Disusun oleh:
BAGAS ALIARDHANA
2020
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang berfungsi memberikan
pelayanan terhadap pergerakan arus lalu lintas. Jalan juga memiliki fungsi
sebagai penunjang perekonomian, perpindahan barang dan jasa, dan penghubung
sosial antar manusia. Semakin baik prasarana transportasi darat tersebut maka
akan berpengaruh baik terhadap pergerakan arus lalu lintas. Saat ini ada berbagai
macam kontruksi jalan di Indonesia, yaitu perkerasan lentur dan perkerasan
kaku. Di indonesia, mayoritas perkerasan yang diterapkan adalah perkerasan
lentur, menggunakan aspal sebagai bahan pengikatnya.
Perkerasan lentur terdiri dari agregat kasar, agregat halus, dan aspal.
Batuan terdapat dua jenis, cenderung asam atau cenderung basa. Batu alam yang
biasa digunakan pada campuran perkerasan aspal biasanya cenderung asam. Jika
kandungan batuan lebih banya terdiri dari silika (SiO2), maka batuan itu
cenderung asam, namun jika lebih banyak mengandung Kapur (CaCO3) maka
3
batuan itu cenderung basa. Batuan silika yang cenderung asam, secara kimia
tidak bisa berikatan dengan aspal karena aspal juga bersifat asam. Seiring dengan
kebutuhan untuk meningkatkan kualitas perkerasan, maka banyak dilakukan
penelitian dengan menambahkan filler atau zat adictive sebagai bahan tambah.
Namun, penggunaan berbagai macam agregat dengan senyawa kimia yang
berbeda, menghasilkan nilai penambahan stabilitas yang berbeda-beda. Menurut
Rahman 2018, pada penelitiannya dengan membandingkan penambahan filler
semen portland dan serbuk besi sebagai pengisi rongga, diperoleh penambahan
semen portland mempunyai nilai stabilitas lebih besar dibanding penambahan
filler serbuk besi. Semen Portland merupakan senyawa basa kuat, terdiri dari
CaO (Kapur) sebanyak 60-65% dan SiO2 (silika) sebanyak 17-25%, dan zat
kimia penyusun lainnya. Sedangkan serbuk besi (fe) merupakan basa lemah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan, dkk (2018), yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Pasir Kuarsa pada Laston AC-WC Sebagai Pengganti
Agregat Halus”, diperoleh kesimpulan bahwa nilai stabilitas Marshall mengalami
penurunan secara berturut-turut. Pasir kuarsa sebagian besar tersusun atas Silika
(SiO2), yang merupakan senyawa kimia asam. Senyawa asam dan basa pada
agregat mempunyai pengaruh ynag berbeda terhadap nilai stabilitas campuran.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh senyawa
kimia pada agregat yang digunakan terhadap campuran.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis berbagai jenis agregat berdasarkan senyawa kimia.
2. Menganalisis pengaruh senyawa agregat terhadap durabilitas campuran
beraspal.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang senyawa kimia yang terkandung pada
agregat.
2. Memberikan pengetahuan akan pengaruh senyawa kimia agregat terhadap
durabilitas campuran beraspal.
5
F. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Data sekunder yang digunakan adalah data yang didapat dari berbagai
sumber penelitian atau tulisan yang sudah dilakukan sebelumnya dan dapat
dipertanggung jawabkan keasliannya.
2. Tugas akhir membahas tentang senyawa kimia pada agregat dan pengaruh
terhadap durabilitas perkerasan beraspal.
3. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari sumber dari internet dan media
kemudian dilakukan kajian penelitian.
G. Keaslian Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Senyawa Kimia Agregat Terhadap
Durabilitas Campuran Beraspal”. Penelitian ini belum pernah dilakukan oleh
peneliti-peneliti sebelumnya.