Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MINI POJECT-SCIENCE EXPERIMENTS

“BALON MENGEMBANG TANPA DITIUP”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah KD IPA Kimia


Pengampu : Dewi Hambar Sari, M.Biomed.
Oleh Kelompok 3 PGMI 4B :
1. Agus Widodo Saputra (203141045)
2. Wahyuni Ariyanti (203141046)
3. Mutiara Rachma Utami (203141047)
4. Anisa Desti Utami (203141048)
5. Aida Nur Kayati (203141049)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022
A. Judul
Balon mengembang tanpa ditiup

B. Tujuan
1. Mengetahui hasil reaksi dan gas yang terbentuk dari campuran asam
dan basa yaitu asam cuka dan baking soda.
2. Mengetahui pengaruh banyak sedikitnya baking soda dan cuka
terhadap pengembangan balon.

C. Teori Dasar
Balon adalah suatu benda yang terbuat dari karet yang dapat
mengembang jika ditiup karena adanya tekanan gas. Balon terbagi menjadi
dua, yaitu balon mainan dan balon udara. Sedangkan asam cuka atau asam
asetat adalah senyawa kimia organik. Asam cuka memiliki rumus kimia
CH3COOH, asam cuka memiliki konstanta di elektrik yang sedang yaitu
6,2 sehingga ia dapat melarutkan senyawa polar seperti garam anorgaik
dan gula maupun senyawa non polar. Larutan asam asetat dalam air
merupakan asam lemah. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan
baku industri yang penting. Dalam industri makanan, asam asetat
digunakan sebagai pengatur keasaman.
Baking soda atau natrium bikarbonat adalah senyawa yang
kelarutanya dalam air bersifat basa lemah. Baking soda biasanya di
gunakan tidak hanya sebagai bahan untuk memasak,tetapi juga untuk
pengobatan. Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus
NaHCO3. Senyawa ini disebut juga baking soda (baking soda), sodium
bikarbonat, dan lain-lain. Senyawa ini berbentuk kristal yang dalam
bentuk serbuk. Natrium bikarbonat dapat larut dalam air. Senyawa ini
digunakan untuk roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain
membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang.
Senyawa yang bersifat asam yang dicampurkan dengan senyawa
bersifat basa akan menghasilkan senyawa yang bersifat netral. Dalam
percobaan, senyawa asam lemah dicampurkan pada larutan asam cuka

1
(CH3COOH) dengan senyawa basa kuat pada larutan baking soda
(NaHCO3). Pada reaksi kimia satu zat atau lebih dapat di ubah menjadi zat
baru,sesuai dengan percobaan asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan
baking soda (NaHCO3) menghasilkan gas CO2. Berarti telah terjadi reaksi
kimia karena menghasilkan zat jenis baru. Hal ini dibuktkan melalui
percobaan ketika di campurkanya asam cuka dan baking soda terjadi
gelembung,sehingga balon yang tadinya kecil menjadi besar,karena
disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi tesebut. Cuka merupakan asam
sedangkan baking soda merupakan basa. Setelah kedua larutan ini di
campur, pH nya menjadi netral.
Hasil dari reaksi cuka dengan baking soda menghasilkan gas
karbondioksida yang dapat mengisi ruang balon sehingga lama kelamaan
balon yang tadinya kecil akan berubah menjadi lebih besar. Reaksi yang
terjadi antara cuka dengan baking soda ini merupakan reaksi endoterm,
karena setelah cuka dan baking soda dicampurkan ke dalam botol,
permukaan botol terasa dingin. Ini karena terjadi perpindahan panas atau
kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan berkurang dan
menyebabkan suhu pada permukaan botol terasa dingin.

D. Alat dan Bahan


Nama Alat Gambar Fungsi
dan Bahan
Botol yakult Sebagai tempat asam
cuka

Balon Sebagai tempat


baking soda dan
sebagai bahan yang
akan diamati dalam
praktikum

2
Corong Sebagai alat
pembantu untuk
memasukan baking
soda ke dalam balon

Asam cuka Sebagai larutan kimia


yang akan bereaksi
dengan baking soda

Baking soda Sebagai larutan kimia


yang akan bereaksi
dengan asam cuka

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakkan botol yakult di atas meja, kemudian mengisinya dengan
asam cuka sebanyak 20 ml.
3. Memasukkan baking soda sebanyak 5 gram ke dalam balon dengan
menggunakan corong.
4. Membuka mulut balon yang berisi baking soda, kemudian
memasangnya pada mulut botol yakult tanpa menjatuhkan baking
soda yang ada di dalamnya.
5. Setelah langkah tersebut berhasil, kemudian mengangkat balon secara
perlahan-lahan hingga baking soda jatuh dan bereaksi dengan asam
cuka.
6. Kemudian mengamati apa yang terjadi pada balon dan waktu yang
diperlukan untuk balon dapat mengembang.
7. Mencatat hasil pengamatan.
8. Mengulangi langkah satu sampai tujuh untuk asam cuka 20 ml dengan
baking soda 3 gram dan asam cuka 10 ml dengan baking soda 5 gram.

3
F. Hasil dan Pembahasan

Jumlah
Warna Banyaknya Takaran Waktu
No Hasil
Balon Asam Cuka Baking
Soda
Merah Mengembang
1. 20 ml 5 gram 5 detik
muda sempurna
Mengembang
2. Merah 20 ml 3 gram 10 detik
secara sedang
Kurang
3. Hijau 10 ml 5 gram mengembang 17 detik
(kecil)

Asam cuka Asam cuka Asam cuka


20 ml 20 ml 10 ml
Baking soda Baking soda Baking soda
5 gram 3 gram 5 gram

Setelah asam cuka bercampur dengan baking soda, terbentuklah


gelembung-gelembung gas yang banyak dan menyebabkan balon menjadi
besar dan tertiup. Cuka dalam botol menjadi lebih keruh dan berwarna
putih susu. Jika kita menyentuh permukaan botol akan terasa dingin dari
pada sebelum percobaan. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan reaksi
asam cuka 20 ml dengan baking soda 5 gram terjadi peristiwa oksidasi
karena terjadi pengikatan gas dan menimbulkan reaksi, balon

4
membutuhkan 5 detik untuk mengembang sempurna. Sedangkan pada
reaksi asam cuka 20 ml dengan baking soda 3 gram, balon membutuhkan
10 detik untuk mengembang, namun balon hanya mengambang secara
sedang. Pada asam cuka 10 ml dengan baking soda 5 gram, balon
membutuhkan 17 detik untuk mengembang, dan balon kurang
mengembang.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah kelompok kami lakukan
terjadi reaksi kimia antara asam cuka (CH3COOH) dengan baking soda
(NaHCO3) yang dapat menyebabkan balon mengembang. Hal ini terjadi
karena ketika baking soda yang ada dalam balon menyatu dengan cuka di
dalam botol, muncul gelembung-gelembung di dalam botol hingga naik ke
balon. Gelembung-gelembung gas tersebut adalah gas karbondioksida
(CO2), hal ini berarti telah terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan
terbentuknya gas dengan cara reaksi kimia, karena menghasilkan jenis zat
baru.
Reaksi antara cuka dengan baking soda tersebut dapat
menyebabkan balon membesar karena reaksi tersebut menghasilkan gas
karbon dioksida (CO2) yang membuat balon terisi udara. Campuran cuka
dengan baking soda dapat dirumuskan sebagai berikut :

CH3COOH + NaHCO3 => CH3COONa + CO2 + H2O

Besar kecilnya dan cepat lambatnya balon mengembang


bergantung pada besar kecil takaran baking soda dan cuka yang
dicampurkan, semakin besar takaran keduanya maka balon mengembang
semakin besar dan atau sebaliknya. Dan yang paling berpengaruh
terhadap mengembangnya balon adalah asam cuka. Semakin banyak asam
cuka yang digunakan maka balon akan semakin cepat membesar. Akan
tetapi lebih baik jika jumlah takaran keduanya sama, agar kedua zat
tersebut bisa bekerja dan bereaksi secara optimal.

5
G. Kesimpulan dan Saran
Dari penelitian yang telah kelompok kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa dari reaksi antara asam cuka dengan baking soda
tersebut menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang membuat balon
menjadi membesar karena terisi udara. Dan cairan tersebut menjadi dingin
karena turunnya suhu udara. Semakin besar jumlah baking soda dan cuka
yang di gunakan, semakin cepat balon itu mengembang. Dan yang paling
berpengaruh terhadap mengembang balon adalah asam cuka. Akan tetapi
lebih baik jika jumlah takaran keduanya sama.
Pada saat melakukan praktikum diharapkan mahasiswa melakukan
dengan teliti agar mendapatkan hasil sesuai dengan harapan serta berhati-
hatilah dalam melakukan percobaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.

H. Daftar Pustaka
Feribiology. 2017, Teknik Pengenalan, Penyiapan dan Penggunaan
Alat Laboratorium
Mikrobiologi. http://firebiology07.wordpress.com. diakses pada
tanggal 6 juni 2022 pukul 14.40.

Fessenden. Ralp J. 2019. Kimia Organik. Jurnal Potekkes Padang.

Irawati, Ratna Kartika. 2019. Pengaruh Pemahaman Konsep Asam Basa.


Jurnal Thabiea, Vol 2, No. 1, hal 1-6.

Istiqomah, Imas. 2019. Pemanfaatan Media Pembelajaran Sains untuk


Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Di TK
Goemerlang Sukarame Bandar Lampung. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung:
Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

M.Yusnita.2021. Konsep dan Aplikasi Asam Basa di Lingkungan. Jakarta


Timur: PT Bumi Angkasa.

Sutresna, N. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media


Pratama.

Wilujeng, Insih. 2018. IPA Terintegrasi dalam Pembelajaran.


Yogyakarta: UNY Press.

6
7

Anda mungkin juga menyukai