id
BAB V
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Usia
tahun) berjumlah 40 orang (69 %), kategori dewasa akhir (36-45 tahun)
akhir (20-25 tahun) yang berjumlah 5 orang (8.6%). Data kategori usia
adaya perubahan pada sistem kardiovaskuer dan hormonal. Pada umur 50-60
tahun kekuatan otot akan menurun sebesar 25%, kemampuan sensors dan
motoris akan menurun sebesar 60%. Hal ini sejalan dengan teori dari
2. Jenis Kelamin
64
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
yang ada di PT. Bintang Makmur Sentosa Textil Industry, sebagian besar
Indonesia mencapai 264,16 juta jiwa, yang terdiri dari 132,68 juta jiwa
3. Status Gizi
(IMT 18.5 kg/m2-24.9 kg/m2). Dengan nilai status gizi paling rendah yaitu
18.73 kg/m2 dan nilai status gizi paling tinggi yaitu 24.89 kg/m2.
saraf, sistem peredaran darah, sistem otot, dan sistem pernafasan. Dalam
bekerjanya organ tubuh secara otomatis untuk memberi tenaga agar dapat
4. Unit Kerja
dilakukan pada 3 unit kerja yaitu TFO, spinning, dan winding. Namun hanya
area spinning, dan winding yang dapat dilakukan pengukuran sebagai objek
terhadap beban kerja fisik yang diterima pekerja bagian produksi di PT.
orang (46.6%), selanjutnya pekerja yang mengalami beban kerja fisik berat
penelitian kali ini tidak ditemukannya pekerja yang mengalami beban kerja
fisik dengan kategori sangat berat dan juga sangat berat sekali.
target produksi yang relatif sama. Pada tahun 2020, pekerja PT. Bintang
Industri pada tahun 2015. Hal ini menyebabkan bertambahnya beban dan
pekerja hanya memiliki waktu istirahat satu kali yaitu selama 1 jam istirahat.
pekerja baik yang bersifat fisik ataupun mental akan menjadi tanggung
sifatnya berat membutuhkan istirahat yang sering dan waktu kerja yang
pendek. Jika waktu kerja ditambah maka melebihi kemampuan tenaga kerja
dan akan menimbulkan kelelahan. Hal ini sejalan dengan Tarwaka tahun
2014 yang menyatakan bahwa beban kerja yang diberikan pada pekerja perlu
ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja disesuaikan
dengan kemampuan atau kapaitas kerja, jika beban kerja yang diberikan
kelelahan kerja.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68
pemahaman dan wawasan yang lebih terbuka dari setiap pihak dengan cara
dapat dilakukan dengan cara diadakannya senam rutin seminggu sekali dan
pekerja.
pengukuran yaitu awal, tengah, dan akhir shift lalu akan dihitung nilai leq
kebisingan dalam satu kali shift pagi. Berdasarkan hasil pengambilan data
area spinning sebesar 92.64 dB dan area winding sebesar 91.38 dB.
winding sebesar 91.94 dB. Hal ini tidak sejalan dengan regulasi yang telah
Industri pada area produksi dipenuhi mesin produski yang beroperasi selama
24 jam non stop. Pekerja bekerja selama 8 jam kerja dengan waktu istirahat
efisiensi mesin produksi. Pekerja juga belum dibekali alat pelindung diri
berupa ear plug/ ear muff. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dari
tersebut.
lebih kuat dari sistem aktivasi, akan menimbulkan perasaan lelah dalam diri
kehilangan fokus dan konsentrasi pada pekerjaan. Hal ini kemudian akan
indentifikasi bahaya dan pengendalian resiko di tempat kerja. Hal ini juga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
7. Kelelahan Kerja
kerja didapatkan hasil, pekerja yang mengalami tingkat lelah yang rendah
oleh bebarapa faktor. Baik dari faktor internal atau yang berasal dari
individu seperti umur, status gizi, kondisi kesehatan, kondisi psikologi, jenis
suhu lingkungan, penerangan, beban kerja, dan lama kerja dalam satu hari.
Tingkat lelah yang tinggi yang dirasakan oleh pekerja di PT. Bintang
pekerjaan yang berat membutuhkan istirahat yang lebih sering agar tidak
dapat diketahui nilai p=0,002 sehingga nilai p lebih kecil dari nilai alpha 0,05.
Hasil uji statistik ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
yang dirasakan oleh pekerja. Sedangkan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,402
kelelahan subjektif dan nilai positif menunjukkan arah korelasi yang berarti
semakin tinggi paparan kebisingan, maka semakin tinggi pula tingkat kelelahan
pekerja.
yang tidak bisa ditinggalkan, pekerja memanfaatkan waktu istirahat dan sholat
kerja. Perusahaan juga tidak membekali pekerja dengan alat pelindung diri
kebisingan yang diterima pekerja dan berakibat pada tingginya resiko kelelahan
Pekerja yang terpapar kebisingan tinggi secara terus menerus maka secara
lelah pada seseorang (Irwan dalam Sutrisno, 2010). Paparan kebisingan secara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Raudhah Nur
dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja ground handling PT.Gapura Angkasa
dengan p-value 0,000 dan nilai koefisien korelasi (r) 0,512, yang artinya
intensitas kebisingan lingkungan kerja yan tinggi dan terpapar secara kontinyu
hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Triyunita (2013) yang menyatakan
terus menerus akan menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan
menyempitnya nadi, hal ini sebagai indikator adanya perubahan fungsi faal tubuh
mampu mengakibatkan rasa sakit pada kepala dan rasa lelah. Kebisingan ini juga
konsentrasi, susah tidur, cepat marah, kebingungan, dan berujung pada stres dan
kota Jambi pada tahun 2016 yang menyatakan adanya hubungan yang signifikan
pelindung diri untuk pekerja guna mengurangi paparan kebisingan di area kerja.
mengalami beban kerja fisik yang berat yang terdiri dari 2 orang memiliki tingkat
kelelahan yang rendah dan 14 orang memiliki tingkat kelelahan yang tinggi.
Selanjutnya terdapat 27 orang (46.6%) yang mengalami beban kerja fisik yang
sedang terdiri dari 8 orang memiliki tingkat kelelahan yang rendah dan 19 orang
mengalami beban kerja ringan terdapat 15 orang (25.9%) yang terdiri dari 11
orang memiliki tingkat kelelahan yang rendah dan 4 orang memiliki tingkat
hubungan beban kerja fisik dengan kelelahan subjektif pekerja memiliki nilai p
value =0,0001 atau lebih kecil dari nilai alpha 0,05 dan r = 0,428. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik
dengan kelelahan subjektif dan memiliki korelasi sedang. Korelasi positif yang
menyatakan bahwa semakin tinggi beban kerja maka akan semakin meningkat
Hasil penelitian ini menyatakan adanya hubungan yang signifikan, hal ini
disebabkan karena tingginya beban kerja yang diterima oleh pekerja. Saat ini PT.
tenaga kerja dengan nilai produksi yang masih sama. Sehingga hal ini
Ketika tenaga kerja melakukan aktivitas dengan beban kerja yang berat,
maka jantung akan dirangsang sehingga kecepatan denyut jantung dan kekuatan
pemompaannya akan meningkat. Jika oksigen yang masuk ke tubuh kurang akan
menyebabkan dada sakit (Soeharto dalam Hariyati, 2011). Jika terus menerus
Hasil penelitian kali ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Annies Banita Nugraheni tahun 2015 tentang hubungan antara beban kerja fisik
dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian produksi tulangan beton di PT.
hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik dengan kelelahan (p-value
0,000 dan r=0,714), hubungan tersebut memiliki tingkat keeratan hubungan yang
kuat dan menunjukkan arah korelasi positif. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan teori dari Tarwaka (2014) yang menyatakan bahwa berat ringannya beban
kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja disesuaikan dengan kemampuan
atau kapaitas kerja, jika beban kerja yang diberikan melebihi kemampuan dan
beban kerja yang tinggi namun tidak diimbangi dengan waktu istirahat yang
cukup. Hal ini juga diungkapkan pada jurnal Agustinawati, dkk (2019) bahwa
beban kerja yang diberikan kepada seseorang harus disesuaikan dengan kapasitas
kerja yang dimiliki agar tidak menimbulkan kelelahan. Saat bekerja tubuh
memerlukan energi yang banyak, semakin tinggi energi yang diperlukan maka
otot akan bekerja lebih lama untuk mengatasi beban yang diterima. Ketika
relaksasi energi pemulihannya tidak sesuai maka hal ini akan menyebabkan
kelelahan.
kerja dikaitkan dengan beban kerja dan waktu istirahat. Semakin tinggi beban
kerja yang diterima oleh pekerja, maka semakin lama waktu yang diperlukan
untuk instirahat. Berdasarkan hasil penelitian Dewi (2018), kelelahan kerja berat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76
hanya dialami oleh pekerja yang menerima beban kerja dan sebagian pekerja
yang merasa mendapatkan beban kerja yang tidak sesuai dengan kapasitasnya.
Pekerjaan yang berat tentunya membutuhkan waktu istirahat yang lebih sering
dan waktu kerja yang lebih pendek. Apabila itu tidak terpenuhi maka akan
memicu kerja otot yang berlebihan dan berakibat pada penumpukan asam laktat
langkah awal yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman pada
senam rutin yang dilakukan seminggu sekali untuk menjaga kesehatan dari
Berdasarkan tabel hasil uji regresi logistik diatas diketahui bahwa nilai
signifikasi beban kerja sebesar 0,032 atau kurang dari 0,05 yang berarti beban
signifikansi sebesar 0,235 atau lebih besar dari 0,05 yang berarti kebisingan tidak
kerja fisik. Diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel
terikat adalah adalah beban kerja fisik. Kekuatan hubungan dapat dilihat dari
nilai OR (EXP{B}). Kekuatan hubungan pada beban kerja fisik yaitu (OR=
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
3,285) yang dapat diartikan bahwa beban kerja yang tinggi dapat meningkatkan
kelelahan yang dirasakan oleh pekerja di PT. Bintang Makmur Sentosa Tekstil
Industri. Semakin tinggi beban kerja yang diterima pekerja maka semakin tinggi
jawab yang harus diselesaikan oleh pekerja di PT. Bintang Makmur Sentosa
Tekstil Industri.
Menurut Triana, dkk (2017) beban kerja menyumbang pengaruh yang besar
terhadap terjadinya kelelahan. Beban kerja yang tidak sesuai dengan kapasitas
yang dimiliki pekerja akan berdampak baik secara fisik maupun psikis. Hal ini
sehingga akan mempengaruhi hasil kerja dari pekerja. Pendapat yang sama
diungkapkan oleh Syavina (2014) yang menyatakan bahwa semakin lama pekerja
melakukan suatu pekerjaan maka akan semakin meningkat pula kelelahan yang
dirasakan. Hal ini disebabkan karena beban kerja dan jam kerja yang tinggi
Pemberian beban kerja yang berlebih dan kurangnya waktu istirahat akan
yang banyak, semakin tinggi energi yang diperlukan maka otot akan bekerja
lebih lama untuk mengatasi beban yang diterima. Waktu pemulihan diperlukan
pekerja untuk mngembalikan energi yang sudah dikeluarkan, sehingga otot tidak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
terlalu bekerja terlalu keras. Namun apabila relaksasi energi pemulihannya tidak
Resiko kelelahan yang tinggi terjadi pada pekerja di PT. Bintang Makmur
Sentosa Tekstil Industri diakibatkan oleh beban kerja yang tinggi. Untuk
mengurangi resiko ini, perlu adanya kerjasama dari semua pihak naik dari pihak
mengelola resiko bahaya ini dengan cara pengadaaan program yang bisa
meningkatkan kesehatan dan kebugaran pekerja. hal ini juga harus didukung oleh
E. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak ditelitinya faktor lain yang