Anda di halaman 1dari 3

KKBi-10 Asesmen Komunikasi Personal

Kurnia Utami (2105446)


7 Desember 2021

*Asesmen Komunikasi Personal*

Apakah yang dimaksud dengan asesmen komunikasi personal ?


Asesmen komunikasi personal adalah salah satu bentuk asesmen alternatif yang dapat
memberikan informasi penting dari peserta didik dalam pembelajaran seperti penguasaan
subjek materi, penalaran, pemecahan masalah, pengetahuan prosedural, kemampuan
penciptaan produk dan sikap melalui komunikasi antara guru dengan peserta didik, peserta
didik dengan peserta didik atau komunikasi dengan yang lainnya (Stiggins, 2005).

Apakah tujuan dari Asesmen Komunikasi Personal ?


Tujuan Asesmen komunikasi personal menurut Stiggins (2005):
1. Mengumpulkan informasi yang akurat
2. Guru dapat menggunakan pertanyaan kepada peserta didik untuk menyelidiki lebih
dalam mengenai suatu tanggapan
3. Peserta didik dapat menunjukkan solusi suatu masalah dan menjelaskan alasan

Manfaat dari asesmen komunikasi personal:


1. Alat cek ganda asesmen lain
2. Memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana
3. Mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah siswa
4. Menilai prestasi siswa dalam partisipasinya dalam diskusi kelas

Target penilaian apakah yang dapat dinilai dengan sesmen Komunikasi Personal ?
Target yang dapat diukur oleh komunikasi personal menurut Stiggins (2005) sebagai
berikut :
1. Pengetahuan
2. Pemikiran kecakapan (penalaran)
3. Keterampilan
4. Kemampuan untuk membuat produk
5. Afektif peserta didik

Apa prinsip-prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam Asesmen Komunikasi


Personal ?
Prinsip-prinsip penting dalam asesmen komunikasi personal:
1. Bahasa yang umum
2. Kefasihan verbal yang memadai
3. Karakteristik personal yang sesuai
4. Waktu yang cukup
5. Lingkungan yang aman
6. Peserta didik memahami kebutuhan akan kejujuran
7. Alat untuk menyimpan record yang akurat

Apa saja bentuk/teknik penilaian untuk menilai Komunikasi Personal ?


Bentuk atau teknik asesmen komunikasi personal menurut Stiggins (2005) :
1. Instructional questions and answers (Pertanyaan dan jawaban instruksional)
2. Class discussions (Diskusi kelas)
3. Oral exams (Ujian lisan)
4. Conferences and interviews (Konferensi dan interview)
5. Student journals and logs (Jurnal dan catatan peserta didik)

Bagaimanakah mengembangkan perangkat penilaian Asesmen Komunikasi Personal ?


Tahapan pengembangan asesmen komunikasi personal:
1) Tahap persiapan: menyusun indikator, skoring, dan pertanyaan.
2) Diskusi dan proses asesmen: membagi kelompok, setting kelas dan menilai.
3) Umpan balik melalui komunikasi personal: refleksi, identifikasi proses, evaluasi hasil,
dan diskusi kritis.

Apa kekuatan dan kelemahan dalam teknik-teknik penilaian tersebut ?


Kekuatan
1. Dapat menilai dengan cepat
2. Dapat menilai keterkaitan yang jelas dan lengkap antara strategi bertanya dan focus
pembelajaran
3. Dapat menilai pencapaian grup
4. Pembelajaran dan proses asesmen dapat dilakukan bersamaan
5. Mengizinkan pertanyaan tindak lanjut
6. Menggali lebih dalam ke dalam pemikiran peserta didik
7. Komunikasi personal dapat spontan
8. Komunikasi personal hampir tidak terbatas fleksibilitasnya
9. Reaksi nonverbal siswa dapat memberikan pandangan ke dalam yang berharg
10. Meningkatkan keharmonisan antara guru dan peserta didik
11. Mendorong kontak pribadi yang berharga
12. Mengizinkan penyelidikan lanjutan

Kelemahan
1. Sulit untuk melihat pencapaian semua individu
2. Sulit untuk melihat domain yang luas
3. Pencatatan bisa sulit
4. Menuntut waktu untuk kontak satu-satu
5. Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.
6. Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa hasil karya.

Bagaimanakah validitas dan reabilitas perangkat penilaian Asesmen Komunikasi


Personal ?
1.Validitas isi (Content validity)
Validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas atau butir dalam suatu tes
atau instrumen mampu mewakili secara keseluruhan dan proporsional perilaku sampel yang
dikenai tes tersebut. Validitas isi mengukur derajat kemampuan tes dalam mengukur
cakupan substansi elemen yang ingin diukur. Validitas isi digunakan untuk mengukur
kemampuan belajar, hasil belajar atau prestasi belajar.
2.Validitas konstruk (Construct validity)
Validitas Konstruk adalah validitas yang mempermasalahkan seberapa jauh butir-butir
tes mampu mengukur apa yang benar-benar hendak diukur sesuai dengan konsep khusus
atau definisi konseptual yang telah ditetapkan. Validitas konstruk (construct) berkaitan
dengan fenomena dan objek yang abstrak, tetapi gejalanya dapat di amati dan dapat diukur.
Validitas Konstruk dapat digunakan untuk mengukur sikap, minat konsep diri, lokus kontrol,
gaya kepemimpinan, motivasi berprestasi, dan lain-lain, maupun yang sifatnya performa
maksimum seperti instrumen untuk mengukur bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan
intelektual), kecerdasan, emosional dan lain-lain.
3.Reabilitas
Instrumen dikategorikan reliabel jika hasil pengukuran mengungkapkan hal yang dapat
dipercaya. Reliabilitas menujukkan bahwa instrument asesmen mempunyai keandalan
sebagai alat ukur, yakni konsistensi dan ketepatan hasil pengukuran dimanapun dan
kapanpun. Reliabilitas instrumen sangat berhubungan dengan perolehan seluruh skor dari
tiap butir instrumen asesmen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai