Anda di halaman 1dari 5

1

PENGARUH SENYAWA KIMIA AGREGAT TERHADAP DURABILITAS


CAMPURAN BERASPAL

Naskah Seminar Proposal

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I


Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Disusun oleh:

BAGAS ALIARDHANA

NIM : D 100 160 079

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020
2

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang berfungsi memberikan
pelayanan terhadap pergerakan arus lalu lintas. Jalan juga memiliki fungsi
sebagai penunjang perekonomian, perpindahan barang dan jasa, dan penghubung
sosial antar manusia. Semakin baik prasarana transportasi darat tersebut maka
akan berpengaruh baik terhadap pergerakan arus lalu lintas. Saat ini ada berbagai
macam kontruksi jalan di Indonesia, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan
kaku. Di indonesia, mayoritas perkerasan yang diterapkan adalah perkerasan
lentur, menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya.

Indonesia merupakan negara dengan dua musim yang saling bergantian,


musim hujan dan musim kemarau. Di beberapa daerah, sering terjadi hujan
dengan curah yang tinggi dan berlangsung lama. Perkerasan yang terendam air
terus menerus di lapangan mudah terjadi kerusakan. Abdul Khamid dan M.
Abror Izazi, pada penelitiannya menyimpulkan bahwa semakin lama campuran
aspal yang terendam oleh air hujan akan berpengaruh pada kinerja perkerasan
yang mengakibatkan akan mengalami kehilangan durabilitas atau keawetan
dengan bertambahnya lama perendaman. Hal ini disebabkan oleh masuknya air
rendaman ke dalam rongga udara dalam campuran yang menyebabkan
berkurangnya adhesi dan kohesi aspal, sehingga terjadi pelemahan ikatan antara
agregat dan aspal yang akan mengakibatkan nilai stabilitas dan kuat tarik
campuran menjadi semakin berkurang (Suparma dkk 2016).

Perkerasan lentur terdiri dari agregat kasar, agregat halus, dan aspal.
Batuan terdapat dua jenis, cenderung asam atau cenderung basa. Batu alam yang
biasa digunakan pada campuran perkerasan aspal biasanya cenderung asam. Jika
kandungan batuan lebih banya terdiri dari silika (SiO2), maka batuan itu
cenderung asam, namun jika lebih banyak mengandung Kapur (CaCO3) maka
3

batuan itu cenderung basa. Batuan silika yang cenderung asam, secara kimia
tidak bisa berikatan dengan aspal karena aspal juga bersifat asam. Seiring dengan
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas perkerasan, maka banyak dilakukan
penelitian dengan menambahkan filler atau zat adictive sebagai bahan tambah.
Namun, penggunaan berbagai macam agregat dengan senyawa kimia yang
berbeda, menghasilkan nilai penambahan stabilitas yang berbeda-beda. Menurut
Rahman 2018, pada penelitiannya dengan membandingkan penambahan filler
semen portland dan serbuk besi sebagai pengisi rongga, diperoleh penambahan
semen portland mempunyai nilai stabilitas lebih besar dibanding penambahan
filler serbuk besi. Semen Portland merupakan senyawa basa kuat, terdiri dari
CaO (Kapur) sebanyak 60-65% dan SiO2 (silika) sebanyak 17-25%, dan zat
kimia penyusun lainnya. Sedangkan serbuk besi (fe) merupakan basa lemah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan, dkk (2018), yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Pasir Kuarsa pada Laston AC-WC Sebagai Pengganti
Agregat Halus”, diperoleh kesimpulan bahwa nilai stabilitas Marshall mengalami
penurunan secara berturut-turut. Pasir kuarsa sebagian besar tersusun atas Silika
(SiO2), yang merupakan senyawa kimia asam. Senyawa asam dan basa pada
agregat mempunyai pengaruh ynag berbeda terhadap nilai stabilitas campuran.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh senyawa
kimia pada agregat yang digunakan terhadap campuran.
4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan


beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakandungan senyawa kimia berbagai jenis agregat?
2. Bagaimana pengaruh senyawa kimia pada agregat terhadap durabilitas
campuran beraspal?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis berbagai jenis agregat berdasarkan senyawa kimia.
2. Menganalisis pengaruh senyawa agregat terhadap durabilitas campuran
beraspal.

D. Hasil dan Luaran Penelitian


Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui senyawa kimia pada agregat dan
bagaimana pengaruhnya terhadap durabilitas campuran beraspal, serta luaran
dalam penelitian ini diharapkan bisa menghasilkan artikel publikasi ilmiah.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang senyawa kimia yang terkandung pada
agregat.
2. Memberikan pengetahuan akan pengaruh senyawa kimia agregat terhadap
durabilitas campuran beraspal.
5

F. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Data sekunder yang digunakan adalah data yang didapat dari berbagai
sumber penelitian atau tulisan yang sudah dilakukan sebelumnya dan dapat
dipertanggung jawabkan keasliannya.
2. Tugas akhir membahas tentang senyawa kimia pada agregat dan pengaruh
terhadap durabilitas perkerasan beraspal.
3. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari sumber dari internet dan media
kemudian dilakukan kajian penelitian.

G. Keaslian Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Senyawa Kimia Agregat Terhadap
Durabilitas Campuran Beraspal”. Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai