Anda di halaman 1dari 11

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

HASIL

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar merupakan salah satu

anak dari PT Dunia Textile Group yang bergerak dibidang pertenunan yaitu

memproses benang menjadi kain setengah jadi (kain grey). PT Delta Merlin

Dunia Textile VII mulai resmi beroperasi pada tahun 2016. Perusahaan ini

berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan oleh

Bapak Sumitro. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk memenuhi

kebutuhan tekstil khususnya kain grey baik dari dalam maupun luar negeri

serta ikut membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja.

PT Delta Merlin Dunia Textile VII berlokasi di jalan Solo-Sragen Km.

14, Kebakkramat, Karanganyar yang menempati area seluas 19.357 m2.

Lokasi tersebut jauh dari kota sehingga tidak mengganggu dan merupakan

komplek beberapa pabrik besar. Segi prasarana infrastruktur perusahaan

sudah cukup mendukung.

Produk akhir yang dihasilkan di PT Delta Merlin Dunia Textile VII

Karanganyar adalah kain grey. Kain grey adalah kain tenun benang kapas

yang tidak mengalami proses pemutihan sehingga warnanya masih alami.

Jenis kain grey meliputi kain rayon, cotton, dan tetron.

44
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

B. Deskripsi Statistik

1. Karakteristik Subjek Penelitian

a. Usia

Deskripsi karakteristik berdasarkan usia responden dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Usia Responden


Nama Min Max Mean SD
Variabel
Usia 18 55 35,58 9,167

Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.1, dapat diketahui bahwa responden unit

weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang

berjumlah 65 memiliki rata-rata usia 35,58. Usia terendah adalah 18

tahun dan usia tertinggi adalah 55 tahun. Standar deviasi usia responden

dalam penelitian ini adalah 9,167.

b. Jenis Kelamin

Deskripsi karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden


Jensi Kelamin Jumlah Persen
Perempuan 41 63,1
Laki-laki 24 36,9
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 3.2, dapat diketahui bahwa responden unit

weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang

berjumlah 65 memiliki pekerja dengan jenis kelamin perempuan


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

sebanyak 41 atau 63,1% dan pekerja dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 24 atau 36,9%.

c. Masa Kerja

Deskripsi karakteristik berdasarkan masa kerja responden dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Masa Kerja Responden


Nama Variabel Min Max Mean SD

Masa Kerja 1 48 32,62 14,622

Sumber : Data primer yang diolah, 2020


Berdasarkan tabel 3.3, dapat diketahui bahwa responden unit

weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang

berjumlah 65 memiliki rata-rata masa kerja 32,62 bulan. Masa kerja

terendah adalah 1 bulan dan masa kerja tertinggi adalah 48 bulan.

Standar deviasi masa kerja responden dalam penelitian ini adalah

14,622.

d. Indeks Masa Tubuh

Deskripsi karakteristik berdasarkan indeks masa tubuh responden

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Indeks Masa Tubuh


Responden
Nama Min Max Mean SD
Variabel
Indeks Masa 16,02 34,39 23,3982 4,32385
Tubuh
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 3.4, dapat diketahui bahwa responden unit

weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

berjumlah 65 memiliki rata-rata indeks masa tubuh 23,398. Indeks masa

tubuh terendah adalah 16,02 dan indeks masa tubuh tertinggi adalah

34,39. Standar deviasi indeks masa tubuh responden dalam penelitian

ini adalah 4,324.

2. Hasil Pengukuran Kebisingan

Deskripsi karakteristik berdasarkan intensitas kebisingan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Intensitas Kebisingan


Nama Variabel Min Max Mean SD

Kebisingan 92 110 100,89 4,448

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020


Berdasarkan tabel 3.5, dapat diketahui bahwa intensitas kebisingan

yang diterima responden unit weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII

Karanganyar yang berjumlah 65 memiliki nila rata-rata 100,89 dB (A).

Nilai kebisingan terendah adalah 92 dB (A) dan nilai kebisingan tertinggi

adalah 110 dB (A). Standar deviasi intensitas kebisingan dalam penelitian

ini adalah 4,448.

3. Hasil Pengukuran Stres Kerja

Deskripsi karakteristik berdasarkan stres kerja dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.6 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Stres Kerja


Nama Variabel Min Max Mean SD

Stres Kerja 25 62 41,88 8,536

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

Berdasarkan tabel 3.6, dapat diketahui bahwa stres kerja responden

unit weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang

berjumlah 65 memiliki nila rata-rata 41,88. Nilai stres kerja terendah

adalah 25 dan nilai stres kerja tertinggi adalah 62. Standar deviasi stres

kerja dalam penelitian ini adalah 8,536.

4. Hasil Pengukuran Kelelahan

Deskripsi karakteristik berdasarkan kelelahan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.7 Deskripsi Karakteristik Berdasarkan Kelelahan


Nama Variabel Min Max Mean SD

Kelelahan 187,26 582,63 329,45 92,30

Sumber : Data Primer yang diolah, 2020


Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui bahwa kelelahan responden

unit weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII Karanganyar yang

berjumlah 65 memiliki nila rata-rata 329,45. Nilai kelelahan terendah

adalah 187,26 dan nilai kelelahan tertinggi adalah 582,63. Standar deviasi

kelelahan dalam penelitian ini adalah 92,30.

C. Analisis Statistik

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui persebaran data

apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan

terdistribusi normal ketika nilai residual Asymp. Sig. (2-tailed) lebih

besar dari 5% (p > 0,05) (Ghozali, 2011). Hasil uji normalitas One
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8 Uji Normalitas


Variabel Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan
Kebisingan dengan 0,632 Normal
stres kerja
Stres kerja dengan 0,069 Normal
kelelahan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2-

tailed) untuk kebisingan dengan stres kerja sebesar 0,632 dan stres kerja

dengan kelelahan sebesar 0,069. Dari hasil tersebut signifikansi > 0,05

(lebih besar). Maka data tersebut terdistribusi normal dan memenuhi

syarat untuk uji regresi linear sederhana.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui dua variabel

mempunyai hubungan secara linear atau tidak. Data dinyatakan

memiliki hubungan linear ketika nilai signifikansi deviation from

linearity lebih besar dari 5% (p > 0,05) (Ghozali, 2011). Hasil uji

linearitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9 Uji Linearitas


Variabel Deviation from Linearity Keterangan
Kebisingan dengan 0,323 Linear
stres kerja
Stres kerja dengan 0,471 Linear
kelelahan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.9, dapat diketahui bahwa nilai deviation from

linearity kebisingan dengan stres kerja sebesar 0,323 dan stres kerja

dengan kelelahan sebesar 0,471. Dari hasil tersebut signifikansi > 0,05

(lebih besar). Maka hasil uji tersebut memiliki hubungan linear dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

memenuhi syarat untuk uji regresi linear sederhana.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui

ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini

dengan metode glejser untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Data dinyatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dari 5% (p > 0,05)

(Ghozali, 2011). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.10 Uji Heteroskedastisitas


Variabel Sig. Keterangan
Kebisingan dengan 0,079 Tidak terjadi
stres kerja heteroskedastisitas
Stres kerja dengan 0,370 Tidak terjadi
kelelahan heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.10, dapat diketauhi bahwa nilai signifikansi

kebisingan dan stres kerja sebesar 0,079 dan stres kerja dengan

kelelahan sebesar 0,370. Dari hasil tersebut signifikansi > 0,05 (lebih

besar). Maka hasil uji tersebut tidak terjadi gejala heteroskedastisitas

dan memenuhi syarat untuk uji regresi linear sederhana.

2. Uji Regresi Linear Sederhana

Uji regresi linear sederhana digunakan untuk menentukan hubungan

satu variabel independen dengan variabel dependen. Data dinyatakan

memiliki hubungan ketika Ho ditolak dengan nilai signifikansi kurang dari


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

5% (p < 0,05) (Ghozali, 2011). Hasil uji regresi linear sederhana dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.11 Uji Regresi Linear Sederhana Kebisingan dengan stres kerja
Variabel Koefisien regresi Koefisien P r2
korelasi
Kebisingan -1,765 0,920 0,000 0,846
Konstanta 219,947
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.11, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi

sebesar -1,765. Arah korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi

kebisingan maka semakin rendah skor penilaian stres kerja. Hasil tersebut

berarti semakin tinggi kebisingan maka semakin tinggi tingkat stres kerja

yang dialami pekerja.

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,920 menunjukan bahwa tingkat

hubungan atau korelasi antara kebisingan dengan stres kerja termasuk

sangat kuat.

Nilai signifikansi kebisingan dengan stres kerja sebesar 0,000. Dari

hasil tersebut signifikansi < 0,05 (lebih kecil). Maka Ho ditolak dan dan

Ha1 diterima yang artinya ada hubungan langsung antara kebisingan

dengan stres kerja pada pekerja unit weaving PT Delta Merlin Dunia

Textile VII Karanganyar diterima.

Nilai r2 atau koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar model

regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel kebisingan dan variabel stres

kerja. Nilai yang diperoleh adalah 84,6% yang artinya variabel kebisingan

memiliki pengaruh kontribusi sebesar 84,6% terhadap variabel stres kerja


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

sedangkan sisanya 15,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian

ini.

Tabel 3.12 Uji Regresi Linear Sederhana Stres Kerja dengan Kelelahan
Variabel Koefisien regresi Koefisien P r2
korelasi
Stres -4,933 0,456 0,000 0,208
Kerja
Konstanta 536,013
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan tabel 3.12, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi

sebesar -4,933. Arah korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi skor

penilaian stres kerja maka semakin rendah skor penilaian kelelelahan. Hal

tersebut berarti semakin tinggi tingkat stres kerja semakin tinggi tingkat

kelelahan yang dialami pekerja.

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,456 menunjukan bahwa tingkat

hubungan atau korelasi antara stres kerja dengan kelelahan termasuk

sedang.

Nilai signifikansi stres kerja dengan kelelahan sebesar 0,000. Dari

hasil tersebut signifikansi < 0,05 (lebih kecil). Maka Ho ditolak dan Ha2

diterima yang artinya ada hubungan langsung antara stres kerja dengan

kelelahan pada pekerja unit weaving PT Delta Merlin Dunia Textile VII

Karanganyar diterima.

Nilai r2 atau koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar model

regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel stres kerja dan variabel

kelelahan. Nilai yang diperoleh adalah 20,8% yang artinya variabel stres

kerja memiliki pengaruh kontribusi sebesar 20,8% terhadap variabel


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

kelelahan sedangkan sisanya 79,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar

penelitian ini.

3. Uji Sobel Test

Uji sobel test digunakan untuk menguji hubungan secara tidak

langsung antara variabel independen ke variabel dependen melalui

variabel mediator. Data dinyatakan memiliki hubungan jika nilai

signifikansi kurang dari 5% (p < 0,05) (Soper, 2006). Berikut merupakan

koefisien dan standar error masing-masing variabel.

a. Koefisien antara variabel independen kebisingan dan variabel mediator

stres kerja (A)

Tabel 3.13 Koefisien Kebisingan dan Stres Kerja


Model Coefficients
Kebisingan -1,765
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

b. Koefisien antara variabel mediator stres kerja dan variabel dependen

kelelahan (B)

Tabel 3.14 Koefisien Stres Kerja dan Kelelahan


Model Coefficients
Stres Kerja -4,933
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

c. Standar error (A)

Tabel 3.15 Standar Error Kebisingan dan Stres Kerja


Model Std. Error
Kebisingan 0,095
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

d. Standar error (B)

Tabel 3.16 Standar Error Stres Kerja dan Kelelahan


Model Std. Error
Stres Kerja 1,212
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

Hasil Sobel Test Calculator For The Signification of Mediation

dapat dilihat pada gambar berikut :

Sobel Test Statistik : 3,97584437


Two-tailed probability : 0,00007013
Gambar 4.1 Sobel Test Calculator For The Signification of Mediation
Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Berdasarkan gambar 4.1, dapat diketahui bahwa nilai Sobel Test

Statistik sebesar 3,976 yang menunjukan semakin tinggi kebisingan

maka semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami pekerja. Nilai

signifikan pada Two-tailed probability dengan angka 0,000. Dari hasil

tersebut signifikansi < 0,05 (lebih kecil). Maka Ho ditolak dan Ha3

diterima yang artinya ada hubungan tidak langsung antara kebisingan

dengan kelelahan pada pekerja unit weaving PT Delta Merlin Dunia

Textile VII Karanganyar diterima.

Anda mungkin juga menyukai