Anda di halaman 1dari 60

Formulasi Sediaan Pasta

Rahmi Nofita
Pengertian pasta

Pasta merupakan sediaan semisolid yang mengandung


satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk
pemakaian luar/topikal.
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang
berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin
atau paraffin cair atau dengan bahan dasar tidak
berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago, atau
sabun.
Pengertian pasta
 Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk,
merupakan salep yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan
maka digunakan sebagai salep penutup atau pelindung. (buku
farmasetika, prof. Drs. Moh. Anief, Apt.)

 Menurut farmakope Indonesia edisi III pasta adalah sediaan berupa


masa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya
dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk
dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan
bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, musilago atau
sabun. Digunakan sebagai antiseptik, atau pelindung.
Pengertian pasta

 Farmakope Indonesia edisi IV, pasta adalah sediaan semi padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian
topical.

 Pastes are stiff preparations containing a high proportion of finely powdered


solids such as zinc oxide and starch suspended in an ointment. they are
used for circumscribe lesions such as those with occur in lichen simplex,
chronic eczema, or psoriasis. they are less occlusive than ointments and can
be used to protect inflamed, lichenified, or excoriated skin. (British National
Formulary ed.2nd)
Pengertian pasta

Secara umum pasta adalah sediaan semi padat yang


mengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan
secara topikal.
Biasanya mengandung serbuk sampai 50% hingga pasta
lebih kaku dan kental dan kurang berminyak
dibandingkan salep.
Pasta tidak melebur pada suhu tubuh dan memberi
perlindungan berlebih pada daerah dimana pasta
digunakan.
Kelebihan sediaan pasta
1. Pasta mengikat dapat cairan secret, pasta lebih baik dari
unguentum untuk luka akut dengan tendensi
mengeluarkan cairan
2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit
sehingga meningkatkan daya kerja lokal
3. Konsentrasi lebih kental dari salep
4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang
berlemak dibandingkan dengan sediaan salep
Kekurangan sediaan pasta

1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus,


pasta pada umumnya tidak sesuai untk pemakain pada
bagian tubuh yang berbulu.
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit
epidermis.
3. Dapat menyebabkan iritasi kulit.
Formula standar pasta

Terdiri dari :
1. Zat aktif
2. Basis
3. Zat tambahan (pengawet, antoksidan, emolien,
emulsifier, surfaktan, zat penstabil, peningkat
penetrasi)
A. Zat aktif
 Zat aktif yang sering digunakan adalah zinc oksid, sulfur, dan zat
aktif lainnya yang dapat dibuat jadi sediaan semisolid.
 Penggunaan untuk:
 antiseptik, perlindungan, penyejuk kulit, dan absorben, sehingga
zat aktif yang sering digunakan adalah zat aktif yang memiliki
aktivitas farmakologi seperti tsb.
 Sifat zat aktif yang perlu diperhatikan yaitu zat aktif harus mampu
didispersikan secara homogen pada basis namum dapat lepas
dari basis dan dapat menembus kulit untuk mencapai tujuan
farmakologisnya.
B. Basis

Basis yang digunakan untuk pasta adalah basis


berlemak atau basis air.
Macam basis yang dapat digunakan :
- Basis hidrokarbon
- Basis absorbsi
- Basis air-miscible
- Basis larut air
Basis
Basis hidrokarbon
1. Tidak diabsorbsi oleh kulit
2. Tertinggal diatas kulit berupa lapisan dan bersifat
oklusif
3. Tidak campur air
4. Sukar dibersihkan
5. Lengket
6. Waktu kontak kulit lama
7. Inert
8. Daya absorbsi rendah
Basis
Basis absorbsi
Bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air.
Terbagi 2 kelas :
– Basis non emulsi
• Dapat menyerap air membentuk emulsi A/M
• Kelebihan dibanding hidrokarbon
Kurang oklusif namun emolien bagus
Membantu obat larut minyak untuk penetrasi kulit
Lebih mudah menyebar/mudah dioles
– Basis emulsi A/M
• Menyerap air lebih banyak dari basis non emulsi
• Terdiri dari : lanolin, oily cream BP
Basis
Basis air-miscible
Keuntungan :
 Bercampur dengan eksudat luka
 Mengurangi gangguan fungsi kulit
 Kontak baik dengan kulit karena surfaktannya
 Penerimaan secara kosmetik yang baik
 Mudah dibersihkan untuk area berambut
Basis
Basis larut air
Keuntungan:
 Larut air
 Absorbsi baik oleh kulit
 Mudah melarutkan bahan lain
 Bebas dari rasa lengket
 Nyaman digunakan
 Kompatibel dengan berbagai obat dermatologi
Kerugian
 Uptake air terbatas
 Kurang lunak dibanding parafin
 Mengurangi aktivitas beberapa antimikroba
C. Bahan tambahan

Pengawet
 Perlu diperhatikan interaksi dengan bahan aktif dan
wadah
 Efektif terhadap kontaminan bakteri
 Tidak mengiritasi

Contoh : metil/propil paraben, amm. kuartener


Bahan tambahan
Antioksidan
Antioksidan ditambahkan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya
oksidasi namun harus memperhatikan:
 Toksisitas
 Iritasi
 Kompatibilitas
 Bau
 Warna
 Kelarutan
 Kestabilan sediaan
Bahan tambahan

Emulsifier
 Emulsifier anionik (Na, lauril sulfat, TEA)
 Emulsifier kationik (amm, Kuartener, cetrimide)
 Emulsifier nonionik (ester glikol, ester gliserol)

Humektan
Mengurangi kehilangan air pada sediaan semisolid
Contoh: gliserol dan PEG
Metode Pembuatan
Metode pembuatan pasta sama dengan pembuatan salep.

Metode fusion(pelelehan)
Zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk
sampai membentuk fase yang homogen.
Metode triturasi
Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis atau bahan
pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan sisa
basis. Bisa juga digunakan pelarut organik untuk melarutkan
bahan aktifnya baru ditambahkan basisnya.
Macam-macam pasta

1.Pasta Berlemak
Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung
lebih dari 50% zat padat (serbuk).
Contoh pasta berlemak:
 Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta (F.N. 1978)
 Zinci Pasta (F.N.1978)
 Resorcinoli Sulfurici Pasta (F.N. 1978).
Macam-macam pasta
Pasta Zinci Oxydi
R/ Zyncy Oxydi 25
Amily Tratici 25
Vaselin Flavi 50
 Pada Zinc Oxyda dibuat dengan cara menggerus kemudian
mencampurkan 25% dari masing-masing Zinc Oxyda dan Amylum
dengan Vaselin putih.
 Hasilnya berupa salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh
serta mampu mengabsorbsi uap air jenuh lebih besar dan biasa
digunakan sebagai astringen dan pelindung.
 Pasta juga sering digunakan menjadi pembawa untuk bahan obat
lainnya.
Macam-macam pasta
Resorcinoly Sulfuricy Pasta
R/ Resorcinoli 5
Sulfur 5
Zinci Oxydi 40
Cetramacologi 1000 3
Cetostearyakoholi 12
Paraffin Liquid 10
Vaselin Flavi Ad 100
 Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan ternyata lebih menyerap dibandingkan
dengan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air.
 Pasta ini cenderung menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi
dan daya maserasi yang lebih rendah dari salep.
 Pasta ini digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk karat, mengelembung
dan mengeluarkan cairan..
Macam-macam pasta
2.Pasta Kering Contoh:
Pasta kering adalah suatu R/ Bentonit 1
pasta bebas lemak Sulf Praecip 2
mengandung ± 60% zat Zinci Oxydi 10
padat (serbuk).
Talci 10
Icthamoli 0,5
Glycerini
Aquae aa 5
s.ad.us.ext
Macam-macam pasta

3.Pasta pendingin
Pasta pendingin merupakan campuran serbuk minyak lemak
dan cairan berair, dikenal dengan Salep Tiga Dara.
R/ Zinci Oxydi
Olei Olivae
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10
Macam-macam pasta

Cara pembuatan Salep Tiga Dara :


Gerus serbuk Zinci Oxyde lalu ayak dengan ayakan no. 100.
Ke dalam mortir tambahkan Aqua Calcis aduk rata, tambahkan
minyaknya sekaligus, gerus ad masa yang homogen.

 Tipe emulsi yang terjadi A/M, untuk ketabilan dapat diganti sebagian minyak kira-
kira 3% dengan Cera alba. Penggerusan jangan terlalu karena dapat memecah
emulsi.
 Penstabilan dapat pula dilakukan dengan penambahan Acidum Oleinicum crudum
(1 tetes per 5 gram minyak) dicampur dulu pada minyak.
 Pada pencampuran dengan Aqua Calcis akan terbentuk sabun Ca-Oleat, yang
akan menstabilkan emulsi A/M, setelah itu ditambah ZnO dan dicampur ad
homogen.
Macam-macam pasta
4.Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)

Senyawa farmasi yang digunakan bersamaan dengan sikat gigi


untuk membersihkan dan memoles gigi.
Mengandung abrasif ringan, deterjen, zat pewangi, pengikat, dan
kadang-kadang deodoran dan berbagai obat yang dirancang
sebagai pencegahan karies.
Pasta gigi

Fungsi pasta gigi


 Membantu membersihkan partikel sisa makanan,
mereduksi plak dan noda, mengkilapkan permukaan gigi,
menyegarkan nafas.
 Bahan aktif yang digunakan fluoride mereduksi karies
dengan memperkuat permukaan luar gigi.
 Fungsi terapetik lain dan kosmetik : pemutih, desensitiser,
menghambat plak, memproteksi terhadap berbagai
gangguan periodontal.
Pasta gigi

Tipe pasta gigi

1. Pasta gigi pembersih sederhana


2. Pasta gigi terapeutik, mengandung bakteristatik,
bakterisida, enzim inhibit atau menetralkan asam dari
obat atau zat kimia.
Pasta gigi

Bentuk dan karakteristik fisik pasta gigi


Pasta gigi merupakan sistem dispersi
Terdiri atas air dan cairan larut air, minyak dan padatan
larut serta tidak larut
Pasta bisa opak, clear gel, dengan garis-garis warna,
kombinasi gel dan pasta, serbuk atau likuid
Yang paling banyak di pasaran adalah pasta dan gel
Pasta gigi

Karakteristik penting pasta gigi


1. Konsistensi
2. Abrasive
3. Penampilan
4. Busa
5. Rasa
6. Stabilitas
7. Keamanan
Pasta gigi

1. Konsistensi
Konsistensi menunjukan reologi pasta, kemudahan
dikeluarkan dari tube, kemampuan mempertahankan
bentuk dan tidak terserap masuk ke bulu sikat.
Konsistensi dievaluasi berdasar :
 Densitas (piknometer)
 Viskositas (Brookfield viskometer)
 Kohesivness
 Ektrudability
Pasta gigi
2. Abrasive
Sebagai standar dipakai Ca pirofosfat dengan nilai 100, skor
bahan lain berkisar 0-500 relatif terhadap standar.
Dipengaruhi oleh:
• Kekerasan
• Bentuk kristal
• Ukuran partikel
Cleansing and Polishing
 Efek cleaning dan polishing berasal dari bahan abrasif.
 Tingkat abrasi yang ideal tidak lebih dari 125, diatas nilai
tersebut merusak dentin.
Pasta gigi
Bahan abrasif Konsentrasi Kisaran skor
Alumina 20-40% 150-500
Dikalsium fosfat, anhidrous 30-50% 250-400

Insoluble sodium, metafosfat 40-50% 150-175

Kalsium pirofosfat 40-50% 100


Kalsium karbonat 40-50% 50-400
Hidrated silika 15-30% 30-120

Dikalsium fosfat, dihidrat 40-50% 30-60


Pasta gigi

3. Penampilan

Pasta gigi yang baik memenuhi syarat :


 Lembut, seragam, dan glossy
 Bebas dari gelembung udara
 Memiliki warna yang menarik
Pasta gigi

4. Busa

 Digunakan untuk mensuspensi dan membusakan


untuk menghilangkan partikel sisa makanan melalui
penyikatan.
 Konsentrasi foaming harus cukup untuk
membersihkan, namun jika terlalu banyak menganggu
kerja bahan abrasiv.
 Busa harus mudah dibersihkan dan dibilas.
Pasta gigi

5. Rasa

 Rasa dan aroma menentukan minat konsumen


untuk membelian kembali.
 Rasa dibentuk dengan konsentrasi perasa yang
cukup, tingkat kemanisan dan rasa yang
ditimbulkan di mulut.
Pasta gigi

6. Stabilitas

 Stabilitas diharapkan lebih dari 3 tahun.


 Tidak ada pemisahan fase, viskositas terjaga, pH
terjaga, kadar bahan aktif terjaga.
 Uji stabilitas meliputi stabilitas dipercepat dan real
time condition.
Pasta gigi

Masalah kesehatan mulut


Pellicle
Terbentuk pada permukaan gigi karena deposit protein saliva.
Plak
Sticky film yang mengandung bakteri, protein saliva dan
polisakarida.
Karang gigi
Plak yang termineralisasi di permukaan gigi sehingga sangat
keras dan dihilangkan dengan scalling ke dokter gigi.
Pasta gigi
Syarat-syarat pasta gigi
1. Mempunyai daya abrasive yang minimal tetapi mempunyai daya pembersih
yang maksimal.
2. Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran dimulut.
3. Harus stabil dalam jangka waktu yang lama.
4. Dapat bereaksi dalam suasana asam atau basa.
5. Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut.
6. Dapat menetralisir asam yang terbentuk dalam mulut.
7. Dapat bereaksi dengan enamel gigi dan membentuk senyawa yang dapat
meningkatkan daya tahan enamel terhadap asam.
8. Dapat mengurangi atau menghilangkan bau mulut.
9. Tidak beracun.
No Jenis uji Satuan Syarat

1 Sukrosa atau karbohidrat lain yang dapat Negatif


terfermentasi
2 pH 4,5-10,5
3 Cemaran Logam
a. Pb Ppm Maks 5,0
b. Hg Ppm Maks 0,02
c. As Ppm Maks 2,0
4 Cemaran Mikroba <105
a. Angka lempeng total negatif
b. E.coli
5 Zat pengawet Sesuai yang diijinkan Depkes
6 Formaldehid bebas % 0,1
7 Fluor bebas Ppm 800-1500
8 Zat warna Sesuai yang diijinkan Depkes
9 Organoleptik Harus lembut
a. Keadaan Serba sama (homogen) tidak terlihat
adanya gelembung udara, gumpalan,
dan partikel yang terpisah
b. Benda asing Tidak tampak
Pasta gigi
Bahan penyusun formula pasta gigi
1. Abrasive
2. Bahan pengikat
3. Bahan aktif permukaan
4. Humectant
5. Pemanis
6. Perasa
7. Warna
8. Preservatif
9. Bahan Aktif
Pasta gigi

1. Abrasive
• Tujuan pemakaian : Provide cleaning dan polishing.
• Umumnya digunakan 20-50% dari total formulasi.
a. Kapur/ Kalsium karbonat precipitat
 Tidak mahal, tersedia dalam kisaran derajat densitas yang
luas, impurities silika, tingkat abrasifitas bervariasi, popularitas
rendah
 Inkom. dengan sod.flouride kompatibel dengan sod.
monofluorofosfat
 Konsentrasi sebagai abrasive (30-50%)
Pasta gigi
b. Kalsium fosfat
 Dikalsium fosfat dihidrat ( low abrasion, good polishing, inkom
dengan fluoride, perlu stabiliser untuk mencegah caking,
hardening, grittiness).
 Dikalsium fosfat anhidrous (very abrasive, low concentration,
inkom dengan fluoride).
 Tetrakalsium pirofosfat (kurang populer krn inkom dgn fluoride)
 Tidak larut dalam sodium metafosfat.
 Lebih mahal, kompatibel degan fluoride, moderately abrasive,
banyak produsen menarik produk dengan kandungan ini
karena banyak konsumen beralih ke silika.
Pasta gigi
c. Silika
 Abrasive silika (nanoabsorbent, tidak berbau, hambar, good
abrasive at low conc, efek minimal pada konsistensi akhir
produk)
 Penebalan silika ( extremely smallsized particles, large surface
area, capability of swelling and thickening, capable absorbing,
holding liquid, biaya murah, tidak reaktif, kompatibel dengan
fluoride karena digunakan dalam konsentrasi kecil.
 Dapat membentuk “clear gel” dengan menyesuaikan indek
refraksi pelarut (konsentrasi 10-30%)
Pasta gigi
d. Hidradet alumina
 Harga murah, kompatibel dengan fluoride, tidak seefektif silika
sebagai thickening agent.
e. Sodium bikarbonat
 Populer sebagai pasta gigi baking soda
 Efek abrasive at conc. >its water solubility (5-30%), mild
abrasive, mudah dibilas, granular texture,rasa asin (sulit
disamarkan), semakin besar partikel semakin kurang asin
 Efek abrasive yang ringan perlu dikombinasi dengan abrasive
lain seperti silika, kalsium karbonat
Pasta gigi
2. Bahan pengikat
 Merupakan bahan alami atau sintetik berupa hidrokoloid.
 Untuk menjaga formulasi yang terdiri dari likuid dan solid menjadi pasta
halus.
 Peningkatan viskositas mencegah keluarnya air dari pasta.
 Konsentrasi 0.9%-2.0%.
 Yang paling populer CMC,yanglainnya karagenan, tragakan ,sodium alginat.
 Desain bahan pengikat yang optimum menghasilkan pasta mudah
dikeluarkan dari tube, bisa menjaga bentuk tidak melesak masuk bulu sikat,
lembut, mudah dibilas.
 Kekurangan dengan CMC kadang terdapat kontaminan debu selulosa enzim
yang merusak viskositas pasta
Pasta gigi

3. Bahan Aktif permukaan

 Merupakan foaming agent (0,5%-2.0%)


 Yang paling populer sodium lauril sulfat
 Syarat: foaming properties, aman ,rasa ringan, digunakan
dibawah level iritasi.
Pasta gigi

4. Humektan
 Untuk mencegah kekeringan dan kehilangan kelembaban
 Memuaskan rasa mulut
 Sorbitol (70%) : terasa sejuk, manis sedang, lebih murah dari
gliserin.
 Gliserin : populer tapi menimbulkan sensasi hangat di mulut, lebih
mahal dari sorbitol atau propilenglikol (5%-10%).
 Propilenglikol : baik dalam memecahkan properities,low
viskos,rasa pahit membatasi penggunaan. Penggunaan
dikombinasi dengan gliserin
Pasta gigi

5. Pemanis
 Sodium sakarin 0.05%-0.25%
 Siklamat

6. Perasa
 Konsentrasi 0.2%-2.0%
 Hindari konsentrasi tinggi (iritasi)
 Minyak: peppermint, spearmint, wintergreen, anise
Pasta gigi

7. Water

 Sebagai pelarut untuk garam larut dan pengencer.


 Konsentrasi lebih dari 5-10%
 Berpengaruh pada kejernihan gel, optimasi porsi gliserin:sorbitol:
water
 Karena produksi pada suhu ruang, air yang digunakan air murni
(bebas kontaminasi bakteri)
 Level >20% diperlukan perservatif
Pasta gigi
8. Preservatif
Keberadaan air, humektan, dan gom alam dapat memicu
pertumbuhan mikroba untuk itu perlu pengawet seperti metil dan
propil paraben atau sodium benzoat yang diperlukan pada level
0.05%-0.2%.

9. pH Regulator
Buffering system untuk menyesuaikan pH produk akhi.r
Pasta gigi
10. Bahan lain
 Bahan aktif
 Anticarries : sodium fluoride, stannous fluoride, sodium monofluorofosfat
 Desensitizing agent: formaldehid, sodium sitrat, strontium klorid
hexahidrate, potasium nitrat
 Reduksi plat : klorhexidin glukonat, sodium borat, sanguinaria, sodium
pirofosfat, zinc sitrat, triklosan, dan berbagai minyak atsiri
 Buffer untuk mempertahankan pH
 Pewarna tersertifikasi
 Pemutih gigi (hidroksi peroksida 3%)
Pasta gigi

Kriteria Formula

 Clear gel- silika memiliki indek refraksi hampir sama


dengan air/humektan.
 High cleaning formula: kombinasi dikalsium fosfat dihidrat
dan dikalsium fosfat anhidrous.
 Flouride diformulasi dengan abrasive yang kompatibel
tidak mengandung garam kalsium yang terlarut.
Pasta gigi
Metode Preparasi
Metode 1
 Bahan pengikat, humektan, ditabur di air yang mengandung sakarin dan
preservatif, biarkan mengembang membentuk gel yang homogenus.
 Pengembangan dapat terjadi karena panas dan agitasi.
 Tambahkan bahan abrasive padat sedikit demi sedikit ke homogenus gel
dan dicampur dengan mixer sampai terbentuk pasta.
 Perasa dan detergen ditambahkan terakhir untuk menghindari
pengadukan yang berlebih.
 Kemas pasta dalam tube.
Pasta gigi

Metode Preparasi
Metode 2
 Campurkan bahan pengikat bahan abrasive dalam keadaan
padat
 Selanjutnya campur dengan fase cair yang mengandung
humektan, preservatif dan pemanis kedalam mixer. Setelah
terbentuk pasta yang homogen, tambahkan perasa dan
detergen, diaduk berlahan
 Kemas kedalam tube.
Pasta gigi
Evaluasi Sediaan pasta
1. Abrasiveness
2. Cleansing property
3. Karakter busa
4. Pengamatan organoleptis
5. Homogenitas
6. Ukuran partikel
7. Penetapan kadar zat aktif
8. pH sediaan
9. Uji Viskositas (nilai viskositas dipengaruhi oleh zat pengental, surfaktan yang dipilih,
proporsi fase terdispersi dan ukuran partikel).
10. Uji stabilitas fisik
11. Pemeriksaan konsistensi (penetrometer)
12. In votro animal testing (oral toxicity dan mucosal irritation)
13. Ketertarikan produk dan kemungkinan efek negatif pada manusia
14. evaluasi klinik : alergi, iritasi, masalah oral yang lain.
Pasta gigi

Stabilitas
• Penampilan, warna
• Keseragaman
• Rasa
• Berat bersih
• pH
• Viskositas
Pasta gigi

Pengemasan

 Metal tube (aluminium)


 Tube plastik
Pasta gigi
Keamanan
Produk pasta gigi mempunyai sejarah panjang dengan keamanan
penggunaannya. Ada masalah yang diasosiasikan dengan dental
fluorosis terhadap fluoride yang ditelan oleh anak usia dibawah 6
tahun. Penelitian menunjukkan bahwa anak umur 1-3 tahun, 30%-
75% pasta gigi ditelan, dan untuk anak umur 4-7 thaun 14%-48%
ditelan dan untuk itu perlu tindakan untuk mencegah overdosis.
FDA membutuhkan label dari semua produk pasta gigi fluoride to
mamasukkan pernyataan”untuk mengurangi menelan gunakan
sebanyak ukuran kacang pada anak dibawah 6 tahun”
Pasta gigi
Formulasi pasta gigi terbaru
1. Penggunaan pasta gigi mengandung nanopartikel.
2. Penggunaan chitosan yang larut air dalam pasta gigi.
3. Pencuci mulut (Obat kumur).
4. Pasta gigi mengandung mikropartikel silika sebagai satu-satunya
abrasive.
5. Komposisi pasta gigi terdiri dari derivat alkil galaktosa +
nonionik desinfektan atau + protein naturants atau +vitamin E
yang memberikan effek penghambatan koagregasi dan effek
antibakteri yang kuat melawan fusobakteri dan penyakit gigi
lainnya dan penyakit periodontal yang disebabkan bakteri.
Pasta gigi

Kesimpulan
Pasta merupakan sediaan semisolid yang mengandung
bahan tidak larut dalam jumlah besar sehingga sifatnya
kaku dibandingkan salep. Penggunaan pasta selain untuk
penanganan luka juga banyak digunakan dalam pasta gigi.
Kandungan bahan abrasive yang sifatnya tidak larut dalam
pasta gigi menyebabkan pasta gigi termasuk dalam
kategori sediaan pasta.

Anda mungkin juga menyukai