Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi

Tujuan
Dapat mengetahui hasil reaksi yang terjadi antara Asam Cuka (CH3COOH) dengan Baking Soda
(NaHCO3)

Dasar Teori
Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa kimia organik. Asam cuka memiliki rumus kimia CH3COOH,
asam cuka memiliki konstanta di elektrik yang sedang yaitu 6,2 sehingga ia dapat melarutkan senyawa
polar seperti garam anorgaik dan gula maupun senyawa non polar. Larutan asam asetat dalam air
merupakan asam lemah. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting.
Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Baking soda atau natrium
bikarbonat adalah senyawa yang kelarutanya dalam air bersifat basa lemah. Baking soda biasanya di
gunakan tidak hanya sebagai bahan untuk memasak,tetapi juga untuk pengobatan. Natrium bikarbonat
adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Senyawa ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium
bikarbonat, dan lain-lain. Senyawa ini berbentuk kristal yang dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat
dapat larut dalam air. Senyawa ini digunakan untuk roti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain
membentuk gas karbon dioksida, yang menyebabkan roti mengembang. Senyawa yang bersifat asam yang
dicampurkan dengan senyawa bersifat basa akan menghasilkan senyawa yang bersifat netral. Dalam
percobaan, senyawa asam lemah dicampurkan pada larutan asam cuka (CH3COOH) dengan senyawa basa
kuat pada larutan soda kue (NaHCO3) . Pada reaksi kimia satu zat atau lebih dapat di ubah menjadi zat
baru,sesuai dengan percobaan asam cuka (CH3COOH) direaksikan dengan baking soda (NaHCO3)
menghasilkan gas CO2. Berarti telah terjadi reaksi kimia karena menghasilkan zat jenis baru. Hal ini
dibuktkan melalui percobaan ketika di campurkanya asam cuka dan baking soda terjadi
gelembung,sehingga balon yang tadinya kecil menjadi besar,karena disebabkan gas CO2 dari hasil reaksi
tesebut.
Campuran soda kue dengan cuka menghasilkan gelembung-gelembung gas. Gelembung-gelembung gas
tersebut adalah gas karbondioksida. Campuran cuka dengan soda kue dapat dirumuskan sebagai berikut :
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Cuka merupakan asam sedangkan soda kue merupakan basa. Setelah kedua larutan ini di
campur, pH nya menjadi netral
Hasil dari reaksi cuka dengan soda kue menghasilkan gas karbondioksida yang dapat mengisi
ruang balon sehingga lama kelamaan balon yang tadinya kecil akan berubah menjadi lebih
besar. Reaksi yang terjadi antara cuka dengan soda kue ini merupakan reaksi endoterm,
karena setelah cuka dan soda kue dicampurkan ke dalam botol, permukaan botol terasa
dingin. Ini karena terjadi perpindahan panas atau kalor dari lingkungan ke sistem sehingga
suhu lingkungan berkurang dan menyebabkan suhu pada permukaan botol terasa dingin.

Bahan dan alat


- botol aqua 600 mL sebanyak 3 buah,
- sendok makan,
- balon berwarna warni sebanyak 3 buah (warna yang berbeda),
- stopwatch,
- cuka dapur,
- soda kue,
- gelas ukur atau takaran,
- kertas yang dibentuk seperti corong

prosedur
pertama, sebanyak 60 mL cuka dapur dimasukkan ke dalam tiga botol plastik. Kedua, memasukkan soda
kue sebanyak satu sendok kedalam balon pertama, dua sendok ke dalam balon kedua dan tiga sendok ke
dalam balon ketiga, dengan bantuan corong dari kertas. Selanjutnya, memasukkan ujung balon ke dalam
ujung botol plastik , tetapi soda kue tidak boleh masuk ke dalam botol plastik. Setelah beberapa saat, soda
kue yang ada di balon dituangkan ke dalam botol yang berisi cuka dapur. Dengan bantuan stopwatch,
mencatat waktu mulai soda kue yang terdapat dalam balon bercampur dengan cuka dapur yang ada di
dalam botol sampai soda kue habis bereaksi dan balon mengembang.

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM


PERTANYAAN

PERTANYAAN
1. Apa yang menyebabkan balon tersebut menggelembung…

2. Mengapa terjadi perbedaan ukuran balon…

Diketahui reaksi : A + 2B → hasil, dari reaksi tersebut diperoleh data sebagai berikut :

Maka orde reaksi terhadap A dan B masing-masing adalah..

Anda mungkin juga menyukai