Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Pendidikan Di Era Digital

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Parenting

Dosen Pengampu : Lina Revilla Malik, M.Si

Oleh :

Kelompok 7

Lathifah Eni Rosdahlianti : 2011305014

Sela : 2011305002

Putri Tasla Hasanah : 2011305028

Septi : 2011305026

Aida Choirul Anwar : 2011305035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS

SAMARINDA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabaratuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas rahmat dan nikmat-Nyalah
kami menyelesaikan tugas ini, yang diberikan oleh Ibu Lina Revilla Malik, M.Si selaku dosen
pengampu. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi silabus yang ditetapkan dan agar isi makalah ini bisa membantu
para pembaca dalam memahami bagaimana Pengaruh TV dan Internet bagi anak usia dini yang
berjudul Pendidikan diEra Digital.

Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat berterimakasih kepada penyedia sumber
referensi walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya. Kami menyadari bahwa
setiap manusia memilki keterbatasan, begitupun kami yang masih berstatus mahasiswa. Oleh
karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
A. Pengertian TV dan Internet................................................................................................................3
B. Pengertian Perkembangan dalam Literasi Media..............................................................................5
C. Potensi Efek (Bahaya dan Manfaat) bagi Anak Usia Dini...................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu kegiatan terencana dan sistematis untuk


meningkatkan kemampuan serta mengembangkan potensi siswa, disamping itu
pendidikan yang aktif dan kondusif memerlukan disiplis belajar yang tinggi,
Disiplin belajar adalah kesadaran diri mengontrol diri agar dapat belajar secara
sungguh-sungguh, Disiplin belajar berfungsi sebagai pengendali diri sehingga para siswa
akan belajar dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan. Disiplin belajar mencakup prilaku
siswa dalam mengatur waktu belajar, mematuhi aturan-aturan dalam kegiatan
pembelajaran, dan efesiensi penggunaan waktu.
Undang-undang no 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran pasal 1 ayat 4 menyebut
kan bahwa “Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang yang
menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik
terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan”. Media
televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang sangat digemari oleh
masyarakat, karena televisi mampu menyuguhkan tayangantayangan yang membuat
masyarakat terhibur, memperoleh informasi. Selain itu, televisi juga merupakan wahana
penghilang penat setelah lelah beraktivitas. Kepemilikan televisi merupakan salah satu
indikasi kegemaran masyarakat atas media auto-visual. Sangat jarang ditemukan sebuah
rumah tanpa televisi, bahkan di beberapa rumah memiliki lebih dari satu televisi.
Fenomena ini menunjukkan betapa penting televisi bagi setiap orang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud TV dan internet ?


2. Apa yang di maksud Perkebangan dalam Literasi Media ?
3. Apa saja Potensi efek (bahaya dan manfaat) bagi anak usia dini ?
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian TV dan internet


2. Untuk mengetahui perkembangan dalam literasi media
3. Untuk mengetahui potensi efek (bahaya dan manfaat) bagi anak usia dini ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian TV dan Internet

1. Pengertian Internet

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari
kata tele dan vision yang mempunyai arti jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi
berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia
televisi secara tidak formal disebut dengan televisi, tivi, teve atau tipi (Prasetya, 2007).
Televisi adalah sistm elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup
bersama suara melalui kabel atau ruang (arsyad dan rahman, 2013:51). Sistem ini
menggunakan peralatan yang merubah cahaya dan suara kedalamgelombang elektrik dan
mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat di
dengar.
Dewasa ini televisi yang dimamfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan
mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara keuadara dan dapat dihubungkan
melalui satlet. Dengan demikian, ada dua jenis pengiriaman (penyiaran) gambar dan
suara, yaitu penyiaran langsung kejadian atau peristiwa yang kita saksikan sementara
yang terjadi dan penyiaran program yang telah direkam diatas fita vilem atau fita vedeo.
Ketika kita menyaksikan siaran pristiwa disatu tempat, kita seakan-akan mengamati dan
menjalani pengalaman kehidupan nyata kita dapat mendengan, melihat, bahkan
merasakannya.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu tanfa melihat siapa yang menyiarkannya (arsyad dan
rahman, 2013:52). Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting
adalah mendidik. Oleh karena itu, ia memiliki ciri-ciri tersendiri anatara lain:
a. Ditentukan oleh instruktur seorang guru atau instruktur menuntun sisiwa melalui
pengalaman-pengalaman visual.
b. Sistematis siaran berkaitan dengan mata pelajaran dan silabus dengan tujuan dan
pengalaman belajar yang terencana.

3
c. Teratur dan berurutan siaran disajikan dengan selang waktu yang beraturan secara
berurutan dimana satu siaran dibangun atau mendasari siaran lainnya.
d. Terpadu siaran berkaitan dengan pengalaman belajar lainnya seperti latihan, membaca,
siskusi, laboratorium, percobaan, menulis, dan pemevahan maslah.

1. Fungsi Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar, majalah,
tabloid, dan radio siaran) yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk.
Tapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi. Karakteristik televisi yang
utama adalah audio-visual, yakni dapat dilihat dan sekaligus dapat didengar. Jadi dari
segi pengaruh atau efek kepada masyarakat jelas sedikit lebih kuat ketimbang efek yang
ditimbulkan media massa cetak (Prasetya,2007).
2. Jenis Siaran Televisi
Siaran televisi adalah jenis acara atau program yang disiarkan di televisi. Jenis
siaran televisi yang banyak mempengaruhi anak-anak adalah siaran televisi yang
mengandung unsur konsumerisme, mistik, seks dan kekerasan. Jenis film-film laga
kepahlawanan (hero) selalu menarik perhatian dan disenangi anak- anak (Surono, 2003).
Penelitian Liebert dan Baron, menunjukkan hasil anak yang menyaksikan program
televisi yang menampilkan adegan kekerasan memiliki keinginan lebih untuk berbuat
kekerasan, dibandingkan dengan anak yang menyaksikan program netral (tidak
mengandung unsur kekerasan). (Tasmin, 2006). berita dan lain sebagainya yang membuat
anak selalu ingin tahu sesuatu hal. (Wahiddien, 2008.1

a. Pengertian Internet
Komunikasi antara manusia yang diistilahkan Littlejohn dengan human
communication, kejadiaanya (setting) sudah sejak lama menjadi perhatian para
akademisi. Pada awalnya, setting itu diidentifikasikan Littlejohn berdasarkan empat
konteks, yaitu: interpersonal, groups; organization, dan mass. Konteks ini kemudian ia
ralat dengan menambahnya menjadi lima konteks, yaitu dengan memasukkan konteks
publics. Sejauh masih belum munculnya media baru yang dikenal dengan internet.

1
Nurul Azmi, “Dampak media televise terhadap prilaku social anak”, Scientiae Educatia, Volume 3 Nomor 2
Desember 2014.

4
Internet adalah kumpulan atau jaringan dari komputer yang ada diseluruh dunia. Internet
(kependekan dari interconnection-networking) secara harfiah ialah sistem global dari
seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol
Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.

Pengertian internet menurut para ahli :


1. Lani Sidharta, menyatakan bahwa internet adalah suatu interkoneksi sebuah jaringan
komputer yang dapat memberikan layanan informasi secara lengkap. Dan, terbukti bahwa
internet dilihat sebagai media maya yang dapat menjadi rekan bisnis, politik, sampai
hiburan. Semuanya tersaji lengkap di dalam media ini.
2. Khoe yao tung menyatakan bahwa intenet adalah jaringan yang satelit komunikasi
yang fungsinya sangat beragam dan tentu merupakan pendukung internet di seluruh
dunia. Berdasarkan kedua pendapat diatas, bahwa dapat disimpulkan bahwa internet
adalah suatu jaringan komunikasi antara computer yang besar, yang mencakup seluruh
dunia dan berbasis pada sebuah protocol yang disebut TCP/IP (Tranmission Control
Protocol / Internet protocol).2

B. Pengertian Perkembangan dalam Literasi Media

Informasi merupakan sebuah entitas yang berpotensi untuk menjadi sebuah kekuatan
sekaligus sumber kebingungan bagi banyak orang. Setiap hari kita ditantang untuk
berhadapan dengan informasi yang melimpah ruah dan melaju dengan kencang, dalam
berbagai format yang terhitung pula jumlahnya. Keterampilan dasar dalam melek
informasi yang tidak lain adalah kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan
menggunakan informasi dari berbagai sumber secara efektif, menjadi sebuah keahlian
yang teramat penting dan harus dikuasai oleh semua pihak baik pustakawan maupun
penggunnya.
Konsep “literasi informasi/media”, diperkenalkan pertama kali oleh Paul Zurkowski,
presiden information industry association dalam proposalnya yang ditujukan pada
Natioanal Commision on Libraries and Informtion Science (NCIS di Amerika Serikat
pada 1974. Proposal tersebut merekomendasikan tentang dimulainya sebuah program
2
Muhammad Rustam, ”Internet dan Penggunaannya”, Jurnal studi komunikasi dan media, Vol. 21 No 1 ( Januari-
Juni 2017 )Hal : 13-24.

5
nasional untuk pencapaian masyarakat yang melek informasi pada masa yang akan
datang yang telah diprediksikan.
Menurut Zurkowski, “masyarakat yang mampu dan terampil dalam menggunakan
sumber informasi dalam bidang pekerjaan mereka dapat dikatakan sebagai masyarakat
yang melek informasi. Mereka telah mempelajari dengan terampil bagaimana caranya
menggunakan sejumlah alat informasi untuk memecahkan masalah mereka”.
Dua tahun kemudian Burchinal mengemukakan satu definisi yang lebih kompleks,
“Untuk menjadi orang yang melek informasi dibutuhkan penguasaan sejumlah
keterampilan baru, antara lain kemampuan untuk menempatkan dan menggunakan
informasi untuk keperluan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara lebih
efektif”.
Elemen-elemen Informasi Literasi
Menggunakan informasi dalam berbagai bentuk untuk “berliterasi” diluar kemampuan
dasar seperti menulis dan membaca. Beberapa jenis berliterasi yang berperan dalam
elemen literacy information:
1. Visual Literacy, yaitu didefinisikan sebagai kemampuan memahami dan
menggunakan gambar termasuk pula kemampuan untuk berfikir, belajar, serta
mengekspresikan gambar tersebut. Visual Literacy dibedakan menjadi 3 yaitu
visual learning, visual thinking, dan visual communication.
2. Media Literacy, yaitu kemampuan warga negara untuk mengakses, menganalisa,
dan memproduksi informasi untuk hasil yang spesifik menurut National
Leadership Conference on Media Literacy.
3. Computer Literacy, yaitu kemampuan untuk menciptakan dan memanipulasi
dokumen dan data menggunakan perangkat lunak pengolah kata, pangkalan data
dan sebagainya.
4. Digital Literacy, yaitu keahlian yang berkaitan dengan penguasaan sumber dan
perangkat digital. Mereka yang mamapu mengejar dan menguasai perangkat –
perangkat digital mutakhir dicitrakan sebagai penggenggam masa depan, dan
sebaliknya yang tertinggal akan semakin sempit kesempatannya untuk meraih
kemajuan.
5. Network Literacy, yaitu satu istilah yang masih berkembang (evolving). Untuk
dapat mengakses, menempatkan, dan menggunakan informasi dalam dunia

6
berjejaring misalnya internet, dalam berinternet pengguna harus menguasai
keahlian ini.3

C. Potensi Efek (Bahaya dan Manfaat) bagi Anak Usia Dini

Banyak manfaat yang di dapat dari internet dan kemajuan teknologi pada saat ini.
Seperti mempermudah pekerjaan dan mendapatkan informasi terbaru secara cepat.
Internet dan kemajuan teknologi saat ini tidak bisa lepas dari kehidupan kita.
Beberapa manfaat yang bisa didapat dari penggunaan internet dan televisi bagi anak
usia dini di antaranya.
1. mudah berkomunikasi dengan keluarga
Anak akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang tuanya ketika mendapatkan
handphone dengan sistem internet yang bagus. Apalagi sudah banyak orang tua yang
menggunakan smartphone dengan aplikasi komunikasi jarak jauh seperti whatsapp.
Anak akan mudah menghubungi orang tuanya dan orang tua pun akan mudah
mengawasi anak. Anak juga bisa berkomunikasi jarak jauh dengan nenek atau
saudara lain yang berada jauh.
2. kreatif dan penuh ide
Tidak di pungkiri lagi internet merupakan gudangnya ide dan kreatifitas.
Anak anak yang menyukai bidang musik bisa belajar melalui platfrom musik seperti
youtube dan sebagainya. Bagi anak anak yang suka memasak bisa mencontoh koki
atau chef dari youtube dan sebagainya.
3. Refreshing
Dari orang dewasa hingga anak-anak senang menghabiskan waktu dengan gawai
karena banyak hal-hal menyenangkan yang bisa dilakukan, seperti bermain game atau
menonton video. Supaya kegiatan berselancar di dunia maya tetap bermanfaat bagi
tumbuh kembang anak, pilihkan permainan yang sesuai dengan usianya. Anak dapat
belajar mengenai bentuk, warna, atau konsep besar dan kecil dengan cara yang
menyenangkan.

3
Nur Ainiyah, “Membangun Penguatan Budaya Literasi Media dan Informasi dalam dunia pendidikan”, Literasi
Media dalam Dunia Pendidikan, JPII Volu,e 2, Nomor 1, Oktober 2017.

7
Namun disamping itu adapula bahaya internet bagi anak usia dini, terutama bagi
kesehatannya. Beberapa bahaya internet bagi anak usia dini antara lain :
1.Merenggangkan hubungan sosial
Anak yang kecanduan internet akan lebih cenderung menghabiskan waktunya
dengan dunia maya. Lebih sering mengurung diri di kamar dan kurangnya interaksi
dengan orang orang disekitarnya. Walaupun dengan internet bisa memperoleh teman
dari dunia maya, tetapi hubungan sosial dengan orang orang sekitar juga diperlukan
untuk perkembangan anak.
2. Cenderung mengisolasi diri
Seiring dengan tingginya waktu yang dihabiskan dengan gadget dan internet
intensitas aktivitas di dalam ruangan pun meningkat. Anak menjadi kurang peduli dan
responsif dengan kondisi di sekitarnya.
3. Mendapat pengaruh buruk
Didalam dunia maya, anak bisa berinteraksi dengan orang dengan
berbagai macam karakter. Tanpa pengawasan, anak bisa mendapatkan dampak
buruk dari pihak-pihak dengan maksud jahat. Selain itu, tontonan tidak mendidik
juga menjadi penyebab utama anak memiliki kebiasaan kurang baik, seperti
senang memukul, berteriak, atau membanngkang.4
4. Televisi sudah lama diketahui memiliki dampak kurang baik bagi anak.
Dari mulai masalah kesehatan tubuh, sampai dengan kesehatan mental.
Namun ternyata, televisi tidak selamanya buruk bagi anak anak usia dini.
5. Para peneliti percaya bahwa menonton televisi dapat memberikan manfaat bagi
anak-anak usia 2 tahun ke atas
asalkan program yang ditonton bersifat edukatif. Untuk mendapatkan
manfaatnya, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu
menonton anak dibatasi tidak lebih dari 1-2 jam per hari.

Berikut fakta-fakta bagaimana televisi memberikan manfaat bagi anak-anak:

1. Sebagian program televisi bersifat mendidik, memberikan informasi, dan


menginspirasi. Televisi dapat lebih efektif dibandingkan buku-buku atau rekaman suara

4
Farmaku. Diakses pada Maret 2022 mengenalkan internet pada sikecil? Inilah dampak positif dan negatifnya!
https://www.farmaku.com/artikel/dampak-positif-dan-negatif-internet/

8
dalam mengajarkan anak mengenai ‘proses’, seperti bagaimana tanaman bertumbuh atau
bagaimana cara membuat kue.

2. Anak-anak yang menonton tayangan edukatif, yang tidak mengandung


kekerasan, memiliki hasil tes membaca dan kemampuan matematika yang lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak menonton tayangan-tayangan tersebut.

3. Anak-anak prasekolah/TK yang menonton tayangan informatif dan edukatif


akan cenderung menonton tayangan serupa seiring bertambahnya usia. Mereka
menggunakan televisi dengan efektif sebagai pelengkap pembelajaran di sekolah.

4. Anak prasekolah yang menonton tayangan edukatif cenderung memiliki


nilai/ranking yang lebih tinggi, lebih kurang agresif, dan lebih menghargai studi mereka
saat mencapai SMA.

5. Film kartun atau animasi memiliki efek pereda nyeri dan menyamankan anak-
anak. Karena itu, sedikit tayangan televisi yang menghibur dapat menjadi alat untuk
meringankan anak yang stres atau sakit.5

Namun sama halnya dengan internet, televisi juga memiliki bahay dan dampak
negatif bagi anak usia dini jika dilakukan tanpa pengawasan orang dewasa. Bahaya
penggunaan televisi bagi anak antara lain :

1. Kehilangan Waktu Berharga

Anak-anak yang menghabiskan waktu terlalu banyak di depan televisi akan


kehilangan waktu berharganya. Waktu tersebut seharusnya bisa digunakan untuk
melakukan hal yang lebih produktif seperti bergaul dengan teman. Selain itu, anak juga
bisa mengerjakan pekerjaan rumah, bermain di luar rumah, dan kegiatan positif lainnya.

2. Kurangnya Keterampilan Bahasa dan Sosial

5
Dr. Fiona Amelia. MPH klikDokter Diakses pada Maret 2022 Televisi Juga baik untuk Anak-Anak Lho!
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698532/televisi-juga-baik-untuk-anak-anak-lho

9
Dampak negatif televisi yang satu ini berlaku pada anak-anak berusia di bawah 2
tahun. Di usia ini, otak berada dalam perkembangan yang pesat dalam tahap
pembelajaran sosial dan emosional. Jika terlalu sering menonton televisi, anak akan fokus
saja pada gambar, tidak tersenyum, berbicara, atau berinteraksi dengan orangtua dan
orang di sekitarnya. Jika dibiasakan, beberapa tahun kemudian, anak bisa saja membatasi
interaksi sosial dengan teman sebayanya. Hal tersebut otomatis akan memengaruhi
keterampilan bahasa dan sosialnya dalam jangka panjang.

3. Menurunkan Kreativitas dan Imajinasi

Dampak negatif televisi bagi anak selanjutnya adalah, menurunkan kreativitas dan
imajinasi. Jika hanya berdiam diri di rumah saja tanpa menjelajahi dunia luar, ia tidak
akan mampu mengembangkan imajinasinya. Menonton televisi secara berlebihan tidak
dapat merangsang pikiran atau ide-ide yang kreatif. Ibarat kata, menonton televisi secara
pasif mengonsumsi atau melihat ide dari orang lain, tanpa aktif berkreasi.

4. Kurang Fokus

Anak-anak yang menghabiskan lebih dari 2-3 jam di depan layar televisi setiap
hari sering kali mengalami penurunan fokus saat belajar. Mereka memiliki kemumgkinan
tinggi untuk menderita ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) di kemudian
hari. Bukan hanya segi akademis saja, anak yang terlalu sering menonton televisi juga
tidak pandai dalam berolahraga. Selain itu, mereka cenderung tidak menyukai acara atau
kegiatan yang berkaitan dengan mengasah kreativitas.

5. Tidak Produktif

Produktivitas adalah hal-hal yang dilakukan mencapai tingkatan baru dalam


hidup. Jika anak terus-menerus menonton televisi, tidak akan ada pencapaian akademis
yang berdampak pada kesuksesannya kelak. Selain itu, tidak produktif juga berdampak
pada kehidupan akademis, sosial, dan emosionalnya.

BAB III

10
PENUTUP

A. Kesimpulan

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi


berasal dari kata tele dan vision yang mempunyai arti jauh (tele) dan tampak (vision).
Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi
disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban
dunia. Di Indonesia televisi secara tidak formal disebut dengan televisi, tivi, teve atau tipi
(Prasetya, 2007). Komunikasi antara manusia yang diistilahkan Littlejohn dengan human
communication, kejadiaanya (setting) sudah sejak lama menjadi perhatian para
akademisi. Pada awalnya, setting itu diidentifikasikan Littlejohn berdasarkan empat
konteks, yaitu: interpersonal, groups; organization, dan mass. Konteks ini kemudian ia
ralat dengan menambahnya menjadi lima konteks, yaitu dengan memasukkan konteks
publics. Sejauh masih belum munculnya media baru yang dikenal dengan internet.

Konsep “literasi informasi/media”, diperkenalkan pertama kali oleh Paul


Zurkowski, presiden information industry association dalam proposalnya yang ditujukan
pada Natioanal Commision on Libraries and Informtion Science (NCIS di Amerika
Serikat pada 1974. Proposal tersebut merekomendasikan tentang dimulainya sebuah
program nasional untuk pencapaian masyarakat yang melek informasi pada masa yang
akan datang yang telah diprediksikan.

Menurut Zurkowski, “masyarakat yang mampu dan terampil dalam menggunakan


sumber informasi dalam bidang pekerjaan mereka dapat dikatakan sebagai masyarakat
yang melek informasi. Mereka telah mempelajari dengan terampil bagaimana caranya
menggunakan sejumlah alat informasi untuk memecahkan masalah mereka”. Dua tahun
kemudian Burchinal mengemukakan satu definisi yang lebih kompleks, “Untuk menjadi
orang yang melek informasi dibutuhkan penguasaan sejumlah keterampilan baru, antara
lain kemampuan untuk menempatkan dan menggunakan informasi untuk keperluan
memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara lebih efektif”.

B. Saran

11
Melihat banyaknya mafaat dan bahaya dalam penggunaan internet dan
televisi terutama bagi anak usia dini, menjadi point penting bagi para orang tua untuk
terus mengawasi anak anaknya dalam setiap penggunaan internet dan televisi. Namun
tidak pula membatasi anak anak untuk engexpresikan ide mereka dan kemampuan
mereka melalui internet dan memperoleh edukasi melalui televisi. Menjadikan internet
dan televisi menjadi hiburan dan pendorong untuk mempererat rasa kekeluargaan.
Sebagai manusia yang hidup di era serba modern kita tentu banyak menerima informasi
dengan pesat dan melimpah ruah kita harus mampu memilah dan membaca informasi
dengan meningkatkan literasi dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nurul Azmi, “Dampak media televise terhadap prilaku social anak”, Scientiae
Educatia, Volume 3 Nomor 2 Desember 2014.

Muhammad Rustam, ”Internet dan Penggunaannya”, Jurnal studi komunikasi


dan media, Vol. 21 No 1 ( Januari-Juni 2017 )Hal : 13-24.

Nur Ainiyah, “Membangun Penguatan Budaya Literasi Media dan Informasi


dalam dunia pendidikan”, Literasi Media dalam Dunia Pendidikan, JPII Volu,e 2, Nomor
1, Oktober 2017.

Farmaku. Diakses pada Maret 2022 ”mengenalkan internet pada sikecil? Inilah
dampak positif dan negatifnya!” https://www.farmaku.com/artikel/dampak-positif-dan-
negatif-internet/

Dr. Fiona Amelia. MPH klikDokter Diakses pada Maret 2022 ”Televisi Juga baik
untuk Anak-Anak Lho!”

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2698532/televisi-juga-baik-untuk-
anak-anak-lho

orami. Diakses pada Maret 2022 “Jika Dibiasakan ini 12 dampak Negatif Televisi
Bagi Anak”

https://www.orami.co.id/magazine/dampak-negatif-televisi-bagi-anak/#comments

iv

Anda mungkin juga menyukai