OlehKelompok B3:
1. Syafia Juliana 20281052
2. Wiwi Anggita Sari 20281060
3. B DwiMaharanu 20281071
4. Mirawati 20281080
5. Alifia Nadira 20281084
6. Wira
MakalahinidisusundalamrangkamemenuhitugasmatakuliahEpidemiologiPenyakitMenular.
PenulismenyadaribahwadalampenulisanMakalahinimasihmemilikibanyakkesalahan dan
kekeliruan. Oleh karenaitu kami sangat mengharapkan saran dan
kritikdaridosenpengampumatakuliahEpidemiologoPenyakitMenularsertateman-teman yang
membacanya.
Akhir kata
sayaucapkanpermohonanmaafapabilaterdapatkesalahanataukekeliruandalampembuatan paper ini
dan semogaMakalahinibisa di terimadenganbaiksertatentunyabermanfaatuntukkitasemua.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Definisi..........................................................................................................................3
2.2 Sejarah...........................................................................................................................3
2.3 Kasus di Indonesia...................................................................................................3
2.4 Epidemiologipenyakitberdasarkanorang,tempat&waktu.........................................4
2.5 Identifikasi Host, Agent dan Environment..............................................................5
2.6 Gejala.......................................................................................................................10
2.7 Faktor Resiko...........................................................................................................11
2,8 Riwayat Alamiah Penyakit......................................................................................13
2.9 Upaya Pencegahan&Penanggulangan.....................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) adalahsuatupenyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
dengue. DBD adalahpenyakitakutdenganmanifestasiklinisperdarahan yang menimbulkansyok
yang berujungkematian. DBD disebabkan oleh salah satudariempatserotipe virus dari genus
Flavivirus, famili Flaviviridae. Terdapat 4 serotipe DBD: Dengue 1, 2, 3 dan 4 di mana
Dengue tipe 3 merupakanserotipe virus yang dominanmenyebabkankasus yang berat. Dalam
tubuhmanusia, virus memerlukanwaktu masa tunas 4–6 hari (intrinsic incubation period)
sebelummenimbulkanpenyakit. Terbentuknyakompleks antigen
antibodiakanmengaktivasisistemkomplemen. Pelepasan C3a dan C5a akibataktivasi C3 dan
C5 menyebabkanmeningginyapermeabilitasdindingpembuluhdarah dan merembesnya plasma
melaluiendoteldindingpembuluhdarah. Renjatanberatdapatterjadijika volume plasma
berkurangsampailebihdari pada 30% dan berlangsungselama 24-48 jam. Renjatan yang
tidakditanggulangisecaraadekuatakanmenimbulkananoksiajaringan, asidosismetabolik dan
kematian. [Medula Unila.2014;2(2) : 1-15]
a. Berdasarkan orang
Nilai incidence ratedikotaBlitartahun 2015 hinggatahun 2017 dikategorikandalam IR
yang sangat tinggi. Pada tahun 2016 terjadipeningkatanjumlahpenduduk dan
jumlahkasusdemamberdarah, namun pada tahun 2017
terjadipenurunankasusdemamberdarah pada jumlahpenduduk yang tetap.
b. Berdasarkantempat
Tahun 2015 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulanFebruari, terdapat 29 kasus
yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitaradalahtermasuktinggiyaitu 20
kali dalam 1 bulan. Curah hujantertinggi di Kota Blitarterjadi pada bulanDesemberyaitu
26 kali dalam 1 bulan, namun pada bulantersebuttidakditemukankasusdemamberdarah.
c. Berdasarkanwaktu
Tahun 2016 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulanFebruari dan Maret, terdapat
47 kasus yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitar pada bulanFebruari
dan Maret adalahtermasuktinggiyaitu 25 dan 23 kali dalam 1 bulan. Pada
puncakcurahhujantertinggi pada bulan Oktober terdapatsedikitkasusdaripadabulan-
bulanlainnya. Tahun 2017 ditemukanpolakasus DBD tertinggi pada bulan Januari,
terdapat 28 kasus yang ditemukan. Pola rata-rata curahhujan di kotaBlitar pada bulan
Januari adalahtermasuksedang yaitu19 dalam 1 bulan. Pada puncakcurahhujantertinggi
pada bulanFebruariterdapatkasuslebihkecildaripadabulan Januari. Pola yang didapatkan
pada masing-masing tahunadalahbilacurahhujanberadadipuncak,
makaangkakasusditemukantidakterlalutinggidaripadabulan-bulanlainnya yang
memilikicurahhujan yang tingginamunbukantermasukpuncakcurahhujantertinggi pada
tahuntersebut. Pola waktuangkakejadian DBD terjadi paling sering pada bulan Januari
dan Februari.
2. Host (Manusia)
Host adalahmanusia yang pekaterhadapinfeksi dengue, beberapafaktor yang
mempengaruhimanusiaadalah:
a. Jenis kelamin
Sejauhinitidakditemukanperbedaankerentananterhadapserangan DBD
dikaitkandenganperbedaanjeniskelamin (gender). Di
Philipinadilaporkanbahwarasioantarjeniskelaminadalah 1:1. Di
Tailandtidakditemukanperbedaankerentananterhadapserangan DBD antaralaki-
laki dan perempuannamunperbedaanangkatersebuttidaksignifikan, Singapura
menyatakanbahwaInsiden DBD pada anaklaki-lakilebihbesardari pada
anakperempuan.
b. Umur
Kelompokumurakanberpengaruhterhadappenularanpenyakit.
Beberapapenelitian yang
telahdilakuaknmenunjukanbahwakelompokumur yang paling
banyakdiserang DBD adalahkelompok<15 tahun, yang
sebagianbesarmerupakanusiasekolah.
Kondisisosialekonomiakanmempengaruhiperilakumanusiadalammemper
cepatpenularanpenyakit DBD, sepertikurangnyapendinginruangan (AC)
di daerahtropismembuatmasyarakat duduk-duduk diluarrumah pada pagi
dan sorehari. Waktu pagi dan sore tersebut
Merupakansaatnyamuk Aedes aegypti mencarimangsanya
Tingkat kepadatanpenduduk.
Penduduk yang padatakanmemudahkanpenularan DBD
karenaberkaitandenganjarak terbang nyamuksebagaivektornya.
Beberapahasilpenelitianmenunjukkanbahwakejadianepidemi DBD
banyakterjadi pada daerah yang berpendudukpadat.
Imunitas
Imunitasadalahdayatahantubuhterhadapbendaasingatausistemkekebalan.
Jika sistemkekebalantubuhrendahataumenurun,
makadenganmudahtubuhakanterserangPenyakit
Status gizi
Status izidiperolehdarinutrisi yang diberikan.
Secaraumumkekurangangiziakanberpengaruhterhadapdayatahan dan
responsimunologisterhadappenyakit.
3. Environmen(Faktor Lingkungan)
Faktor lingkungan yang diklasifikasikanatasempatkomponenyaitu
lingkunganfisik, lingkungankimia, lingkunganbiologi dan lingkungansosial.
a. LingkunganFisik
Lingkunganfisikmencakupkeadaaniklim yang terdiridaricurahhujan,
kelembabanudara, suhuudara, kecepatanangin, sinarmatahari, dan
ketinggiantempat.
Lingkunganfisikberpengaruhlangsungterhadapkomposisispesiesvektor habitat
perkembangannyamuksebagaivektor, populasi, longivitas dan penularannyasbb:
Curah Hujan
Curah hujanmempunyaikontribusidalamtersedianya habitat
vektor.Curahhujanakanmenambahgenangan air
sebagaitempatperindukannyamuk.
Pengaruhcurahhujanterhadapvektorbervariasi, tergantung pada
jumlahcurahhujan, suhuudara, kelembabanudara, frekuensiharihujan,
keadaangeografis dan tempatpenampunan air yang
merupakansebagaitempatperkembangbiakannyamuk. Di Asia Tenggara
Di temukanhubungan yang kuatantaracurahhujan dan insident dengue.
Biasanyapuncaktransmisidiketahui pada bulan-
bulandengancurahhujantinggidengantemperaturtinggi, karena pada
prinsipnya habitat laarva Aedes aegypti adalahtersedianya water storage
container. Pada beberapatempatpenyakit Dengue
datangsebelumtibamusimhujan dan meningkatsaatperalihanmusim
(Fitriyani, 2007: 5)
Kelembaban Udara
Kelembabanudaramerupakanfaktor yang membatasibagipertumbuhan,
penyebaran dan umurnyamuk. Hal
inieratkaitannyadengansistempernafasantrakea, sehingganyamuk sangat
rentanterhadapkelembabanrendah. Spesiesnyamuk yang mempunyai
habitat hutanlebihrentanterhadapperubahankelembabandari pada spesies
yang mempunyai habitat iklimkering (Fitriyani, 2007: 5-6).
Temperatur Udara
Temperaturudaramerupakan salah satupembatasantarapenyebaranhewan.
Suhuberpengaruh pada daurhidup, kelangsunganhidup,pertumbuhan dan
perkembangannya. Adaptasi suatuspesiesterhadapkeadaansuhuudara
yang tinggi dan
rendahakanmempengaruhisebaraangeografisspesiestersebut.
Siklusgonotropikatauperkembangantelur, umur dan proses
pencemarannyamukdipengaruhi oleh temperatur.
Kondisilingkungandengantemperatur 27°C-30°C dalamwaktu yang lama
akanmengurangipopulsivektor (Fitriyani, 2007: 5).
KecepatanAngin
Kecepatananginsecaratidaklangsungmempengaruhisuhuudara dan
kelembabanudara.
Pengaruhlangsungdarikecepatananginyaitukemampuan terbang.
Apabilakecepatanangin 11-14 m/detikakanmenghambataktivitas terbang
nyamuk. Nyamuk Aedes aegypti mempunyaijarak terbang paling efektif
50-100 mil atau 81-161 km (Fitriyani, 2007: 6).
SinarMatahari
Pada
umumnyasinarmatahariberpengaruhterhadapaktivitasnyamukdalammenc
arimakan dan beristirahat.
Spesiesnyamukmempunyaivariasidalampilihanintensitascahayauntukakti
vitas terbang, aktivitasmengigit dan pilihantempatistirahat (Fitriyani,
2007: 6).
KetinggianTempat
Nyamuk Aedes aegypti sebagaivektorpenyakit DBD hidup pada
ketinggian 0-500 meter daripermukaandengandayahidup yang
tinggi,sedangkan pada ketinggian 1000 meter daripermukaanlautnyamuk
Aedes aegypti idealnyamasihbisabertahanhidup. Ketinggian1000-1500
meterdaripermukaanlaut pada daerah Asia Tenggara
merupakanbataspenyebarannyamuk Aedes aegypti. Namun di
daerahAmerika Latin nyamukmasihbisabertahan pada ketinggian2200
meterdaripermukaanlautdengansuhu 17oC (Bismi Rahma Putri, 2009: 5)
b. Lingkungan Kimia
d.LingkunganSosial Ekonomi
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah
dengan melakukan PSN 3M Plus.
3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita
juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas
yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeriotot
dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfa denopati,
trombositopenia dan diatesishemoragik. Faktor resiko demam berdarah meliputi
musim hujan yang lama ,daya tahan yang buruk, jarang menguras bak mandi,
buang sampah sembarangan, dan lainnya .Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang menimbulkan keresahan
masyarakat karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam waktu singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Nopianto, Hasri, Budi Riyanto, and Mahayu Dewi Ariani. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap lama rawat inap pada pasien demam berdarah dengue di rsup dr kariadi semarang.
Diss. Fakultas Kedokteran, 2012.
https://www.academia.edu/36276334/_RIWAYAT_ALAMIAH_PENYAKIT_DAN_PENCEGAHAN_
https://enesis.com/id/artikel/sejarah-penyebaran-demam-berdarah-di-indonesia/
https://hellosehat.com/infeksi/demam-berdarah/faktor-risiko-dan-penyebab-dbd/
https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-plus