Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ILMU HUKUM

OPINI DAS SOLLEN DAN DAS SEIN

Oleh

MUHAMMAD ALIEF HIDAYAT M


NIM 2205030013

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM KELURGA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Kasus 1 Kesesuaian antara Das Sollen dan Das Sein

Kasus Pembunuhan Berencana Terhadap Pegawai Dinas

Perhubungan (Dishub) Kota Makassar

Polisi mentapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan

najamudiin sewing makassar. Diketahui, seorang pegawai Dinas

Perhubungan Kota Makassar, Najamuddin Sewang (40) warga

Perum Pelindo Jl Sultan Alauddin, Makassar tewas kecelakaan

dengan luka lubang di belakangnya diduga bekas proyektil peluru,

Minggu (3/4/2022). Pembunuhan terhadap Najamuddin Sewang

sudah direncanakan sejak tahun 2020. Iqbal Asnan bahkan

menggunakan dukun demi melumpuhkan korban. Sayangnya

gagal. Polisi mengungkapkan bahwa kasus pembunuhan

berencana ini bermotif cinta segitiga atau asmara

Komang merinci pasal yang dipersangkakan terhadap

kelima tersangka yakni, tersangka MIA selaku otak dari

pembunuhan berencana ini dikenakan pasal 55 (1) dan (2) jounto

pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta pasal 336

KUHP tentang pengancaman kekerasan diancam hukuman mati

atau penjara seumur hidup atau hukuman penjara paling lama 20

tahun

Berdasarkan kasus kronloogis ini dari hasil investigasi hakim

menjatuhkan vonis yang sepatutnya sesuai dengan perundang


undangan negara kita, sehingga dengan opini saya mengatakan

kasus kesesuaian antara Das Sollen dan Das Sen telah tercipta

B. Kasus 2 Ketidaksesuaian antara Das Sollen dan Das Sein.

Kasus Korupsi Bansos Covid-19 yang Menjerat Juliari


hingga Divonis 12 Tahun Penjara

Pada 6 Desember 2020, KPK menetapkan Mantan Menteri


Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka kasus dugaan suap
bantuan sosial penanganan pandemi Covid-19 untuk wilayah
Jabodetabek tahun 2020

Menurut KPK, kasus ini bermula dari adanya program


pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako
di Kemensos tahun 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 Triliun
dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan 2 periode

Melalui media bapak presiden mengatakan “Kalau ada


potensi masalah segera ingatkan. Jangan sampai pejabat dan
aparat pemerintah dibiarkan terperosok, bagunu sistem peringatan
dini” dan semakin di perjelas lagi oleh Menkopulhukam dalam
Ujarnya “ Saya ingatkan, menurut UU Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor), diancam dengan paling tinggi seumur hidup atau 20
tahun penjara. Namun, dalam keadaan bencana seperti saat
Covid-19 ini, maka ancaman hukuman mati ini diberlakukan
berdasarkan UU yang berlaku

Berdasarkan uraian diatas seharusnya pelaku tersebut tersebut


dikenakan hukuman mati namun apa yang terjadi hukuman
tersebut berubah menjadi 12 tahun penjara dan denda Rp 500
juta subsider 6 bulan kurungan. Perubahan dasar hukuman
tersebut atas dasar pertimbangan hakim dengan dalih Terdakwa
sudah cukup menderita dicerca, dimaki, dihina oleh masyarakat
Merujuk dari kasus tersebut hukum melenceng dari yang
seharusnya sehingga terjadi ketidaksesuaian anatara das sollen
dan dan sein.

Anda mungkin juga menyukai