Anda di halaman 1dari 4

SKRIP SK 4

●HISTOLOGI KULIT
Epidermis
1. Stratum basal
2. Stratum spinosum
3. Stratum granulosum
4. Stratum lusidum
5. Stratum korneum
Dermis
1. Stratum papilaris
2. Stratum retikularis
3. Lapisan Subkutis

●Diagnosis Banding
1. Selulitis : S.Pyogens, S.Aures,lesi batas tidak tegas,terjadi pada lapisan
subkutan,permukaan keras,warna tidak merah terang,
2. Uritkaria : gatal,nyeri,angioedema

●Diagnosa utama Erisipelas


1. Definisi
Infeksi kulit yang melibatkan lapisan dermis kulit, tetapi juga dapat meluas ke
limfatik kulit superfisial.
2. Etiologi
Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus Grup A yang menyerang kulit
3. Epidemiologi
Erisipelas dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin Biasanya banyak terjadi
pada wanita dan sering terjadi pada ekstremitas bawah.
4. Kaitan antara erysipelas dgn DM
Kondisi hiperglikemia kronis pada pasien diabetes melitus mengganggu fungsi
normal dari keratinosit, yaitu menurunnya kemampuan diferensiasi dan proliferasi
kulit yang menyebabkan rentan terjadi infeksi.
5. Patogenesis
1. Berawal dari pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan tidak rutin minum obat
2. Menyebabkan kondisi hiperglikemia
3. Hiperglikemia yang tidak dikontrol cenderung menyebabkan kadar zat berlemak
dalam darah meningkat
4.Mempercepat terjadinya arterosklerosis (penimbunan plak lemak dalam pembuluh
darah)
5.Aterosklerosis menyebabkan terganggunya sirkulasi darah
6.Sirkulasi darah yang buruk melalui pembuluh darah besar bisa merusak otak,
jantung, dan pembuluh darah kaki. Bila melalui pembuluh darah kecil bisa merusak
mata, ginjal, saraf, kulit, dan memperlambat penyembuhan luka
7.Berkurangnya aliran darah ke ekstremitas dapat menyebabkan ulkus/luka
8.Ulkus/luka disini dapat terbentuk karena jaringan pada kaki tidak menerima
oksigen dalam jumlah yang cukup (hipoksia)
9.Hipoksia akan mempengaruhi aktivitas vaskuler dan seluler jaringan sehingga
mengakibatkan kerusakan jaringan dan terjadilah ulkus
10.Ketika terjadi ulkus/luka -> maka ulkus ini akan menjadi pintu masuk bagi bakteri
streptococcus dan menginfeksi jaringan kulit, utamanya pada lapisan epidermis dan
dermis
11.Akan terjadi respon inflamasi sehingga terbentuk eritema berbatas tegas,
kemerahan, bengkak, dan nyeri. -> inilah yang disebut dengan erisipelas
● Infeksi pada erisipelas dimulai dengan masuknya patogen ke dalam jaringan
kulit melalui port of entry
● Setelah kuman masuk, infeksi menyebar ke dalam jaringan ketika
hyaluronidase memecahkan polisakarida.
● Fibrinolysis mencerna fibrin barrier, lechitinase menghancurkan membran
sel.
● Devitalisasi jaringan lokal misal karena trauma dibutuhkan untuk
memfasilitasi infeksi bakteri-bakteri anaerob.
6. Patofisiologi
1.Patofisiologi erysipelas diawali dengan kerusakan kulit yang disebabkan oleh
trauma, luka, atau penyakit kulit.
2.Kerusakan kulit menyebabkan bakteri masuk ke dalam lapisan kulit superfisial
3.Infeksi dapat berlanjut menyerang dan menyebar melalui pembuluh limfatik
superfisial
4.Kondisi ini akan menyebabkan limfedema regional
5. Gangguan pada limfatik dapat menyebabkan imunitas tubuh menjadi berkurang ->
memberikan peluang bagi bakteri untuk berkembang lebih optimal
6. Infeksi bakteri juga dapat menyerang dan menyebar melalui pembuluh darah,
ditambah apabila seseorang memiliki kondisi diabetes, glukosa dalam darah akan
menjadi tempat yang optimal untuk perkembangbiakan bakteri
7.Hal ini akan memicu terjadinya sepsis (infeksi di seluruh tubuh melalui pembuluh
darah)
7. Manifestasi Klinis
● Terdapat plak, eritema berwarna merah cerah, batas tegas dengan
permukaan gambaran peau d’orange
● Dapat disertai dengan edema, vesikel, dan bulat
● Pada tahap awal kulit tampak kemerahan, panas, nyeri dan bengkak
8. Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan histopatologi : Sampel biopsi dari jaringan yang mengalami
infeksi : Gold Standard
● Pemeriksaan CT Scan : Melihat penebalan fasia yang asimetris
● Pemeriksaan dengan MRI : Membedakan jaringan yang nekrotik dengan
peradangan/edema
9. Komplikasi
● komplikasi jarang sampai berakibat fatal, berupa abses kulit, nekrosis, dan
purpura hemoragik
10. Prognosis
● Prognosisnya baik, namun pada pasien dengan riwayat penyakit
immunokompromais erisipelas dapat berkembang biak dengan cepat dan
menjadi infeksi sistemik
11. Faktor Resiko
● Faktor risiko terjadinya antara lain umur ( pada anak antara usia 2-6 tahun
dan orang dewasa di atas 60 tahun)
● DM
● Paparan Patogen
● Kerusakan barier kulit
12. Tatalaksana
● Pengobatan Farmakologis
a. Infeksi Sedang
1. Procaine penicillin (penicillin G) 600,00 IU i.m 1-2x setiap hari
2. Penicillin V 250 mg p.o 4-6x setiap hari
3. Jika suspek terjadi infeksi staphylococcus, berikan dicloxacillin 500 -
1000 mg p.o
4. Jika pasien alergi Penicillin, berikan erythromycin 500 mg p.o atau
clindamycin 150-300 mg p.o.
b. Infeksi berat
1. Rawat inap, lakukan kultur dan tes sensitivitas, konsultasi
penyakit Infeksi
2. Penicillin G 10,000,000 IU Jika suspek terjadi infeksi
staphylococcus, berikan nafcillin 500-1000 mg atau
flucloxacillin
3. Jika pasien alergi penicillin, berikan vancomycin 1.0-1.5 g iv
setiap hari.
c. Obat Topikal
1. Kompres dengan Sodium Chloride 0,9%.
2. Salep atau krim antibiotika, misalnya: Natrium Fusidat,
Mupirocin, Garamycin, Gentamycin.
● Pencegahan
1. Menjaga higiene perorangan dan lingkungan,
2. Menghindari faktor predisposisi dan memperbaiki faktor komorbiditas yang
ada
3. Edukasi untuk pencegahan penularan infeksi dari pasien ke orang lain
13. Aspek keislaman
● HR. Muslim : Setiap penyakit ada obatnya
● HR. Abu Daud dari Abu Darda : Jangan berobat dengan suatu yang haram
● Al-Baqarah ayat 173 : Berobat dengan suatu yg haram jika terpaksa diperbolehkan
● HR. Tirmidzi : Jika sabar menghadapi cobaan berupa sakit akan allah berikan
pahala

Anda mungkin juga menyukai