Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PENGGANTI PERKULIAHAN ASINKRON

Kelas : Pancasila BO

Analisisnya dari pandangan Pancasila sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi (IPTEK)

“SAMIN vs SEMEN” merupakan sebuah film documenter yang mengangkat konflik atas
pembangunan pabrik di Desa Rembang. Sebelumnya, pada tahun 2009 orang Samin telah
memenangi gugatan di PTUN hingga Mahkamah Agung atas penolakan terhadap pembangunan
PT Semen Gresik. Kemudian PT Semen Indonesia berhasil masuk di kawasan Rembang pada 16
Juni 2014 dan kemudian dibantu oleh orang-orang Samin (yang merupakan tetangga desa
mereka) dalam menghadapinya. Dalam kasus ini, Nilai ketuhanan sebagai dasar dari Sila
pertama Pancasila sangat tercerminkan. Dimana, masyarakat pada sebelumnya telah diberikan
iming-iming oleh para pihak Semen Indonesia akan janji-janji. Namun, taka ada satu pun yang
dapat ditepati. Akibatnya banyak terjadi kerusakan lingkungan yang sangat berdampak pada
masyarakat di sekitar. Maka dari hal itu, masyarakat Samin sadar bahwa segalanya merupakan
titipan dari Yang Mahakuasa kepada kita untuk selalu kita jaga yang mana dalam hal ini mereka
menunjukkan sikap konradiktif akan segala ancaman yang memungkinkan menjadi penyebab
kerusakan lingkungan, yaitu pembangunan pabrik semen di daerah mereka. Terlihat bahwa
mereka pun masih memegang kuat nilai ketuhanan dari dilakukannya sholawat bersama pada
malam hari (16 Juni 2014) dengan maksud memohon pertolongan dari Yang Mahakuasa.
Sila yang berkaitan selanjutnya adalah sila ke-3 yaitu Persatuan Indonesia. Hal ini
tercermin dari masyarakat Samin yang menyadari bahwa antar sesama makhluk harus saling
membantu satu sama lain. Adanya perbedaan antara satu sama lain, mereka bersatu dan berjuang
(dalam hal ini antara masyarakat Samin dan pendukungnya termasuk pembuat film), dan saling
membantu antara satu dengan yang lain. Karena berdasarkan pada sila ke-3, persatuan
merupakan kunci kita dalam menggapai tujuan. Dalam menghadapi berbagai tekhnologi dan
pembangunan yang masuk di kawasan lingkungan mereka yang nantinya akan membuat
ancaman, mereka bersatu padu mempertahankan wilayah mereka.

Sila yang terkait selanjutnya adalah sila ke-5. Dalam hal ini, dikaitkan dengan dasar
bahwasannya dalam menjalankan sebuah pembangunan, para ilmuwan, ahli Teknik, pengelola
industry, maupun perusahaan haruslah memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar. Namun,
pada kenyataannya dalam kasus ini mereka hanya mementingkan keuntungan individu mereka
dan mengabaikan kesejahteraan warga yang ada. Maka dari itu, terdapat penolakan atau
kontradiksi dari masyarakat sekitar. Sehingga dalam hal ini, terdapat hal yang bertolak belakang
dengan esensi yang terdapat di dalam sila ke-5.

Anda mungkin juga menyukai