Anda di halaman 1dari 6

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


PT. Jamu air mancur didirikan pada tanggal 23 Maret 1963 oleh 3
sekawan beranama Bp. Imun Ongko Sanjoyo sebagai spesialis proses
produksi, Bp. Rudi Hendro Tanodjo sebagai spesialis meramu resep dan Bp.
L Wono Santosa sebagai marketing atau bagian pemasaran. Perusahaan ini
berlokasi di Jl. Raya Solo-Sragen Km 7, Palur, Dagen, Karanganyar,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. PT. Jamu Air Mancur merupakan
industri formal yang bergerak dibidang bisnis jamu dan obat herbal. Hasil
produksi yang dihasilkan oleh perusahaan seperti jamu, kosmetik,
makanan, dan minuman yang didistribusikan di Indonesia sampai ke
Mancanegara.Lingkungan fisik perusahaan ramah lingkungan, dengan luas
sekitar 5 hektar pembagiannya meliputi bangunan 60% , dan serapan
(tanam-tanaman, koleksi tanaman obat) 40% .
Bahan baku yang digunakan di PT. Air Mancur adalah simplisia
nabati kering yang terdiri dari bagian-bagian tanaman seperti akar, daun,
batang, biji, buah dan sebagainya. Secara garis besar, atas dasar
keberadaannya simplisia dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu
simplisia yang bersifat musiman dan yang tidak musiman. Sumber bahan
baku berasal dari hasil penanaman/pengumpulan tumbuhan liar yang
kemudian dibeli lewat agen perantara (pemasok), untuk jenis simplisia
tertentu, diperoleh dari kebun yang dimiliki perusahaan, dan hasil kerjasama
dengan Petani atau Instansi Pemerintah yng terkait.
Proses produksi jamu dibagi menjadi 2 yaitu proses persiapan bahan
baku dan proses pengolahan jamu. Proses persiapan bahan baku seperti
sortasi, pencucian, pengecilan ukuran, dan pengeringan. Sedangkan proses
pengolahan jamu terdiri dari penggilingan, pengayakan, pencampuran, dan
pengemasan. Pengoperasiancommit to user
produksi di PT. Jamu Air Mancur yaitu 5 hari

59
library.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id

kerja dalam 1 minggu, yakni hari Senin sampai Jumat. Jam kerja karyawan
mulai dari 07.30 – 16.00 WIB dengan jam istirahat mulai pukul 11.00 –
11.30 WIB. Sedangkan untuk hari Jumat jam istirahat ditambahkan sampai
jam 13.00 WIB untuk melaksanakan sholat Jumat bagi yang beragama
Islam. Jumlah karyawan di perusahaan ini sekitar 1209 orang, sedangkan
pekerja bagian gudang berjumla 70 orang.
Berdasarkan hasil rekapitulasi data kecelakaan kerja dari pihak PT.
Jamu Air Mancur terdapat beberapa kecelakaan kerja. Adapun kecelakaan-
kecelakaan tersebut berupa pekerja terjepit barang muatan gudang, terpeleset
lantai yang licin, dll. Kejadian kecelakaan kerja di PT. Jamu Air Mancur
Karanganyar paling sering atau paling dominan terjadi pada bagian gudang.
Kecelakaan-kecelakaan tersebut tergolong dalam beberapa kategori, yaitu
ketegori ringan, sedang, dan berat. Kejadian ini diduga akibat berperilaku
tidak aman, seperti tidak mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan
lengkap, kurangnya perhatian tenaga kerja terhadap pemakaian APD, dan
kurangnya kepatuhan pekerja mengenai SOP (Standar Operasional Prosedur)
dalam melaksanakan pekerjaannya.
B. Karakteristik Responden
Data karakteristik subjek penelitian meliputi usia, dan jenis kelamin
dari jumlah 30 pekerja. Didapatkan hasil data karakteristik responden
penelitian sebagai berikut :
1. Usia
Usia yang dipilih menjadi responden penelitian kali ini yaitu usia
rentang 20-40 tahun. Distribusi frekuensi umur berdasarkan kategori umur
oleh DepKes (2009). Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil
usia responden sebagai berikut :

commit to user
library.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia

KategoriiUsia Frekuensii Persentase


(Tahun) (Orang) (%)
Remaja Akhirz(20-25) 4 13,3
DewasaiAwalz(26-35) 10 33,4
DewasaiAkhirz(36-45) 16 53,3
LansiaiAwalz(46-55) 0 0
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2020
Dari tabel distribusi frekuensi karakteristik responden bagian
gudang di PT. Jamu Air Mancur Karanganyar diatas dapat diketahui
bahwa pekerja dalam kategori remaja akhir dengan rentang usia 20-25
tahun memiliki frekuensi 4 orang (13,3%), dewasa awal yaitu berkisar
diusia 26-35 tahun memiliki frekuensi 10 orang (33,4%), sedangkan untuk
pekerja dengan kategori dewasa akhir yang berkisar diusia 36-45 tahun
memiliki jumlah frekuensi 16 orang (53,3%).
2. Jenis Kelamin
Responden dalam penelitian ini adalah 30 pekerja (100%)
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Kategori Jenis Frekuensi Persentase


Kelamin (Orang) (%)

Laki-Laki 14 46,7

Perempuan 16 53,3

Total 30 100

Sumber: Data Primer 2020


commit to user
library.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id

Dari tabel distribusi frekuensi jenis kelamin responden bagian


gudang di PT. Jamu Air Mancur Karanganyar diatas dapat diketahui
bahwa pekerja laki-laki berfrekuensi 14 orang (46,7) sedangkan pekerja
perempuan berfrekuensi 16 orang (53,3).
C. Analisis Univariat
1. Pengetahuan K3
Hasil pengukuran pengetahuan yang dilakukan pada bagian
gudang PT. Jamu Air Mancur Karanganyar dapat dilihat pada table
berikut.
Table 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan K3

Kategori Frekuensi Persentase


Pengetahuan K3 (Orang) (%)

Pengetahuan Cukup 2 6,7

Pengetahuan Baik 28 93,3

Total 30 100

Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan tabel diatas diketahui distribusi frekuensi pengetahuan


k3 pada pekerja bagian gudang PT. Jamu Air Mancur Karanganyar.
Bahwa pekerja yang mempunyai kategori pengetahuan cukup
berfrekuensi 2 orang (6,7%) dan pekerja yang mempunyai kategori
pengetahuan baik berfrekuensi 28 orang (93,3%).
2. Perilaku Aman
Hasil pengukuran untuk perilaku aman yang dilakukan terhadap 30
responden pada pekerja bagiangudang di PT. Jamu Air Mancur
Karanganyar dapat dilihat pada tabel berikut.

commit to user
library.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan K3

Kategori Perilaku Frekuensi Persentase


Aman (Orang) (%)

Perilaku aman kurang 4 13,3

Perilaku aman cukup 25 83,3

Perilaku aman baik 1 3,3

Total 30 100

Sumber: Data Primer 2020


Berdasarkan tabel diatas diketahui distribusi frekuensi perilaku
aman pada pekerja bagian gudang PT. Jamu Air Mancur Karanganyar.
Bahwa pekerja yang mempunyai kategori perilaku aman kurang
berfrekuensi 4 orang (13,3%), pekerja yang mempunyai kategori perilaku
aman cukup berfrekuensi 25 orang (83,3%) dan pekerja yang mempunyai
kategori perilaku aman baik berfrekuensi 1 orang (3,3%).
D. Analisis Bivariat
1. Hubungan antara Pengetahuan K3 dengan Perilaku Aman
Untuk menganalisis pengaruh intensitas pengetahuan K3 terhadap
perilaku aman dapat diketahui dengan pengujian spearman rank, yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hubungan antara Pengetahuan K3 dengan Perilaku aman

VariabelzBebas VariabelzTerikat Signifikanz(p) Koefisien


Korelasi (r)
Pengetahuan K3 Perilaku aman 0,0001 0,620

Bersambung

commit to user
library.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id

Sambungan

Correlations
Pengetahuan Perilaku
K3 Aman
Correlationzcoefficient 1000 .620”
Pengetahuan
Sig. (2-tailed) .002
Spearman’s
N 30 30
rho
Correlationzcoefficient .620” 1000
Perilaku
aman Sig. (2-tailed) .000
N 30 30

Berdasarkan uji korelasi spearman’s rho pada tabel diatas hasil


uji spearman’s rho hubungan pengetahuan K3 terhadap perilaku aman
dapat diketahui bahwa nilai p=0,0001 atau lebih kecil dari nilai alpha
0,05. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan K3 terhadap perilaku aman pada pekerja bagian gudang PT
Jamu Air Mancur Karanganyar. Sedangkan koefisien korelasi
menunjukkan kekuatan dan arah hubungan dari kedua variabel. Nilai
koefisien korelasi (r) yaitu 0,620 yang menunjukkan bahwa kekuatan
korelasi kuat dan angka koefisien positif menunjukkan arah korelasi
positif (+) yang berarti semakin tinggi intensitas pengetahuan k3 maka
semakin tinggi juga perilaku aman oleh pekerja, dan sebaliknya.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai