Anda di halaman 1dari 14

PENTINGNYA

PERUMUSAN INDIKASI PROGRAM


DALAM MENJAMIN PERWUJUDAN
PROGRAM PEMANFAATAN RUANG
DI DAERAH

RM PETRUS NATALIVAN INDRADJATI

Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota


Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG 31 MEI 2022
MATERI:
1. Pengantar
2. Problem Perwujudan Rencana tata Ruang
3. Tipolohi Upaya Perwujudan Rencana Tata Ruang
4. Kebutuhan Kompetensi dan Petunjuk Teknis
1. PENGANTAR

Indikasi program ~ ‘action • Perwujudanya optimal dapat


PLAN plan’/’Implementation plan’ ~ roadmap
memenuhi asas dan tujuan
penataan ruang.
perwujudan RTR: • Efisien dan efektif.
- Apa yang harus dilakukan? • Menghindari tragedy of the
- Yang mana yang terlebih dahulu dilakukan? common
- Bagaimanan caranya?
Tanpa indikasi program:
Rentan inkonsistensi; program terlalu ‘tinggi’ tidak sesuai - Rencana tidak akan kemana pun
dengan kapasitas dan pembiayaan; rentan pandangan - Multitafsir dalam mewujudkan
yang berbeda terkait langkah/program yang diambil; - Tidak mempunyai roadmap
rentan proses politik; TIDAK ‘TERUKUR’ perwujudan rencana tata ruang
(Tujuan, Jakstra, Struktur, pola

(indikasi program/(arahan)
ruang, kaw. Strategis, KUZ/PZ)

Ketentuan Pemanfaatan
RENCANA TATA RUANG

PROGRAMMING
PERWUJUDAN
Ruang
RENCANA TATA RUANG

Sebagus apapun substansi rencana tata ruang, jika programmingnya tidak PLANNING WITHOUT EXECUTION
dirancangan dengan baik, maka sulit untuk mewujudkan RTR/perwujudannya IS JUST WASTED EFFORT
tidak optimal, demikian juga sebaliknya, rencana buruk namun
programmingnya bagus
“When you fail to plan, you’re
planning to fail.”
2. PROBLEM PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG
• Dokumen pembangunan merupakan dokumen yang paling
Terdapat dua dokumen penting dekat dengan penganggaran
1) SISTEM PERENCANAAN dalam perencanaan pembangunan • Dalam perumusan program pembangunan dan
PEMBANGUNAN (1) Dokumen pembangunan –RPJP- pengganggaran terdapat ketentuan-ketentuan yang harus
RPJM vs (2) Dokumen RTR) diperhatikan (kodifikasi dll)
• Meskipun peraturan perundangan dua jenis dokumen ini
harus saling rujuk, namun banyak dua dokumen ini tidak
sinkron

2) KUALITAS SUBSTANSI Perwujudan RTR tidak selalu • RTR tidak cukup memberikan ‘ruang’ kolaborasi yang
memungkinkan non-pemerintah turut dalam mewujudkan
RTR DAN PROGRAMMING dilakukan oleh
RTR
DALAM RTR pemerintah/pemerintah daerah • Kurang/tidak cukup baiknya perangkat pendorong
kolaborasi/keterlibatan aktor di luar pemerintah (Indis,
bonus zoning, TDR, fiscal zoning dll)

• Ideally justified
Program perwujudan RTR tidak • Politically and Socially
• Technically possible
Acceptable
mememuhi kriteria: • Legally permissible
• Administratively operable
• Economically feasible
(authority, competence,
• Financially feasible
commitment, supporting
• Environmentally
facilities
sustainable/sound
3. TIPOLOGI UPAYA PERWUJUDAN RENCANA TATA RUANG
Indikasi Program Program, Renja-RKPD dst

(1) Perwujudan dilakukan Integrasi dalam Dok. Pembangunan


oleh PEMERINTAH/ (RPJP, RPJMD dst) yang dekat
PEMERINTAH DAERAH dengan penganggaran

(indikasi program/(arahan)
(Tujuan, Jakstra, Struktur, pola
ruang, kaw. Strategis, KUZ/PZ)

Ketentuan Pemanfaatan
RENCANA TATA RUANG

PROGRAMMING

(3) KERJASAMA KUALITAS


PEMERINTAH DAN NON- RUANG/
Ruang

PEMERINTAH (badan PERWUJUDAN


Usaha) RUANG

(2) Perwujudan oleh NON Kebutuhan perangkat/’ruang’


PEMERINTAH/PEMDA kolaborasi (à pembiayaan Non
(Swasta, masyarakat: tidak konvesional, indis, pengakan hukun
melalui dok. Pemb) dll)

Perangkat ini menjadi bagian dari materi RTR


4. KEBUTUHAN KOMPETENSI DAN PETUNJUK TEKNIS PROSEDUR:
- Keselarasan program
- Kewenangan nasional, provinsi dan kabupaten (vertikal dan
- Ketentuan terkait tata cara penyusunan, evaluasi dokumen pembangunan dan nomenklatur program horizontal/diagonal)
- Program, rencana kerja pemerintah daerah dan sektor - kesepakatan
- Ketentuan keuangan negara, hubungan keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
- Kapasitas dan kemampuan fiskal daerah LUARAN PENTING:
- Persoalan dan ingkat kemendesaiakan persoalan tata ruang/pembangunan Jenis program yang
feasible dan kapan akan
dilaksanakan

Program yang harus dilaksanakan oleh


pemerintah/pemerintah daerah;
diserahkan ke swasta/masyarakat’
dikerjasamakan perwujudannya
PERSOALAN KETERPADUAN: PERSOALAN KETERPADUAN PELAKSANAAN PROGRAM:
LINTAS WILAYAH, LINTAS SEKTOR LINTAS WAKTU
Barang Publik yang dapat diexclude kan atau menjadi
barang privat (Barang dalam penataan ruang ini bisa
Tipologi Instrumen
infrastruktur, Pembiayaan
utilitas, prasana, sarana dan utilitas (PSU))

Insrumen Pembiayaan

Program yang diwujudkan oleh aktor di luar pemerintah/ pemerintah Sumber Penerimaan Belanja Equity financing
Pembiayaan
daerah bisa terjadi sepanjang waktu dan kapan saja. Upaya mendorong Konvensional Non-
Konvensional
Konvensional Non-Konvensional Non-
Konvensional
untuk dilakukan pada waktu tertentu umumnya dilakukan dengan Publik Pajak, Retribusi Betterment levy Pinjaman Obligasi -

memberikan insentif atau penerapan perangkat perwujudan rencana Privat Biaya Development - Development -
penyambungan Impact Fees Exactions
tata ruang. Publik-Privat - Pengaturan - Excess Join Venture,
ulang lahan Condemnation, Konsesi
Linkage

Penyediaan fasilitas perkotaan Kebutuhan


melalui: program oleh
- Bonus zoning pemerintah juga
- Development exaction untuk
- Transfer of Development Right menunjang
- Nagotiated Development perangkat-
perangkat
kolaboratif ini
Bisa kapan saja waktunya dan (programing
lokasi vs pasti lokasi dan hingga aspek
waktunya (komitmen) pengendalian).
JIKA dilakukan dengan badan usaha:
- Peraturan Presiden Nomor 38 tahun 2015
tentang Kerja Sama Pemerintah dengan
Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur.
- Peraturan turunan lainnya (sektor).
ILUSTRASI PENGINTEGRASIAN PROGRAM TANPA MENYAMAKAN JANGKA WAKTU RENCANA TATA RUANG DAN
RENCANA DOKUMEN PEMBANGUNAN
RENCANA TATA RUANG: Dokumen rencana pemerintah/pemda? Untuk kebutuhan penganggaran atau dokumen
‘milik’ Bersama?

RPJM baru
Program perwujudan rencana tata
RPJMD ruang yang termuat dalam indikasi
program tidak hanya terbatas pada
program yang didanai oleh
pemerintah/pemda tetapi juga
RTRW program/upaya perwujudan yang
5 Tahun ke-1 5 Tahun ke-2 5 Tahun ke-3 5 Tahun ke-4 dilakukan oleh masyarakat.

Kebutuhan
pengintegrasian/sinkronisasi
RDTR program dapat dilakukan dengan
5 Tahun ke-1 5 Tahun ke-2 5 Tahun ke-3 3 Tahun memadukan program yang didanai
APBN/D dengan program yang
didanai oleh aktor di luar
pemerintah.
Rujukan Program

Tidak hanya memuat program yang didanai pemerintah/pemda dari dokumen pembangunan,
Tetapi juga program yang dapat diwujudkan oleh aktor di luar pemerintah/pemda

Selain memuat program yang termuat dalam RTRW (untuk kesinambungan), memuat juga program
Dengan kedalaman RDTR yang tidak ‘muncul’ dalam RTRW.
RPJM baru
Penjelasan Pasal 8 ayah
1 (b): Periodisasi indikasi
RPJMD
program utama jangka
menengah lima tahunan
dalam RTR disesuaikan
dengan periode rencana RTRW
pembangunan jangka
5 Tahun ke-1 5 Tahun ke-2 5 Tahun ke-3 5 Tahun ke-4
menengah.

RDTR
5 Tahun ke-1 5 Tahun ke-2 5 Tahun ke-3 3 Tahun

Dalam periode ini


program tidak
hanya bersumber RTRW
dari RPJMD tetapi Tahap 5
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
perencana dapat (3 Tahun) (5 Tahun) (5 Tahun) (5 Tahun)
(2 Tahun)
menambahkan
program yang
sumber RDTR
pendanaannya
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
tidak berasal dari (1 Tahun) (5 Tahun) (5 Tahun) (5 Tahun) (2 Tahun)
APBD/APBN
1. Menerjemahkan substansi rencana ke dalam program (interpretasi,
Perencana keselarasan dan hasil akhir yang selaras
2. Mampu mengenali, menentukan, mengukur kapasitas dan
kemampuan pemerintah daerah
3. Mampu mensinkronkan berbagai program baik dalam dokumen
pembangunan sektoral nasional-lokal dan krangka waktu
4. Merumuskan dan menentukan prioritas program dalam konteks
persoalan yang mendesak, keselarasan spasial, waktu dan
kewenangan.
5. Merumuskan program untuk berbagai tujuan (untuk sinkronisasi
dalam perumusan program dalam dokumen pembangunan, aktor di
Harus dapat
luar pemerintah daerah à terkait bentuk penyajian program. dijawab oleh
6. Mampu merumuskan indikasi program sebagai roadmap petunjuk teknis
perwujudan RTR yang legibility tinggi oleh semua aktor

1. Menyepakati program RTR dan keterpaduannya dengan program


Pemerintah daerah nasional, maupun internal pemerintah daerah (sektor) dan
dokumen pembangunan yang disusun RPJMD dst.
2. Memastikan proses saling rujuk terjadi antara dokumen rencana
tata ruang dan dokumen pembangunan (pemerintah/pemda
mengawal indikasi program terakomodasi dengan dokumen
pembangunan dan sebaliknya).
TERIMA KASIH
DR. RM. PETRUS NATALIVAN INDRADJATI
natalivan@itb.ac.id

Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota


Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung
31 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai