Anda di halaman 1dari 6

ANALISA DATA

No Data Fokus Dx Keperawatan Etiologi


1 Ds: Kategori : fisiologis Penurunan konsentrasi
- Pasien mengalami Subkategori : Respirasi glukosa darah
penurunan D.0005 Pola napas
kesadaran tidak efektif b.d Penurunan konsentrasi
Do : gangguan neurologis Insuline
- Gerakan dada d.d takipnea
simetris Penurunan kesadaran
- Irama napas cepat pada konsentrasi
- Pola napas tidak glukosa darah
teratur
- RR 28 x/m Depresan pusat
pernafasan

Pola napas
tidak efektif

2 Ds : Kategori : Fisiologis Disfungsi system syaraf


- Pasien mengalami Subkategori : pusat
penurunan Sirkulasi D.0017
kesadaran Risiko perfusi Penurunan suplai
Do: serebral tidak efektif glukosa ke otak
- Pasien unrespon b.d penurunan
- Kesadaran sirkulasi darah ke Aliran darah ke otak
Dellirium otak d.d penurunan menurun
- Gcs E4, M3,V3 kesadaran
- Pupil isokor Hipoksia jaringan
- Td 138/70 mmHg
- N 110 x/menit Risiko perfusi serebral
- S 36,5 ºC tidak efektif
- GDS : Low

3 Ds : Kategori : fisiologis Penurunan


- Pasien mengalami Subkategori : Nutrisi konsentrasi glukosa
penurunan & Cairan darah
kesadaran D.0038 : Resiko
Do : ketidakstabilan Epineprin kortisol
- Klien tampak kadar glukosa dan hormone
tidak sadarkan darah b.d pertumbuhan
diri ketidaktepatan mengurangi
- Kadar glukosa pemantauan penggunaan glukosa
klien tidak stabil glukosa darah d.d
- GDS : Low hipoglikemia Glucagon dan epineprin
disekresi

Glucagon meningkat
glikogenesis dan
gluconeogenesis

Penurunan energi
Resiko Ketidakstabilan
Kadar Glukosa
Darah
4 Ds: Kategori : fisiologis Penurunan suplai
- Pasien mengalami Subkategori : glukosa ke jaringan dan
penurunan Aktivitas/ Istirahat seluler ke jaringan otot
kesadaran D. 0056 Intoleransi
Do : Aktivitas b.d Pemecahan glucagon
- Klien tampak kelemahan d.d fisik menjadi glikogen
lemas dan tidak lemah
sadarkan diri Metabolism anaerob
- Klien mengalami menghasilkan asam laktat
penurunan
kesadaran Penumpukan asam
- Kebutuhan laktat pada otot
oksigen menurun
Kelemahan
musculoskeletal

Intoleransi Aktivitas

Prioritas Masalah Keperawatan

No Diagnosa keperawatan
1 Kategori : fisiologis
Subkategori : Respirasi
D.0005 Pola napas tidak efektif b.d gangguan neurologis d.d takipnea

2 Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
D.0017 Risiko perfusi serebral tidak efektif b.d penurunan sirkulasi darah ke
otak d.d penurunan kesadaran
3 Kategori : fisiologis
Subkategori : Nutrisi & Cairan
D.0038 : Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d ketidaktepatan
pemantauan glukosa darah d.d hipoglikemia

4 Kategori : fisiologis
Subkategori : Aktivitas/ Istirahat
D. 0056 Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan d.d fisik lemah
Interversi Keperawatan

Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan SLKI SIKI
Kategori : fisiologis Setelah dilakukan tindakan II. 01011 Managemen jalan
Subkategori : Respirasi keperawatan selama 30 napas
D.0005 Pola napas menit diharapakan pola Observasi
tidak efektif b.d napas membaik dengan - monitor pola napas (
gangguan neurologis kriteria hasil yaitu : frekuensi, kedalaman,
d.d takipnea - Dipsnea ( menurun) usaha napas )
- frekuensi napas - monitor bunyi napas
( membaik tambahan
) Terapeutik
- kedalaman napas - pertahankan jalan napas
( mambaik ) chin lift dan ghead lift
- ventilasi semenit - posisikan semi fowler
( membai - berikan oksigen jika perlu
k) Edukasi
- tekanan ekspirasi - anjurkan asupan cairan
( membaik ) 2000 ml/hari jika tidak
- tekanan inspirasi kontraindikasi.
( membaik
)
Kategori :Fisiologis setelah dilakukan tindakan II. 06194 Mnajemen
Subkategori: keperawatan selama 30 peningkatan tekanan intrakranial
Sirkulasi menit diharapakan perfusi Observasi
D.0017 Risiko perfusi serebral meningkat dengan - identifikasi penyebab
serebral tidak efektif b.d kriteria hasil yaitu : peningkatan TIK, monitor
penurunan sirkulasi - tingkat kesadaran tanda / gejala peningkatan
darah ke otak d.d meningkat, TIK
penurunan kesadaran - monitor MAP,
- tekanan arteri rata- - monitor status
rata membaik, pernapasan,
- tekanan intra - monitor intake output
kranial membaik, cairan,
- tekanan darah - monitor cairan
sistolik membaik, serebrospinal,
- tekanan darah Terapeutik
diastolik membaik, - cegah terjadinya kejang,
- reflek saraf - pertahankan suhu tubuh
meningkat. normal.
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
sedasi dan anti
konvulsan.
Kategori : setelah dilakukan tindakan I.03115 Manajemen
fisiologis keperawatan selama 1 jam Hipoglikemi
Subkategori : diharapkan ketidakstabilan Observasi
Nutrisi & Cairan kadar glukosa darah dapat - Identifikasi tanda dan
D.0038 : meningkat dengan kriteria gejala hipoglikemia
Resiko hasil - Identifikasi kemungkinan
ketidakstabilan - kesadaran (meningkat) penyebab hipoglikemia
kadar glukosa - Lelah/lesu (menurun) Terapeutik
darah b.d - Gemetaran(menurun) - Berikan glucagon, jika
ketidaktepatan - Mulut kering (menurun) perlu
pemantauan - Kadar glukosa dalam - Pertahankan kepatenan
glukosa darah darah (membaik) jalan nafas
d.d - Kadar glukosa dalam Edukasi
hipoglikemia urine (membaik) - Anjurkan monitor kadar
glukosa darah
- Ajarkan mengelola
hipoglikemia ( mis, tanda
gejala, faktor resiko, dan
pengobatan hipoglikemia )
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
dekstrose, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
glukagon, jika perlu

Kategori : setelah dilakukan tindakan I.05178 Manajemen


fisiologis keperawatan selama 1 jam Energi
Subkategori : diharapkan toleransi Observasi
Aktivitas/ aktivitas meningkat dengan - Identifikasi gangguan
Istirahat kriteria hasil fungsi tubuh yang
D. 0056 Intoleransi - Frekuensi nadi mengakibatkan kelelahan
Aktivitas b.d (meningkat ) Terapeutik
kelemahan d.d fisik - Saturasi oksigen - Lakukan Latihan rentang
lemah (meningkat) gerak pasif dan/ atau aktif
- Kleuhan Lelah Edukasi
(menurun) - Anjurkan tirah baring
- Perasaan lemah - Anjurkan melalukan
(menurun) aktiviras secara bertahap
- Frekuensi nafas
(membaik)
Implementasi dan Evaluasi
Tanggal Implementasi Evaluasi
dan jam
29-12- 1. Mengukur ttv pasien setiap S : pasien masiih mengalami
2021 jam penurunan kesadaran.
13 00 2. Memonitor spo2, O : terpasang o2 NRM 10 lt.
wib 3. Memberikan terapi o2 dengan gcs, E4,M6,V3 dan ttv : Td
simpel mask 7 lt. : 171/80mmhg. N: 96x/Menit, S:
4. Mengevalusi gcs pasien yaitu 36.6ºc, RR: 24x/menit Spo2 94% .
E4,M6,V3 keadaan umum lemah kesadaran
5. Mengevaluasi jeadaan pupil Apatis pasien tampak berbaring
reaksi terhadap cahaya. dengan posisi kepala datar.
6. Mempertahankan kepala dan A : masalah keperawatan belum
leher pada posisi datar terasi maka
7. Memasang infus, selang P : lanjutkan intervensi
kateter dan selang NGT. - monitor ttv pasien perjam
8. Memberikan terapi cairan - monitor saturasi dan frekuensi
ringer lactat 500 cc/8jam napas pasien
9. Pemberian obat Dextrose 3 - monitor asupan cairan pasien
flans, omeprazole 40 mg /IV, - monitor status kesadaran pasien
Amlodipine 10 mg /IV. - monitor kadar glukosa darah

Anda mungkin juga menyukai