Anda di halaman 1dari 79

DAFTAR ISI

Halaman
Visi 1
Misi 1
Riwayat Singkat 1
Struktur Anak Perusahaan 2
Struktur Organisasi 3
Kinerja Harga Saham 4
Kronologis Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia 4
Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2011 4
Riwayat Pembayaran Dividen 5
Ikthisar Data Keuangan Penting 6
Laporan Dewan Komisaris 7
Laporan Direksi 8
Analisis & Pembahasan Manajemen
 Tinjauan Industri Ikan Arowana 10
 Permintaan Pasar 10
 Pembahasan Manajemen 10
 Kendala Dan Strategi Pemasaran 11
 Risiko Dan Usaha Yang Dilakukan Perseroan 12
 Perkembangan Divisi Penangkaran & Operasional 13
 Analisis Kinerja Keuangan 13
Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 16
 Paparan Publik 16
 Dewan Komisaris 16
 Direksi 17
 Komite Audit 18
 Sekretaris Perusahaan 19
 Perkara Penting 20
 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 20
 Sumber Daya Manusia 20
 Laporan Kerja Komite Audit 2011 22
Riwayat Hidup Singkat Komisaris & Direktur 23
Informasi Perseroan, Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang 24
Tanggung Jawab Dewan Komisaris atas Pelaporan Tahunan 25
Tanggung Jawab Direksi atas Pelaporan Tahunan 26

Laporan Tahunan 2011


VISI: Menjadi suatu Perusahaan berbasis agri bisnis terkemuka dengan beragam aktifitas
dalam rangka mengeskplorasi potensi kekayaan alam serta melestarikan satwa langka asli Indonesia.

MISI: ● Menjalankan agri bisnis secara komersil demi kepentingan/manfaat bagi seluruh pemangku
kepentingan namun tanpa mengabaikan keperdulian terhadap lingkungan secara menyeluruh.
● Memperkenalkan & mengangkat citra satwa asli Indonesia ”Ikan Arowana” kehadapan
masyarakat lokal & internasional serta melestarikannya.
● Menjalankan aktifitas bisnis dalam mengelola kekayaan alam bumi Indonesia dengan tujuan
komersial tanpa mengabaikan keperdulian terhadap sesama dan lingkungan.

RIWAYAT SINGKAT
PT Inti Agri Resources Tbk, (selanjutnya disebut ”Perseroan”) didirikan pada tanggal 16 Maret 1999 dengan nama PT Inti
Indah Karya Plasindo berdasarkan Akta Notaris Ruth Karliena, SH., No. 17 dan telah mendapatkan pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-14036.TH.1999 tanggal 2 Agustus 1999. Pada saat
didirikan, Perseroan bergerak dalam bidang usaha plastik.

Pada tanggal 14 Oktober 2002, Perseroan telah berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa
Efek Jakarta). Dalam perkembangannya, Perseroan melihat peluang besar dalam industri ikan hias khususnya ikan
arowana super red (Scleropages formosus) sehingga pada bulan Maret 2005, Perseroan merubah kegiatan usaha untuk
memfokuskan diri pada industri Ikan Arowana Super Red dan berganti nama menjadi PT Inti Kapuas Arowana Tbk.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inti Agri resources Tbk, No.22 tanggal 21 April 2008 oleh Muhammad
Hanafi S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan berubah nama menjadi PT Inti Agri Resources Tbk. Akta tersebut telah
memperoleh pengesahan dari Meneteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-
25891.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 16 Mei 2008.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat PT Inti Agri resources Tbk, No.52 tanggal 20 Juni 2008 oleh Muhammad Hanafi S.H., Notaris di Jakarta dimana para
pemegang saham memutuskan beberapa hal, antara lain peningkatan modal dasar Perseroan dari semula
Rp.1.200.000.000.000,- (satu triliun dua ratus miliar rupiah) menjadi Rp.1.459.200.000.000,- (satu triliun empat ratus lima
puluh sembilan miliar dua ratus jura rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh pengesahan dari
Meneteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-44870.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 25 Juli 2008.

Dalam menjalankan usaha Ikan Arowana Super Red, Perseroan memulai dengan mengambilalih usaha penangkaran ikan
arowana tradisional di Pontianak, serta mengakuisisi lahan yang dikembangkan menjadi tambak-tambak penangkaran baru
dan modern. Semua kegiatan penangkaran dilakukan bersama-sama dengan anak perusahaan yaitu PT Inti Kapuas
Intrnational dan PT Bahari Istana Alkausar. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam
pembudidayaan dan perdagangan ikan arowana super red, IIKP memiliki merek dagang eksklusif yaitu ShelookRED.

Laporan Tahunan 2011 1


STRUKTUR ANAK PERUSAHAAN

PT INTI AGRI RESOURCES Tbk


Jakarta
Perdagangan Dan Penangkaran Ikan

PT INTI KAPUAS INTERNATIONAL PT BAHARI ISTANA ALKAUSAR


Pontianak, Kalimantan Barat
99,09% 99,98% Pontianak, Kalimantan Barat
Perdagangan Hasil Perikanan Perdagangan Hasil Perikanan

PT Inti Kapuas International (IKI)


Didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.1, tanggal 1 desember 2004 yang dibuat dihadapan B. Andy Widyanto SH, Notaris
di Tangerang. IKI menjalankan usahanya sebagai Perdagangan Ikan Arowana Super Red untuk perdagangan lokal ataupun
ekspor. Dalam menjalankan kegiatan perdagangan tujuan ekspor, IKI telah mendapatkan SK Direktur Jenderal
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam SK.193/IV-SET/2010 tanggal 20 Desember 2010, dan telah mempunyai ijin
CITES (Convention International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) No : A ID528, yaitu suatu lembaga
internasional yang diakui untuk dapat memberikan rekomendasi untuk penjualan internasional, termasuk kriteria satwa
langka.

Anggaran Dasar IKI telah beberapa kali mengalami perubahan, dan terakhir berdasarkan Akta No. 52, tanggal 30
September 2010 yang dibuat oleh B. Andy Widyanto SH, Notaris di Tangerang, permodalan IKI adalah sebagai berikut :
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah %
Saham (Rp.) Nominal (Rp.)
Modal Dasar 68.000 1.000.000 68.000.000.000
Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh :
Perseroan 38.150 1.000.000 38.150.000.000 99,09%
Susanti Hidayat 350 1.000.000 350.000.000 0,91%
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh : 38.500 1.000.000 38.500.000.000 100,00%

Portepel 29.500 1.000.000 29.500.000.000

PT Bahari Istana Al Kausar (BIA)


Didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.: 5, tanggal 24 November 2005 yang dibuat dihadapan B. Andy Widyanto SH,
Notaris di Tangerang. IKI menjalankan usahanya sebagai Penangkar dan Perdagangan Ikan Arowana Super Red.

Berdasarkan Akta No.51 tanggal 30 September 2010 yang dibuat oleh B. Andy Widyanto SH, Notaris di Jakarta,
permodalan BIA adalah sebagai berikut :
Keterangan Jumlah Nominal Jumlah %
Saham (Rp.) Nominal (Rp.)
Modal Dasar 4.000 1.000.000 4.000.000.000

Modal Ditempatkan &


Disetor Penuh :
Perseroan 399 1.000.000 399.000.000 99,75%
Susanti Hidayat 1 1.000.000 1.000.000 0,25%
Jumlah Modal Ditempatkan &
Disetor Penuh : 400 1.000.000 400.000.000 100,00%
Portepel 3.600 1.000.000 3.600.000.000

Laporan Tahunan 2011 2


STRUKTUR ORGANISASI

Direktur Utama

Internal Audit

Corporate Secretary

Direktur Direktur
Keuangan Perikanan

Manager Manager Manager


Finance & Accounting Domestik Produksi

Finance & Accounting Proshop Head Kepala Tambak


Teluk Lerang

Inventory Perawat Ikan


Kepala Tambak
Panepat

Manager Manager Kepala Tambak


Sumber Daya Domestik Landak Lestari

Kepala Tambak
HRD Corporate Marketing Parit Baru

GA & Purchasing Graphic Designer Kepala Tambak


Kumpai

Legal Web Programmer

Manager
Marketing Support Riset & Pengembangan

Manager
Manager Operasional
Ekspor

Manager
Quality Control

Manager Umum
Pontianak

Laporan Tahunan 2011 3


KINERJA HARGA SAHAM
Harga TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
(Rp) 2010 2011
Tertinggi 650 650 660 510 680 680 720 1070
Terendah 600 600 630 510 530 600 510 550
Penutupan 650 650 660 510 680 680 720 1070

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM PADA BURSA EFEK INDONESIA


Pada tanggal 14 Oktober 2002, untuk pertama kalinya, Perseroan melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat
sebesar 60.000.000 lembar saham dan sekaligus mencatatkan seluruh saham yang telah dikeluarkan di PT Bursa Efek
Jakarta, yang sekarang telah melebur menjadi PT Bursa Efek Indonesia, sebanyak 100.000.000 lembar saham.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, No.95 tanggal 27 Desember 2004 yang dibuat
dihadapan Mardiah Said S.H, Notaris di Jakarta, yang menyetujui dilakukan panggabungan nilai nominal saham (reverse
stock) dengan perbandingan 5 : 1 (lima saham lama digabung menjadi 1 saham baru), pada tanggal 19 Januari 2005
reverse stock saham yang dicatatkan Perseroan dilakukan di PT Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 25 April 2005, Perseroan mencatatkan saham dari hasil Penawaran Umum Terbatas I sebanyak 640.000.000
lembar saham di PT Bursa Efek Jakarta. Sehingga menjadikan total saham yang dicatatkan di PT Bursa Efek Jakarta
menjadi 672.000.000 lembar saham.

Pada tanggal 1 Maret 2006, Perseroan kembali mencatatkan saham dari hasil Penawaran Umum Terbatas II sebanyak
2.688.000.000 lembar saham di PT Bursa Efek Jakarta. Sehingga menjadikan total saham yang dicatatkan di PT Bursa Efek
Jakarta menjadi 3.360.000.000 lembar saham.

Aksi Korporasi Tanggal Pencatatan Jumlah Saham


Penawaran Umum Perdana 14 Oktober 2002 60.000.000
Company Listing 14 Oktober 2002 100.000.000
Reverse Stock 19 Januari 2005 32.000.000
Rights Issue I 25 April 2005 640.000.000
Rights Issue II 1 Maret 2006 2.688.000.000
Total Saham Tercatat 31 Desember 2010 3.360.000.000

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM PER 31 DESEMBER 2011


Persentase
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan
Millenium Restructured Fund III 322.628.000 9,60%
Kharisma Flexi Terbatas 311.793.000 9,28%
AAA-JS Multisectoral Fund 277.025.000 8,24%
PT Millenium Danatama Sekuritas 250.000.000 7,44%
MSN Tara Ltd 179.905.159 5,35%
PT HD Capital Tbk 175.000.000 5,21%
Reksadana PT Dhanawibawa Ekslusif Terbatas I 170.598.670 5,08%
Masyarakat 1.673.050.171 49,79%
Jumlah 3.360.000.000 100,00%

Laporan Tahunan 2011 4


RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN
Pembagian Dividen Tanggal Pembayaran Besar Dividen per Saham
Tahun Buku 2006 26 Juli 2007 Rp 0,67
Tahun Buku 2007 2 Juni 2008 Rp 1,24

Laporan Tahunan 2011 5


IKTHISAR DATA KEUANGAN PENTING

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba/rugi bersih per saham)


31 Desember
2011 2010 2009 2008 2007
ASET
Aset Lancar 15.923 35.436 40.888 38.661 51.800
Aset Tidak Lancar 366.454 370.188 372.241 379.866 360.748
Jumlah Aset 382.377 405.624 413.129 418.527 412.548

LIABILITAS DAN EKUITAS


Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 952 930 4.617 976 6.136
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 527 520 717 706 890
Jumlah Liabilitas 1.479 1.450 5.334 1.682 7.026
Jumlah Ekuitas 380.899 404.174 407.795 416.845 405.522

Penjualan Bersih 12.942 36.211 26.880 70.791 80.885


Laba/Rugi Kotor (11.005) 9.711 2.434 38.736 44.786
Laba/Rugi Usaha (27.881) (4.207) (10.072) 20.493 30.911
Laba/Rugi Bersih (23.275) (3.968) 9.050 15.490 20.876

Laba/Rugi Bersih Per Saham (7) (1) (3) 5 6

31 Desember
2011 2010 2009 2008 2007
Rasio Pertumbuhan :
Penjualan Bersih -64% 35% -62% -12% 103%
Laba/Rugi Kotor -213% 299% -94% -14% 84%
Laba/Rugi Usaha 563% -58% -149% -34% 113%
Laba/Rugi Bersih 487% -144% -42% -26% 84%
Jumlah Aset -6% -2% -1% 1% 5%
Jumlah Liabilitas 2% -73% 217% -76% 11%
Jumlah Ekuitas -6% -1% -2% 3% 5%

Rasio Keuangan :
Jumlah Aset Lancar/Jumlah Liabilitas Lancar 16,73 38,10 8,86 39,61 8,44
Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas 0,0039 0,0036 0,0131 0,0040 0,0173
Jumlah Liabilitas/Jumlah Aset 0,0039 0,0036 0,0129 0,0040 0,0170

Rasio Usaha :
Laba Kotor/Penjualan Bersih -85% 27% 9% 55% 55%
Laba Usaha/Penjualan Bersih -215% -12% -37% 29% 38%
Laba Bersih/Penjualan Bersih -6% -1% 2% 4% 5%
Laba Usaha/Jumlah Ekuitas -7% -1% -2% 5% 8%
Laba Bersih/Jumlah Ekuitas -6% -1% 2% 4% 5%
Laba Usaha/Jumlah Aset -7% -1% -2% 5% 7%
Laba Bersih/Jumlah Aset -6% -1% 2% 4% 5%

Laporan Tahunan 2011 6


LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Atas nama Dewan Komisaris, perkenankanlah kami menyampaikan (i) penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan
Perseroan selama tahun 2011, (ii) pandangan atas prospek usaha Perseroan yang disusun oleh Direksi; dan (iii) komite-
komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris.

Dilihat dari sudut pandang makro tahun 2011 Indonesia mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi pada tingkat 6,5% atau
meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2010 yang pada tingkat 6,1%. Tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun
2011 adalah merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Ekspor Indonesia tembus pada batas psikologis yaitu 200 miliar
dolar amerika, yang tentunya harus menjadikan pelecut semangat bagi Perseroan untuk ikut berkontribusi ekspor yang lebih
besar melalui perdagangan ikan arowana super red ke luar negeri untuk tahun 2012. Tingkat inflasi pada batas 3,75% atau
lebih rendah jika dibanding dengan tahun 2010 yang sebesar 6,3%. Pertumbuhan penyaluran kredit tahun 2011 adalah
sebesar 24,9% atau meningkat jika dibanding dengan tahun 2010 yaitu sebesar 19,8%. Dengan mulai tingginya konsumsi
masyarakat yang selama ini mendominasi dan menjadi faktor penting terdongkraknya pertumbuhan ekonomi nasional yang
dibarengi dengan meningkatnya investasi dan eksport, kami tetap berkeyakinan bahwa di tahun 2012 kondisi usaha di
Indonesia akan bertambah baik dan tentunya menjadikan harapan bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan
usahanya. Direksi dan jajaran seluruh manajemen serta karyawan Perseroan telah dan akan terus mengerahkan segala
kemampuan terbaik untuk menopang kinerja bisnis ikan hias Arowana sebagaimana tercermin dalam Laporan Keuangan.

Dalam tahun 2011, Direksi akan tetap memfokuskan diri pada pada pengembangan ikan hias Arowana secara terintegrasi
melalui berbagai cara, antara lain: peningkatan produksi ikan, peningkatan volume penjualan pasar dalam dan luar negeri,
mengembangkan pasar yang ada dan pembukaan pasar baru (lokal dan luar negeri).

Kami secara berkala dan berkesinambungan tetap memberikan arahan kepada Direksi serta melakukan pengawasan
melalui Komite Audit dalam rangka pelaksanaan Corporate Governance yang lebih baik dimana pada akhirnya akan
memberikan nilai tambah bagi Perseroan.

Kami berterima kasih kepada Direksi dan seluruh karyawan dengan segala permaslahan dan keterbatasan yang ada atas
segala kontribusi yang telah diberikan serta kepada seluruh pemegang saham atas kepercayaan yang telah dilimpahkan
dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap Direksi.

Heru Hidayat
Komisaris Utama

Laporan Tahunan 2011 7


LAPORAN DIREKSI

Sejak akhir tahun 2008 dengan terjadinya krisis di Amerika yang berimbas pada krisis ekonomi dunia dan selanjutnya
disusul oleh krisis ekonomi di Eropa yang berlarut-larut sampai saat ini, membuat para pembeli ikan arowana yang
kebanyakan dari Cina dan Jepang ikut menahan diri untuk melakukan pembelian. Hal ini berimbas kepada penjualan produk
ikan arowana Perseroan (ShelookRED) yang sebagian besar adalah dengan tujuan ekspor.

Ikan Arowana bukan merupakan kebutuhan untuk dikonsumsi, tetapi bagi masyarakat asia timur, terutama Cina dan Jepang
adalah merupakan salah satu simbol kemakmuran akan tingkat sosial masyarakat. Menghadapi kondisi tersebut, Perseroan
mengambil langkah untuk lebih mengaktifkan pemasaran cabang di Cina, karena Cina masih merupakan pasar terbesar
ikan Arowana Super Red.

Produksi ikan arowana yang dimiliki Perseroan di tahun 2011 juga mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh bagian Reseearch & Development (R&D), penurunan produksi
tersebut terutama disebabkan oleh kondisi air sungai kapuas yang merupakan habitat asli ikan arowana super red, telah
mengalami perubahan, baik kandungan maupun tingkat keasaman air (Ph). Perubahan kondisi air tersebut kemungkinan
disebabkan oleh maraknya penebangan hutan yang selanjutnya dijadikan perkebunan, dimana perkebunan tersebut berada
di lokasi yang tidak jauh dari pinggir sungai kapuas. Guna mengatasi kondisi tersebut Perseroan melakukan pengaturan
kondisi suhu air agar sesuai atau mendekati habitat aslinya sebelum diisi Ikan Arowana. Ikan arowana super red
dikembangkan oleh Perseroan pada kolam/tambak yang berada di sekitar sungai landak yang merupakan anak sungai dari
Sungai Kapuas, dimana ikan tersebut dapat dikembangbiakkan secara maksimal pada habitat aslinya.

Ditahun 2011, Perseroan mengalami masa-masa yang lebih sulit jika dibanding dengan tahun 2010. Hasil penjualan bersih
Perseroan di tahun 2011 tidak seperti yang diharapkan yaitu minimal adalah sama dengan penjualan tahun 2010. Produksi
ikan arowana super red dari hasil penangkaran ditahun 2011 hanya sebesar 5.614 ekor, atau mengalami penurunan jika
dibandingkan dengan panen dari hasil penangkaran ditahun 2010 yang sebesar 7.268 ekor. Jumlah tersebut kurang
mencukupi dari yang ditargetkan oleh Perseroan, dimana untuk tahun 2011, Perseroan mentargetkan kenaikan produksi
sebesar 10%. Penurunan ini berimbas kepada penjualan jumlah ikan arowana super red baik untuk penjualan lokal ataupun
luar negeri. Selain itu ditahun 2011, harga ikan arowana super red juga mengalami sedikit penurunan. Penurunan hasil
panen (produksi) dan penurunan harga yang terjadi di tahun 2011, sangat berpengaruh besar terhadap kinerja Perseroan
secara keseluruhan. Dengan penjualan yang relatif lebih kecil dan harga yang lebih rendah, mengakibatkan menurunnya
pendapatan dari hasil penjualan secara drastis di tahun 2011, yaitu sebesar 64%. Penurunan terbanyak terjadi pada
penjualan super red lokal dari Rp 20,19 miliar menjadi Rp 5,20 miliar pada 2011, sedangkan penjualan ekspor dari 20,19
miliar menjadi 5,98 miliar di tahun 2011. Rugi bersih Perseroan ditahun 2011 meningkat sebesar 487%, dari semula rugi
sebesar Rp.3.698 juta di tahun 2010 menjadi Rp.23.275 juta di tahun 2011.

Untuk tahun 2012, Perseroan masih melakukan fokus tunggal guna mengembangkan bisnis ikan hias Arowana
ShelookRED tetap dijalankan dengan segenap kemampuan yang ada terutama peningkatan volume penjualan serta
produksi dan kwalitas ikan dan penetrasi pasar yang telah ada maupun yang baru dengan tujuan akhir untuk memperbaiki
kinerja Perseroan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Departemen Kehutanan (www.dephut.com), pada tahun 2011 pangsa pasar ikan
arowana super red dari Indonesia untuk penjualan ke luar negeri per tanggal 12 Desember 2011 adalah sebanyak 16.767
ekor. Data tersebut adalah merupakan jumlah resmi yang dijual, belum termasuk jumlah ikan arowana super red yang dijual
secara illegal. Dari data tersebut, Perseroan mempunyai kontribusi sebesar 1.857 ekor atau sebesar 11% dari keseluruhan
pangsa pasar.

Dengan melihat kondisi dan data diatas dan hasil evaluasi atas kinerja Perseroan di tahun 2011 disamping , Perseroan
berkeyakinan bahwa prospek usaha ikan arowana super red masih sangat menjanjikan. Dengan keunggulan lokasi
penangkaran yang berimbas kepada jumlah produksi dan kualitas ikan, membuat Perseroan berpeluang untuk
memperbesar pasar dan sekaligus menciptakan pasar baru. Selain itu saat ini Perseroan mulai mengaktifkan kembali
cabang di Cina. R&D Perseroan juga melakukan penelitian secara terus menerus untuk memperbaiki kondisi kesehatan
ikan secara keseluruhan dan reproduksi indukan agar dapat menghasilkan anakan yang lebih banyak. Untuk tahun 2012
Perseroan optimis bahwa penjualan ikan arowana super red dapat mengalami peningkatan sampai dengan 50%, sehingga
secara bertahap akan dapat memperkecil kerugian dan pada akhirnya akan dapat memberikan laba.

Laporan Tahunan 2011 8


Direksi menyadari bahwa kinerja di tahun 2011 adalah merupakan hasil yang kurang bagus bagi Perseroan. Dengan segala
kondisi yang ada, segenap karyawan telah berusaha keras dan memberikan yang terbaik demi kinerja Perseroan. Atas
kontribusi dan dukungan semua pihak terutama para karyawan yeng tentunya telah bekerja keras, kami ucapkan terima
kasih.

Sandjaja
Direktur

Laporan Tahunan 2011 9


ANALISIS & PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tinjauan Industri Ikan Arowana

Ikan Arowana merupakan ikan prasejarah yang tergolong sebagai ikan hias termahal di dunia. Ikan ini dipercaya sanggup
membawa keberuntungan bagi pemiliknya dan menjadi lambang tingkat kemakmuran. Keindahan warna dan bentuk tubuh
Arowana menjadikan ikan ini banyak dicari oleh para penggemar ikan hias di dalam maupun di luar negeri.

Habitat ikan Arowana adalah di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Namun karena banyaknya perburuan dan penangkapan
yang dilakukan, maka populasi ikan Arowana menjadi sangat berkurang. dan diperkirakan berada di ambang kepunahan
jika tidak dilestarikan. Red Data Book yang dikeluarkan oleh Organisasi Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dunia
(IUCN) mencatat ikan Arowana sebagai salah satu fauna langka.

Di Indonesia sendiri, hewan ini termasuk ikan yang dilindungi oleh pemerintah. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan No. 716/KPTS/Um/10/1980 yang dikeluarkan pada tahun 1980, ikan Arowana asal Indonesia digolongkan
sebagai satwa langka yang dengan tegas dilarang ditangkap dan diperjualbelikan. Penangkaran ikan Arowana
diperkenankan bila ada ijin tertulis dari Pemerintah. Satwa liar hasil penangkaran memiliki tanda pengenal khusus seperti
micro chip yang disuntikkan di dalam tubuh ikan. Ini dilakukan mengingat satwa yang diperdagangkan termasuk dalam
satwa liar yang dilindungi pemerintah.

Daya tarik ikan Arowana adalah karena ikan ini tergolong ikan primitif. Fosilnya yang berumur 10 juta – 60 juta tahun pernah
ditemukan di berbagai tempat. Sebagai ikan purbakala, Arowana memiliki bentuk penampilan yang unik. Tubuhnya
memanjang, ramping dan stream line, dengan gerakan berenang yang anggun. Di alam bebas, Arowana memiliki warna
yang bervariasi, mulai dari hijau, perak, sampai merah.

Dua sungut yang mencuat dari bibir bawahnya berfungsi sebagai sensor getaran untuk mengetahui posisi mangsa di
permukaan air. Para penggemar ikan Arowana memasukkan sungut ini dalam kriteria penilaian dalam kontes arowana.

Permintaan Pasar

Ikan Arowana memiliki pangsa pasar internasional yang tinggi, dan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai
penghasil arowana Super Red. Arowana Super Red adalah jenis yang paling banyak diminati pembeli asal luar negeri,
khususnya Jepang, Korea Selatan dan China.

Saat ini, pasar internasional Arowana dikuasai Jepang, karena negeri itu memiliki teknologi dan jaringan distribusi
perdagangan ikan hias dunia. Jepang membeli arowana Super Red dari Indonesia, lalu dibesarkan dan direkayasa
sehingga warnanya menyala dan bentuk tubuhnya menjadi lebih indah. Oleh karenanya Arowana yang diperdagangkan
Jepang banyak diminati. Sementara negara penghasil ikan langka itu seperti Indonesia hanya memasok ke peternak di
Jepang.

Hingga saat ini belum ada data pasti mengenai jumlah permintaan ikan Arowana. Namun adanya permintaan yang melebihi
jumlah ikan yang tersedia dapat terlihat dari makin meningkatnya harga ikan tersebut. Berikut ini grafik mengenai
peningkatan harga ikan Arowana Super Red untuk ukuran 10 – 15 cm. Tetapi berdasarkan data yang didapatkan dari
Departemen Kehutanan (www.dephut.com), pada tahun 2011 pangsa pasar ikan arowana super red dari Indonesia untuk
penjualan ke luar negeri per tanggal 12 Desember 2011 adalah sebanyak 16.767 ekor, atau mengalami penurunan jika
dibanding dengan tahun 2010 sebesar 17.604 ekor. Kontribusi Perseroan terhadap penjualan ikan arowana super red di
tahun 2011 adalah sebesar 1.857 ekor atau 11%, atau turun jika dibandingkan dengan kontribusi ekspor tahun 2010 yang
sebesar 5.812 ekor.

Pembahasan Manajemen

Dalam menjalankan kegiatan usaha perdagangan dan penangkaran ikan arowana, Perseroan menggunakan merek dagang
ekslusif (ShelookRED). Secara harfiah kata tersebut dimaksudkan untuk melukiskan keindahan arowana super red

Laporan Tahunan 2011 10


layaknya gadis cantik dengan rona merah. Kata Sheelooh merupakan penulisan ulang kata siluk yang dalam bahasa asli
masyarakat pedalaman Kalimantan berarti arowana. Arowana (ShelookRED) merupakan hasil dari proses seleksi yang
ketat dalam menjaga kualitas genetik dan bentuk anatomi yang optimal dari ikan arowana. Semua ikan (ShelookRED) telah
dibudidayakan dan dipelihara dalam lingkungan yang dikontrol dan dimonitor secara ketat oleh spesialis Arowana. Anak
perusahaan Perseroan yaitu PT Inti Kapuas International sebagai pemegang merek dagang shelookRED adalah
perusahaan penangkaran dan distribusi Arowana Super Red terbesar di Indonesia. Saat ini PT Inti Kapuas International
mengoperasikan lima tambak diberbagai lokasi dan enam Proshop di seluruh Indonesia. Sebagai pemain utama di industri
Ikan Hias Arowana, PT Inti Kapuas International menyadari pentingnya peranan perusahaan dalam program konservasi
alam dan berinisiatif untuk berpegang teguh pada standar International dalam aktivitas perdagangannya. Oleh karena itu,
IIKP hanya menjual Arowana Super Red hasil penangkaran, bukan hasil tangkapan liar. Komitmen PT inti Kapuas
International dalam program konservasi ini secara resmi telah dikonfirmasi oleh terdaftarnya no registrasi CITES A-ID-519
untuk merk shelookRED dan A-ID-528 untuk merek dagang TreasuREDragon. Secara spesifik, setiap Ikan Arowana yang
dijual telah didaftarkan dan diberi microchip, disertai dengan sertifikat resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ditahun 2011, Perseroan mengalami masa-masa yang lebih sulit jika dibanding dengan tahun 2010. Produksi ikan arowana
super red dari hasil penangkaran ditahun 2011 hanya sebesar 5.614 ekor, atau mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan panen dari hasil penangkaran ditahun 2010 yang sebesar 7.268 ekor. Penurunan ini berimbas kepada penjualan
jumlah ikan arowana super red baik untuk penjualan lokal ataupun luar negeri. Selain itu ditahun 2011, harga ikan arowana
super red juga mengalami sedikit penurunan. Penurunan hasil panen (produksi) dan penurunan harga yang terjadi di tahun
2011, sangat berpengaruh besar terhadap kinerja Perseroan secara keseluruhan. Dengan penjualan yang relatif lebih kecil
dan harga yang lebih murah, mengakibatkan menurunnya pendapatan dari hasil penjualan secara drastis di tahun 2011,
yaitu sebesar 64%. Pendapatan bersih Perseroan ditahun 2011 adalah sebesar Rp.12.942 juta sedangkan pendapatan
bersih di tahun 2010 adalah sebesar Rp.36.211 juta. Penurunan terbanyak terjadi pada penjualan super red lokal dari Rp
20,19 miliar menjadi Rp 5,20 miliar pada 2011, sedangkan penjualan ekspor dari 20,19 miliar menjadi 5,98 miliar di tahun
2011. Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi di tahun 2011 adalah sebesar Rp.1.199 juta atau mengalami
penurunan sebesar Rp.4.017 juta atau 77% jika dibanding dengan tahun 2010 yang sebesar Rp.5.216 juta. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh turunnya penerimaan kas dari pelanggan.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Departemen Kehutanan (www.dephut.com), pada tahun 2011 pangsa pasar ikan
arowana super red dari Indonesia untuk penjualan ke luar negeri per tanggal 12 Desember 2011 adalah sebanyak 16.767
ekor. Data tersebut adalah merupakan jumlah resmi yang dijual untuk tujuan ekspor, belum termasuk jumlah ikan arowana
super red yang dijual secara illegal. Dari data tersebut, Perseroan mempunyai kontribusi sebesar 1.857 ekor atau sebesar
11% dari keseluruhan pangsa pasar.

Dengan keunggulan lokasi penangkaran yang berimbas kepada jumlah produksi dan kualitas ikan, membuat Perseroan
berpeluang untuk memperbesar pasar dan sekaligus menciptakan pasar baru. Selain itu saat ini Perseroan mulai
mengaktifkan kembali cabang di Cina. R&D Perseroan juga melakukan penelitian secara terus menerus untuk memperbaiki
kondisi kesehatan ikan secara keseluruhan dan reproduksi indukan agar dapat menghasilkan anakan yang lebih banyak
dan berkualitas.

Kendala Dan Strategi Pemasaran

Penjualan domestik selama setahun penuh pada 2011 masih mengandalkan penjualan ritel yang terkonsentrasi di enam
proshop yang tersebar diberbagai kota besar di Indonesia. Sedangkan penjualan ekspor Perseroan mulai mengaktifkan
kembali cabang di Cina sebagai tulang punggung penjualan untuk tujuan luar negeri. Selain itu Perseroan juga aktif
melakukan pameran-pameran di berbagai daerah. Dengan diadakan pameran, Perseroan mendapatkan agen-agen
penjualan untuk produknya pada berbagai daerah.

Berbagai pelatihan dan pembekalan dilakukan dengan tujuan meningkatkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Untuk meningkatkan nilai penjualan dari produk utama (super red), divisi marketing melakukan upaya peningkatan dari
penjualan produk-produk lain seperti penjualan peralatan, penjualan jasa perawatan dan penjualan ikan lainnya.

Laporan Tahunan 2011 11


Kendala-kendala Pemasaran :
a. Variasi stok arowana yang masih terbatas disebabkan karena kemampuan produksi yang belum maksimal.
b. Jaringan pemasaran juga masih terbatas. Pasar potensial seperti Balik Papan, Banjarmasin, Palembang dan
daerah-daerah lain belum terjangkau jaringan pemasaran ShelookRED secara kontinyu. Demikian juga untuk pasar
eksport.
c. Disparitas harga yang cukup tinggi disebabkan masih banyaknya ikan arowana illegal di pasaran.
d. Hambatan dalam perijinan peredaran arowana, sehingga membuat proses distribusi ikan lebih lama juga biaya yang
dikeluarkan untuk distribusi ikan lebih mahal.
e. Competitor dalam penjualan ikan arowana semakin banyak, baik domestic maupun ekport. Untuk eksport setiap
tahun pemegang CITES di Indonesia semakin banyak.

Ketergantungan Penjualan produk ikan Perseroan, sebagian besar sangat tergantung dari produksi ikan hasil penangkaran.
Tahun 2011 produksi anakan ikan Perseroan mengalami penurunan, hal tersebut terutama yang menyebabkan turunnya
penjualan ikan arowana. Melihat kondisi tersebut, bukan menjadikan alasan bagian pemasaran untuk melakukan kegiatan-
kegiatan untuk tetap menjaga dan membangun pasar Perseroan. Strategi Perseroan untuk tetap berusaha meningkatkan
penjualan, yaitu :
i. Marketing domestik
a. Mencari lokasi untuk penambahan toko (proshop) baru
b. Menjalankan paket-paket program marketing seperti Program bundling (misal ikan besar dengan
accessories), program discount
c. Menanamkan brand ShelookRED melalui promosi, iklan, pameran dan roadshow sebagai pemain ikan
arwana superred terbesar.
d. Menambah variasi aksesoris
e. Memperbanyak agen di luar kota
f. Penjulanan produk unggulan ke agen
g. Meningkatkan jumlah client produk jasa perawatan luar

ii. Marketing ekspor


a. Mempergencar promosi via web untuk menanamkan image shelookred sebagai pemain ikan arwana
superred terbesar.
b. Memberikan alternatif produk untuk luar negeri, seperti jenis baru arwana supered crosback.
c. Mencari agen-agen baru diberbagai Negara
d. Mengembangkan penjualan ke China dengan grade spesial.

Risiko Dan Usaha Yang Dilakukan Perseroan

Di dalam menjalankan kegiatan usaha yang bergerak di bidang penangkaran dan perdagangan Ikan Arowana SuperRed,
Perseroan juga tidak terlepas dari risiko yang bersifat umum ataupun khusus antara lain meliputi:
 Kondisi ekonomi, terutama yang berhubungan dengan daya beli masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut dalam
melakukan penjualan produknya, terdapat program paket yang terdiri dari ikan, asesoris ikan dan perawatan.
 Risiko Penyakit, ikan arowana bisa terkena penyakit yang dapat mengakibatkan turunnya nilai jual. Risiko penyakit ini
diantisipasi dengan dilakukannya pengembangan dan penelitian secara intensif terhadap berbagai risiko ini. Selain itu
Perseroan juga membangun unit-unit laboratorium dan merekrut tenaga-tenaga ahli di bidang kedokteran hewan dan
aquakultur.
 Risiko Pencemaran Air, kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi kandungan seperti terjadinya pencemaran air
akan mengakibatkan kegiatan usaha dalam bidang perikanan dapat terganggu. Hingga saat ini, usaha yang maksimal
yang dilakukan oleh Perseroan adalah dengan cara melakukan pengolahan air sungai sehingga didapatkan kondisi air
yang mendekati dengan kondisi pada habitat asli ikan tersebut. Didalam tambak Perseroan juga terdapat alat/mesin
yang dipergunakan untuk mengolah air yang nantinya akan disalurkan pada kolam-kolam yang akan dipergunakan
untuk budidaya ataupun penampungan ikan arowana.
 Risiko Kebijakan Pemerintah, ikan arowana merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh Pemerintah, karena
merupakan hewan yang langka. IIKP mengantisipasinya dengan cara mematuhi seluruh peraturan dan regulasi
Pemerintah yang berkenaan dengan kegiatan usaha Perseroan dalam hal perdagangan dan penangkaran ikan
arowana.

Laporan Tahunan 2011 12


Perkembangan Divisi Penangkaran & Operasional

1. Panen:
- Super Red sebanyak 5.614 ekor di tahun 2011. Jumlah ini adalah lebih rendah jika dibandingkan dengan panen pada
tahun 2010 yang mencapai 7.268 ekor.
- Green sebanyak 1.885 ekor pada tahun 2011. Jumlah ini adalah lebih rendah jika dibandingkan dengan panen pada
tahun 2010 yang mencapai 4.267 ekor.

2. Kolam: Jumlah total sebanyak 117 kolam.


Dari 117 kolam tersebut, pada tahun 2011 masih terdapat 4 kolam yang masih belum terisi.

3. Budi daya pakan:


- Kecoa: Telah berhasil swasembada sepenuhnya.
- Katak Bullfrog: Telah berhasil memenuhi 45% kebutuhan sendiri.
- Ulat Hongkong: Telah berhasil memenuhi 100% kebutuhan sendiri.

4. Riset :
- Penyakit ikan: Telah dan terus menerus dilakukan penelitian yang serius serta pengujian obat dalam rangka
penanganan & pemberantasan penyakit yang diderita, apabila terjadi.
- Pakan Buatan: Pakan terbuat dari baso dalam tahap uji coba terhadap pertumbuhan dan reproduksi ikan. Riset telah
sampai tahapan pengisian vitamin pada baso dan telah dikonsumsi oleh ikan indukan dimana akan dibutuhkan 2 kali
siklus waktu pemijahan yaitu antara 6 bulan sampai 1 tahun. Hasil sementara, minat makan indukan cukup baik.
- Vaksin: Pemberian vaksin terus dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
- Kegiatan Monitoring Mingguan yang dilaksanakan sepanjang tahun: Dilaksanakan dengan melakukan pengambilan
sampel di tiap tambak dengan frekuensi seminggu sekali. Sampel air dibawa ke laboratorium untuk diuji parameter fisika
kimia airnya, termasuk wawancara lapangan tentang sistem yang tengah berjalan. Usul dan masukan tentang suatu
sistem didasarkan data yang diperoleh selama monitoring dilaksanakan.

6. Management System:
- Telah berhasil mendapat sertifikat ISO 9001 : 2008.
- Telah berhasil mendapat sertifikat ISO 14001 : 2004.

Kesimpulan 2011:
 Penjualan: Pada tahun 2011, terjadi penurunan penjualan pasar lokal dan ekspor.
 Kendala: Terdapat masih banyak pembukaan lahan sawit sehingga kualitas air sungai sangat terganggu dan
maraknya penambang emas tanpa ijin (PETI) juga mempengaruhi kualitas air sungai karena kadar merkuri yang
meningkat tajam.
 Kolam baru: Belum berfungsi sepenuhnya (matang) sehingga panen belum bisa maksimal.
 Budi daya: Belum maksimal dan kebutuhan pakan ikan telah mulai tercapai swasembada, diharapkan pada 2012 bisa
tercapai swasembada pakan ikan.
 Tanah: Baik hanya perlu penyempurnaan dalam sertifikasi.
 Riset: Masih belum berjalan seperti yang diharapkan karena banyak kasus penyakit belum tuntas sampai uji hambat
obat yang tepat.
 Pengiriman: Baik dimana telah terjadi banyak kemajuan dan penghematan biaya.
 Management System: Dimulainya pembuatan program inventory – AquaRED.

Analisis Kinerja Keuangan

A. Pertumbuhan Penjualan Bersih

Penjualan bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 12.942
juta atau mengalami penurunan sebesar Rp. 23.269 juta atau sebesar 64% dibandingkan penjualan bersih tahun 2010

Laporan Tahunan 2011 13


yang sebesar Rp.36.211 juta. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan penjualan ikan arowana super red baik
penjualan local ataupun ekspor.

B. Pertumbuhan Laba
a. Laba/Rugi Kotor

Rugi Kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Perseroan mengalami rugi
kotor sebesar Rp. 11.005 juta atau mengalami penurunan jika dibanding dengan tahun 2010 yang mengalami laba
yaitu sebesar Rp.9.711 juta atau terjadi penurunan laba kotor sebesar Rp.20.716 juta atau sebesar 213%.
Penurunan laba kotor tersebut terutama disebabkan oleh turunnya penjualan bersih.

b. Laba (Rugi) Usaha

Rugi usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 27.881
juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 23.674 juta atau meningkat sebesar 563% dibandingkan rugi usaha
untuk tahun 2010 yaitu sebesar Rp.4.207 juta. Peningkatan Rugi usaha ini terutama diakibatkan oleh turunnya
penjualan yang cukup signifikan jika disbanding dengan tahun 2010.

c. Laba (Rugi) Bersih

Rugi bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 23.275
juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp. 19.307 juta atau sebesar 487% dibandingkan rugi bersih 2010 yaitu
sebesar Rp.3.968 juta. Peningkatan rugi bersih terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan bersih yang
cukup tinggi, tetapi disisi lain beban usaha dan beban pokok penjualan relative tidak mengalami perubahan jika
disbanding dengan tahun 2010.

C. Pertumbuhan Jumlah Aset, Liabilitas dan Ekuitas

a. Aset

Jumlah aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 382.378
juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp.23.246 juta atau 6% dibandingkan jumlah aset tahun 2010 yaitu
sebesar Rp.405.624 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh turunnya aset lancar yaitu piutang usaha
pihak ketiga akibat menurunnya penjualan untuk tujuan ekspor.

b. Liabilitas

Jumlah Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp.
1.479 juta, jika dibandingkan jumlah kewajiban 2010 yang sebesar Rp.1.450 juta, angka ini mengalami
peningkatan sebesar Rp.29 juta atau 2%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan adanya penurunan liabilitas
jangka pendek, hutang uang muka penjualan.

c. Ekuitas

Jumlah ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar
Rp.380.899 juta, angka ini mengalami penurunan sebesar Rp.23.275 juta atau 6% dibandingkan tahun 2010 yaitu
sebesar Rp.404.174 juta. Penurunan ini terutama akibat menurunnya saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya jika dibandingkan dengan tahun 2010.

D. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Di tahun 2011 Perseroan menghasilkan arus kas dari aktivitas operasi Rp.1,20 miliar atau turun sebesar 76% jika
dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Rp.5,2 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya
penurunan pendapatan/penerimaan dari pelanggan akibat menurunnya penjualan Perseroan ditahun 2011.

Laporan Tahunan 2011 14


Penurunan pendapatan tersebut terutama disebabkan oleh akibat menurunnya penjualan dalam jumlah ekor ikan
dan turunnya harga ikan arowana super red.

Asuransi
Perseroan mengasuransikan persediaan ikan dari kebakaran, banjir dan risiko lainnya melalui Reliance Insurance dengan
nilai pertanggungan sebesar Rp.1.150.000.000,- pada tahun 2011. Untuk saat ini Perseroan menganggap nilai tersebut
adalah cukup, karena tingginya premi yang harus dibayar untuk asuransi ikan tersebut. Namun Perseroan masih berupaya
untuk meningkatkan nilai pertanggungan tentunya dengan nilai premi yang tidak terlalu mahal.

Selain itu Perseroan mengasuransikan aset tetap berupa bangunan, inventaris pabrik dan peralatan kantor terhadap risiko
yang ditimbulkan dari bencana alam dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.7.764.400.000,-. Jangka
waktu asuransi tersebut adalah satu tahun sampai dengan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2012.

Aset Yang Dijaminkan


Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat aset ataupun persediaan yang dijaminkan oleh Perseroan.

Laporan Tahunan 2011 15


TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE)

Sebagai perusahaan publik yang sahamnya dicatatkan di bursa efek, Perseroan senantiasa berpedoman dan mematuhi
seluruh ketentuan, undang-undang dan peraturan yang berlaku. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik ditujukan
sebagai upaya untuk melindungi pemegang saham khususnya pemegang saham independen dan sebagai wujud untuk
menjaga dan menciptakan nilai tambah terhadap hubungan dengan semua pihak yang berkepentingan. Semua upaya
tersebut diwujudkan dalam prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan. Kami berkeyakinan dengan mematuhi dan menerapkan
semua peraturan yang dipersyaratkan, Perseroan akan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lebih baik dan
transparan yang pada akhirnya akan memberi manfaat bagi semua pihak.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN pada tanggal 22 Juni 2011 memutuskan:
1. Menerima dan menyetujui dengan baik laporan direksi mengenai kegiatan dan tata usaha keuangan perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan mengesahkan laba rugi perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tangga 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh kantor akuntan public Doli,
Bambang, Sudarmadji dan Dadang sesuai dengan laporannya, dengan demikian membebaskan komisaris dan
direksi perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et decharge) atas tindakan pengawasan
dan pengurusan yang dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sepanjang
tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam catatan dan pembukuan perseroan serta tercermin dalam neraca dan
perhitungan laba rugi tahun buku 2010.
2. Rapat secara musyawarah mufakat menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada direksi perseroan untuk
menetapkan kantor akuntan public yang terdaftar di BAPEPAM-LK yang akan mengaudit laporan keuasngan
perseroan tahun buku 2011 serta menetapkan honorariumdan persyaratan penunjukan lainnya.
3. Rapat secara musyawarah untuk mufakat menyetujui Pemberian kuasa dan wewenang kepada seluruh anggota
Komisaris perseroan untuk menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya bagi para anggota komisaris perseroan
serta mnentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lain bagi seluruh anggota direksi perseroan untuk
tahun buku 2011.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN LUAR BIASA pada tanggal 22 Juni 2011 memutuskan:
- Menyetujui untuk merubah tempat kedudukan perseroan yang semula berkedudukan di Jakarta Selatan menjadi
berkedudukan di Jakarta barat.

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN telah diselenggarakan pada tanggal 22 Juni 2011 guna memenuhi ketentuan Peraturan
BEJ No. 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi. Kegiatan Paparan Publik tersebut dihadiri oleh analis pasar modal,
investor, wartawan media dan masyarakat umum.

DEWAN KOMISARIS memberikan arahan dan melakukan pengawasan kepada Direksi dalam menjalankan tugasnya serta
berkewajiban memberikan pendapat dan saran apabila diminta Direksi. Secara umum, Dewan Komisaris melaksanakan
fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap Direksi secara kolektif, antara lain mengawasi pengelolaan perusahaan oleh
Direksi telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam Anggaran Dasar.

Masa jabatan Dewan Komisaris berlangsung selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk jangka waktu
berikutnya. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan pada setiap waktu meskipun masa jabatannya belum
berakhir oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris Perseroan sekarang terdiri dari 3(tiga) orang :
- Komisaris Utama : Heru Hidayat
- Komisaris : Tony F. Jans
- Komisaris Independen : Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu

Laporan Tahunan 2011 16


Komisaris Independen, guna memenuhi tata kelola perusahaan. Komisaris independen adalah tidak memiliki hubungan
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
secara independen.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris :


 Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat
kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja, pengembangan bisnis Perseroan, pelaksanaan ketentuan
anggaran dasar dan Keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku
 Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan kertentuan dalam anggaran dasar
Perseroan dan keputusan RUPS secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektifitas komunikasi antara
Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas Pasar Modal
 Menjaga kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan
mempertanggungjawabkan dal;am RUPS
 Memebrikan saran dan pendapat atas rencana kerja dan anggaran tahunan yang diusulkan oleh Direksi dan
mengesahkan sesuai ketentuan anggaran dasar
 Memonitor perkembengan kegiatan usaha Perseroan
 Dapat melaporkan dengan segera kepada para pemegang saham dalam RUPS, bila terjadi gejala menurunnya
kinerja Perseroan.

Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan beberapa kali pertemuan Rapat guna membahas kinerja Perseroan
sepanjang tahun 2011.
 Rapat Dewan Komisaris I, pada awal tahun 2011. Rapat dengan agenda evaluasi atas kinerja perseroan ditahun
2010 dan pembahasan atas anggaran kerja tahun 2011 yang akan dilaksanakan oleh Direksi, dan dihadiri oleh
seluruh Dewan Komisaris.
 Rapat Dewan Komisaris II, di awal bulan Maret 2011. Rapat tersebut membahas Laporan Keuangan Tahunan
Perseroan tahun 2010 dan dihadiri oleh 2 dari 3 anggota Dewan Komisaris.
 Rapat Dewan komisaris III pada bulan Mei 2011, pertemuan bersama dengan Direksi untuk menentukan agenda
RUPS. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
 Rapat Dewan Komisaris IV pada bulan Juni 2011. Rapat dengan agenda membahas Laporan Keuangan Tengah
Tahunan Perseroan tahun 2010 dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris.
 Rapat Dewan Komisaris V pada bulan Agustus 2011. Rapat dengan agenda mempelajari dan melakukan evaluasi
atas kinerja Perseroan selama bulan Januari sampai dengan Juli 2011 dan dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris.

Hasil rekomendasi dari setiap agenda Rapat yang dilakukan oleh Dewan komisaris, dilakukan tindak lanjut pertemuan
dengan Direksi.

DIREKSI bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan secara keseluruhan guna mencapai maksud dan tujuan
Perseroan sebagaimana tercantum didalam Anggaran Dasar. Dalam menjalankan maksud dan tujuan tersebut, semua
anggota Direksi berkewajiban menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik untuk Perseroan. Direksi wajib menyusun
strategis bisnis termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan praktek pembukuan sesuai
dengan ketentuan sebagai perusahaan terbuka. Direksi juga wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham.

Anggota Direksi IIKP saat ini terdiri dari 3(tiga) orang yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan 2(dua) Direktur. Seluruh
anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan pada tanggal 11 Desember 2009, susunan Direksi terdiri dari :
- Direktur Utama : Heria Machdi
- Direktur : Sandjaja
- Direktur : Susanti Hidayat

Laporan Tahunan 2011 17


Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
 Menyiapkan dan mewujudkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
 Melaksanakan manajemen risiko
 Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan
tujuan
 Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha
Perseroan
 Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya untuk
kepentingan usaha Perseroan
 Memepertanggungjawabkan kepengurusan kepada pemegang saham dalam RUPS

Pada dasarnya, Direksi akan segera dapat melakukan Rapat apabila sewaktu-waktu terdapat hal-hal yang penting yang
dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Rapat-rapat tersebut diantaranya adalah :
 Rapat untuk evaluasi atas kinerja Perseroan tahun 2010, dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
 Rapat Pembahasan dan Penyusunan Rencana Kerja tahun 2011, yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
 Rapat Penyusunan Anggaran 2011 yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
 Rapat untuk pembahasan Laporan Keuangan Tahunan 2010, yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
 Rapat untuk pembahasan Laporan Keuangan untuk tiap 3 bulan untuk tahun 2011, dihadiri oleh seluruh anggota
Direksi
 Rapat untuk melakukan evaluasi atas kinerja Perseroan yang dilakukan 3 bulan sekali, semuanya dihadiri oleh
seluruh anggora Direksi

Untuk meningkatkan kompetensi umum dari Direksi, secara bergantian para Direksi berpartisipasi untuk mengikuti berbagai
program pelatihan dan seminar lainnya yang dimaksudkan untuk meningkatkan kepemimpinan dan komunikasi di seluruh
aspek.

Dalam menentukan sistim Penggajian/remunerasi Perseroan berdasarkan pada asas jasa. Para pejabat harus dihargai tidak
hanya atas target yang dicapai tapi juga atas proses yang dilaluinya untuk mencapai target tersebut. Oleh karena itu, sistem
bonus Perusahaan berkaitan secara langsung dengan pencapaian performa. Sistem ini memastikan bahwa performa dinilai
dengan obyektif dan mencegah terjadinya isu-isu moral yang disebabkan oleh penilaian yang subyektif. Penetapan sistim
remunerasi/penggajian bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2011 telah mendapatkan persetujuan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang telah diadakan pada tanggal 22 juni 2011. Untuk tahun 2011 Perseroan
telah memberikan imbalan berupa gaji dan tunjangan kepada seluruh Direksi adalah sejumlah total Rp.1.320.000.000,-.
sedangkan imbalan untuk Dewan Komisaris adalah sebesar Rp.180.000.000,-

KOMITE AUDIT merupakan salah satu komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris. Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal, melakukan penelaahan atas informasi
keuangan Perseroan yang akan dikeluarkan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya,
melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan, melakukan penelaahan atas
pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal, melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi
Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi, melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan
Komisais atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan dan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan. Anggota Komite Audit Perseroan untuk tahun 2011 terdiri dari 3(tiga) orang, yang diketuai oleh Komisaris
Independen dan 2 anggota lainnya berasal dari luar Perseroan:

 Ketua : Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu (merangkap Komisaris Independen)


 Anggota 1 : Veny Indrawati
Berusia 32 tahun, pendidikan terakhir adalah di Universitas Tarumanegara Jakarta Jurusan Akuntasi
pada tahun 2003. Mempunyai pengalaman antara lain adalah pada Assurance and Advisory Business
Services, Purwntono, Sarwoko & Sanjaja Jakarta (affiliated with Ernst & Young Global) (2003 – 2006),
Finance & Accounting pada PT Maxima Integra Investama (2006 – sekarang)

Laporan Tahunan 2011 18


 Anggota 2 : Tuty Santosa,
berusia 38 tahun, pendidikan terakhir di Universitas Surabaya Jurusan Akuntasi pada tahun 1997.
Pengalaman di bidang keuangan dan Auditor diantaranya adalah sebagai Senior Auditor di Hans
Tuanakota Mustofa, member Deloitte Touche Tohmatsu International (1996 – 1999), Finance &
Accounting Manager di PT Tjakrindo Mas (1999 – 2005)

Metodologi yang digunakan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya :


a. Melakukan kajian atas laporan-laporan yang diterima langsung dari unit kerja dan atau yang diterima melalui
Komisaris
b. Melakukan kajian atas laporan hasil pemeriksaan auditor internal maupun eksternal

Selama tahun 2011, Komite Audit Perseroan telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Mengadakan pertemuan dengan bagian akunting untuk membahas pemilihan Kantor Akuntan Publik untuk
Laporan Keuangan Tahun Buku 2011, yang selanjutnya menjadi dasar Direksi untuk menetukan Kantor Akuntan
Publik tersebut;
b. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan Publik yang terpilih untuk melakukan audit Laporan Keuangan
Perseroan guna membahas mengenai :
i. Perkembangan pelaksanaan audit Laporan Keuangan Tahunan 2011 dan temuan-temuan penting yang
mendapat perhatian
ii. Hasil akhir Laporan Keuangan Tahunan 2011
c. Melakukan pertemuan dengan internal control untuk membahas antara lain :
i. Mengenai temuan-temuan signifikan hasil pemeriksaan Internal Kontrol terutama yang berkaitan dengan
implementasi kebijakan peraturan, system dan prosedur, kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku
ii. Temuan-temuan penting dan kasus-kasus penyimpangan

Rapat-rapat yang dilakukan oleh Komite Audit :


- Rapat Komite Audit I, yaitu dengan agenda evaluasi hasil pelaksanaan Internal Audit dan persiapan penyusunan
Laporan Keuangan Triwulan I. Rapat ini dihadiri oleh ketua dan seluruh anggota Komite Audit.
- Rapat Komite Audit II, yaitu dengan agenda evaluasi hasil pelaksanaan Internal Audit dan persiapan penyusunan
Laporan Keuangan Triwulan II (tengah tahunan). Rapat ini dihadiri oleh ketua dan seluruh anggota Komite Audit.
- Rapat Komite Audit III, yaitu dengan agenda evaluasi hasil pelaksanaan Internal Audit dan persiapan penyusunan
Laporan Keuangan Triwulan III. Rapat ini dihadiri oleh ketua dan seluruh anggota Komite Audit.
- Rapat Komite Audit IV, yaitu dengan agenda evaluasi hasil pelaksanaan Internal Audit dan persiapan penyusunan
Laporan Keuangan Tahunan 2011. Rapat ini dihadiri oleh ketua dan seluruh anggota Komite Audit.

SEKRETARIS PERUSAHAAN.
Guna meningkatkan komunikasi dengan masyarakat pemodal, Perseroan sebagai perusahaan publik mempunyai Sekretaris
Perusahaan yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan pihak-pihak luar yang membutuhkan informasi
perusahaan. Sekretaris Perusahaan juga berfungsi untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif dan memastikan
tersedianya informasi untuk berbagai pihak, yaitu berperan sebagai penghubung utama antara pihak regulator pasar modal
yaitu Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia serta penghubung dengan publik.

Sekretaris Perusahaan sejak Januari 2011 sampai dengan sekarang dijabat oleh saudara Akbar, berusia 40 tahun,
pendidikan terakhir tahun 1995 pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Budi Luhur, Jakarta. Sebelum
menjabat di Perseroan juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada PT United Capital Indonesia Tbk (2002
– 2004), PT Palm Asia Corpora Tbk (2005 – 2008).

Sebagai Sekretaris Perusahaan, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
 memastikan kepatuhan Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal
 melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal
 memberikan masukan kepada Direksi untuk memenuhi ketentuan yang telah diatur di dalam Undang-undang
Pasar Modal, Undang-undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan
 Menghimpun informasi yang penting tentang Perseroan
 Mempersiapkankan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Laporan Tahunan 2011 19


PERKARA PENTING. Selama tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaannya serta seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi tidak menghadapi perkara penting yang mempengaruhi kondisi Perseroan.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. Sebagai perusahaan yang berorientasi terhadap profit, IIKP terus berusaha
untuk tetap memiliki komitmen terhadap lingkungan alam sekitarnya maupun masyarakat di sekitarnya. Perseroan selalu
membangun hubungan yang harmonis dengan komunitas di sekitar wilayah operasional. Sama seperti tahun-tahun
sebelumnya, selama tahun 2011 IIKP terus ikut aktif mengupayakan kepada masyarakat umum bahwa arowana super red
merupakan satwa asli Indonesia, melalui media champaign, penunjukan Duta ShelookRED sebagai Duta Arowana dan
program edukasi lainnya melalui media dan pembuatan buku tentang ikan arowana yang berjudul Rona Pesona Arowana,
rekam lestari ikan pesona Indonesia telah IIKP lakukan sebagai cara untuk terus melestarikan aset Bangsa Indonesia.
Sebagai wujud dari keperdulian Perseroan terhadap masyarakat sekitar, dalam pengelolaan tambak di Pontianak Perseroan
mempekerjakan masyarakat sekitar dan menjalin hubungan yang harmonis dengan komunitas di sekitar wilayah
operasional Perseroan. Hal tersebut diperlukan agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Selain itu Perseroan secara berkala
juga aktif dalam pembangunan infrastruktur desa di sekitar tambak seperti: pembangunan jalan dan perbaikan fasilitas
sosial lainnya, serta ikut aktif di dalam kegiatan keagamaan masyarakat sekitar, seperti pemberian hewan kurban pada saat
Hari Raya Idul Adha. Jumlah dana sumbangan yang dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka tersebut diatas adalah
sebesar Rp.54.000.000,-.

Program sosial lain yang dicanangkan oleh Perseroan adalah dengan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar
dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar sebagai pemasok kebutuhan akan pakan ikan arowana seperti kodok,
anakan ikan gabus dan udang.

SUMBER DAYA MANUSIA. Perseroan sangat menghargai sumber daya manusia yang dimilikinya dan menyakini bahwa
kualitas sumber daya manusia yang baik akan mendukung terlaksananya kegiatan Perseroan. Sumber daya manusia tetap
menjadi komponen penting dalam operasional Perseroan, walaupun telah terdapat teknologi yang maju di dalam bidang
pembudidayaan perikanan khususnya arowana super red. Tenaga kerja berbakat sangat menentukan keberhasilan
operasional Perseroan dimana Perseroan terus merekrut karyawan untuk posisi-posisi strategis, termasuk staff untuk
mendukung kegiatan operasional Perseroan. Perseroan juga menaruh perhatian pada pengembangan budidaya
perusahaan yang baik, antara lain dengan diadakannya kegiatan buka puasa bersama dan halal bihalal setelah Idul Fitri
serta perayaan Natal Bersama untuk menumbuhkan budaya keterbukaan dan semangat kerja dalam Perseroan. Sampai
dengan akhir tahun 2011, keseluruhan karyawan Perseroan dan anak Perusahaan berjumlah 204 orang, dimana karyawan
tersebut terbagi pada kegiatan operasional tambak yang terletak di Pontianak, Kalimantan Barat dan kantor pusat yang
berada di Jakarta.

Pengelompokan karyawan berdasarkan tingkat pendidikan :


TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
SMU > 16
SMU 130
D3 17
S1 38
S2 3
TOTAL 204

Laporan Tahunan 2011 20


Pengelompokan karyawan berdasarkan Jabatan :
JABATAN JUMLAH
Direktur 3
VP 1
Senior Manajer 1
Manajer 4
Asisten Manajer 5
Senior Supervisor 6
Supervisor 20
Senior Staff 23
Staff 21
Junior Staff 120
TOTAL 204

Pengelompokan karyawan berdasarkan Umur :


UMUR JUMLAH
20 > 7
21 - 25 52
26 - 30 57
31 - 40 61
41 - 55 27
TOTAL 204

Laporan Tahunan 2011 21


LAPORAN KERJA KOMITE AUDIT 2011

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No. 1-A
tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa, kami selaku Komite Audit PT Inti Agri Resources Tbk
('Perseroan') dengan ini menyampaikan bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab kami.

Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan yang kami lakukan selama tahun 2011 yang meliputi:
1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan Informasi Keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir pada 31
Desember 2011.
2. Penelaahan independensi dan obyektifitas Akuntan Publik.
3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan.
4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

Dalam melakukan penelaahan di atas, Komite mencermati laporan keuangan, melakukan pengamatan atas prosedur,
kebijakan akuntansi dan pengawasan terpadu dalam kegiatan operasional, serta mencermati dan melakukan diskusi
dengan Manajemen dan Akuntan Publik.

Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan, berikut ini
kami sampaikan:
1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara terus
menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang diawasi oleh
Dewan Komisaris.
2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan dengan baik memenuhi prinsip Akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
3. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Achamad, Rasyid, Hisbullah dan Jerry untuk melakukan audit atas
laporan keuangan konsolidasi PT Inti Agri Resources Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2011 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 Juni 2011.

Demikianlah Laporan Komite Audit ini disampaikan.

Atas perhatian dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu


Ketua

Laporan Tahunan 2011 22


RIWAYAT HIDUP SINGKAT KOMISARIS & DIREKTUR

Heru Hidayat, Komisaris Utama Heria Machdi, Direktur Utama


Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun Warga Negara Indonesia, lahir di Malang pada tahun
1973. Selain menjabat sebagai Komisaris Utama 1960. Beliau merupakan lulusan dari Universitas
Perseroan, beliau saat ini juga menjabat sebagai Indonesia jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada
Komisaris Utama PT Maxima Integra Investama, Direktur tahun 1985. Sebelum bergabung dengan Perseroan
PT Maxima Agro Industri, dan Direktur PT Plastpack beliau pernah bekerja pada PT Mitra Tata Dana dan PT
Ethylindo Prima. Sebelumnya beliau pernah menjabat Danareksa (Persero) dari tahun 1996 hingga tahun 2006
sebagai Direktur Perseroan dari Desember 2004 hingga dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Equity Retail.
Desember 2005. Sebelum bergabung dengan Perseroan jabatan terakhir
beliau adalah Direktur Utama PT Palm Asia Corpora Tbk
Tony F. Jans, Komisaris dari Juni 2006 hingga Juni 2007.
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tahun
1965. Beliau merupakan lulusan dari Universitas Sandjaja, Direktur
Parahyangan, Bandung tahun 1991 jurusan Bisnis Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun
Administrasi. Sebelum bergabung dengan Perseroan 1969. Beliau merupakan lulusan dari Universitas
pernah bekerja sebagai Head of System Integration di Atmajaya Yogyakarta tahun 1994 jurusan Ekonomi
PT Triton Solution dan sebagai Senior Manager di PT Manajemen. Sebelum bergabung dengan Perseroan
Lippo Bank Tbk. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja pada PT Bank Universal, Utama
sebagai Komisaris, jabatan terakhir beliau adalah International Bank, McPherson's Consumer Products
sebagai Direktur PT Palm Asia Corpora Tbk dari Juni (New Zealand) dari tahun 2001 hingga 2006 dan terakhir
2006 hingga Juni 2007. bergabung pada PT Truba Alam Manunggal Tbk dari
tahun 2006 hingga 2008.
Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu,
Komisaris Independen Susanti Hidayat, Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tahun Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun
1951. Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Institut 1977. Beliau merupakan lulusan dari University of
Pertanian Bogor (IPB) dan memperoleh gelar Doktor der Technology, Sydney, Australia tahun 2001 jurusan
Veterinarmedizin, Justus Liebig University-Giessen West Finance/ Economics. Sebelumnya pernah menjabat
Germany. Memulai karirnya sejak tahun 1979 sebagai sebagai Direktur Perseroan (pada saat itu bernama PT
Asisten Ahli Madya Lab. Bakteriologi Dept. Penyakit Inti Indah Karya Plasindo Tbk) dari tahun 2002 hingga
Hewan dan Kesehatan Masyarakat bidang Veteriner 2005.
Fakultas Kedokteran Hewan-IPB. Jabatan terakhirnya
beliau adalah sebagai Ketua Komisi B Dewan Guru
Besar IPB dari tahun 2004. Sejak Juni 2006 hingga saat
ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

Laporan Tahunan 2011 23


INFORMASI PERSEROAN
Nama Perseroan: PT Inti Agri Resources Tbk
Kode Saham: IIKP
Bidang Usaha: Penangkaran dan Perdagangan Ikan Arowana
Pencatatan Saham: 14 Oktober 2002 di Bursa Efek Indonesia
Alamat: Puri Britania T7 No.B27-29
Puri Kembangan
Jakarta Barat
Tel: (021) 5830 4806/08
Fax: (021) 5830 4809
Website : www.shelookred.com

Nama dan Alamat Anak Perusahaan

PT Inti Kapuas International PT Bahari Istana Al Kausar


Jl. Waduk Komplek Villa Gama E/4, Benua Melayu Darat Jln. Pahlawan No. 222
Pontianak Pontianak
Kalimantan Barat 78122 Kalimantan Barat 78122
Tel: (0561) 583555 Tel: (0561) 737543
Fax: (0561) 584555 Fax: (0561) 737543

LEMBAGA PENUNJANG DAN PROFESI PENUNJANG


Akuntan Publik
Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry
Jl. Kepu Barat No. 90-91B
Kemayoran, Jakarta Pusat 10620
Tlp. (021) 424 7872, 426 4971
Fax. (021) 424 0080
Email : kap_arhj@yahoo.co.id

Biro Administrasi Efek


PT Sinartama Gunita
Plaza BII Menara III Lt. 12
Jln. MH. Thamrin No.51
Jakarta Pusat 10350

Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Lt. 5
Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta 12190
Tlp. (021) 5299 1099
Fax. (021) 5299 1199

Laporan Tahunan 2011 24


TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN

Anggota Dewan Komisaris PT Inti Agri Resources Tbk yang bertandatangan dibawah ini menyatakan
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2011 beserta Laporan Keuangan Konsolidasi
untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

DEWAN KOMISARIS

Heru Hidayat
Komisaris Utama

Tony F. Jans
Komisaris

Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu


Komisaris Independen

Laporan Tahunan 2011 25


TANGGUNG JAWAB PELAPORAN TAHUNAN

Anggota Direksi PT Inti Agri Resources Tbk yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan 2011 beserta Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun berakhir
pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

DIREKSI

Heria Machdi
Direktur Utama

Sandjaja
Direktur

Susanti Hidayat
Direktur

Laporan Tahunan 2011 26


PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009)
(Dalam Rupiah)
1 - Jan. - 2010 /
Catatan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
31 - Des. - 2009
Rp Rp Rp
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 2c.l.v,4,28 2.493.645.709 5.485.111.925 2.468.701.531
Piutang Usaha 2e.k.l.v,5,28
- Pihak Ketiga 82.651.511 9.692.215.986 11.497.217.239
- Piutang Lain-Lain 41.272.224 7.483.039 101.701.823
Persediaan 2f,6 8.607.996.718 10.986.835.345 15.498.051.190
Biaya Dibayar Dimuka 2h,7 342.994.854 989.822.239 2.684.804.492
Uang Muka 8 1.254.604.524 1.054.125.528 1.231.753.513
Pajak Dibayar Dimuka 2n,9 3.100.511.488 7.220.713.094 7.406.112.620
Jumlah Aset Lancar 15.923.677.028 35.436.307.156 40.888.342.408

Aset Tidak Lancar


Penyertaan Saham 2g,10 500.000.000 500.000.000 500.000.000
Aset Pajak Tangguhan 2n,17 8.390.283.408 3.605.216.177 2.442.741.844
Aset Tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp
41.608.217.177 (2010 : Rp 33.351.801.002) 2i,11 157.133.783.955 159.205.990.936 166.023.708.931
Selisih Lebih Antara Biaya Perolehan Dengan
Nilai Wajar Aset Bersih 2t,12 - - 32.896.026
Persediaan Ikan Indukan
setelah dikurangi akumulasi deplesi sebesar Rp
18.175.476.961 (2010 : Rp 15.096.865.850) 2m,13 199.234.623.039 205.739.734.150 202.026.803.594
Aset Lain-Lain 14 1.195.655.186 1.136.637.893 1.215.210.486
Jumlah Aset Tidak Lancar 366.454.345.588 370.187.579.156 372.241.360.881
JUMLAH ASET
(Jumlah tersebut termasuk aset dari operasi dalam
penghentian sebesar Rp 12.309.751.014 (2010 : Rp
12.581.193.627) 3,30 382.378.022.616 405.623.886.312 413.129.703.289

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan

1
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 / 31 Desember 2009)
(Dalam Rupiah)
1 - Jan. - 2010 /
Catatan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
31 - Des. - 2009
Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas Jangka Pendek


Hutang Usaha : 15
- Pihak ketiga 72.201.320 3.150.000 -
- Hutang Lain-Lain 643.393.468 451.157.230 368.802.956
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 16 33.527.052 11.933.858 18.198.755
Hutang Pajak 2n,17 62.950.545 81.754.396 3.466.077.434
Hutang Sewa Guna Usaha - Bagian Yang Jatuh tempo
Dalam Waktu Satu tahun 2o,18 140.315.000 381.974.563 414.607.538
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 952.387.385 929.970.047 4.267.686.683

Liabilitas Jangka Panjang


Hutang Sewa Guna Usaha - Bagian Yang Jatuh tempo
Antara Satu Sampai Dua Tahun 2o,18 21.533.750 94.000.000 370.841.233
Kewajiban imbalan pasca kerja 2r,27 505.218.945 425.914.793 349.670.177
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 526.752.695 519.914.793 720.511.410
Jumlah Liabilitas 1.479.140.080 1.449.884.840 4.988.198.093

EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham
Nilai nominal Rp 1.000 per saham untuk saham seri A dan
Rp 100 per saham untuk saham seri B
Modal Dasar
Rp 1.459.200.000.000 masing-masing pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
32.000.000 saham seri A dan 3.328.000.000 saham seri B 19 364.800.000.000 364.800.000.000 364.800.000.000
Tambahan Modal Disetor 20 9.272.333.059 9.272.333.059 9.272.333.059
Saldo Laba
Belum ditentukan penggunaannya 6.521.539.043 29.711.461.769 33.673.005.146
Sudah ditentukan penggunaannya 50.000.000 50.000.000 50.000.000
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk 380.643.872.102 403.833.794.828 407.795.338.205
Kepentingan Nonpengendali 2b,21 255.010.434 340.206.644 346.166.991
Jumlah Ekuitas 380.898.882.536 404.174.001.472 408.141.505.196
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 382.378.022.616 405.623.886.312 413.129.703.289

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan

2
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)
Catatan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 2k.l,22
Penjualan atas Operasi Dilanjutkan 12.941.992.528 36.211.109.261
Penjualan atas Operasi Dalam Penghentian - -
12.941.992.528 36.211.109.261

BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,23


Beban Pokok Penjualan atas Operasi Dilanjutkan 23.584.829.251 26.171.347.781
Beban Pokok Penjualan atas Operasi Dalam Penghentian 361.707.556 328.688.878
23.946.536.807 26.500.036.659
LABA RUGI KOTOR
Laba Rugi Kotor atas Operasi Dilanjutkan (10.642.836.723) 10.039.761.480
Laba Rugi Kotor atas Operasi Dalam Penghentian (361.707.556) (328.688.878)
(11.004.544.279) 9.711.072.602
BEBAN USAHA
Beban Penjualan ; 2k,24
Beban Penjualan atas Operasi Dilanjutkan 2.232.735.764 2.125.379.512
Beban Penjualan atas Operasi Dalam Penghentian - -
Jumlah Beban Penjualan 2.232.735.764 2.125.379.512

Beban Umum dan Administrasi ; 2k,25


Beban Umum dan Administrasi atas Operasi Dilanjutkan 14.643.451.218 11.735.824.757
Beban Umum dan Administrasi atas Operasi Dalam Penghentian - 56.811.622
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 14.643.451.218 11.792.636.379
JUMLAH BEBAN USAHA 16.876.186.982 13.918.015.891

RUGI USAHA
Rugi Usaha atas Operasi Dilanjutkan (27.519.023.705) (3.821.442.789)
Rugi Usaha atas Operasi Dalam Penghentian (361.707.556) (385.500.500)
(27.880.731.261) (4.206.943.289)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

3
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN - lanjutan
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)
Catatan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2k
Pendapatan (Beban) Lain-Lain atas Operasi Dilanjutkan
Pendapatan jasa giro 44.874.856 52.809.553
Selisih kurs - bersih (416.335.780) (422.144.798)
Beban administrasi bank (81.409.966) (99.022.235)
Laba penjualan aset tetap 275.111.571 28.289.770
Bunga pihak ketiga (23.344.309) (69.261.490)
Rugi penghapusan aset tetap - (347.508.333)
Beban amortisasi goodwill - (32.896.026)
Lain-lain - bersih 21.648.722 (69.301.208)
Sub Jumlah (179.454.906) (959.034.767)

Pendapatan (Beban) Lain-Lain atas Operasi Dalam Penghentian


Pendapatan sewa - 36.000.000
Sub Jumlah - 36.000.000
JUMLAH BEBAN LAIN-LAIN (179.454.906) (923.034.767)

RUGI SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN


Operasi Dilanjutkan (27.698.478.611) (4.780.477.556)
Operasi Dalam Penghentian (361.707.556) (349.500.500)
(28.060.186.167) (5.129.978.056)
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
Pajak Tangguhan 2n,17
Operasi Dilanjutkan 4.694.640.342 1.066.099.208
Operasi Dalam Penghentian 90.426.889 96.375.125
4.785.067.231 1.162.474.333
Pajak Kini 2n,17
Operasi Dilanjutkan - -
Operasi Dalam Penghentian - -
- -
Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan 4.785.067.231 1.162.474.333

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

4
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN - lanjutan
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)
Catatan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
RUGI TAHUN BERJALAN

Operasi Dilanjutkan (23.003.838.269) (3.714.378.349)


Operasi Dalam Penghentian (271.280.667) (253.125.375)

RUGI TAHUN BERJALAN (23.275.118.936) (3.967.503.724)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (23.275.118.936) (3.967.503.724)

RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA
Pemilik Entitas Induk (23.189.922.726) (3.961.543.377)
Kepentingan Nonpengendali 2b,21 (85.196.210) (5.960.347)

(23.275.118.936) (3.967.503.724)

LABA RUGI PER SAHAM 2p,26


Rugi per saham dasar
Rugi usaha (8) (1)
Rugi bersih (7) (1)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

5
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

Saldo laba Kepentingan


Modal ditempatkan Tambahan modal
Belum ditentukan Sudah ditentukan Jumlah Jumlah ekuitas
dan disetor penuh disetor Nonpengendali
penggunaannya penggunaannya

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2009 364.800.000.000 9.272.333.059 33.673.005.146 50.000.000 407.795.338.205 346.166.991 408.141.505.196
Rugi komprehensif tahun berjalan - - (3.961.543.377) - (3.961.543.377) (5.960.347) (3.967.503.724)
Saldo per 31 Desember 2010 364.800.000.000 9.272.333.059 29.711.461.769 50.000.000 403.833.794.828 340.206.644 404.174.001.472

Rugi komprehensif tahun berjalan - - (23.189.922.726) - (23.189.922.726) (85.196.210) (23.275.118.936)


Saldo per 31 Desember 2011 364.800.000.000 9.272.333.059 6.521.539.043 50.000.000 380.643.872.102 255.010.434 380.898.882.536

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

6
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Operasi Dilanjutkan
Penerimaan Kas Dari Pelanggan 22.756.832.223 38.154.018.656
Pembayaran Kepada Pemasok (10.565.085.823) (17.204.379.136)
Pembayaran Beban Usaha (9.722.649.850) (11.626.921.898)
Pembayaran Kegiatan Usaha Lainnya (478.050.335) (904.019.788)
Pembayaran Pajak (792.369.459) (3.198.923.512)
Sub Jumlah 1.198.676.756 5.219.774.322

Operasi Dalam Penghentian


Pembayaran Beban Usaha - (40.000.012)
Penerimaan Kegiatan Usaha Lainnya - 36.000.000
Sub Jumlah - (4.000.012)
Kas Bersih Dihasilkan Dari Aktivitas Operasi 1.198.676.756 5.215.774.310

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Operasi Dilanjutkan
Penambahan Aset Tetap (5.547.547.994) (1.568.784.176)
Penambahan (Pengurangan) Aset Lain-Lain (137.749.500) 4.167.198
Penjualan Aset Tetap 1.906.454.644 39.227.270
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (3.778.842.850) (1.525.389.708)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Operasi Dilanjutkan
Pembayaran Aset Sewa Guna Usaha (411.300.122) (673.974.208)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (411.300.122) (673.974.208)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas (2.991.466.216) 3.016.410.394

Kas dan Setara Kas Awal Tahun 5.485.111.925 2.468.701.531


Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 2.493.645.709 5.485.111.925

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan

7
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan
PT Inti Agri Resources Tbk (selanjutnya disebut "Perusahaan") didirikan pada tanggal 16 Maret 1999 dengan
nama PT Inti Indah Karya Plasindo berdasarkan Akta Notaris Ruth Karliena, SH., No. 17 dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-14036. TH. 1999 tanggal
2 Agustus 1999.

Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Inti Kapuas Arowana Tbk`No. 22 tanggal
21 April 2008 oleh Muhammad Hanafi, SH., Notaris di Jakarta dimana para pemegang saham memutuskan
beberapa hal, antara lain merubah nama Perusahaan yang semula bernama PT Inti Kapuas Arowana Tbk menjadi
PT Inti Agri Resources Tbk, menambah maksud dan tujuan Perusahaan menjadi berusaha dalam bidang
perikanan, perdagangan, industri dan perkebunan dan peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula sebesar
Rp 384.000.000.000 (tiga ratus delapan puluh empat milyar Rupiah) menjadi Rp 1.200.000.000.000 (satu triliun
dua ratus milyar Rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan pengesahan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-25891.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 16 Mei 2008.

Anggaran dasar Perusahaan mengalami perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inti
Agri Resources Tbk No. 52 tanggal 20 Juni 2008 oleh Muhammad Hanafi S.H., Notaris di Jakarta dimana para
pemegang saham memutuskan beberapa hal antara lain peningkatan modal dasar Perusahaan yang semula Rp
1.200.000.000.000 (satu triliun dua milyar Rupiah) menjadi Rp 1.459.200.000.000 (satu triliun empat ratus lima
puluh sembilan milyar dua ratus juta Rupiah). Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-44870.AH.01.02.Tahun
2008 tanggal 25 Juli 2008.

b. Kegiatan Usaha Perusahaan


Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Inti Kapuas Arowana
Tbk No. 22 tanggal 21 April 2008 oleh Muhammad Hanafi, SH., para pemegang saham memutuskan beberapa
hal antara lain menyetujui penambahan maksud dan tujuan Perusahaan menjadi berusaha dalam bidang perikanan,
perdagangan, industri dan perkebunan.

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 28 September 2002, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pendaftaran Emisi
Saham No. S-2117/PM/2002 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk mengadakan Penawaran Umum
Perdana kepada masyarakat sejumlah 60.000.000 Saham Biasa Atas Nama dengan harga nominal Rp 200 per
saham dan dengan harga penawaran Rp 450 per saham dan sejumlah 48.000.000 (empat puluh delapan juta)
waran seri 1 yang menyertai Saham Biasa Atas Nama yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para
pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum. Setiap pemegang 5
(lima) saham memperoleh 4 (empat) Waran Seri 1 dimana setiap 1 (satu) Waran Seri 1 memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Waran Seri 1 yang dikeluarkan
mempunyai jangka waktu 3 (tiga) tahun yaitu mulai tanggal 14 Oktober 2002 sampai dengan tanggal 14 Oktober
2005. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Oktober 2002.

8
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

1. UMUM - lanjutan

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan - lanjutan


Pada tanggal 18 Maret 2005, Perusahaan telah mendapatkan penyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
dengan Surat No. S-68/PM/2005 mengenai Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan
Efek terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 832.000.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham.
Pada tanggal 23 Desember 2005, Perusahaan telah mendapatkan penyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar
Modal dengan Surat No. S - 3477/PM/2005 mengenai Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II Hak
Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.688.000.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per
saham.

d. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak


Pada tanggal 31 Desember 2011, Entitas Anak yang dikonsolidasikan meliputi :
Entitas Anak Operasi Kegiatan Usaha Persentase Jumlah Aset
Komersial Kepemilikan
PT Inti Kapuas Penangkaran ikan
International Januari 2005 arowana 99,09% 267.382.152.278
PT Bahari Istana Penangkaran ikan
Alkausar Desember 2005 arowana 99,98% 3.974.871.982

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 18 Juni 2007 oleh B. Andy Widyanto SH., Notaris di
Tangerang disebutkan bahwa PT Inti Kapuas International telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya pada PT
Bahari Istana Alkausar sejumlah 700 saham kepada PT Inti Kapuas Arowana Tbk.

Berdasarkan Akta .Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bahari Istana Alkausar
No. 6 tanggal 8 Juni 2007 oleh B. Andy Widyanto SH., Notaris di Tangerang disebutkan para pemegang saham
memutuskan beberapa hal antara lain peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari semula sebesar Rp
1.000.000.000 menjadi Rp 4.000.000.000. Adapun setoran tersebut dilakukan oleh PT Inti Agri Resources Tbk.

Atas dasar akta tersebut di atas penyertaan saham Perusahaan pada PT Bahari Istana Alkausar pada tangal 31
Desember 2007 adalah sebesar Rp 3.999.000.000 yang terbagi atas 3.999 saham atau sebesar 99,98%.

e. Susunan Pengurus
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inti Agri Resources Tbk No. 10 tanggal 11 Desember 2009
oleh Muhammad Hanafi SH., notaris di Jakarta, susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011
adalah sebagai berikut :
Komisaris :
- Komisaris Utama : Heru Hidayat
- Komisaris : Tony Franciscus Jans
- Komisaris Independen : Prof. Fachriyan Hasmi Pasaribu

9
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

1. UMUM - lanjutan

e. Susunan Pengurus - lanjutan


Direksi :
- Direktur Utama : Drs. Heria Machdi
- Direktur : Sandjaja
- Direktur : Susanti Hidayat
Jumlah karyawan Perusahaan dan Entitas Anak (tidak diaudit) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebanyak 256 orang karyawan dan 266 orang karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan ("SAK") yang
mencakup pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) seperti diungkap dalam
catatan terkait berikut dibawah ini, beberapa standar akuntasi keuangan yang telah direvisi dan diterbitkan,
berlaku efektif 1 Januari 2011.
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) " Penyajian Laporan Keuangan".
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen
laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialistas dan agregasi akun, saling hapus, perbedaan aset lancar
dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, estimasi dan pertimbangan penting, pengelolaan permodalan,
pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntasi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis,
kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pembayaran
kas dan setara kas yang di klasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 2 (Revisi 2009) "Laporan Arus Kas", yang
menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak.
PSAK No. 3 (Revisi 2010) "Laporan Keuangan Interim", mengatur penyajian minimum laporan keuangan interim
serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 3 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang
signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.

10
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian


Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009)
"Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri".
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada
entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan
sebagai informasi tambahan.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap pelaporan
keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang di kendalikan oleh Perusahaan.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak
lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukan secara
jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.
Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suatu suara entitas jika
terdapat :
(1). Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai dengan perjanjian dengan investor lain;
(2). Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau
perjanjian;
(3). Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau badan
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau badan tersebut; atau
(4). Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau badan
pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau badan tersebut.
Kepentingan non pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Kelompok
Usaha dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas telah dieliminasi dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian. Dan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas Anak.

c. Kas dan setara kas


Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan
atau kurang. Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, disajikan dalam akun aset lain-lain.

d. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi


Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor ; atau
iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

11
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

d. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi - lanjutan


(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas
anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah
anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari
entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

e. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu


Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada berdasarkan hasil penelaahan terhadap saldo
masing-masing piutang pada akhir tahun.

f. Penilaian Persediaan
Penilaian persediaan industri plastik
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat
direalisasikan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (Average Method).
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran
untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
Penilaian persediaan ikan
Dalam industri peternakan, persediaan meliputi antara lain hewan ternak tersedia dijual, hewan ternak dalam
proses pertumbuhan dan barang atau material yang akan digunakan secara langsung dalam proses produksi.
Persediaan hewan ternak tersedia untuk dijual dan hewan ternak dalam proses pertumbuhan disajikan dengan
menggunakan harga perolehan atau net realizable value mana yang lebih rendah apabila memenuhi kriteria yaitu
(1). Mempunyai harga pasar yang dapat diandalkan, (2). mempunyai cost of disposal yang relatif rendah dan
dapat diperkirakan dan (3). tersedia untuk dijual dengan cepat. Jika tidak memenuhi kriteria tersebut di atas, maka
penilaian berdasarkan cost .
Hewan ternak dalam proses pertumbuhan merupakan hewan ternak yang belum mencapai umur produktif. Aset
ini dinilai berdasarkan akumulasi biaya perolehan dan pemeliharaan sampai umur produktif. Jika telah sampai
umur produktif akan dipindahkan pada akun hewan ternak telah menghasilkan. Biaya perolehan dan pemeliharaan
dikapitalisasi berdasarkan jangka waktu sampai mencapai umur produktif.

12
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

g. Penyertaan Saham
Investasi pada suatu perusahaan asosiasi dimana kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat dengan metode
biaya (cost method) , sedangkan yang kepemilikannya lebih dari 20% namun tidak lebih dari 50% dicatat dengan
metode ekuitas (equity method). Investasi dengan kepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan.

h. Biaya Dibayar Dimuka


Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method).

i. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan


Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke
laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di
masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban
tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode
garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap tersebut sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap Taksiran masa manfaat
- Bangunan 20 tahun
- Mesin dan peralatan 4 - 8 tahun
- Sarana dan instalasi 20 tahun
- Inventaris 4 tahun
- Peralatan dan perabot kantor 4 tahun
- Kendaraan 4 - 8 tahun
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan
kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang disignifikan, biaya isnpeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu
penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut
diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta
akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasanm jika ada
dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya
penghentian pengakuan.

13
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

i. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan - lanjutan


Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap dalam pembangunan yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan
tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya.

j. Biaya Emisi Saham Ditangguhkan


Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G.7
tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan", biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum
perdana Perusahaan kepada masyarakat akan disajikan sebagai pengurang hasil emisi dan dicatat pada akun
Tambahan Modal Disetor - Agio Saham.
Perusahaan telah menerapkan peraturan ini setelah penawaran umum perdana saham Perusahaan yaitu pada saat
Perusahaan dinyatakan efektif pada tanggal 24 September 2002 dan setelah Penawaran Umum Terbatas I Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dinyatakan efektif pada tanggal 18 Maret 2005 serta pada saat
Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dinyatakan efektif pada tanggal 23
Desember 2005.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang pada pelanggan, sedangkan pendapatan dari
penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (Accrual Basis).

l. Transaksi Dalam Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan
nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikredit atau dibebankan
pada laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
Mata uang asing yang digunakan 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Dollar Amerika Serikat Rp 9.068 Rp 8.991
RMB Rp 1.439 Rp 1.357

m. Persediaan Ikan Indukan

Persediaan ikan indukan merupakan hewan ternak yang telah mencapai umur produktif atau yang telah berumur 5
tahun dan dengan ukuran lebih dari 50 senti meter (50 Cm) yang dipelihara untuk menghasilkan barang konsumsi.

Persediaan ikan indukan tersebut diamortisasi (deplesi) sepanjang umur produktif ekonomisnya menggunakan
metode garis lurus (Straight Line Method).

n. Perpajakan
Perusahaan menerapkan PSAK No. 46, "Akuntansi Pajak Penghasilan" yang mengharuskan perhitungan pengaruh
pajak atas pemulihan aset dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset
dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas
kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan, termasuk rugi fiskal dari periode-periode sebelumnya
yang dapat dikompensasikan.

14
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

o. Sewa
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
kepada Perusahaan (sebagai lessee ) diakui sebagai aset pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewa guna
usaha atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan kewajiban, dan beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo
kewajiban. beban keuangan dibebankan ke laba rugi.
Aset sewa guna usaha disusutkan selama masa manfaat (useful life) aset tersebut, kecuali apabila terdapat
ketidakpastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset
sewa guna usaha disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa (lease term) atau masa manfaat
(useful life) . Sedangkan pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi
dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Aset sewaan disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap
kepemilkan langsung.

p. Laba Per Saham Dasar


Laba per lembar saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

q. PSAK No. 57 : Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi


Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi
dan aset kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan. Kewajiban diestimasi harus diakui apabila kondisi berikut dipenuhi :
- Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersikap hukum maupun bersikap konstruktif) sebagai akibat
peristiwa masa lalu.
- Besar kemungkinan (probable) penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya;
dan
- Estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

r. Imbalan Kerja

Perusahaan melakukan pencadangan estimasi kewajiban untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan
ganti kerugian sesuai dengan UU No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Tenaga Kerja dan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan
Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian di Perusahaan”. Pencadangan ini dilakukan
sesuai dengan PSAK No. 57 tentang “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi dan Aset Kontijensi”.

Sejak 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan lebih dini PSAK 24 (revisi 2004) tentang Imbalan Kerja, dengan
basis retroaktif dan mengganti metode akuntansi sebelumnya dengan metode yang diwajibkan oleh kebijakan ini.
Perbedaan antara kewajiban yang timbul dari penerapan pertama kali Pernyataan ini dengan kewajiban yang
diakui berdasarkan kebijakan akuntansi terdahulu disesuaikan pada saldo laba awal dari periode komparatif paling
awal dalam laporan keuangan. Oleh karena itu, laporan keuangan periode sebelumnya harus disajikan kembali.

15
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

r. Imbalan Kerja - lanjutan


Berdasarkan PSAK 24 (revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan
Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “ Projected Unit Credit”. Keuntungan dan
kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara
10% dari kewajiban nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini diakui dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun
lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pasti diamortisasi
sampai imbalan tersebut menjadi hak.

s. PSAK No. 5 Pelaporan Segmen


Perusahaan melaporkan segmentasi penjualan berdasarkan geografis dimana penjualan dikelompokkan menurut
penjualan ekspor dan lokal. Segmentasi tersebut meliputi penjualan Perusahaan dan Entitas Anak.

t. Selisih Lebih Antara Biaya Perolehan Dengan Nilai Wajar Aset Bersih
Selisih tersebut merupakan akibat selisih lebih antara bagian atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi
dengan biaya perolehan. Selisih lebih tersebut diamortisasi dengan metode garis lurus (Straight Line Method)
selama 5 tahun.

u. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut :

1. PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengukuran", yang berisi persyaratan
pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan
pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset
keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengkasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan
kerugian terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini
juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.
Standar ini menggantikan PSAK 50 "Akuntansi Investasi Efek Tertentu".
2.
PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menetapkan dasar-dasar
pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau
penjualan instrumen non keuangan. PSAK ini menjelaskan diantaranya difinisi derivatif, katagori instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar
ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai".

v. Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan Entitas Anak menjadi salah satu atau pihak dalam ketentuan
pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada
tanggal penyelesaian.

16
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

v. Instrumen Keuangan - lanjutan


Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang
diserahkan (dalam aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang
diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika
harga pasar tidak dapat ditentukan secara andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan yang didiskontokan
menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo sama atau hampir
sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi termasuk biaya transaksi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset
keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas
tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen
menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
aset keuangan atau kewajiban keuangan dan motode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga
selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran
atau peneriman kas dimasa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat digunakan
periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung
suku bunga efektif, dilakukan estimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual
dalam instrumen keuangan tersebut tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban
keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan
nilai jatuh temponya, dikurangi penurunan untuk penurunan atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan
mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal,
Perusahaan dan Entitas Anak mengklafifikasikan instrumen keuangan dengan katagori sebagai berikut: aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual; kewajiban keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas katagori-katagori
tersebut pada setiap tanggal laporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

17
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

v. Instrumen Keuangan - lanjutan


Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah
berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual / dealer (bid price) untuk posisi beli dan ask price
untuk posisi jual, tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak
tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang
tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen
keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki
kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai
kini (net present value) , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat
diobservasi, model harga opsi (options pricing models) dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak
dapat ditentukan secara andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

Aset keuangan
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset-aset keuangan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk
diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu
dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal
jika memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena
penggunaan dasar-dasar yang berbeda.
b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya yang
dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar sesuai dengan manajemen risiko atau strategi
investasi yang didokumentasikan; atau
c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak
memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa
pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan
pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh
dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-
lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen
tersebut telah ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan dalam katagori
ini.

18
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

v. Instrumen Keuangan - lanjutan


2. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efetif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi
tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang
merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian pendapatan bunga pada
laporan laba rugi. kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman yang
diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mengkasifikasikan kas dan setara kas, piutang
usaha dan piutang lain-lain dalam katagori ini.
3. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dan majajemen Perusahaan dan Entitas Anak memiliki
intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila
Perusahaan atau Entitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam
katagori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia
untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga
efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau
diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku
bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan
dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan
nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efetif.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan dalam katagori
ini.
4. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak
diklasifikasikan dalam katagori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki
untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil
(yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing
(untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang
belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak
diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih dalam laporan perubahan
ekuitas. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu
12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak maka disajikan sebagai aset tidak lancar.

19
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan


v. Instrumen Keuangan - lanjutan
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam laporan perubahan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika
Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama
keluar pertama (first in, first out basis) . Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui
sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat
penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan dalam katagori
ini.

Kewajiban Keuangan
1. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam katagori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari
aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika
Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam katagori ini.
Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki kewajiban keuangan dalam
katagori ini.
2. Kewajiban keuangan lainnya
Katagori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak
diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melali laporan laba rugi,
diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan
Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang instrumen keuangan, atau
jika kewajiban tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang
jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari
komponen kewajiban dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian
residual dari keseluruhan instrumen keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada
tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau
diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya merupakan bagian integral dari suku bunga
efektif. Dampak penjabaran atas kewajiban keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi.

Kewajiban keuangan lain-lain pada pengukuran awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (akresi) berdasarkan
suku bunga efektif atau premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan hutang usaha, hutang lain-
lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang sewa guna usaha dalam katagori ini.

20
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan


v. Instrumen Keuangan - lanjutan
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan kewajibannya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk
menyelesaikan secara neto (master netting agreement) , aset dan kewajiban yang terkait tidak dapat disajikan
saling hapus dalam laporan posisi keuangan.

Penurunan Nilai Aset Keuangan


Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dilakukan penelaahan apakah suatu aset keuangan atau kelompok
aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
1. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang
jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut
sigifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obtektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam katagori pinjaman yang
diberikan dan piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk
kerugian kredit dimasa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset
tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam
laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penutunan nilai tidak melampaui
biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga pasar aktif dan tidak dapat diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat
aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

21
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

v. Instrumen Keuangan - lanjutan


3. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai
dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat
bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara
biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui
dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan
nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak bolah dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui
melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan
kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru
berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya
dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. jika, pada periode berikutnya nilai
wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan
melalui laporan laba rugi.

Penghentian Pengakuan Aset keuangan


1. Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika :
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa adanya oenundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial
tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Ketika Perusahaan dan/atau Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset
keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset
tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan
jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima
yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau Entitas Anak.

2. Kewajiban keuangan
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau
telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama namun degan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi
secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi
tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya
kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui
dalam laporan laba rugi.

22
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

w. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen Atas Instrumen Keuangan


Nilai Wajar Aset dan Kewajiban Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang beralku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset
keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentuka berdasarkan
bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan
nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

3. PERUBAHAN KEGIATAN BIDANG USAHA


Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Inti Kapuas Arowana Tbk No. 16
tanggal 23 Maret 2005 oleh Mardiah Said, SH., para Pemegang Saham memutuskan beberapa hal antara lain
menyetujui untuk melaksanakan perubahan kegiatan usaha utama dari semula dibidang industri kantong plastik
serbaguna menjadi ke bidang perdagangan dan penangkaran ikan arowana dan perubahan nama Perusahaan yang
semula bernama PT Inti Indah Karya Plasindo Tbk menjadi PT Inti Kapuas Arowana Tbk. Akta perubahan tersebut
telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-07983
HT.01.04.TH.2005 tanggal 24 Maret 2005.
Berdasarkan Akta Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Inti Kapuas Arowana Tbk
No. 22 tanggal 21 April 2008 oleh Muhammad Hanafi, S.H, para pemegang saham memutuskan beberapa hal antara
lain menyetujui penambahan maksud dan tujuan Perusahaan menjadi berusaha dalam bidang perikanan, perdagangan,
industri dan perkebunan.
Sesuai dengan PSAK No. 58 "Operasi dalam Penghentian", laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010 telah disajikan secara terpisah operasi dilanjutkan dan operasi dalam penghentian (Lihat
Catatan No. 30).

23
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
4. KAS DAN SETARA KAS 2.493.645.709 5.485.111.925

Akun ini terdiri dari :


Kas
Rupiah 115.108.860 171.961.427
Bank - Pihak ketiga :
- Rupiah :
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c. 580-30-30021.5 119.789.873 303.272.005
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c.580-30.31359.7 4.455.318 183.266.169
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c. 3005781.1 8.836.134 49.533.556
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c.3005840.0 154.537.003 34.527.819
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c 580.30.31.544.1 - 76.414.788
- PT Bank CIMB Niaga Tbk., A/c. 580.30.31.545.0 - 212.456.625
- PT Bank Central Asia Tbk., A/c.0291315533 26.158.249 26.014.175
- PT Bank Central Asia Tbk., A/c.035.310056.1 154.114.614 740.224.500
- PT Bank Central Asia Tbk., A/c.035.310.8082 51.639.190 465.259.227
- Dolar Amerika Serikat :
- PT Bank Permata Tbk., A/c.090.2980873 - 998.327.823
- PT Bank Permata Tbk., A/c.090.2268995 1.859.006.468 2.223.853.811
Jumlah 2.493.645.709 5.485.111.925

Tingkat suku bunga giro dalam mata uang rupiah berkisar antara 0,25% sampai dengan 2% per tahun dan untuk mata
uang asing adalah sebesar 0,5% sampai dengan 1% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
Tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
5. PIUTANG USAHA 123.923.735 9.699.699.025

Akun ini terdiri dari :


Pihak Ketiga :
- Rupiah :
- Lokal 82.651.511 241.819.278
- Dolar Amerika Serikat :
- Ekspor - 9.450.396.708
Jumlah piutang usaha - pihak ketiga 82.651.511 9.692.215.986

24
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
5. PIUTANG USAHA - lanjutan 123.923.735 9.699.699.025

Lain-lain :
- Piutang karyawan 20.327.478 5.649.791
- Piutang lain-lain 20.944.746 1.833.248
Jumlah piutang usaha - lain-lain 41.272.224 7.483.039
Jumlah 123.923.735 9.699.699.025

Berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang usaha pada akhir tahun, pihak manajemen Perusahaan
berkeyakinan bahwa semua piutang usaha dapat ditagih, sehingga Perusahaan tidak melakukan penyisihan atas
piutang usaha.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada piutang usaha yang dijadikan jaminan.
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Analisis umur dari piutang usaha Perusahaan adalah sebagai berikut :
- Umur piutang
- 1 - 30 hari 82.537.635 2.047.505.312
- 31 - 60 hari - 1.119.380.500
- 61 - 90 hari 2.000.000 1.187.721.499
- Lebih dari 90 hari 39.386.100 5.345.091.714
Jumlah 123.923.735 9.699.699.025

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
6. PERSEDIAAN 8.607.996.718 10.986.835.345

Akun ini terdiri dari :


Persediaan usaha penangkaran dan perdagangan ikan :
- Asesoris ikan arowana 615.865.376 3.784.744.194
- Persediaan ikan arowana :
- Super red 7.800.751.095 6.955.951.020
- Green 191.380.247 246.140.131
Jumlah 8.607.996.718 10.986.835.345

Perusahaan mengasuransikan persediaan ikan dari kebakaran, banjir dan risiko lainnya melalui Reliance Insurance
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.150.000.000,- masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pihak manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan atas asuransi tersebut telah mencukupi untuk menutup kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko-risiko tersebut di atas.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada persediaan yang dijadikan jaminan.
Selama tahun 2011, persediaan ikan yang telah mencapai umur produktif adalah sebesar Rp 144.000.000,-.

25
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 342.994.854 989.822.239

Akun ini terdiri dari :


Sewa dibayar di muka 318.079.937 932.124.789
Asuransi dibayar di muka 23.002.417 46.264.102
Biaya dibayar dimuka lainnya 1.912.500 11.433.348
Jumlah 342.994.854 989.822.239

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
8. UANG MUKA 1.254.604.524 1.054.125.528

Akun ini terdiri dari :


Uang muka pembelian aset tetap 1.225.142.000 1.054.125.528
Uang muka pembelian lainnya 29.462.524 -
Jumlah 1.254.604.524 1.054.125.528

Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka atas renovasi dan pembelian perabot kantor, gudang dan toko.

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
9. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari :


Pajak Pertambahan Nilai 3.100.511.488 3.258.994.217
Pajak dibayar di muka pasal 23 - 778.629
Pajak dibayar di muka pasal 25 - 3.958.940.248
Pajak fiskal - 2.000.000
Jumlah 3.100.511.488 7.220.713.094

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
10. PENYERTAAN SAHAM 500.000.000 500.000.000

Akun ini terdiri dari :


Penyertaan Saham PT Inti Plantation 500.000.000 500.000.000
Jumlah 500.000.000 500.000.000

Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai atas akun penyertaan tersebut dikarenakan manajemen
Perusahaan tidak menemukan indikasi adanya penurunan nilai atas penyertaan tersebut.

26
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
11. ASET TETAP 157.133.783.955 159.205.990.936

Akun ini terdiri dari :


Mutasi per 31 Desember 2011
Keterangan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Harga perolehan
Kepemilikan langsung :
Tanah 30.896.124.000 840.840.000 - - 31.736.964.000
Bangunan 140.213.475.102 1.523.536.000 - 1.586.497.050 143.323.508.152
Sarana dan instalasi 787.428.949 199.888.000 - - 987.316.949
Mesin dan peralatan 6.407.048.748 3.919.872.944 3.362.500 - 10.323.559.192
Inventaris 161.342.193 - - - 161.342.193
Peralatan/perabot kantor 6.856.377.336 546.174.400 18.850.000 - 7.383.701.736
Kendaraan 4.631.915.210 753.950.000 2.410.956.300 1.325.700.000 4.300.608.910
Aset dalam penyelesaian 913.880.400 672.616.650 - (1.586.497.050) -
Aset sewa guna usaha :
Kendaraan 1.690.200.000 160.500.000 - (1.325.700.000) 525.000.000
Jumlah 192.557.791.938 8.617.377.994 2.433.168.800 - 198.742.001.132
Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung :
Bangunan 18.926.442.097 7.098.656.352 - - 26.025.098.449
Sarana dan instalasi 169.931.606 126.886.021 - - 296.817.627
Mesin dan peralatan 5.863.161.174 602.173.184 3.362.500 - 6.461.971.858
Inventaris 161.342.183 10 - - 161.342.193
Peralatan/perabot kantor 5.761.161.596 572.739.855 17.911.458 - 6.315.989.993
Kendaraan 2.296.282.138 605.536.480 780.551.769 173.480.208 2.294.747.057
Aset sewa guna usaha :
Kendaraan 173.480.208 52.250.000 - (173.480.208) 52.250.000
Jumlah 33.351.801.002 9.058.241.902 801.825.727 - 41.608.217.177
NILAI BUKU 159.205.990.936 157.133.783.955

Mutasi per 31 Desember 2010


Keterangan Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Harga perolehan
Kepemilikan langsung :
Tanah 30.896.124.000 - - - 30.896.124.000
Bangunan 124.622.101.749 310.269.333 413.000.000 15.694.104.020 140.213.475.102
Sarana dan instalasi 769.989.249 17.439.700 - - 787.428.949
Mesin dan peralatan 6.359.350.748 53.698.000 6.000.000 - 6.407.048.748
Inventaris 161.342.193 - - - 161.342.193
Peralatan/perabot kantor 6.462.807.560 438.569.776 45.000.000 - 6.856.377.336
Kendaraan 4.496.079.910 160.835.300 25.000.000 - 4.631.915.210
Aset dalam penyelesaian 15.672.504.020 935.480.400 - (15.694.104.020) 913.880.400
Aset sewa guna usaha :
Kendaraan 1.325.700.000 364.500.000 - - 1.690.200.000
Jumlah 190.765.999.429 2.280.792.509 489.000.000 - 192.557.791.938

27
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
11. ASET TETAP - lanjutan 157.133.783.955 159.205.990.936

Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung :
Bangunan 12.492.238.592 6.499.695.172 65.491.667 - 18.926.442.097
Sarana dan instalasi 136.571.323 39.360.283 6.000.000 - 169.931.606
Mesin dan peralatan 5.218.513.326 644.647.848 - - 5.863.161.174
Inventaris 161.342.183 - - - 161.342.183
Peralatan/perabot kantor 5.010.088.592 796.073.004 45.000.000 - 5.761.161.596
Kendaraan 1.715.768.774 594.575.864 14.062.500 - 2.296.282.138
Aset sewa guna usaha :
Kendaraan 7.767.708 165.712.500 - - 173.480.208
Jumlah 24.742.290.498 8.740.064.671 130.554.167 - 33.351.801.002
NILAI BUKU 166.023.708.931 159.205.990.936

Penjualan aset tetap pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Harga Perolehan 2.433.168.800 76.000.000
Akumulasi Penyusutan 801.825.727 65.062.500
Nilai buku 1.631.343.073 10.937.500
Harga jual 1.906.454.644 39.227.270
Laba Penjualan Aset Tetap 275.111.571 28.289.770
Penghapusan aset tetap pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Harga Perolehan - 413.000.000
Akumulasi Penyusutan - 65.491.667
Nilai buku - 347.508.333
Harga jual - -
Rugi Penghapusan Aset Tetap - (347.508.333)
Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 mengasuransikan 6,19% dan 7% aset
tetapnya berupa bangunan, inventaris pabrik dan peralatan kantor terhadap risiko yang ditimbulkan dari bencana alam dan
risiko lainnya. Nilai pertanggungan atas asuransi tersebut masing-masing sebesar Rp 7.764.400.000 dan Rp 8.809.300.000
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Jangka waktu asuransi tersebut adalah satu tahun
sampai dengan jatuh tempo pada berbagai tanggal pada tahun 2012 dan 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan dan tidak ada penurunan nilai aset
tetap.
Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Beban pokok penjualan 7.345.717.719 6.774.338.763
Beban penjualan 153.102.235 283.336.048
Beban umum dan administrasi 1.559.421.948 1.682.389.860
Jumlah 9.058.241.902 8.740.064.671

28
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

12. SELISIH LEBIH ANTARA BIAYA PEROLEHAN DENGAN NILAI WAJAR ASET BERSIH

Pada tanggal 29 April 2005, Perusahaan mengambil alih kepemilikan saham PT Inti Kapuas International sebesar
97,94% dari total saham atau sebesar Rp 16.650.000.000 dan pada tanggal 24 Juni 2005, Perusahaan meningkatkan
kepemilikan sahamnya pada PT Inti Kapuas International (Entitas Anak) menjadi 98,68% dari total saham atau
sebesar Rp 26.250.000.000. Perusahaan kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya pada PT Inti Kapuas
International menjadi 99,09% dari total saham atau sebesar Rp 38.150.000.000 pada tanggal 20 Desember 2005.
Selisih antara nilai wajar aset dan harga perolehan pada saat akuisisi adalah sebagai berikut :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Biaya investasi PT Inti Kapuas International 16.650.000.000 16.650.000.000
Nilai tercatat aset bersih PT Inti Kapuas International 16.156.559.617 16.156.559.617
Jumlah selisih lebih 493.440.383 493.440.383
Saldo awal akumulasi amortisasi 493.440.383 460.544.357
Beban amortisasi - 32.896.026
Saldo akhir akumulasi amortisasi 493.440.383 493.440.383
Jumlah - -
Selisih tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (Straight Line Method) selama 5 (lima) tahun
mulai 1 Mei 2005. Akumulasi amortisasi sampai dengan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-
masing sebesar Rp 493.440.383.

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
13. PERSEDIAAN IKAN INDUKAN 199.234.623.039 205.739.734.150

Akun ini terdiri dari :


Persediaan ikan indukan :
- Ikan arowana - super red 210.531.000.000 213.826.000.000
- Ikan arowana - green 6.879.100.000 7.010.600.000
Jumlah 217.410.100.000 220.836.600.000
Deplesi :
- Saldo awal akumulasi deplesi 15.096.865.850 11.776.796.406
- Beban deplesi tahun berjalan 3.078.611.111 3.320.069.444
Saldo akhir akumulasi deplesi 18.175.476.961 15.096.865.850
Nilai bersih 199.234.623.039 205.739.734.150

Atas akun persediaan ikan indukan tersebut diamortisasi (deplesi) menggunakan metode garis lurus (Straight Line
Method) sesuai umur ekonomisnya yaitu selama 12 (dua belas) tahun. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan
2010, akumulasi deplesi atas persediaan ikan indukan masing-masing adalah sebesar Rp
18.175.476.961,- dan Rp 15.096.865.850,-.

29
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
14. ASET LAIN-LAIN 1.195.655.186 1.136.637.893

Akun ini terdiri dari :


Beban tangguhan hak atas tanah 1.542.183.150 1.396.441.250
Uang jaminan 130.879.850 138.872.250
Akumulasi amortisasi (477.407.814) (398.675.607)
Jumlah 1.195.655.186 1.136.637.893

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
15. HUTANG USAHA 715.594.788 454.307.230

Akun ini terdiri dari :


Pihak ketiga :
Rupiah :
- Lokal 72.201.320 3.150.000
Jumlah hutang usaha - pihak ketiga 72.201.320 3.150.000
Lain-lain :
Uang muka penjualan ;
- Rupiah 8.599.898 156.331.228
- Dolar Amerika Serikat 353.425.300 101.148.750
- RMB 100.730.000 -
Hutang lain-lain 180.638.270 193.677.252
643.393.468 451.157.230
Jumlah 715.594.788 454.307.230

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 33.527.052 11.933.858

Akun ini terdiri dari :


Hutang Jamsostek 33.527.052 11.743.808
Lain-lain - 190.050
Jumlah 33.527.052 11.933.858

30
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
17. HUTANG PAJAK 62.950.545 81.754.396

Rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:


Pajak penghasilan pasal 21 43.858.480 79.961.613
Pajak penghasilan pasal 23 1.982.591 903.885
Pajak penghasilan pasal 4 ayat 2 17.109.474 888.898
Jumlah 62.950.545 81.754.396

2011 2010
Operasi yang Operasi Dalam Operasi yang Operasi Dalam
Dilanjutkan Penghentian Dilanjutkan Penghentian
Taksiran Pajak Penghasilan
Taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari :
Pajak kini Nihil Nihil Nihil Nihil
Pajak tangguhan 4.694.640.342 90.426.889 1.066.099.208 96.375.125
Jumlah 4.694.640.342 90.426.889 1.066.099.208 96.375.125

Pajak kini

Pajak kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah Nihil.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut :
2011 2010
Operasi yang Operasi Dalam Operasi yang Operasi Dalam
Dilanjutkan Penghentian Dilanjutkan Penghentian
Rugi sebelum pajak
- menurut laporan
laba rugi konsolidasian (27.698.478.611) (361.707.556) (4.780.477.556) (349.500.500)
- menurut laporan
laba rugi Entitas Anak 12.366.972.296 - 996.810.689 -
Rugi sebelum pajak penghasilan
Perusahaan (15.331.506.315) (361.707.556) (3.783.666.867) (349.500.500)

31
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

17. HUTANG PAJAK - lanjutan


2011 2010
Operasi yang Operasi Dalam Operasi yang Operasi Dalam
Dilanjutkan Penghentian Dilanjutkan Penghentian
Koreksi fiskal
Beda tetap :
Jamuan dan representasi 948.600 - 3.424.450 -
Pendapatan bunga (12.947.807) - (37.620.081) -
Beban bunga sewa guna usaha 7.970.999 - - -
Beban goodwill - - 32.896.026 -
Sumbangan 8.176.000 - 21.120.332 -
Pendapatan sewa - - - (36.000.000)
Beban pajak 4.611.158.468 - 30.604.686 -
Lain-lain - - 167.802.100 -
Jumlah beda tetap 4.615.306.260 - 218.227.513 (36.000.000)

Beda waktu :
Penyusutan aset tetap 176.556.391 113.838.667 (190.099.381) (28.079.382)
Uang jasa dan pesangon 79.304.152 - 76.244.616 -
Beban penyusutan aset SGU - - 165.712.500 -
Pembayaran pokok aset SGU - - (516.274.208) -
Jumlah beda waktu 255.860.543 113.838.667 (464.416.473) (28.079.382)
Jumlah koreksi fiskal 4.871.166.803 113.838.667 (246.188.961) (64.079.382)
Rugi fiskal tahun berjalan (10.460.339.512) (247.868.889) (4.029.855.828) (413.579.882)

Penghasilan kena pajak


Perusahaan - - - -
Entitas Anak - - - -

Jumlah pajak kini untuk tahun yang berakhir


pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut :
Perusahaan Nihil Nihil Nihil Nihil
Entitas Anak Nihil Nihil Nihil Nihil
Jumlah - - - -

32
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

17. HUTANG PAJAK - lanjutan

2011 2010
Operasi yang Operasi Dalam Operasi yang Operasi Dalam
Dilanjutkan Penghentian Dilanjutkan Penghentian
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka
Perusahaan
Pajak Penghasilan pasal 23 - - - -
Pajak Penghasilan pasal 25 - - - -
Pajak Fiskal - - - -
Jumlah - - - -

Entitas Anak
Pajak Penghasilan pasal 25 - - - -
Jumlah - - - -

Taksiran hutang pajak penghasilan


Perusahaan - - - -
Entitas Anak - - - -
Jumlah - - - -
Pajak tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Rincian dari aset dan kewajiban pajak
tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut :

Perusahaan 2011 2010


Operasi yang Operasi Dalam Operasi yang Operasi Dalam
Dilanjutkan Penghentian Dilanjutkan Penghentian

Aset (kewajiban) pajak tangguhan

Penyusutan aset tetap 44.139.098 28.459.667 (47.524.845) (7.019.845)


Uang jasa dan pesangon 19.826.038 - 19.061.154 -
Beban penyusutan aset SGU - - 41.428.125 -
Pembayaran pokok aset SGU - - (129.068.552) -
Rugi fiskal disesuaikan 1.675.536.063 61.967.222 1.007.463.957 103.394.970
Manfaat pajak tangguhan 1.739.501.199 90.426.889 891.359.839 96.375.125
Perbedaan temporer tahun
sebelumnya 1.801.387.336 905.292.930 910.027.497 808.917.805
Saldo pajak tangguhan 3.540.888.534 995.719.819 1.801.387.336 905.292.930

33
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

17. HUTANG PAJAK - lanjutan

Entitas Anak
Aset (kewajiban) pajak tangguhan
Manfaat pajak tangguhan 2.955.139.143 - 174.739.369 -
Perbedaan temporer tahun
sebelumnya 898.535.912 - 723.796.543 -
Saldo pajak tangguhan 3.853.675.055 - 898.535.912 -
Jumlah 7.394.563.589 995.719.819 2.699.923.247 905.292.930

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
18. SEWA GUNA USAHA 161.848.750 475.974.563

Akun ini terdiri dari :


Harga perolehan 1.850.700.000 1.690.200.000
Pembayaran di muka 708.370.000 621.700.000
Nilai pembiayaan 1.142.330.000 1.068.500.000
Bunga 128.656.700 121.774.700
Jumlah 1.270.986.700 1.190.274.700

Pembayaran angsuran
- Pokok 980.481.250 592.525.437
- Bunga 113.033.450 61.781.976
Jumlah pembayaran 1.093.514.700 654.307.413
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan

Saldo hutang pokok dan bunga 177.472.000 535.967.287


Bunga yang belum jatuh tempo (15.623.250) (59.992.724)
Saldo hutang sewa guna usaha 161.848.750 475.974.563
Hutang sewa guna usaha - bagian yang jatuh
tempo dalam waktu kurang dari satu tahun 140.315.000 381.974.563
Hutang sewa guna usaha - bagian yang jatuh
tempo antara satu sampai dengan dua tahun 21.533.750 94.000.000

Rincian angsuran sewa guna usaha (pokok dan bunga) yang harus dibayar oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah
sebagai berikut :
Tahun 2011 153.931.000 422.392.287
Tahun 2012 23.541.000 113.575.000
177.472.000 535.967.287

34
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
18. SEWA GUNA USAHA - lanjutan 161.848.750 475.974.563

Tidak ada aset Perusahaan dan Entitas Anak yang dijaminkan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha tersebut.

Fasilitas sewa guna usaha pada tahun berjalan yaitu melalui sebagai berikut :
- PT BII Finance Center Cabang Tangerang 1 berdasarkan Nomor Kontrak 51601113405 tentang "Persetujuan
Pemberian Fasilitas Pembiayaan Kendaraan".
Nissan Grand Livina 1500cc SV M/T warna merah, nomor rangka MHBG1CG1FBJ065862, nomor mesin HR15-
989948A dimulai dari tanggal 16 September 2011 sampai dengan 16 September 2013 dengan 24 kali angsuran,
angsuran dapat diangsur melalui ATM PT Bank International Indonesia Tbk, ATM Bersama / Alto dan ATM PT
Bank Central Asia Tbk.
- PT Dipo Star Finance Jalan Jend. S. Parman Kav. 75 Jakarta Barat berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen
No. 0013126/2/01/11/2010.
Mitsubishi Pajero Sport Exceed A/T 4X2 2010 warna putih, nomor rangka MMBGRKG40BF013799, nomor
mesin 4D56UCCG0824 dimulai dari tanggal 03 Desember 2010 sampai dengan 03 November 2012 dengan 24
kali angsuran, angsuran dapat diangsur melalui PT Bank Central Asia Tbk, a/n. PT Dipo Star Finance No.
Rek.084-070-1000.

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
19. MODAL SAHAM 364.800.000.000 364.800.000.000

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
2011
Pemegang Saham Saham Ditempatkan Persentase Jumlah
dan Disetor Penuh Kepemilikan Rp
Seri A Seri B
Kharisma Flexi Terbatas - 449.645.500 13,38% 44.964.550.000
PT Maxima Agro Industri - 298.193.694 8,87% 29.819.369.400
Millenium Restructured Fund III - 322.172.000 9,59% 32.217.200.000
AAA-JS Multisectoral Fund - 277.025.000 8,24% 27.702.500.000
PT HD Capital Tbk - 195.000.000 5,80% 19.500.000.000
Reksadana PT Dhanawibawa
Ekslusif Terbatas I - 491.819.670 14,64% 49.181.967.000
Masyarakat 32.000.000 1.294.144.136 39,47% 161.414.413.600
Jumlah 32.000.000 3.328.000.000 100% 364.800.000.000

35
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

19. MODAL SAHAM - lanjutan

2010
Pemegang Saham Saham Ditempatkan Persentase Jumlah
dan Disetor Penuh Kepemilikan Rp
Seri A Seri B
Millenium Restructured Fund III - 322.628.000 9,60% 32.262.800.000
Kharisma Flexi Terbatas - 311.793.000 9,28% 31.179.300.000
AAA-JS Multisectoral Fund - 277.025.000 8,24% 27.702.500.000
PT Millenium Danatama Sekuritas - 250.000.000 7,44% 25.000.000.000
MSN Tara Ltd - 179.905.159 5,35% 17.990.515.900
PT HD Capital Tbk - 175.000.000 5,21% 17.500.000.000
Reksadana PT Dhanawibawa
Ekslusif Terbatas I - 170.598.670 5,08% 17.059.867.000
Masyarakat 32.000.000 1.641.050.171 49,79% 196.105.017.100
Jumlah 32.000.000 3.328.000.000 100% 364.800.000.000

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR 9.272.333.059 9.272.333.059

Berdasarkan surat efektif yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2117/ PM/2002
tanggal 28 September 2002 Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah
60.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan dengan harga penawaran Rp 450 per saham.
Sesuai dengan Surat Keputusan BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, bahwa biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham kepada masyarakat tersebut dicatat sebagai pengurang tambahan
modal disetor yang berasal dari agio saham, biaya-biaya tersebut sebesar Rp 3.492.098.579 merupakan jumlah biaya
emisi yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang agio saham,
sehingga jumlah agio saham pada tanggal setelah tanggal efektif adalah sebesar Rp 11.507.901.421 dan dicatat dalam
akun "Tambahan Modal Disetor".
Pada tanggal 18 Maret 2005, Perusahaan telah mendapatkan penyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
dengan Surat No. S-68/PM/2005 mengenai Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek
terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 832.000.000 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Sampai dengan tanggal efektif, biaya emisi saham atas
Penawaran Umum terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah sebesar Rp 1.095.140.117.

Pada tanggal 23 Desember 2005, Perusahaan telah mendapatkan penyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal
dengan Surat No. S - 3477/PM/2005 mengenai Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 2.688.000.000 saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Sampai dengan tanggal efektif tersebut, biaya emisi
saham ditangguhkan adalah sebesar Rp 1.140.428.245 dan dicatat sebagai pengurang atas agio saham.

36
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - lanjutan

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
- Agio saham 15.000.000.000
- Biaya emisi saham Penawaran Umum Saham Perdana (3.492.098.579)
- Biaya emisi saham Penawaran Umum Terbatas I HMETD (1.095.140.117)
- Biaya emisi saham Penawaran Umum Terbatas II HMETD (1.140.428.245)
Jumlah 9.272.333.059

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 255.010.434 340.206.644

Rincian atas akun ini adalah sebagai berikut :


Saldo awal 340.206.644 346.166.991
Rugi komprehensif tahun berjalan (85.196.210) (5.960.347)
Saldo akhir 255.010.434 340.206.644

PENJELASAN POS LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
22. PENJUALAN - BERSIH 12.941.992.528 36.211.109.261

Akun ini terdiri dari :


Penjualan yang berasal dari operasi yang dilanjutkan
Penjualan ikan arowana
Lokal
- Super Red 5.195.379.000 20.188.478.000
- Green 284.589.590 367.880.000
Ekspor
- Super Red 5.975.763.565 13.261.630.750
- Green - 959.080.860
Penjualan asesoris aquarium 1.224.295.544 1.210.479.020
Jasa perawatan ikan 261.964.829 223.560.631
Jumlah 12.941.992.528 36.211.109.261

Tidak ada penjualan kepada pihak pelanggan yang melebihi 10% dari total penjualan baik yang dilakukan oleh
Perusahaan maupun oleh Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

37
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23.946.536.807 26.500.036.659

Akun ini terdiri dari :


Beban Pokok Penjualan atas Operasi yang Dilanjutkan
Ikan
Persediaan awal - Siap jual 7.202.091.151 11.849.072.263
Persediaan awal - Indukan 220.836.600.000 213.803.600.000
228.038.691.151 225.652.672.263
Penambahan (Pembelian) 1.548.669.908 12.360.936.888
Ikan siap jual 229.587.361.059 238.013.609.151
Persediaan akhir - Siap jual (7.992.131.342) (7.202.091.151)
Persediaan akhir - Indukan (217.410.099.908) (220.836.600.000)
Harga pokok ikan 4.185.129.809 9.974.918.000

Asesoris
Persediaan awal 3.784.744.194 3.617.368.205
Penambahan 508.373.424 1.007.341.453
Reklasifikasi ke Aset Tetap (2.996.000.000) -
Asesoris siap jual 1.297.117.618 4.624.709.658
Persediaan akhir (615.865.376) (3.784.744.194)
Harga pokok asesoris 681.252.242 839.965.464

Beban Langsung
Beban penyusutan 6.995.763.911 6.472.202.747
Beban deplesi 3.078.611.111 3.320.069.444
Beban gaji dan tunjangan 2.689.909.945 1.298.743.779
Beban transportasi dan perjalanan dinas 1.854.757.840 910.268.422
Beban pakan dan obat 803.180.750 688.432.000
Beban jasa profesional 766.246.852 36.000.000
Beban utilitas 715.215.333 338.144.916
Beban konsumsi 494.018.950 413.851.511
Beban pengiriman 454.637.660 1.115.365.892
Beban perlengkapan 348.192.176 257.037.847
Beban perawatan aset tetap 155.461.810 75.098.080
Beban lain-lain 362.450.862 431.249.679
Jumlah beban langsung 18.718.447.200 15.356.464.317
Beban Pokok Penjualan 23.584.829.251 26.171.347.781

38
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
23. BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan 23.946.536.807 26.500.036.659

Beban Pokok Penjualan atas Operasi Dalam Penghentian


Beban Produksi :
Beban penyusutan aset tetap 349.953.808 302.136.016
Beban pemeliharaan aset tetap - 14.799.112
Beban amortisasi aset lain-lain 11.753.748 11.753.750
361.707.556 328.688.878
Jumlah 23.946.536.807 26.500.036.659

Tidak ada pembelian kepada pihak pemasok yang melebihi 10% dari total penjualan baik yang dilakukan oleh
Perusahaan maupun oleh Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
24. BEBAN PENJUALAN 2.232.735.764 2.125.379.512

Akun ini terdiri dari :


Beban Penjualan atas Operasi yang Dilanjutkan
Beban pengiriman 413.716.622 139.287.809
Beban sewa 338.277.980 370.545.536
Beban promosi dan iklan 310.441.190 493.992.121
Beban perlengkapan 302.006.714 124.116.342
Beban listrik dan air 232.961.605 138.405.067
Beban transportasi dan perjalanan dinas 175.064.680 220.763.246
Beban penyusutan aset tetap 153.102.235 283.336.048
Beban sumbangan dan iuran 79.749.001 39.192.700
Beban komunikasi 70.481.895 72.535.873
Beban perawatan aset tetap 34.941.841 24.789.170
Beban perijinan 31.560.800 26.985.500
Beban konsumsi karyawan 31.250.578 20.242.436
Beban komisi penjualan pihak ketiga 16.040.520 126.228.866
Beban asuransi 11.335.554 16.857.342
Beban lain-lain 31.804.549 28.101.456
Jumlah 2.232.735.764 2.125.379.512

39
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

PENJELASAN POS LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 14.643.451.218 11.792.636.379

Akun ini terdiri dari :


Beban Umum dan Administrasi atas Operasi yang Dilanjutkan
Beban gaji dan tunjangan 6.119.313.690 7.518.790.497
Beban pajak 4.893.767.214 -
Beban penyusutan aset tetap 1.559.421.948 1.682.389.860
Beban sewa kantor 569.532.164 638.087.719
Beban asuransi 402.083.908 315.178.228
Beban konsultan 213.826.564 295.611.287
Beban kantor 254.682.830 201.742.511
Beban telekomunikasi 131.116.940 245.310.371
Beban perjalanan dinas 100.745.900 154.944.960
Beban cadangan pensiun karyawan 79.304.152 76.244.616
Beban listrik dan air 67.945.668 107.413.861
Beban perijinan 47.329.600 71.720.448
Beban operasional kendaraan dan transportasi 44.289.397 129.292.304
Beban pemeliharaan inventaris kantor 37.702.950 46.977.920
Beban konsumsi karyawan 32.645.090 55.496.803
Beban alat tulis kantor dan photocopy 16.734.914 23.349.333
Beban perjamuan 1.863.600 78.488.414
Beban sumbangan 900.000 45.458.700
Beban lain-lain 70.244.689 49.326.925
14.643.451.218 11.735.824.757

Beban Umum dan Administrasi atas Operasi Dalam Penghentian


Beban lain-lain - 56.811.622
- 56.811.622
Jumlah 14.643.451.218 11.792.636.379

26. LABA RUGI PER SAHAM

Penerapan PSAK 56 mengenai "laba per saham' untuk Perusahaan adalah sebagai berikut : (lihat catatan 2p)
Perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut :
Rugi usaha dan rugi bersih
Rugi usaha dan rugi bersih untuk tujuan penghitungan rugi per saham (pembilang) adalah sebagai berikut :

31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010


Rp Rp
Rugi usaha (27.880.731.261) (4.206.943.289)
Rugi bersih (23.275.118.936) (3.967.503.724)

40
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

26. LABA RUGI PER SAHAM - lanjutan

Laba rugi per saham dasar


Rugi usaha per saham (8) (1)
Rugi bersih per saham (7) (1)

Perhitungan rata-rata saham beredar :


Perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar adalah sebagai berikut :
Jumlah saham
Tahun 2011 dan 2010 : beredar Jumlah hari Jumlah
- 1 Januari - 31 Desember 3.360.000.000 365 1.226.400.000.000
Jumlah 3.360.000.000 365 1.226.400.000.000
Jumlah rata-rata saham beredar 3.360.000.000

27. KESEJAHTERAAN KARYAWAN

Perusahaan mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja sebesar Rp 505.218.945 dan Rp 425.914.793 masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Beban terkait dibebankan pada laporan laba rugi dalam tahun
berjalan adalah sebesar Rp 79.304.152 dan Rp 76.244.616.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mencatat akrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan
perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dian Arthatama dengan menggunakan metode “Projected
Credit Unit ” dan asumsi-asumsi sebagai berikut :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Asumsi : Rp Rp
Tingkat diskonto 8% per tahun 10% per tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% 8%
Usia pensiun 55 tahun 55 tahun
Kewajiban atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut :
- Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 425.914.793 349.670.177
- Beban masa lalu yang tidak diakui - belum menjadi hak 79.304.152 76.244.616
Nilai bersih kewajiban dalam laporan posisi keuangan 505.218.945 425.914.793

Mutasi kewajiban manfaat kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :


Saldo awal tahun 425.914.793 349.670.177
Beban manfaat kesejahteraan karyawan - bersih 79.304.152 76.244.616
Saldo akhir tahun 505.218.945 425.914.793

41
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

28. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

31 - Des. - 2011
USD Rp
Aset
Bank Dolar Amerika Serikat 205.007,33 1.859.006.468

Liabilitas
Uang muka penjualan Dolar Amerika Serikat (38.975,00) (353.425.300)
RMB (70.000,00) (100.730.000)
(454.155.300)
Aset bersih dalam mata uang asing 1.404.851.168

31 - Des. - 2010
USD Rp
Aset
Bank Dolar Amerika Serikat 358.378,56 3.222.181.634
Piutang usaha Dolar Amerika Serikat 1.051.095,17 9.450.396.708
Jumlah 1.108.006,99 10.415.265.681

Liabilitas
Uang muka penjualan Dolar Amerika Serikat (11.250,00) (101.148.750)
Aset bersih dalam mata uang asing 1.096.756,99 10.314.116.931

29. INFORMASI SEGMENTASI USAHA

Informasi menurut daerah geografis dan jenis produk atas penjualan bersih Perusahaan adalah sebagai berikut :
Segmentasi penjualan berdasarkan daerah geografis dan jenis produk :
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Penjualan yang berasal dari operasi yang dilanjutkan
Penjualan ikan Arowana
Lokal
Super Red 5.195.379.000 20.188.478.000
Green 284.589.590 367.880.000

Ekspor
Super Red 5.975.763.565 13.261.630.750
Green - 959.080.860
Penjualan lain-lain
Penjualan asesoris aquarium 1.224.295.544 1.210.479.020
Jasa perawatan ikan 261.964.829 223.560.631
Jumlah 12.941.992.528 36.211.109.261

42
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

30. OPERASI DALAM PENGHENTIAN

Di bawah ini disajikan pendapatan, hasil usaha dan aset bersih Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 untuk operasi dalam penghentian.

a. Penjualan dan Hasil Usaha


31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Penjualan Bersih - -
Beban Pokok Penjualan 361.707.556 328.688.878
Rugi kotor (361.707.556) (328.688.878)

Beban Usaha
Beban Penjualan - -
Beban Umum dan Administrasi - 56.811.622
Jumlah Beban Usaha - 56.811.622
Rugi usaha (361.707.556) (385.500.500)

Pendapatan (Beban) Lain-Lain


Pendapatan sewa - 36.000.000
Selisih kurs - bersih - -
Jumlah - 36.000.000
Rugi sebelum pajak (361.707.556) (349.500.500)

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan


Pajak Tangguhan 90.426.889 96.375.125
Pajak Kini - -
Jumlah Manfaat Pajak Penghasilan 90.426.889 96.375.125
Rugi bersih (271.280.667) (253.125.375)

b. Aset Bersih
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Aset
Kas dan Setara Kas - -
Persediaan - -
Aset Pajak Tangguhan 995.719.819 905.292.930
Aset Tetap 11.203.016.824 11.553.087.568
Aset Lain-Lain 111.014.371 122.813.129
Jumlah 12.309.751.014 12.581.193.627

43
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

31. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31
Desember 2011.
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Aset keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas 2.493.645.709 5.485.111.925
Piutang usaha 82.651.511 9.692.215.986
Piutang lain-lain 41.272.224 7.483.039

Tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya


tidak dapat diukur dengan andal
Penyertaan saham 500.000.000 500.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.

Beban dibayar di muka dan uang muka, pajak dibayar di muka dan aset pajak tangguhan tidak diklasifikasikan sebagai
aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006).
31 - Des. - 2011 31 - Des. - 2010
Rp Rp
Kewajiban keuangan
Kewajiban lainnya
Hutang usaha 72.201.320 3.150.000
Hutang lain-lain 643.393.468 451.157.230
Biaya yang masih harus dibayar 33.527.052 11.933.858
Hutang sewa guna usaha 161.848.750 475.974.563

Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai wajar kewajiban keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.

Kewajiban pajak dan kewajiban diestimasi (kesejahteraan karyawan) tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2006).

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko-risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dimilik Perusahaan dan Entitas Anak adalah risiko bunga,
risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas.

Risiko Bunga
Risiko bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan
akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Entitas Anak yang terpengaruh risiko
bunga terutama terkait dengan hutang sewa guna usaha.
Tabel berikut adalah nilai tercatat berdasarkan jatuh temponya atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasian
Perusahaan dan Entitas Anak yang terkait risiko bunga.

44
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - lanjutan

Tabel berikut adalah nilai tercatat berdasarkan jatuh temponya atas aset dan liabilitas keuangan
Perusahaan yang terkait risiko bunga :
Jatuh tempo Jatuh tempo Jumlah
Keterangan Suku bunga
dalam satu tahun pada tahun ke-2
Aset
Kas dan setara kas
Bank 0,25% - 2% 2.378.536.849 - 2.378.536.849
Liabilitas
Hutang sewa guna usaha 4,65 - 4,92% 140.315.000 21.533.750 161.848.750

Risiko Nilai Tukar


Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang
timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam
mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta kurs konversi yang digunakan pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 diungkap dalam catatan No. 2k dan No. 28 atas laporan keuangan.

Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risko bahwa Perusahaan Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau
pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko
kredit yang terkonsentrasi secara sigifikan. Perusahaan mengendalikan risko kredit dengan cara melakukan
penelaahan secara berkala atas piutang untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Eksposur Perusahaan yang
terpengaruh risiko kredit terutama terkait dengan piutang usaha.

Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk
memenuhi kewajibannya. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2011.

Posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta kurs konversi yang digunakan pada tanggal 31
Desember 2011 dan 2010 diungkap dalam catatan No. 2l dan No. 29 atas laporan keuangan konsolidasian.

Sampai 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun Jumlah


Aset
Kas dan setara kas 2.493.645.709 - - 2.493.645.709
Piutang usaha 82.651.511 - - 82.651.511
Piutang lain-lain 41.272.224 - - 41.272.224
Jumlah 2.617.569.444 - - 2.617.569.444

45
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
(dengan angka perbandingan 31 Desember 2010)
(Dalam Rupiah)

32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN - lanjutan

Kewajiban
Hutang usaha 72.201.320 - - 72.201.320
Hutang lain-lain 643.393.468 - - 643.393.468
Biaya yang masih harus dibayar 33.527.052 - - 33.527.052
Hutang sewa guna usaha 140.315.000 21.533.750 - 161.848.750
Jumlah 889.436.840 21.533.750 - 910.970.590
Selisih 1.728.132.604 (21.533.750) - 1.706.598.854

33. PENERBITAN STANDAR AKUNTASI KEUANGAN BARU

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan
revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi keuangan (ISAK) dan
mencabut bebarapa PSAK tertentu.
Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut :
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 januari 2011
1. PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
2 PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
3. PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
4. PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
5. PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi
6. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
7. PSAK 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
8. PSAK 10 (revisi 2009), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
9. PSAK 12 (revisi 2009), Bagian partisipasi Dalam Ventura Bersama
10. PSAK 15 (revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
11. PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
12. PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
13. PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
14. PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
15. PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
16. PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi
17. PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

34. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada
tanggal 22 Maret 2012.

46
PT INTI AGRI RESOURCES Tbk
Puri Britania T7 No. B27 – 29 Puri Kembangan, Jakarta Barat, Tlp.021 5830 4806/08, Fax. 021 5830 4809

Anda mungkin juga menyukai