id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
1. Usia
berikut :
Berdasarkan tabel kategori usia di atas, frekuensi usia kurang dari sama
2. Masa Kerja
Masa kerja pekerja dilihat dari lamanya bekerja bagian produksi PT.
SKF Indonesia dari hasil kuesioner dan wawancara didapatkan hasil sebagai
berikut :
33
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
pada masa kerja baru yaitu kurang dari 6 tahun sebanyak 2 responden dengan
persentase 1.3%. Untuk masa kerja sedang yairu 6-10 tahun sebanyak 7
responden dengan persentase 4.54% sedangkan masa kerja lama yaitu lebuh
3. Paparan Kebisingan
PT. SKF Indonesia memperoleh hasil distribusi frekuensi paparan bising yang
4. Stres Kerja
mengalami stres berat. Untuk pekerja yang mengalami stres kerja sedang
sebanyak 50 dengan persentase 32.5%. Dan untuk stres kerja ringan sebanyak
B. Analisis Bivariat
terhadap stres kerja dengan menggunakan Uji-Chi Square yang dapat dilihat
x2 = 83.592 dengan nilai p = 0.000. Oleh karena p < 0.05 maka hasil uji
2.893 dengan nilai p = 0.235. Oleh karena p > 0.05 maka hasil uji pada
1.930 dengan nilai p = 0.749. Oleh karena p > 0.05 maka hasil uji pada
BAB V
PEMBAHASAN
adalah 53 tahun dan termuda adalah 27 tahun. Usia maksimal dapat bekerja di
bagian produksi PT. SKF Indonesia adalah 60 tahun. Faber dalam artikel Rini
(2002) menyatakan tenaga kerja <40 tahun paling berisiko terhadap gangguan
yang berhubungan dengan stres. Hal ini disebabkan karena pekerja berumur
muda dipengaruhi oleh harapan yang tidak realistis jika dibanding dengan
mereka yang lebih tua. Pada penelitian ini hasil uji Chi-Square usia terhadap
stres kerja menghasilkan x2 = 2.893 dengan nilai p = 0.235. Karena p > 0.000
maka uji tersebut dinyatakan tidak signifikan. Dapat dinyatakan bahwa tidak
ada hubungan anatara usia terhadap stres kerja di PT. SKF Indonesia bagian
produksi.
Semarang yang memperoleh nilai p=0.458. Penelitian ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Rivai (2014) yang menyatakan bahwa
Dari hasil penelitian, rata-rata masa kerja responden adalah 18.8 tahun.
Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak dia telah
1.930 dengan nilai p = 0.749. Oleh karena p>0.05 maka hasil uji pada
penelitian ini dinyatakan tidak signifikan. Dapat dinyatakan bahwa tidak ada
Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nanne
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja dengan stres kerja
Tenaga kerja bagian produksi PT. SKF Indonesia bekerja selama 8jam/hari
sehingga jam kerja tersebut tenaga kerja terpapar kebisingan yang ditimbulkan
Hasil uji statistik korelasi chi square menunjukan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara paparan kebisingan dengan stres kerja. Hal ini
Hasil uji statistik nilai korelasi x2 = 83.592. Nilai korelasi digunakan untuk
62.7%.
Pendapat ini juga sesuai dengan dengan pendapat Meidina Fitriani (2009),
dengan terjadinya stres kerja pada pekerja. Dan dari Ervansyah Wahyu Utomo
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian gravity PT. Dua Kelinci.
SKF Indonesia antara lain dengan memberikan pelumas pada mesin sehingga
lantai dan plafon dengan bahan yang menyerap suara. Untuk maintenance
mesin. Selain itu juga dapat ditingkatkan efektivitas penggunaan alat pelindung
telinga.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
menggunakan instrumen kuesioner untuk mengukur tingkat stres kerja. Hal ini
tersebut.
baiknya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
bahwa :
1. Ada hubungan antara kebisingan dengan stres kerja pada pekerja bagian
B. Saran
Berdasarkan pada simpulan hasil penelitian adapun saran kepada PT. SKF
mesin.
kebisingan.
40
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
2. Untuk Mahasiswa
yang selanjutnya akan di uji menggunakan SPSS versi 23 dengan metode uji
chi- square diharapkan lebih berhati-hati agar tidak terjadi kesahalan yang
Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan jenis desain penelitian dan