Anda di halaman 1dari 22

MODUL

PENELITIAN DASAR UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

JUDUL :

STUDI 4 PILAR DAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES


MELITUS TIPE 2 SEBELUM DAN SETELAH PENDAMPINGAN GIZI DI
PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN
Oleh:
Ketua Pelaksana
Yuniarti, SGz, MPH
NIDN 4023047601

Anggota
Setyo Prihatin, DCN., MSc
Wiwik Wijaningsih. STP., Msi
Mohammad Jaelani, DCN,M.Kes

Mahasiswa :
Presti Ayu Ariani
Yumna
Risna

JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI D-III GIZI SEMARANG
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
JANUARI TAHUN 2021
Halaman Judul

Judul : Studi 4 pilar dan kadar glukosa darah pasien Diabetes


Melitus Tipe 2 sebelum dan setelah pendampingan Gizi
di Puskesmas Tlogosari Wetan
Penyusun : Ketua Pelaksana
Yuniarti, SGz, MPH (NIDN 4023047601)

Anggota :
1. Setyo Prihatin, DCN., MSc
2. Wiwik Wijaningsih, STP.,Msi
3. Mohammad Jaelani, DCN,M.Kes
Mahasiswa :
1. Presti Ayu Ariani
2. Yumna
3. Risna

Identitas Penerbit : Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang
selama ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi
seluruh umat manusia, sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini dengan baik.
Maksud dan tujuan dari penyusunan modul ini adalah sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan pendampingan gizi.

Dalam proses penyusunan modul ini kami menjumpai berbagai hambatan, namun
berkat dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
modul ini dengan baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang
telah membantu terselesaikannya modul ini.

Modul ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan
demi perbaikan pada modul selanjutnya. Harapan kami semoga modul ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 15 Oktober 2021

Penyusun

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


3
DAFTAR ISI

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


4
BAB I

PENDAHULUAN

I. DIABETES MELITUS
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (Octa P, 2011).
Diabetes mellitus menjadi pandemik dan prevalensinya terus meningkat bahkan di negara
berkembang seperti Indonesia (Mohan, 2007) Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat
ini dapat memunculkan berbagai komplikasi akut maupun kronis pada penderita diabetes
melitus jika tidak ditangani secara baik dan untuk mencegah terjadinya komplikasi,
diperlukan adanya pengelolaan / penatalaksanaan Diabetes Melitus (Rachmawati, 2015).
Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 (2015), dalam tata laksana diabetes
melitus terdapat 4 pilar yang harus dilakukan dengan tepat yaitu edukasi, terapi gizi medis
(perencanaan makan), latihan jasmani dan intervensi farmakologis (Perkeni, 2015).
Perencanaan makan (terapi gizi) merupakan komponen utama keberhasilan
penatalaksanaan diabetes melitus. Pengelolaan nutrisi bertujuan membantu penderita
diabetes melitus memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat mengendalikan kadar
glukosa, lemak dan tekanan darah serta dapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi.
Kunci keberhasilan terapi gizi medis adalah keterlibatan tim yang terdiri dari dokter,
dietisien, perawat dan petugas kesehatan lain serta pasien itu sendiri untuk meningkatkan
kemampuannya dalam mencapai kontrol metabolik yang baik. Selain itu, keterlibatan tim
dalam 4 hal yaitu assessment atau pengkajian parameter metabolik individu dan gaya hidup,
mendorong pasien berpartisipasi pada penentuan tujuan yang akan dicapai, memilih
intervensi gizi yang memadai dan mengevaluasi efektifnya perencanaan pelayanan gizi (ADA,
2017).
Pengetahuan gizi merupaka0 n faktor yang sangat penting dalam menentukan sikap
dan perilaku seseorang terhadap makanan. Selain itu pengetahuan gizi merupakan peranan
penting untuk dapat membuat manusia hidup sehat sejahtera dan berkualitas. Gizi
mempunyai hubungan langsung dengan tingkat konsumsi tetapi secara langsung
mencerminkan tingkat pengetahuan5

II. PENDAMPINGAN GIZI

Pendampingan gizi adalah kegiatan dukungan dan layanan bagi keluarga agar
dapat mencegah dan mengatasi masalah gizi anggota keluarganya. Pendampingan
dilakukan dengan cara memberikan perhatian, menyampaikan pesan, menyemangati,
mengajak, memberikan pemikiran/solusi, menyampaikan layanan/bantuan,
memberikan nasihat, merujuk, menggerakkan dan bekerjasama (Depkes, 2007).
Secara umum program pendampingan gizi bertujuan untuk meningkatkan
status gizi keluarga melalui kegiatan pendampingan. Adapun yang menjadi tujuan
khusus program pendampingan gizi bagi penyandang DM adalah(1) mengontrol kadar
glukosa darah penyandang DM; (2) meningkatkan pengetahuan gizi keluarga; (3)

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


5
meningkatkan kepatuhan diet, aktifitas fisik dan minum obat bagi penyandang DM;
(4) meningkatkan keluarga sadar gizi (Depkes, 2007).
Pendampingan asuhan gizi bagi penyandang DM adalah kegiatan
pendampingan tentang tata cara pengelolaan makanan yang tepat bagi penyandang
DM sesuai pedoman 3 j yaitu tepat jenis, tepat jumlah dan tepat tadwal, yang
dilakukan oleh seorang tenaga gizi pendamping (TGP) kepada keluarga dalam bentuk
kunjungan rumah, konseling, kelompok diskusi terarah (KDT) yang dilakukan
terhadap setiap individu atau kelompok dalam wilayah binaan yang telah ditentukan
agar tercapai kontrol metabolik yang baik (Depkes, 2007).
Metode yang digunakan dalam kegiatan pendampingan adalah metode
pendidikan individual (perorangan) dengan bentuk pendekatan penyuluhan
(konseling). Dengan cara ini kontak antara keluarga dengan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh keluarga dapat diteliti dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya keluarga dengan sukarela, berdasarkan kesadaran, dan
penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut atau mengubah perilaku
(Notoatmodjo, 2007)

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


6
BAB II
TATA TERTIB
I. Ketentuan Peserta

1. Peserta intervensi adalah pasien DM tipe II di wilayah kerja Puskesmas


Tlogosari Wetan yang telah mengisi formulir dan bersedia mengikuti
kegiatan intervensi
2. Tidak mengalami komplikasi yang dapat mempengaruhi pola makan.
3. Peserta erumur ≥ 65 tahun
4. Peserta bisa membaca dan menulis
5. Peserta berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan
6. Keluarga dan penderita DM bersedia menjadi subyek penelitian.
II. Tata Tertib
1. Peserta mengisi kesediaan untuk mengikuti kegiatan penelitian sampai
selesai dengan mengisi form kesediaan

2. Intervensi dilakukan terhadap keluarga dan pasien pada minggu ke 2 - 4.


3. Intervensi dilakukan dengan empat sesi yaitu (1) sesi perekrutan pada
hari ke 1 – 7. (2) Sesi intensif dilakukan pada hari ke 8 – 14. (3) Sesi
praktek mandiri pada hari ke 15 – 28. (4) evaluasi, pada hari ke 30
dilakukan kunjungan terakhir untuk menilai keberhasilan intervensi.
4. Peserta wajib mengerjakan pre dan post test menggunakan kuesioner
pengetahuan gizi yang dilakukan sebelum dan setelah intervensi.
5. Peserta akan melakukan pengukuran kadar glukosa darah yang dilakukan
2 kali selama penelitian yakni sebelum dan setelah intervensi dengan
mengukur kadar GDS.

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


7
BAB III
MATERI

I. Edukasi Gizi Pasien DM


Edukasi merupakan proses interaksi pembelajaran yang direncanakan
untuk mempengaruhi sikap serta ketrampilan orang lain, baik individu,
kelompok, atau masyarakat, sehingga melakukan apa yang diharapkan
pendidik. Edukasi juga merupakan upaya penambahan pengetahuan baru,
sikap dan ketrampilan melalui penguatan praktik dan pengalaman tertentu
(Tate, D & Jackvony, E, 2003).
Edukasi menjadi suatu langkah yang bisa diambil sebagai upaya
pencegahan dan penanganan penyakit degeneratif dengan merubah perilaku
hidup masyarakat terutama dalam memilih makanan sehari-hari. Perubahan
ini bisa dilakukan melalui pendidikan kesehatan yaitu edukasi gizi (nutrition
education) berupa penyuluhan dan konsultasi gizi (Sutiawati, Jafar, Yustini,
2013).
Pemberian edukasi dapat meningkatkan pengetahuan pasien tentang
gaya hidup sehat dan upaya mengontrol kadar glukosa darahnya, sedangkan
pengetahuan adalah faktor predisposisi dari perilaku kesehatan seseorang.
(Dan E, 2016).
Metode edukasi yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
pembelajaran. Metode edukasi dibagi menjadi 3 yaitu metode edukasi untuk individu,
metode edukasi untuk kelompok dan metode edukasi untuk massa. Metode edukasi
individu/perorangan digunakan untuk memotivasi perilaku baru atau membina individu agar
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi, bentuk pendekatan ini menggunakan
bimbingan dan penyuluhan (guidance and councelling) (Sari D, 2015).
Edukasi gizi berupa konseling pada berbagai diet merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) atau Nutrition Care Process (NCP).
Proses Asuhan Gizi Terstandar terdiri dari empat langkah, yaitu Pengkajian Gizi (Nutrition
Assesment), Diagnosa Gizi (Nutrition Diagnosis), Intervensi Gizi (Nutrition Intervention),
Monitoring dan Evaluasi gizi (Nutrition Monitoring and evaluation) dikenal dengan istilah
ADIME (Cornelia et al, 2010).

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


8
Media dalam kegiatan edukasi merupakan sarana yang berisikan materi yang
berkaitan dengan nasehat gizi. Media dapat berupa media cetak (booklet, leaflet, flip chart,
poster, tulisan), media elektronik ,media papan/billboard (Notoatmodjo, 2003).
1. Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseporang yang
mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin
secara absolut atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani
dan perubahan perilaku tentang makanan. Diabetes Melitus jika tidak ditangani dengan
baik dapat mengakibatkan timbulnya komplikasi pada berbagai organ tubuh. (Almatsier,
2006).
1) Gejala Umum Diabetes
a. Sering buang air kencing
b. Cepat merasa haus
c. Mudah merasa lapar
d. Berat badan menurun
e. Cepat merasa lelah
f. Kesemutan
g. Masalah kulit
h. Pemulihan luka lambat
i. Pandangan mata kabur
j. Ibu melahirkan bayi lebih dari 4kg
2) Penyebab Diabetes
a. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut
sangatlah mudah dijumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan,
permen, aneka jajanan kue, dan lain-lain. Semua makanan dan minuman
tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut
diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman
tersebut tidak kita ketahui takaranya. Kita boleh minum teh manis dan kopi
selama dalam batas wajar.
b. Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh
sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan
begadang, istirahatlah yang cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit
kembali.
c. Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum
minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes.
Selain merusak paru paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas
dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat menganggu produksi insulin
dalam kelenjar pankreas.

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


9
d. Makan terlalu banyak karbohidrat
Perlu anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
mengolah makanan yang anda makan. Jika anda makan terlalu banyak
karbohidrat, maka tubuh akan menyimpanya dalam bentuk gula dalam darah
(glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari maka dapat dibayangkan besarnya
penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh, inilah pemicu awal
terjadinya gejala diabetes.
e. Kurangnya aktifitas fisik
Kurangnya melakukan aktifitas fisik dalam kegiatan sehari hari dapat membuat
sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak
dalam tubuh yang semakin lama membuat berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja
dan olah raga teratur.
f. Faktor keturunan
Diabetes juga disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika
ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar
anaknya juga menderita penyakit yang sama.

3) Cara Pencegahan
 Olahraga secara teratur
 Makan makanan bergizi seimbang
 Tidak merokok
 Istirahat cukup
 Cek gula darah secara teratur
 Hindari stress

4) Akibat Penyakit Diabetes


a. Luka tidak sembuh-sembuh
b. Gangrane
c. Gagal ginjal
d. Jantung koroner
e. Stroke
f. Komplikasi pada mata
g. Impotensi

II. Terapi Gizi Medis


Penyakit DM tipe 2 dapat dikendalikan dengan mengatur pola makan dan diet
seimbang . Perencanaan makan merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan
DM tipe 2. Perencanaan makanan bertujuan membantu penderita DM tipe 2 untuk
memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat mengendalikan kadar glukosa, lemak, dan
tekanan darah. Keberhasilan perencanaan makan bergantung pada kepatuhan penderita DM
tipe 2 dalam menjalani anjuran makan yang diberikan (Waspadji. S, 2007).

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


10
Prinsip pengaturan makan pada diabetisi yaitu makanan yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Hanya pada diabetisi perlu
ditekankan akan pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah
makanan terutama pada mereka yang menggunakan obat penurun glukosa atau insulin.
1. Jumlah
Jumlah makanan yang disesuaikan dengan status gizi dan kebutuhan masing-
masing orang, bukan berdasarkan tinggi rendahnya kadar gula darah. Untuk
mengetahui jumlah kebutuhan kalori seorang penyandang DM dapat dihitung dengan

Berat badan ideal = Berat Badan Ideal = 90% x (TB dalam cm -100) x 1 kg

menggunakan berat badan ideal (BBI) , dengan rumus sebagai berikut :


Sedangkan untuk pria dengan tinggi badan dibawah 160 cm dan wanita dengan tinggi
badan dibawah 150 cm dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Berat Badan Ideal = (TB dalam cm-100) x 1 kg

Indeks Massa Tubuh (IMT) = BB (kg) / (TB (m)) 2

Untuk menentukan status gizi dapat dihitung dengan rumus :

Menghitung kebutuhan BMR untuk mengetahui berat badan ideal :

Untuk laki-laki = BBI (kg) x 30 Kkal

Untuk Perempuan = BBI (kg) x 25 Kkal

Kemudian ditambah dengan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk kegiatan


sehari – hari:

Istirahat/bedrest : +10% dari kalori BMR

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


11
Kerja ringan : +20% dari kalori BMR

Kerja sedang : +30% dari kalori BMR

Kerja berat : +20% dari kalori BMR

2. Jenis
Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus yaitu makanan
dengan komposisi menu yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, sayuran,
dan buah-buahanKomposisi makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes
miletus:
1) Karbohidrat
 Kebutuhan karbohidrat sebanyak 45-65% dari total asupan energi
 Konsumsi sukrosa (gula tebu) sekitar 3-4 sdm
 Makan 3 kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari
 Contoh Sumber Karbohidrat: nasi, bubur, roti,mie, kentang, singkong, ubi,
sagu, gandum, jagung, talas, sereal, ketan, macaroni

2) Protein
 Kebutuhan protein sebanyak 15-20% total energi
 Sumber protein yang baik adalah ikan , seafood, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, dan tahu tempe

3) Lemak

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


12
 Anjuran asupan lemak sebanyak 20-25% energi
 Asupan kolesterol dibatasi (tidak lebih dari 300 mg/hari)
 Tujuan utama pengurangan konsumsi lemak jenuh dan kolesterol adalah
untuk menurunkan resiko penyakit jantung
 Contoh Lemak Tidak Jenuh : Kacang-kacangan, alpukat, ikan, minyak jagung,
minyak zaitun.

4) Serat
Anjuran konsumsi serat pada penderita diabetes mellitus sama dengan
masyarakat umum yaitu dianjurkan sebanyak 20-35 gr serat dari berbagai macam
sumber (minimal 5-6 porsi buah/sayur)
5) Buah
 Buah yang Dianjurkan : jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak, belimbing (se
suai kebutuhan)
 Buah yang Dibatasi : nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo,
semangka, nangka masak
 Buah yang Tidak Dianjurkan : Buah-buahan yang manis dan diawetkan:
durian, nangka, alpukat, kurma, manisan buah

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


13
6) Sayur
 Sayur yang Dianjurkan : Sayur tinggi serat: kangkung, daun kacang, oyong,
ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong
 Sayur yang Dibatasi : bayam, buncis, daun melinjo, labu siam, daun
singkong, daun ketela, jagung muda, kapri, kacang panjang, pare, wortel,
daunkatuk

7) Garam
Anjuran asupan garam tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7gram
(1 sdt) garam dapur, sedangkan bagi yang menderita tekanan darah tinggi ringan
sampai sedangdianjurkan 2400 mg natrium/hari atau sama dengan 6gr/hari
garam dapur.
8) Gula
 Gula dan produk-produk lain dari gula harus dikurangi
 Penggunaan gula sedikit dalam bumbu
 Anjuran penggunaan gula pada penderita DM yaitu tidak boleh lebih dari 5%
kebutuhan kalori total ( 4sdm/hari)
 Contoh Sumber Gula Yang Harus Dibatasi : Gula pasir, gula merah, gula
batu, madu ,makanan/ minuman yang manis: cake, kue-kue manis, dodol,
tarcis, sirup, selai manis, coklat, permen, tape

3. Jadwal
Pola makan untuk penyakit diabetes mellitus harus sesuai jadwal dengan
porsi kecil tapi sering, yaitu 3 kali makan utama, 3 kali makan selingan dengan jarak
makan 3 jam

Table 2. Perbandingan Proporsi dan Jadwal Makan pada Pasien DM

Jadwal Makan Proporsi Waktu

Makan pagi 20% 07.00


Selingan I 10% 10.00

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


14
Makan siang 25% 13.00
Selingan II 10% 16.00
Makan malam 25% 19.00
Selingan III 10% 21.00

Sumber : Waspadji,2007

III. Aktifitas Fisik


Latihan jasmani merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM Tipe 2 apabila
tidak disertai adanya nefropati (kerusakan atau penyakit ginjal). Kegiatan jasmani sehari-hari
dan latihan jasmani dilakukan secara secara teratur sebanyak 3-5 kali perminggu selama
sekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu.
Manfaat latihan jasmani yang teratur pada diabetes antara lain adalah memperbaiki
metabolisme ;menormalkan kadar glukosa darah dan lipid darah, meningkatkan kerja
insulin, membantu menurunkan berat badan, meningkatkan kesegaran jasmani dan
mengurangi resiko penyakit kardiovaskular. Sebaliknya perlu diketahui dan diwaspadai
bahaya latihan jasmani berat seperti hipoglikemia, serangan jantung / payah jantung, cidera
lutut dan trauma kaki dan memperberat keadaan diabetes berat (Waspadji,2007).
Latihan jasmani yang dianjurkan berupa latihan jasmani yang sifat aerobik seperti :
jalan kaki, bersepeda santai, jogging dan berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan
dengan umur dan status kesegaran jasmani. Hindarkan kebiasaan hidup yang kurang gerak
atau bermalas-malasan (sedentari).
Program latihan jasmani yang dianjurkan adalah latihan aerobik secara teratur 3-4
kali/minggu @30 menit yang bersifat CRIPE (continuous, rhythmic, interval, progressive,
endurance).Dalam melaksanakan latihan aerobic/jalan cepat diusahakan tercapai denyut
nadi 70-75 % denyut nadi maksimal (220-umur).Perlu juga diadakan penyesuaian kegiatan
dengan kemampuan kondisi penyakit penyerta (Waspadji, 2007).
Jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut. Dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan glukosa darah sebelum latihan jasmani. Apabila kadar glukosa darah <100
mg/dL pasien harus mengkonsumsi karbohidrat terlebih dahulu dan bila >250 mg/dL
dianjurkan untuk menunda latihan jasmani.

IV. Farmakologi (obat-obatan)


Terapi farmakologi diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat).Terapi farmakologis terdiri dari obat oral (diminum) dan bentuk
suntikan.Obat hipoglikemik oral (diminum) , berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi
5 golongan:Pemicu sekresi insulin sulfonylurea dan glinid. Peningkat sensitivitas terhadap
insulin metformin dan tiazolidindion. Penghambat glukoneogenesis. Penghambat absorpsi
glukosa: penghambat glukosidase alfa.DPP-IV inhibitor
Terapi farmakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan dan latihan
jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan.
1. Obat Antihiperglikemia Oral

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


15
2. Obat Antihiperglikemia Suntik
Termasuk anti hiperglikemia suntik, yaitu insulin, agonis GLP-1 dan kombinasi insulin
dan agonis GLP-1.

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


16
BAB IV

PENUTUP

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


17
DAFTAR PUSTAKA

MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021


18
Lampiran 1. Formulir Pendmpingan Gizi

RENCANA JADWAL KUNJUNGAN RUMAH KELUARGA SASARAN

Nama TGP : Puskesmas :


Desa/Kelurahan : Kecamatan :

Jadwal Kunjungan (tanggal/bulan/tahun)


No Nama Alamat/hp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

CATATAN HASIL KUNJUNGAN PENDAMPINGAN KELUARGA


Nama KK/Pengasuh : Nama TGP :
Alamat : Desa/Kelurahan :

Kunjun Masalah, Nasehat dan Tindaklanjut


gan ke- Kepatuhan Diet Aktifitas Fisik Obat Hipoglikemik Ket
dantang Jenis Jumlah Jadwal Jenis Frekuensi Intensitas Durasi Jenis Dosis
gal MODUL PENDAMPINGAN GIZI 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Masalah : Masalah : Masalah : Masalah : Masalah : Masalah : Masalah : Masalah : Masalah :

Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat: Nasehat:

Tindak Tindak Lanjut: Tindak Tindak Tindak Tindak Tindak Tindak Tindak
Lanjut: Lanjut: Lanjut: Lanjut: Lanjut: Lanjut: Lanjut: Lanjut:

HASIL KEGIATAN PENDAMPINGAN


Nama TGP : Kecamatan :
Desa/Kelurahan : Periode :
Puskesmas :

Jumlah Pengetahuan Perilaku Pada Akhir Kunjungan


Kunjungan (NILAI Kepatuhan Diet Aktifitas Fisik Obat
Nama Alamat & HP BENAR) MODUL PENDAMPINGAN GIZI Hipoglikemik
2021
Patuh Tidak Jenis Frek Intensitas Durasi Jenis Dosis
patuh
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Anda mungkin juga menyukai