INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO TAHUN AJARAN 2021/2022 A. Kasus 1 Kesesuaian antara Das Sollen dan Das Sein
Kasus Pembunuhan Berencana Terhadap Pegawai Dinas
Perhubungan (Dishub) Kota Makassar
Polisi mentapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan
najamudiin sewing makassar. Diketahui, seorang pegawai Dinas
Perhubungan Kota Makassar, Najamuddin Sewang (40) warga
Perum Pelindo Jl Sultan Alauddin, Makassar tewas kecelakaan
dengan luka lubang di belakangnya diduga bekas proyektil peluru,
Minggu (3/4/2022). Pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang
sudah direncanakan sejak tahun 2020. Iqbal Asnan bahkan
menggunakan dukun demi melumpuhkan korban. Sayangnya
gagal. Polisi mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan
berencana ini bermotif cinta segitiga atau asmara
Komang merinci pasal yang dipersangkakan terhadap
kelima tersangka yakni, tersangka MIA selaku otak dari
pembunuhan berencana ini dikenakan pasal 55 (1) dan (2) jounto
pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta pasal 336
KUHP tentang pengancaman kekerasan diancam hukuman mati
atau penjara seumur hidup atau hukuman penjara paling lama 20
tahun
Berdasarkan kasus kronloogis ini dari hasil investigasi hakim
menjatuhkan vonis yang sepatutnya sesuai dengan perundang
undangan negara kita, sehingga dengan opini saya mengatakan
kasus kesesuaian antara Das Sollen dan Das Sen telah tercipta
B. Kasus 2 Ketidaksesuaian antara Das Sollen dan Das Sein.
Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari
hingga Divonis 12 Tahun Penjara
Pada 6 Desember 2020, KPK menetapkan Mantan Menteri
Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020
Menurut KPK, kasus ini bermula dari adanya program
pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kemensos tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 Triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan 2 periode
Melalui media bapak presiden mengatakan “Kalau ada
potensi masalah segera ingatkan. Jangan sampai pejabat dan aparat pemerintah dibiarkan terperosok, bagunu sistem peringatan dini” dan semakin di perjelas lagi oleh Menkopulhukam dalam Ujarnya “ Saya ingatkan, menurut UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), diancam dengan paling tinggi seumur hidup atau 20 tahun penjara. Namun, dalam keadaan bencana seperti saat Covid-19 ini, maka ancaman hukuman mati ini diberlakukan berdasarkan UU yang berlaku
Berdasarkan uraian diatas seharusnya pelaku tersebut tersebut
dikenakan hukuman mati namun apa yang terjadi hukuman tersebut berubah menjadi 12 tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Perubahan dasar hukuman tersebut atas dasar pertimbangan hakim dengan dalih Terdakwa sudah cukup menderita dicerca, dimaki, dihina oleh masyarakat Merujuk dari kasus tersebut hukum melenceng dari yang seharusnya sehingga terjadi ketidaksesuaian anatara das sollen dan dan sein.