeksiakibat
virus dengue.

2.4 EpidemiologibetdasarkanOrang,Tempat& Waktu

a. Berdasarkan orang
Nilai incidence ratedikotaBlitartahun 2015 hinggatahun 2017 dikategorikandalam IR
yang sangat tinggi. Pada tahun 2016 terjadipeningkatanjumlahpenduduk dan
jumlahkasusdemamberdarah, namun pada tahun 2017
terjadipenurunankasusdemamberdarah pada jumlahpenduduk yang tetap.
b. Berdasarkantempat
Tahun 2015 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulanFebruari, terdapat 29 kasus
yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitaradalahtermasuktinggiyaitu 20
kali dalam 1 bulan. Curah hujantertinggi di Kota Blitarterjadi pada bulanDesemberyaitu
26 kali dalam 1 bulan, namun pada bulantersebuttidakditemukankasusdemamberdarah.
c. Berdasarkanwaktu
Tahun 2016 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulanFebruari dan Maret, terdapat
47 kasus yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitar pada bulanFebruari
dan Maret adalahtermasuktinggiyaitu 25 dan 23 kali dalam 1 bulan. Pada
puncakcurahhujantertinggi pada bulan Oktober terdapatsedikitkasusdaripadabulan-
bulanlainnya. Tahun 2017 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulan Januari,
terdapat 28 kasus yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitar pada bulan
Januari adalahtermasuksedang yaitu19 dalam 1 bulan. Pada puncakcurahhujantertinggi
pada bulanFebruariterdapatkasuslebihkecildaripadabulan Januari. Pola yang didapatkan
pada masing-masing tahunadalahbilacurahhujanberadadipuncak,
makaangkakasusditemukantidakterlalutinggidaripadabulan-bulanlainnya yang
memilikicurahhujan yang tingginamunbukantermasukpuncakcurahhujantertinggi pada
tahuntersebut. Pola waktuangkakejadian DBD terjadi paling sering pada bulan Januari
dan Februari.

2.5 IdentifikasiHost,Agent& Environment

1. Agent (virus dengue)


Agent penyebabpenyakit DBD berupa virus dengue dari genus Flavivirus (Arbovirus
Grup B) salah satu genus Familia Togaviradae, dikenaladaempatserotlpe virus dengue
yaitu Den-I, Den-2, Den-3, Den-4, virus dengue inimemiliki masa inkubasi yang
tidakterlalu lama yaituantara 3-7 hari, virus akanterdapat di dalamtubuhmanusia.
Dalam masa tersebutpenderitamerupakansumberpenularpenyakit DBD.
Agent (penyebabpenyakit) yaitusemuaunsuratauelemenhidup dan mati yang
kehadiranatauketidakhadirannya, apabila di ikutidengankontak yang
efektifdenganmanusiarentandalamkeadaan yang memungkinkanakanmenjadi stimulus
untukmengisi dan memudahkanterjadinyasuatu proses penyakit. Dalam halini yang
menjadi agent dalampenyebaranpenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
virus Dengue (Fitriyani, 2007: 4)

2. Host (Manusia)
Host adalahmanusia yang pekaterhadapinfeksi dengue, beberapafaktor yang
mempengaruhimanusiaadalah:

a. Jenis kelamin
Sejauhinitidakditemukanperbedaankerentananterhadapserangan DBD
dikaitkandenganperbedaanjeniskelamin (gender). Di
Philipinadilaporkanbahwarasioantarjeniskelaminadalah 1:1. Di
Tailandtidakditemukanperbedaankerentananterhadapserangan DBD antaralaki-
laki dan perempuannamunperbedaanangkatersebuttidaksignifikan, Singapura
menyatakanbahwaInsiden DBD pada anaklaki-lakilebihbesardari pada
anakperempuan.
b. Umur
 Kelompokumurakanberpengaruhterhadappenularanpenyakit.
Beberapapenelitian yang
telahdilakuaknmenunjukanbahwakelompokumur yang paling
banyakdiserang DBD adalahkelompok<15 tahun, yang
sebagianbesarmerupakanusiasekolah.
 Kondisisosialekonomiakanmempengaruhiperilakumanusiadalammemper
cepatpenularanpenyakit DBD, sepertikurangnyapendinginruangan (AC)
di daerahtropismembuatmasyarakat duduk-duduk diluarrumah pada pagi
dan sorehari. Waktu pagi dan sore tersebut
Merupakansaatnyamuk Aedes aegypti mencarimangsanya
 Tingkat kepadatanpenduduk.
Penduduk yang padatakanmemudahkanpenularan DBD
karenaberkaitandenganjarak terbang nyamuksebagaivektornya.
Beberapahasilpenelitianmenunjukkanbahwakejadianepidemi DBD
banyakterjadi pada daerah yang berpendudukpadat.
 Imunitas
Imunitasadalahdayatahantubuhterhadapbendaasingatausistemkekebalan.
Jika sistemkekebalantubuhrendahataumenurun,
makadenganmudahtubuhakanterserangPenyakit
 Status gizi
Status izidiperolehdarinutrisi yang diberikan.
Secaraumumkekurangangiziakanberpengaruhterhadapdayatahan dan
responsimunologisterhadappenyakit.

3. Environmen(Faktor Lingkungan)
Faktor lingkungan yang diklasifikasikanatasempatkomponenyaitu
lingkunganfisik, lingkungankimia, lingkunganbiologi dan lingkungansosial.
a. LingkunganFisik
Lingkunganfisikmencakupkeadaaniklim yang terdiridaricurahhujan,
kelembabanudara, suhuudara, kecepatanangin, sinarmatahari, dan
ketinggiantempat.
Lingkunganfisikberpengaruhlangsungterhadapkomposisispesiesvektor habitat
perkembangannyamuksebagaivektor, populasi, longivitas dan penularannyasbb:
 Curah Hujan
Curah hujanmempunyaikontribusidalamtersedianya habitat
vektor.Curahhujanakanmenambahgenangan air
sebagaitempatperindukannyamuk.
Pengaruhcurahhujanterhadapvektorbervariasi, tergantung pada
jumlahcurahhujan, suhuudara, kelembabanudara, frekuensiharihujan,
keadaangeografis dan tempatpenampunan air yang
merupakansebagaitempatperkembangbiakannyamuk. Di Asia Tenggara
Di temukanhubungan yang kuatantaracurahhujan dan insident dengue.
Biasanyapuncaktransmisidiketahui pada bulan-
bulandengancurahhujantinggidengantemperaturtinggi, karena pada
prinsipnya habitat laarva Aedes aegypti adalahtersedianya water storage
container. Pada beberapatempatpenyakit Dengue
datangsebelumtibamusimhujan dan meningkatsaatperalihanmusim
(Fitriyani, 2007: 5)
 Kelembaban Udara
Kelembabanudaramerupakanfaktor yang membatasibagipertumbuhan,
penyebaran dan umurnyamuk. Hal
inieratkaitannyadengansistempernafasantrakea, sehingganyamuk sangat
rentanterhadapkelembabanrendah. Spesiesnyamuk yang mempunyai
habitat hutanlebihrentanterhadapperubahankelembabandari pada spesies
yang mempunyai habitat iklimkering (Fitriyani, 2007: 5-6).
 Temperatur Udara
Temperaturudaramerupakan salah satupembatasantarapenyebaranhewan.
Suhuberpengaruh pada daurhidup, kelangsunganhidup,pertumbuhan dan
perkembangannya. Adaptasi suatuspesiesterhadapkeadaansuhuudara
yang tinggi dan
rendahakanmempengaruhisebaraangeografisspesiestersebut.
Siklusgonotropikatauperkembangantelur, umur dan proses
pencemarannyamukdipengaruhi oleh temperatur.
Kondisilingkungandengantemperatur 27°C-30°C dalamwaktu yang lama
akanmengurangipopulsivektor (Fitriyani, 2007: 5).
 KecepatanAngin
Kecepatananginsecaratidaklangsungmempengaruhisuhuudara dan
kelembabanudara.
Pengaruhlangsungdarikecepatananginyaitukemampuan terbang.
Apabilakecepatanangin 11-14 m/detikakanmenghambataktivitas terbang
nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti mempunyaijarak terbang paling efektif
50-100 mil atau 81-161 km (Fitriyani, 2007: 6).
 SinarMatahari
Pada
umumnyasinarmatahariberpengaruhterhadapaktivitasnyamukdalammenc
arimakan dan beristirahat.
Spesiesnyamukmempunyaivariasidalampilihanintensitascahayauntukakti
vitas terbang, aktivitasmengigit dan pilihantempatistirahat (Fitriyani,
2007: 6).
 KetinggianTempat
Nyamuk Aedes aegypti sebagaivektorpenyakit DBD hidup pada
ketinggian 0-500 meter daripermukaandengandayahidup yang
tinggi,sedangkan pada ketinggian 1000 meter daripermukaanlautnyamuk
Aedes aegypti idealnyamasihbisabertahanhidup. Ketinggian1000-1500
meterdaripermukaanlaut pada daerah Asia Tenggara
merupakanbataspenyebarannyamuk Aedes aegypti. Namun di
daerahAmerika Latin nyamukmasihbisabertahan pada ketinggian2200
meterdaripermukaanlautdengansuhu 17oC (Bismi Rahma Putri, 2009: 5)

b. Lingkungan Kimia

Air adalahmateri yang sangat pentingdalamkehidupan. Tidak


adasatupunmakhlukhidup yang dapathiduptanpa air. Air merupakan habitat
nyamukpradewasa. Air berperanpentingterhadapperkembangbiakannyamuk.
Penyakitdapatdipengaruhi oleh perubahanpenyediaan air. Salah
satudiantaranyaadalahinfeksi yang ditularkan oleh serangga yang bergantung
pada air (water related insect vector) seperti Aedes aegypti
dapatberkembangbiak pada air dengan pH normal 6,5-9 ( Fitriyani, 2007: 6)
c. LingkunganBiologi
Lingkunganbiologiberpengaruhterhadapresikopenularanpenyakitmenular.
Hal yang berpengaruhantara lain jenisparasit, status
kekebalantubuhpenduduk, jenis dan populasisertapotensivektor dan adanya
predator dan populasihewan yang ada (Fitriyani, 2007: 6).

d.LingkunganSosial Ekonomi

Menurut Andriani (2001)


secaraumumfaktorberkaitandenganlingkungansosialekonomiadalah (Bismi
Rahma Putri, 2009: 6):

 Kepadatanpenduduk, akanmempengaruhiketersedianmakanan dan


kemudahandalampenyebaranpenyakit.
 Kehidupansosialsepertiperkumpulanolahraga, fasilitaskesehatan,
fasilitaspendidikan, fasilitas ibadah dan lain sebagainya.
 Stratifikasisosialberdasarkantingkatpendidikan, pekerjaan,
etnisdansebagainya.
 kemiskinan, biasanyaberkaitandenganmalnutrisi, fasilitas yang
tidakmemadai, secaratidaklangsungmerupakanfaktorpenunjangdalam
proses penyebaranpenyakitmenular.
 Keberadaan dan ketersediaanfasilitaskesehatan.

2.6 Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)


Bakhtiar (2009) menyebutkanbahwaterdapat 4 gejalautamapenyakit DBD
yaitudemamtinggi, fenomenapendarahan, hepatomegali dan kegagalansirkulasi.
1. Demam
Demam terjadisecaramendadak dan berlangsungselama 2-7
harikemudianturunmenjadisuhu normal
ataulebihrendahdemamberdarahdapatdisertaidengangejalanyeripunggung, nyeritulang
dan sendi, nyerikepalaserta rasa lemah.
2. Pendarahan
Biasanyaterjadi pada harikeduadaridemam dan pada umumnyaterjadi pada kulit dan
dapatberupahasil uji tourniquet, pendarahanmudahterjadi pada tempatfungsi vena,
ptekia dan purpura, selainitu juga di jumpaiepistaksis dan pendarahan pada
gusi,hematemesiaserta melena.
3. Hepatomegali
Pembesaranhati pada umumnyadapatditemukan pada
permulaanpenyakit,pembesaranhatitidaksejajardenganberatnyapenyakit,
nyeritekananseringditemukantanpa di sertaiikterus.
4. Rejatan (syok)
Tanda-tandarejatan (syok):
a. Kulitdingin dan lembabterutama pada ujunghidung, jaritangan dan kaki.
b. Penderitamenjadigelisah.
c. Sianosisdisekitarmulut.
d. Nadi cepat, lemah, kecil, sampaitakteraba.
e. Tekanannadimenurun, sistolikmenurunsampai 90 mmHg ataukurang.

2.7 Faktor Resiko Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Musim hujan yang lama


Musim hujanadalah salah
satufaktorrisikopenyebabmewabahnyapenyakitdemamberdarah (DBD) di Indonesia.
Musim hujan di Indonesia berlangsungcukup lama, antarabulan Oktober
sampaibulanFebruari.Selamamusimhujanumumnyakasusdemamberdarahmeningkatka
renabanyaknyagenangan air. Genangan air
hujanataubahkansisaarusbanjiradalahsarana paling ideal baginyamuk Aedes
untukbertelur.Nyamukakanlebihmudah dan cepatberkembangbiak di lingkungan yang
lembap.Begitu pula selamamusimpancaroba (peralihanmusimdarikemaraukehujan,
atausebaliknya). Di musimpancaroba, kadangsuhulingkungan juga
akanterasalebihlembap. Ini membuat masa inkubasi virus
dalamtubuhnyamukberlangsunglebihcepat. Artinya, nyamukakan punya
lebihbanyakpeluanguntukmenginfeksibanyak orang sekaligusdalamwaktusingkat.
Secaraumum, iklimadalahfaktorkunci yang mengendalikan di mana
spesiesnyamukdapathidup.Ketikaiklimberubah, nyamukakanberpindahmencari
habitat yang cocok agar bisaterusberkembangbiak.
2. Daya tahantubuh yang buruk
Virus dengue sebenarnyabisalangsungdilawan dan dimatikan oleh
sistemimuntubuhsebelummemunculkangejala.Namunapabiladayatahantubuhsedangle
mah, terutama di musimpancaroba, Anda akanlebihberpeluangterinfeksi virus dengue
penyebabDBD.Makadariitu, Anda
wajibmengonsumsimakanansehatsertasuplemenatau vitamin
untukmemperkuatdayatahantubuh.
3. Buang sampahsembarangan
Nyamukpenyebab DBD cenderungberkembangbiak di tempat yang gelap, kotor, dan
lembap, misalnya di tumpukansampah yang terdapatsampahkaleng, ember, ataubotol
yang terisigenanganair.Sampah yang dibuangsembaranganakanmudahterisigenangan
air hujan dan dijadikantempatnyamukbertelur.Makadariitu,
Andawajibmembuangsampah pada tempatnya. Agar tidakmenumpuk, timbunsampah
di dalamtanah agar tidakdapatmenampung air hujan.
4. Jarangmengurasbak mandi
Bak mandi yang tidakseringdikuras dan dibersihkan juga
bisamenjadisarangnyamukpenyebabdemamberdarah.
Nyamukdariluarmungkinsajamasukkerumah Anda dan akanmencarigenangan air,
terutama di kamar mandi, untukbertelur.Jentiknyamukpenyebab DBD
dapatterlihatsepertibintik-bintikcokelat yang menempel di pinggirandasarbak mandi.
Kadang pula terlihatbergerakdaribawahkeataspermukaan air secaraberulang-ulang.
Untukmemberantasjentiknyamuk, taburkanbubuk abate kebak mandi yang
masihberisi air kemudiantutuppermukaannya.Namun, sebaiknya Anda
tetapharusrajinmengurasbak mandi minimal 2 kali
semingguuntukmencegahnyamukpenyebabdemamberdarahberkembangbiak.Selainba
k mandi, Anda harusmenutuprapatwadahpenampungan air lain di rumah Anda. Mulai
daritoren air, vas bunga, kaleng, atau ember di kebun yang
bisamenjadisarangnyamukDBD.Denganmenutuprapatwadah air,
nyamuktidakakanbisamenelurkanjentik-jentiknya di genangan yang tersisa.
1. Gemar menumpuk baju kotor di rumah
Anda
samasajamengundangnyamukdemamberdarahmasukkerumahjikagemarmenumpuk
baju kotor di pojokankamarataumenggantungnya di
belakangpintu.Bajukotormemangbukanpenyebablangsungdemamberdarah,
tapikondisinya yang
teruslembapmenarikperhatiannyamuk.Belumlaginyamukmasihdapatmenciumsisa-sia
aroma tubuhmanusia yang menempel di baju-baju itu.Jika Anda
memangharusmenyimpan baju kembali, lipatrapi dan simpan di tempat yang bersih
dan tertutup.
1. Sering keluarrumahmalam-malam
Keluarrumahmalam-malamsebetulnyatidakmasalah. Namun,
adabaiknyamelindungidiridenganpakaian yang
menutupkulit.Nyamukpenyebabdemamberdarahaktifmencarimangsa dan
menggigitmanusia di malamhari.Jika Anda berencanakeluar di malamhari,
kenakanpakaian yang menutupsepertijaket, baju lenganpanjang, celanapanjang,
sepatu, dan kaoskaki.Jangankenakanpakaian yang memperlihatkankulit dan
dapatmenjadi target gigitannyamukpenyebab DBD. Anda juga
bisamenyemprotkanobat permethrin pada
pakaiansebelumkeluarrumahuntukmencegahnyamukhinggap di badan. Semprot
permethrin hanya di pakaian, tidak di kulitsecaralangsung.
2. Pergi kedaerah yang banyakkasusdemamberdarah
Indonesia adalah negara endemik DBD. Namun, adabeberapadaerahatau yang
berpotensirawankasusDBD.DatadariKemenkesmenunjukkanbahwa Jawa Timur,Jawa
Barat, dan Nusa Tenggara Timur tergolongdaerahdenganjumlahkasus DBD tertinggi
per tigabulanpertamatahun 2019.Guna menghindarigigitannyamukpenyebab DBD,
sebaiknyahindaridulubepergianketempat-tempatrawantersebut,
terutamaselamamusimhujan.Namunapabilatidakbisadihindari, pastikan Anda
melindungidirisendiridarinyamukpenyebabdemamberdarah.Andabisamenggunakanlo
sion anti nyamuksetiap kali akanpergikeluarrumah, ataumendapatvaksin dengue
terlebihdahulu.Anda juga bisamembawakelambu anti nyamukpenyebab DBD
untukdipasang di ataskasurtidurtempatmenginap

2.8 Riwayat Alamiah Penyakit DBD


1. Tahap Pre-Patogenesis
Host terpapar virus dengue tetapikondisi host masih normalatausehat
2. Tahap Patogenesis
 Tahap Inkubasi :Penyakit DBD masa inkubasiawaldari ke1-4
 Tahap Dini : Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2
ataulebihgejaladiantaranyasepertiberikut : nyerikepala, nyeriotot,
nyeripersendian. Dimana gejalapanaspenderita di harike 1- 4 rata-rata
menunjukkanpeningkatan(cenderungpanas) dimanasuhu badan mencapai
39°C – 41°C, dan harike 5-7 rata-rata panascenderungmenurun
 Tahap Lanjut :Bintik-bintik pada
kulitsebagaimanifestasiperdarahandanleucopenia, dan
terjadipembesaranhati (Hepatomegali)
 Tahap Akhir Meninggalbagi yang tidaksegeraditangani, dan sembuhbagi
yang mendapatkanpenanganan yang tepat

2.9 Upaya Pencegahan dan Penangulangan

1. Primordial prevention :KebijakanpemerintahtentangMemasukimasapancaroba,


perhatikankebersihanlingkungantempattinggal dan melakukan 3M,
yaituMengurasbak mandi, Menutupwadah yang dapatmenampung air, dan
Menguburbarang-barangbekas yang dapatmenjadisarangperkembanganjentik-
jentiknyamuk.
2. Primary Prevention :
 Melakukankebiasaanbaik, sepertimakan-makananbergizi, olahragarutin,
dan istirahat yang cukup (meningkatkandayatahantubuh)
 Fogging ataupengasapanhanyaakanmematikannyamukdewasa,
sedangkanbubuk abate akanmematikanjentikpadaair.
Keduanyaharusdilakukanuntukmemutuskanrantaiperkembangbiakannya
muk.
Memperbaikikondisilingkungansepertimembersihkanhalamanrumahsetia
phari
3. Secondary Prevention
Pemeriksaanlaboratorium :
a. KriteriaUntukDiagnosaLaboratorium:Padapemeriksaanlaboratorium (darah)
harike 3 –7 terjadipenurunantrombositdibawah 100.000 /mm3
(Trombositopeni), terjadipeningkatannilaiHematokritdiatas 20% darinilai
normal
b. Fokuspengobatan pada penderitapenyakit DBD adalah :
 Mengatasiperdarahan, mencegahataumengatasikeadaansyok/presyok,
yaitudenganmengusahakan agar penderitabanyakminumsekitar 1,5
sampai2 literairdalam 24 jam (air teh dan gula, sirup atau susu)
 Penambahancairantubuhmelaluiinfus (intravena)
mungkindiperlukanuntukmencegahdehidrasi dan hemokonsentrasi yang
berlebihan.
 Transfusi platelet (trombosit) dilakukanjikajumlah platelet menurun
drastic
 Pemberianobat-obatanterhadapkeluhan yang timbul,
misalnya :Paracetamolmembantumenurunkandemam, Garamelektrolit
(oralit) jikadisertaidiaredanEkstrak Daun JambuBiji Bisa Mengatasi DBD
c. Tertiary Prevention
 Antibiotikbergunauntukmencegahinfeksisekunder.
 Rehabilitasi

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MENURUT KEMENKES RI :

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah
dengan melakukan PSN 3M Plus.

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi


penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air
lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan
dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim
hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus
hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak
mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang
bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi
menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita
juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas
yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:

1. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk


2. Menggunakan obat anti nyamuk
3. Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
4. Gotong Royong membersihkan lingkungan
5. Periksa tempat-tempat penampungan air
6. Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
7. Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
8. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
9. Menanam tanaman pengusir nyamuk.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeriotot
dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfa denopati,
trombositopenia dan diatesishemoragik. Faktor resiko demam berdarah meliputi
musim hujan yang lama ,daya tahan yang buruk, jarang menguras bak mandi,
buang sampah sembarangan, dan lainnya .Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang menimbulkan keresahan
masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat.
DAFTAR PUSTAKA

Nopianto, Hasri, Budi Riyanto, and Mahayu Dewi Ariani. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap lama rawat inap pada pasien demam berdarah dengue di rsup dr kariadi semarang.
Diss. Fakultas Kedokteran, 2012.

https://www.academia.edu/36276334/_RIWAYAT_ALAMIAH_PENYAKIT_DAN_PENCEGAHAN_
https://enesis.com/id/artikel/sejarah-penyebaran-demam-berdarah-di-indonesia/
https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/faktor-risiko-dan-penyebab-dbd/
https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus

Anda mungkin juga menyukai