Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL II

METODE PENELITIAN HUKUM

(Tutor : R. Ardi Hernanto, S.H., M.H)

Soal :

1. Penalaran merupakan proses berpikir untuk mendapatkan pengetahuan, sebutkan


pengertian pengetahuan menurut Jujun S. Suriasumantri?
Jawaban :
Pengertian pengetahuan menurut Jujun S. Suriasumantri pada hakikatnya
merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk di
dalamnya adalah ilmu. Dengan demikian, ilmu merupakan bagian dari
pengetahuan yang diketahui oleh manusia disamping berbagai pengetahuan
lainnya, seperti seni dan agama.

2. Bagaimanakah pendapat anda tentang penggunaan logika deduktif oleh hakim


sebagai proses berpikir untuk menyelesaikan peristiwa tersebut, jelaskan?
Jawaban :
Menurut pendapat saya penggunaan logika deduktif oleh hakim sebagai proses
berpikir untuk menyelesaikan peristiwa, hakim menyelesaikannya dengan
menggunakan silogisme, yaitu suatu proposisi yang terdiri dari, dua premis dan
satu kesimpulan. Berdasarkan hal tersebut langkah pertama yang dilakukan
hakim adalah mencari peraturan perundang-undangan sebagai premis mayor,
kemudian mengkualifisir peristiwanya untuk dapat ditetapkan kebenarannya dan
langkah ketiga hakim adalah menarik kesimpulan berdasarkan dua premis
sebelumnya. Langkah ini kurang mendapatkan tanggapan positif dalam
masyarakat, karena hakim hanya menerapkan undang-undang atau
membunyikan ketentuan undang-undang, sehingga produk hakim adalah
keadilan prosedural atau bersifat formal, keadilan sebagai kehendak penguasa,
bukan keadilan substansial atau material sebagaimana dikehendaki masyarakat.
Dalam perkembangan masyarakat logika deduktif yang digunakan hakim
sebagai cara berpikir untuk menyelesaikan sengketa banyak mendapat kritik,
kecaman dan sekarang sedikit banyak mulai ditinggalkan hakim, terutama bagi
hakim yang berpandangan luas, ke depan untuk mewujudkan keadilan yang
bersifat plural bagi masyarakat.

3. Menurut saudara apakah yang dimaksud dengan logika induktif?


Jawaban :
Menurut saya logika induktif adalah proses penarikan kesimpulan yang
didasarkan pada hal-hal yang bersifat individual nyata menjadi kesimpulan yang
bersifat umum atau dengan perkataan lain penarikan kesimpulan dimulai dari
hal-hal yang bersifat khusus ke yang bersifat umum. Penalaran secara induksi
dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang
lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri
dengan pernyataan yang bersifat umum. Logika induktif mengembangkan
pengetahuan yang bersumber pada fakta yang tertangkap melalui atau lewat
pengalaman manusia (panca indra) dan mengembangkan paham yang disebut
empirisme.

4. Menurut Suharsimi Arikunto hal-hal apa saja yang yang harus diperhatikan
dalam memilih judul penelitian?
Jawaban:
Menurut Suharsimi Arikunton hal yang harus diperhatikan dalam memilih judul
penelitian yaitu,
a. Judul harus sesuai dengan minat. Apakah peneliti benar-benar berminat dan
tanpa beban melaksanakan penelitian karena menguasai permasalahan?
Pertanyaan ini penting untuk dijawab karena minat, perhatian, penguasaan
pemecahan masalah merupakan modal utama dalam meneliti.
b. Judul harus dapat dilaksanakan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan
seorang peneliti tidak dapat melaksanakan rencana penelitiannya, yaitu
kemampuan, waktu, tenaga, dan dana. Dalam memilih judul atau topik,
peneliti harus mempertimbangkan kemampuan, waktu, tenaga, dan dana.
c. Harus tersedia faktor pendukung. Artinya harus tersedia data atau bahan
hukum. Misalnya seorang peneliti merencanakan meneliti perlindungan
hukum bagi konsumen muslim terhadap masakan seafood di suatu kabupaten
di daerah pegunungan yang masyarakatnya beragama budha dan tidak ada
rumah makan seafood. Dengan demikian penelitian ini tidak dapat
dilaksanakan.
d. Judul harus bermanfaat, penelitian bukan merupakan ulangan, bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik. Artinya penelitian hukum
harus bisa memberikan penyelesaian yang adil atas masalah hukum dan
mengembangkan konsep hukum.

5. Dalam penulisan latar belakang masalah yang baik harus mencakup beberapa hal
pokok, sebutkan hal-hal pokok tersebut menurut Soerjono Soekanto?
Jawaban:
Menurut Soerjono Soekanto, latar belakang yang baik harus mencakup pokok-
pokok sebagai berikut,
1. Memuat identifikasi fakta hukum dan mengeliminir hal-hal yang
tidak relevan dengan isu hukum yang akan dipecahkan.
2. Harus ada uraian adanya dua proposisi hukum yang mempunyai
hubungan yang bersifat fungsional, kausalitas, maupun yang satu
menegaskan yang lain.
3. Alasan-alasan ataupun sebab-sebab mengapa peneliti ingin menelaah
masalah hukum yang dipilihnya secara mendalam.
4. Hal-hal yang telah diketahui atau belum diketahui mengenai masalah
hukum yang akan diteliti.
5. Pentingnya penelitian tersebut, baik secara teoritik dan/atau secara
praktis. Seyogyanya dikemukakan teori-teori tentang masalah yang
diteliti.
6. Penelitian yang akan dilakukan dapat mengisi kekosongan hukum.

Anda mungkin juga menyukai