Anda di halaman 1dari 16

ISSN 0853 – 2788

JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015: 147-161 Akreditasi No: 540/AU1/P2MI-LIPI/06/2013

PURIFIKASI PARSIAL DAN KARAKTERISASI


-GALAKTOSIDASE Lactobacillus plantarum B123 INDIGENOS
DAN HIDROLISIS LAKTOSA UNTUK PRODUKSI
SUSU ULTRA HIGH TEMPERATURE RENDAH LAKTOSA

PARTIAL PURIFICATION AND CHARACTERIZATION -GALACTOSIDASE


Lactobacillus plantarum B123 INDIGENOS AND LACTOSE HYDROLISIS TO
PRODUCE LOW LACTOSE ULTRA HIGH TEMPERATURE MILK

Tatik Khusniati1, Neny Mariyani2, Hanifah Nuryani Lioe2, Didah Nur Faridah2, Abdul Choliq1
Dan Sulistiani1
1
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2
Departemen Teknologi Pangan, FATETA, Universitas Pertanian Bogor
Email: tatikkhusni@yahoo.com

Diterima : 08 September 2015, Revisi : 22 Oktober 2015, Disetujui : 14 Nopember 2015

ABSTRAK protein. Hidrolisis laktosa untuk produksi susu UHT


rendah laktosa menunjukkan bahwa konsentrasi
β-Galaktosidase merupakan enzim glukosa meningkat dengan meningkatnya waktu
penghidrolisis laktosa menjadi glukosa dan hidrolisis. Waktu yang diperlukan untuk
galaktosa. Enzim ini digunakan dalam produksi susu menghidrolisa 50 % laktosa susu UHT dengan 4.8
rendah laktosa untuk konsumsi penderita intoleransi U/mL β-galakosidase pada suhu 50 C adalah 6.08
laktosa. Purifikasi parsial β-galaktosidase penting jam. Disimpulkan bahwa β-galaktosidase L.
dilakukan untuk meningkatkan aktivitas β- plantarum B123 indigenos yang dipurifikasi secara
galaktosidase sehingga potensi hidrolisinya pada parsial dapat digunakan sebagai penghidrolisa
laktosa susu Ultra High Temperature meningkat. laktosa dalam produksi susu UHT rendah laktosa.
Penelitian ini bertujuan untuk produksi dengan Kata kunci: -galaktosidase, Lactobacillus
purifikasi parsial dan karakterisasi β-galaktosidase plantarum B123 indigenos, purifikasi,
Lactobacillus plantarum B123 indigenos dan hidrolisis laktosa, susu UHT
hidrolisis laktosa untuk produksi susu UHT rendah
laktosa. Purifikasi parsial dilakukan dengan
pengendapan yang diikuti dialisis. Karakterisasi ABSTRACT
meliputi optimasi dan stabilitas enzim, sedangkan β-Galactosidase is enzyme which hidrolyze
hidrolisis laktosa untuk produksi susu UHT rendah lactose to glucose and galactose. This enzyme is
laktosa dideteksi menggunakan kit enzimatik GOD- used in production low lactose milk for consumption
POD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi human which have lactose intolerance. Partial
β-galaktosidase dengan purifikasi parsial purification of β-galactosidase is important to be
mengalami peningkatan dari 21.51 ± 0.23 U/mL conducted to increase β-galactosidase activity in
(kasar) menjadi 106.34 ± 0.56 U/mL (dialisis). order to its hydrolysis potency on UHT milk lactose
Aktivitas β-galaktosidase kasar optimum tercapai increased.This research was aimed to production by
pada pengendapan amonium sulfat dengan partially purification and characterization
konsentrasi 60 %. Kemurnian β-galaktosidase kasar indigenous β-galactosidase from Lactobacillus
meningkat sebesar 3.71 kali setelah pengendapan, plantarum B123, and lactose hydrolysis for
dan 14.28 kali setelah dialisis. Karakterisasi β- production low lactose UHT milk. Partially
galaktosidase menunjukkan bahwa aktivitas β- purification were precipitation following dialysis.
galaktosidase kasar dan hasil dialisis optimum Characterization included optimazion and
dicapai masing-masing pada pH 6.5 dan suhu 50 oC. stabilization of enzyme, while lactose hydrolisis for
Stabilitas β-galaktosidase kasar yang diikubasi production low lactose UHT milk was detected by
selama 1 jam terjadi pada pH 5.0-8.5 dan suhu 25- enzymatic GOD-POD kit. The results showed that
50 °C. Aktivitas spesifik β-galaktosidase kasar production of β-galactosidase by using partial
adalah 15.05 U/mg protein, sedangkan β- purification increased from 21.51 ± 0.23 U/mL
galaktosidase hasil dialisis adalah 109.58 U/mg (crude) to 106.34 ± 0.56 U/mL (dialysis). The
optimum crude β-galactosidase activity was

147
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

reached in precipitation by using 60 % ammonium aktivitas β-galaktosidase agar supaya


sulphate. The purity of crude β-galactosidase kegunaannya dalam hidrolisis laktosa susu
increased 3.71 times after precipitation, and 14.28
times after dialysis. Characterization of β- semakin meningkat(7-10). Produksi -
galactosidase showed that optimum activities of galaktosidase dari beberapa bakteri
crude and dialyzed β-galactosidase were at pH 6.5 menunjukkan bahwa jenis bakteri
and 50 oC, respectively. Stability of crude β- penghasil -galaktosidase dan jenis
galactosidase incubated for 1 h were at pH: 5.0-8.5
and 25-50 °C. Specific activity of crude β-
purifikasi yang berbeda mempunyai
galactosidase was 15.05 U/mg protein, while that aktivitas -galaktosidase yang berbeda(7,11).
dialyzed β-galactosidase was 109.58 U/mg protein. Enzim β-galaktosidase kasar yang
Lactose hidrolysis to produce low lactose UHT milk diekstraksi dari L. bulgarian ssp. (CHR
showed that glucose concentration increased with Hansen Lb-12) menghasilkan aktivitas
the increase of hidrolysis time. Time needed to
hidrolyze lactose 50 % with 4.8 U/mL β- sebesar 20.9 U/ml,(7) sedangkan aktivitas -
galactosidase at 50C was 6.08 h. In conclusion that galaktosidase dari Thermotoga maritima
indigenous β-galactosidase from Lactobacillus hasil purifikasi menggunakan kromatografi
plantarum B123 purified partially can be used as gel filtrasi menghasilkan aktivitas sebesar
lactose hidrolyzer in production of low lactose UHT 185 U/mg.(8)
milk.
Key words: -galactosidase, indigenous Enzim -galakosidase dapat
Lactobacillus plantarum B123, .(7,10,11)
dihasilkan oleh BAL Lactobacillus
purification, lactose hidrolysis, UHT
Milk
plantarum sebagai salah satu BAL
penghasil -galaktosidase sudah
dilaporkan .(12)
Karakter -galaktosidase L.
PENDAHULUAN plantarum menunjukkan bahwa pH
optimum β-galaktosidase dari Lactobacillus
Enzim yang mempunyai peranan plantarum WCFS1 dengan substrat oNPG
penting dalam menghidrolisa laktosa adalah 7.5 dengan suhu optimum 55 °C.(12)
menjadi glukosa dan galaktosa adalah β- Meskipun demikian, karakter -
galaktosidase (-D-galactoside galaktosidase dari L. plantarum B123
galactohydrolase, EC:3.2.1.23)(1,2). Enzim indigenos dan hidrolisis laktosa untuk
-galaktosidase ini sering dikenal sebagai produksi susu UHT rendah laktosa belum
laktase, dan enzim ini potensial diteliti. Proses hidrolisis laktosa dalam
dikembangkan di industri pangan,(3) produksi susu UHT rendah laktosa penting
terutama di industri susu, yaitu untuk karena laktosa susu UHT dihidrolisis
produksi susu rendah/bebas laktosa.(4) menjadi glukosa dan galaktosa yang lebih
Berbagai jenis bakteri terutama mudah diserap oleh usus manusia untuk
bakteri asam laktat (BAL) dapat konsumsi penderita intoleransi laktosa.
menghasilkan β-galaktosidase, diantaranya Persentase laktosa terhidrolisis bervariasi
Lb. acidophilus, Lb. plantarum, dan dipengaruhi oleh jenis susu dan
Streptococus thermophilus, Leuconostoc mikroba penghasil -galaktosidase,
mesenteroides subsp. cremoris dan konsentrasi -galaktosidase, suhu dan
.(5)
Lactococcus lactis Bakteri asam laktat waktu hidrolisis. Persentase laktosa
secara umum termasuk bakteri GRAS terhidrolisis pada susu pasteurisasi oleh -
(Generally Recognized as Safe), sehingga galaktosidase Thermotoga maritima dengan
penggunaan β-galaktosidase dari BAL konsentrasi 4 U/mL pada suhu 80 oC
dapat digunakan langsung dalam prduk dengan waktu hidrolisis 3 jam adalah 100
pangan dikarenakan BAL bersifat aman dan %,(13) sedangkan persentase laktosa
tidak toksik.(1,6) terhidrolisis pada susu skim
Purifikasi parsial β-galaktosidase oleh -galaktosidase Kluyveromyces lactis,
penting dilakukan untuk meningkatkan

148
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

GODO-YNL2 (komersial) dengan diinokulasikan kedalam media produksi


konsentrasi 60 U/mL pada suhu 8 oC yang sudah disterilisasi (MRSB dengan
dengan waktu hidrolisis 24 jam adalah 99.9 kandungan laktosa 1 % dan pH medium :
%.(14) Persentase laktosa terhidrolisis pada 8), dan diinkubasi pada suhu 37 C. Sel
susu pasteurisasi oleh -galaktosidase Lb. dipanen sesudah waktu inkubasi selama 24
ssp. bulgaricus (CHR Hansen Lb-12) jam. Cairan kemudian disentrifus dengan
dengan konsentrasi 0,418 U/mL pada suhu 9500 rpm (14330 × g) selama 15 menit
52 oC dengan waktu hidrolisis 6 jam adalah pada 4 C. Pelet dicuci dua kali dengan
78 %,(7) sedangkan presentase laktosa bufer fosfat 0.05 M pH 6.5. Pelet yang
terhidrolisis pada susu UHT oleh - didapat dilarutkan dalam bufer fosfat 0.05
galaktosidase L. plantarum belum M pH 6.5 dan sel dipecah dengan sonikator
dilaporkan. Penelitian ini difokuskan pada 50 kHz selama 15 menit pada 4 C.
produksi dengan purifikasi parsial dan Suspensi sel kemudian disentrifus dengan
karakterisasi -galaktosidase Lactobacillus kecepatan 9500 rpm selama 15 menit pada
plantarum B123 indigenos dan hidrolisis suhu 4 C. Supernatan yang diperoleh
laktosa untuk produksi susu UHT rendah merupakan enzim kasar β-galaktosidase.
laktosa. Aktivitas β-galaktosidase diukur dengan
metoda Lu et al., 2012 (17) dan konsentrasi
protein dideteksi dengan metoda
BAHAN DAN METODA BAHAN Bradford. (18)

Bahan Pengendapan Menggunakan Amonium


Bahan yang digunakan adalah isolat Sulfat dengan Metoda Scopes (1993)(19)
L. plantarum B123 indigenos dari makanan Enzim diendapkan untuk determinasi
fermentasi sayuran, merupakan kultur yang fraksi pengendapan dengan aktivitas
diidentifikasi secara molekuler, koleksi spesifik optimum. Enzim β-galaktosidase
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian kasar ditambahkan amonium sulfat sampai
Biologi, LIPI; dan media MRSB (de Mann konsentrasi 10 % dengan pengadukan 60
Rogosa Sharpe Broth).(15) rpm pada suhu 4 C. Sesudah semua
amonium sulfat dilarutkan, pengadukan
dilanjutkan selama 20 menit. Campuran
Metode
kemudian didiamkan selama 1 jam pada 4
Produksi β-Galaktosidase L. plantarum C dan disentrifus dengan 9500 rpm selama
B123 dengan Purifikasi Parsial 15 menit pada suhu 4 C. Supernatan yang
Produksi β-galaktosidase L. diperoleh kemudian ditambah kembali
plantarum B123 dilakukan dengan amonium sulfat seperti prosedur diatas
purifikasi parsial, dengan tahap awal adalah untuk fraksi pengendapan 20, 30, 40, 50, 60
ekstraksi enzim, kemudian dilanjutkan dan 70 %. Endapan enzim dipisahkan dan
pengendapan dengan amonium sulfat dan dilarutkan dalam bufer fosfat 0.05 M pH
dialisis menggunakan membran dialisis. 6.5, kemudian disentrifus kembali dengan
9500 rpm selama 15 menit pada 4 C.
Supernatan masing-masing fraksi
Ekstraksi β-Galaktosidase L. plantarum pengendapan kemudian diukur aktivitas β-
B123 dengan Metoda Wang and galaktosidase dengan metoda Lu et al.,
Sakakibara (1997)(16) 2012(17) dan konsentrasi protein dengan
metoda Bradford.(18) Fraksi pengendapan
Sebanyak 2 % inokulum L. plantarum
yang menghasilkan aktivitas spesifik
B123 dengan OD 0.7 (5.00 × 107 cfu/mL)

149
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

optimum adalah 60 %, sehingga untuk mg/mL dan diinkubasi pada suhu 37 C


enzim kasar diendapkan pada konsentrasi selama 5 menit. Pada menit ke-10 larutan
60 %. ditambahkan 1000 µL Na2CO3 1 M untuk
Jumlah amonium sulfat (dalam gram) menghentikan reaksi. Larutan dianalisa
yang digunakan untuk melarutkan 1 liter dengan menggunakan spektrofotometer UV
larutan enzim dtunjukkan dalam persamaan Vis pada  420 nm.
(1). S1 adalah konsentrasi awal amonium Kurva standar yang dilakukan di
sulfat, sedangkan S2 adalah konsentrasi berbagai konsentrasi oNP dari 0-2.500 mM
akhir amonium sulfat. Nilai 533 adalah dilarutkan dalam buffer fosfat 0.01 M pH 7.
jumlah gram amonium sulfat yang Sejumlah 1000 µL bufer fosfat 0.1 M pH 7
diperlukan per liter larutan untuk membuat dan 100 µL aquades dituang kedalam
100% larutan jenuh. tabung reaksi, kemudian ditambahkan 200
µL oNP diberbagai konsentrasi. Larutan
Jumlah amonium sulfat (g/L) = 533 (S2-S1) (1) diinkubasi pada suhu 35 C selama 5 menit.
100-0.3S2 Kemudian, larutan ditambahkan 1000 µL
Na2CO3 1 M. Larutan di-vortex dan
intensitas warna kuning diukur absorbannya
Dialisis dengan Metoda Jurado et al pada λ 420 nm. Aktivitas β-galaktosidase
(2002)(6) diplot dengan hasil kurve standar. Satu unit
Larutan enzim yang dihasilkan dari aktivitas β-galaktosidase didefinisikan
pengendapan dengan amonium sulfat sebagai jumlah enzim yang diperlukan
didialisis menggunakan bufer fosfat 0.01 M untuk menghasilkan 1 µmol oNP dari
pH 6.5 dengan 100 rpm. Enzim didialisis subsrat oNPG per menit pada kondisi
pada suhu 4 C selama 24 jam dengan perlakuan. Aktivitas spesifik β-
membran dialisis selofan. Aktivitas spesifik galaktosidase diplot dengan hasil kurva
dan konsentrasi protein β-galaktosidase standar protein. Kurva standar protein
hasil dialisis diukur kembali. β- dibuat dengan bovine serum albumin
Galaktosidase hasil dialisis disimpan pada (BSA), dengan berbagai konsentrasi dari
suhu 4 C. 0.00-0.60 mg/mL. Sejumlah 20 µL β-
galaktosidase ditambah 1 mL reagen
Bradford.(18) Larutan di vortex dan
Aktivitas dan stabilitas β-galaktosidase didiamkan selama 5 menit, kemudian
Aktivitas dan stabilitas β- diukur absorbannya pada λ 595 nm.
galaktosidase L. plantarum B123 dilakukan
diberbagai pH dan suhu. Aktivitas β-
galaktosidase diuji dengan metoda Lu et al. Aktivitas β-Galaktosidase pada Berbagai
2009 yang dimodifikasi,(17) dan stabilitas β- pH dan Suhu
galaktosidase dilakukan selama Aktivitas β-galaktosidase di-berbagai
penyimpanan 1 jam pada suhu 37 oC. pH diukur dengan cara: sejumlah 100 µL
enzim kasar dituang kedalam 1 mL bufer
0.1 M dengan variasi pH antara pH 4.5–8.5
Aktivitas β-Galaktosidase dengan Metoda (pH interval : 0.5), sedangkan aktivitas di-
Lu et al. (2009)(17) berbagai suhu diukur dengan cara: sejumlah
Sebanyak 1000 µL bufer fosfat 0.1 M 100 µL enzim kasar dituang kedalam 1 mL
pH 7 dan 100 µL enzim dituang kedalam bufer 0.1 M pH optimum, kemudian
tabung reaksi, kemudian diinkubasi pada diinkubasi selama 5 menit pada masing-
suhu 37 C selama 5 menit. Larutan masing suhu (25-60 C dengan interval: 5
kemudian ditambahkan 200 µL oNPG 2 C). Kemudian aktivitas β-galaktosidase

150
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

diukur dengan metoda Lu et al., 2012.17 Hidrolisis Laktosa Susu UHT


Aktivitas enzim kemudian didefinisikan
Sejumlah 4.8 U/mL β-galaktosidase hasil
sebagai aktivitas relatif (%), yaitu aktivitas
dialisis dituang kedalam susu UHT. Sampel
pada pH atau suhu tertentu (U/mL) dibagi
diinkubasi pada suhu dan waktu inkubasi
aktivitas tertinggi (U/mL) x 100 %.
optimum. Kontrol adalah susu UHT tanpa
Masing-masing nilai pH dan suhu yang
penambahan β-galaktosidase atau
memberikan aktivitas relatif tertinggi
didefinisikan sebagai perlakuan jam ke-0.
menunjukkan masing-masing pH dan suhu
Setiap jam (jam ke-0 sehingga jam ke-12)
optimum β-galaktosidase.
sejumlah 250 L sampel diambil, kemudian
dianalisa glukosa dengan kit enzimatik
Stabilitas β-Galaktosidase Diberbagai pH GOD-POD.
dan Suhu
Stabilitas β-galaktosidase di berbagai Analisa Laktosa Susu UHT
pH diuji dengan cara: sejumlah 50 µL
Sebanyak 1 mL reagen GOD-POD
enzim kasar dituang kedalam 50 µL bufer
diperlakukan pemanasan awal selama 5
0.1 M dengan pH 4.5–8.5 (interval pH:
0.5). Campuran enzim dan bufer kemudian menit pada 37 C. Sejumlah 10 L sampel
susu UHT (kontrol dan perlakuan β-
disimpan pada suhu 37C selama 1 jam,
galaktosidase) ditambahkan kedalam reagen
kemudian didinginkan dan ditambah 1 mL
GOD-POD dan diinkubasi selama 10 menit
bufer 0.1 M pada pH optimum. Stabilitas β-
galaktosidase diberbagai suhu diuji dengan pada suhu 37 C. Larutan dianalisa dengan
cara: sejumlah 100 µL enzim kasar dituang spektrofotometer UV-Vis pada  505 nm.
kedalam 1 mL bufer 0.1 M pada pH Absorban yang didapatkan dibandingkan
optimum. Campuran enzim dan bufer dengan absorban standar glukosa 100
kemudian disimpan selama 1 jam pada mg/dL. Jumlah glukosa yang terbentuk
berbagai suhu (25-60C dengan interval: pada kondisi perlakuan didefinisikan dalam
mg/dL kemudian diubah ke % (b/v).
5C) dan didinginkan. Aktivitas β-
galaktosidase kemudian diukur dengan
metoda Lu et al., 2009,(17) dengan inkubasi Jumlah Laktosa Susu UHT yang Tidak
pada suhu optimum. Terhidrolisa dengan Metoda Kishore and
Kayastha (2012) (20)
Laktosa susu UHT yang tidak Terhidrolisa Jumlah laktosa yang tidak terhidrolisa
dihitung berdasarkan jumlah glukosa tanpa
Laktosa susu UHT yang tidak
perlakuan enzim dibagi jumlah glukosa
terhidrolisa dideteksi dengan menggunakan
dengan perlakuan enzim dikalikan 100 %
kit enzimatik GOD-POD. Tahapan deteksi
ini meliputi hidrolisis laktosa susu UHT, Korelasi grafik antara log % laktosa yang
analisa laktosa susu UHT dan penghitungan tidak terhidrolisa (y axis) dan waktu (x
jumlah laktosa susu UHT yang tidak axis).
terhidrolisis
Kecepatan reaksi (k) = 2.303 log 100
t 100-x (2)

x = laktosa yang tidak terhidrolisis


t1/2 = 0.693/k
(3)
t1/2 = waktu yang diperlukan untuk menghidrolisa 50% laktosa
k = konstanta kecepatan reaksi

151
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

Data Analisa menjadi 55.88 U/mg enzim hasil


pengendapan dengan menggunakan
Data hasil penelitian dianalisa secara
amonium sulfat 60 %, dan selanjutnya
statistik menggunakan analysis of variance
meningkat menjadi 109.58 U/mg enzim
(ANOVA). Jika hasil analisa statistik
hasil dialisis (Tabel 1). β-Galaktosidase
didapatkan pengaruh yang signifikan
kasar meningkat purifikasinya sebesar 3,71
(p<0.05), pengujian dilanjutkan dengan uji
kali setelah enzim diendapkan dengan
Duncan. Software yang digunakan adalah
amonium sulfat 60 %, dan meningkat lagi
IBM SPSS Statistics 20.
sebesar 7,28 kali setelah enzim didialisis
(Tabel 1). Hasil penelitian menunjukkan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa dengan purifikasi parsial, aktivitas
spesifik β-galaktosidase L. plantarum B123
Produksi -galaktosidase kasar dari mengalami peningkatan.
bakteri L. plantarum B123 indigenos lebih
Enzim β-galaktosidase L. plantarum
tinggi dibandingkan dari L. bulgarian ssp.
B123 yang dipurifikasi parsial diproduksi
(CHR Hansen Lb-12). Hal ini ditunjukkan
melalui beberapa tahapan mulai dari
dengan aktivitas -galaktosidase kasar dari ekstraksi enzim untuk menghasilkan enzim
L. plantarum B123 indigenos yang lebih kasar, pengendapan dengan amonium
tinggi (Tabel 1) dari aktivitas - sulfat, dan dialisis. Enzim β-galactosidase
galaktosidase kasar dari L. bulgarian ssp. L. plantarum B123 adalah enzim
(CHR Hansen Lb-12).(7) Enzim β- intraselluler, sehingga dalam proses
galaktosidase dari L. plantarum B123 produksi diperlukan sonikasi untuk
mempunyai kisaran suhu dan pH yang luas pemecahan dinding sel. Pengendapan
sehingga enzim ini dapat digunakan untuk terjadi karena kompetisi antara garam dan
aplikasi biokonverter laktosa untuk produk protein untuk pengikatan air(21). Faktor-
susu (Gambar 4-5). Enzim β-galakosidase faktor yang dapat mempengaruhi dialisis
L. plantarum B123 hasil dialisis sebesar 4.8 adalah pelarut, suhu, tekanan atau
U/mL berpotensi menghidrolisa 50% perubahan yang terjadi dalam membran.(22)
laktosa susu UHT pada suhu 50C selama Ukuran mebran dialisis selofan yang
6.08 jam (Gambar 6-7). digunakan adalah 6-8 kDa MWCO,
sehingga molekul-molekul lain yang
mempunyai ukuran kurang dari 6-8 kDa
Produksi β-galaktosidase Lactobacillus keluar dari membran semi-permeabel.
plantarum B123 dengan purifikasi parsial. Enzim β-galaktosidase dari beberapa strains
Purifikasi parsial β-galaktosidase dari Lactobacillus mempunyai BM: 116 kDa.(23)
L. plantarum B123 menghasilkan Enzim β-galaktosidase dari L. plantarum
peningkatan aktivitas spesifik β- membentuk mono dan dimer dengan
galaktosidase dari 15.05 U/mg enzim kasar perkiraan BM: 107 dan 214 kDa.(24)

Tabel 1. Total protein, aktivitas dan yield β-galaktosidase dari Lb. plantarum B123 indigenos
Aktivitas
Total protein Aktivitas Aktivitas Purifikasi Yield
Tahapan spesifik
(mg) (U) (U/mL) (fold) (%)
(U/mg)
Enzim kasar
171.45±7.36 2581.18±27.86 21.51±0.23 15.05 1 100
(crude enzyme)
Pengendapan dengan
15.56±2.15 869.3±17.44 173.86±3.49 55.88 3.71 33.68
amonium sulfat 60%
Dialisis 3.30±0.24 361.54±1.92 106.34±0.56 109.58 7.28 14.01
Nilai dinyatakan sebagai rata-rata ± standar deviasi dari 3 ulangan

152
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

Hasil pengendapan dengan amonium meningkat konsentrasi amonium sulfat


sulfat menunjukkan bahwa aktivitas yang ditambahkan, semakin meningkat
optimum (173.86 ± 3.49 U/mL) dan aktivitas dan aktivitas spesifik enzim dan
aktivitas spesifik optimum (55.88 U/mg aktivitas optimum tercapai pada konsentrasi
protein) dihasilkan pada konsentrasi amonium sulfat 60 %. Hal ini disebabkan
amonium sulfat 60 % (Gambar 1). Secara karena semakin meningkat konsentrasi
statistik, konsentrasi amonium sulfat amonium sulfat yang ditambahkan,
berpengaruh nyata terhadap aktivitas dan semakin meningkat kelarutan protein, dan
Hasil pengendapan dengan amonium sampai pada konsentrasi tertentu kelarutan
sulfat menunjukkan bahwa aktivitas protein menurun. Konsentrasi amonium
optimum (173.86 ± 3.49 U/mL) dan sulfat yang optimum ini sekaligus
aktivitas spesifik optimum (55.88 U/mg menurunkan aktivitas enzim, karena
protein) dihasilkan pada konsentrasi sebagian protein mengalami denaturasi dan
amonium sulfat 60 % (Gambar 1). Secara rusak selama pengendapan.(19)
statistik, konsentrasi amonium sulfat Yield yang dihasilkan setelah dialisis
berpengaruh nyata terhadap aktivitas dan sebesar 14.01 % menunjukkan bahwa
aktivitas spesifik β-galaktosidase (p<0.05). dialisis pada β- galaktosidase dari Lb.
Akibatnya, pengendapan amonium sufat plantarum B123 indigenos kasar adalah
yang digunakan adalah pada konsentrasi 60 efektif dan efisien (Tabel 1). Hal ini
% dikarenakan kemurnian β-galaktosidase
meningkat dari 1 fold (β-galaktosidase
Gambar 1. menunjukkan bahwa
konsentrasi amonium sulfat berpengaruh kasar) menjadi 7.28 fold (β-galaktosidase
terhadap aktivitas dan aktivitas spesifik β- hasil dialisis).
galaktosidase L. plantarum B123. Semakin

Gambar 1. Aktivitas (a) dan aktivitas spesifik (b) β-galaktosidase kasar dari Lb. plantarum B123
indigenos diberbagai konsentrasi amonium sulfat

153
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

Selain itu dari Tabel 1 menunjukkan optimasi pH dan suhu -galaktosidase kasar
bahwa aktivitas spesifik β-galaktosidase dan hasil dialisis, beserta stabilitas pH dan
meningkat dari 15,05 U/mg (β- suhu -galaktosidase kasar.
galaktosidase kasar) menjadi 109,58 U/mg
Optimasi pH dilakukan dengan
(β-galaktosidase hasil dialisis).
mendeteksi aktivitas relatif -galaktosidase
Produksi β-galaktosidase dari masing-masing diberbagai pH antara pH
beberapa mikroorganisme menunjukkan 4,5-8,5, dan aktivitas optimum -
bahwa perbedaan jenis mikroorganisme galaktosidase terjadi pada pH dengan
penghasil -galaktosidase dan jenis aktivitas relatif tertinggi. Aktivitas -
purifikasi mempengaruhi aktivitas dan galaktosidase diberbagai pH (Gambar 2)
aktivitas spesifik -galaktosidase. Purifikasi menunjukkan bahwa pH optimum β-
lebih lanjut, menggunakan kromatografi gel galaktosidase enzim kasar dan hasil dialisis
filtrasi menghasilkan aktivitas lebih tinggi, dari L. plantarum B123 dalam
seperti -galaktosidase yang dihasilkan dari menghidrolisa substrat oNPG adalah 6.5.
Thermotoga maritima yang Secara statistik, nilai pH berpengaruh nyata
menghasilkan aktivitas sebesar 185 U/mg.(8) terhadap aktivitas β-galaktosidase (p<0.05).
Enzim β-galaktosidase kasar yang Nilai pH optimum β-galaktosidase dari L.
diekstraksi dari L. bulgarian ssp. (CHR plantarum WCFS1 dengan substrat oNPG
Hansen Lb-12) menghasilkan aktivitas adalah 7.5,(12) sedangkan pH optimum β-
sebesar 20.9 U/ml.(7) Hasil ini menunjukkan galaktosidase L. plantarum adalah 6,8.(24)
bahwa aktivitas β-galaktosidase kasar dari Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan
L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb-12) jenis bakteri mengakibatkan perbedaan pH
lebih rendah dibandingkan aktivitas - optimum β-galaktosidase yang
galaktosidase yang dihasilkan dari L. dihasilkannya. Dilaporkan bahwa
plantarum B123 indigenos yang karkteristik β-galaktosidase dari jenis
mempunyai aktivitas sebesar 21.51±0.23 bakteri yang berbeda berpengaruh terhadap
U/mL atau 15.05 U/mg (enzim kasar) dan interaksinya dengan molekul substrat yang
109.58 U/mg protein (enzim hasil dialisis), mengakibatkan terjadinya perbedaan pH
dimana purifikasi dilakukan hanya sampai optimum enzim yang dihasilkannya.(12,24)
pada tahapan dialisis. Aktivitas - Gambar 2 menunjukkan β-
galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 galaktosidase L. plantarum B123
indigenos (21.51±0.23 U/mL) yang lebih mempunyai aktivitas tertinggi pada pH 6.5
tinggi dari aktivitas -galaktosidase kasar dengan aktivitas relatif sebesar 97,38 %.
dari L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb-12) Selanjutnya aktivitas β-galaktosidase
(20.9 U/mL) menunjukkan bahwa L. menurun seiring dengan peningkatan pH.
plantarum B123 indigenos merupakan Menurunnya aktivitas enzim karena
bakteri asam laktat lokal penghasil - perubahan pH larutan yang tidak terlalu
galaktosidase yang produksi enzim besar (sedikit dibawah atau diatas pH
kasarnya (U/mL) lebih tinggi dibandingkan optimalnya) disebabkan oleh berubahnya
dari L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb- keadaan ion enzim dan seringkali juga
12). keadaan ion substrat. Pada pH tertentu
terjadi denaturasi enzim yang
mengakibatkan turunnya aktivitas enzim
Karakteristik -galaktosidase L. secara bertahap.(25)
plantarum B123
Karakteristik -galaktosidase L.
plantarum B123 yang dideteksi meliputi

154
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

enzim mengalami perubahan konformasi


yang menyebabkan aktivitasnya berkurang.
Substrat juga dapat mengalami perubahan
konformasi sehingga sisi reaktifnya tidak
dapat lagi atau mengalami hambatan dalam
memasuki sisi aktif enzim pada suhu tinggi.
(25,26)

Gambar 2. Aktivitas relatif β-galaktosidase


dari Lb. splantarum B123
indigenos pada berbagai pH

Aktivitas -galaktosidase diberbagai


suhu (Gambar 3) menunjukkan bahwa suhu
optimum β-galaktosidase enzim kasar dan
hasil dialisis dari L. plantarum B123
Gambar 3. Aktivitas relatif β-galaktosidase
dalam menghidrolisa substrat oNPG adalah
dari Lb. splantarum B123
50 °C. Secara statistik, nilai suhu indigenos pada berbagai suhu
berpengaruh nyata terhadap aktivitas β-
galaktosidase (p<0.05). Nilai suhu optimum
β-galaktosidase dari L. plantarum WCFS1 Stabilitas β-galaktosidase L.
dengan substrat oNPG adalah 55 oC,(12) plantarum B123 dilakukan dengan inkubasi
sedangkan suhu optimum β-galaktosidase enzim selama 1 jam diberbagai pH dan
L. plantarum 56 °C(24). Hal ini suhu, kemudian direaksikan dengan substrat
menunjukkan bahwa perbedaan jenis oNPG untuk menghasilkan berbagai
bakteri mengakibatkan perbedaan suhu aktivitas enzim. Kestabilan enzim
optimum β-galaktosidase yang berhubungan dengan ketahanan enzim
dihasilkannya. Dilaporkan bahwa dalam mempertahankan konformasinya
karkteristik β-galaktosidase dari jenis terhadap kondisi lingkungan sehingga tidak
bakteri yang berbeda berpengaruh terhadap mengubah kedudukan sisi aktif.(26)
interaksinya dengan molekul substrat yang Stabilitas enzim kasar β-galaktosidase
mengakibatkan terjadinya perbedaan suhu dari L. plantarum B123 yang diinkubasi
optimum enzim yang dihasilkannya.(12,24) selama 1 jam terjadi pada pH: 5.0-8.5
Gambar 3 menunjukan aktivitas (Gambar 4). Nilai pH berpengaruh nyata
relatif β-galaktosidase L. plantarum B123 terhadap aktivitas enzim (p<0.05). Gambar
meningkat hingga suhu 50°C. Enzim β- 4 menunjukan pengaruh pH terhadap
galaktosidase pada suhu 50ºC menunjukkan aktivitas relatif β-galaktosidase L.
aktivitas relatif tertinggi dengan nilai 94,42 plantarum B123. Enzim β-galaktosidase
%, dan aktivitasnya akan menurun pada relatif stabil setelah diinkubasikan selama 1
suhu 55 ºC. Sebelum suhu optimum, jam pada kisaran pH 5,5-8,5 karena masih
aktivitas enzim meningkat karena terjadi menyisakan aktivitasnya diatas 50%.
peningkatan energi kinetik yang Sebagai perbandingan, stabilitas β-
mempercepat gerak vibrasi, translasi, serta galaktosidase dari L.plantarum WCFS1
rotasi enzim dan substrat sehingga terjadi pada pH 6.5-8.0.(12) Enzim β-
memperbesar peluang keduanya untuk galaktosidase dari Streptococcus
saling bertumbukan. Suhu yang lebih besar themophilus LMD9 stabil pada kisaran pH
dari suhu optimum menyebabkan protein 6,5-7,5,(27) dan Kluyveromyces lactis

155
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

120

100

80

60

40

20

0
4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5

Gambar 4. Aktivitas relatif (%) β-galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 indigenos yang
diinkubasi selama 1 jam pada berbagai pH

berkisar pada pH 7,0.(28) Szczodiak(29) Stabilitas β-galaktosidase L.


menyatakan β-galaktosidase yang dapat plantarum B123 juga dilakukan dengan
digunakan untuk biokonverter laktosa pada inkubasi enzim selama 1 jam diberbagai
susu harus dapat aktif pada pH 6,7-6,8 dan suhu, kemudian direaksikan dengan substrat
biokonverter pada whey dapat aktif pada pH oNPG untuk menghasilkan berbagai
5,5-6,0. Berdasarkan penelitian ini, β- aktivitas enzim. Stabilitas enzim kasar β-
galaktosidase dari L. plantarum B123 galaktosidase dari L. plantarum B123 yang
mempunyai kisaran pH yang luas sehingga diinkubasi selama 1 jam terjadi pada suhu:
enzim ini dapat digunakan untuk aplikasi 25-50°C (Gambar 5). Nilai suhu inkubasi
biokonverter laktosa untuk produk susu. berpengaruh nyata terhadap aktivitas enzim
(p<0.05).

120

100

80

60

40

20

0
25 30 35 40 45 50 55 60

Gambar 5. Aktivitas relatif (%) β-galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 indigenos yang
diinkubasi selama 1 jam pada berbagai suhu

156
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

Kestabilan enzim terhadap panas sehingga enzim ini dapat digunakan untuk
dapat terjadi karena pelipatan asam amino aplikasi biokonverter laktosa untuk produk
penyusun protein membentuk konformasi susu.
tertentu yang tahan terhadap efek denaturasi
Penambahan substrat oNPG dalam uji
akibat panas. Gambar 5 menunjukan stabilitas dilakukan pada enzim kasar β-
pengaruh suhu terhadap aktivitas relatif β- galaktosidase dan diinkubasi selama 1 jam
galaktosidase L. plantarum B123. Enzim β- diberbagai pH dan suhu. β-Galaktosidase
galaktosidase relatif stabil setelah adalah enzim yang mempunyai karakteristik
diinkubasikan selama 1 jam pada kisaran
induktif, aktivitasnya bergantung substrat
suhu 25-45 °C karena masih menyisakan
pada awal reaksi, sehingga hal ini
aktivitasnya diatas 50 %. Peningkatan suhu
menyebabkan penurunan aktivitas pada
meningkatkan kecepatan reaksi sampai
suhu: 50 C (Gambar 5). Kecepatan reaksi
batas optimum. Hal ini disebabkan pada
yang dikatalisis enzim sangat dipengaruhi
kisaran suhu tersebut aktivitas β-
oleh berbagai konsentrasi substrat terhadap
galaktosidase masih dapat menyisakan
kecepatan reaksi awal apabila konsentrasi
aktivitasnya diatas 50 %. Selanjutnya
enzim dijaga konstan. Konsentrasi substrat
mengalami penurunan pada suhu 50 °C
yang amat rendah menyebabkan kecepatan
dengan menyisakan 15,22 % dari
reaksi amat rendah tetapi kecepatan akan
aktivitasnya. Penurunan aktivitas pada
meningkat dengan meningkatnya
enzim pada suhu 50 °C terlalu signifikan
konsentrasi substrat. Pada akhirnya, akan
karena protein enzim terdenaturasi akibat
tercapai titik batas, dan setelah titik ini
peningkatan suhu.(30) Sebagai
dilampaui, kecepatan reaksi hanya akan
perbandingan, suhu optimum β-
meningkat sedemikian kecil dengan
galaktosidase E. cloacae B5 sekitar 35 °C
bertambahnya konsentrasi substrat. Pada
dan enzim ini stabil pada suhu dibawah 30
batas ini, enzim menjadi jenuh oleh
°C.(31) Berdasarkan penelitian ini, β-
substratnya dan tidak dapat berfungsi lebih
galaktosidase dari L. plantarum B123
cepat.26
mempunyai kisaran suhu yang luas

Waktu hidrolisis (Jam)

Gambar 6. Log % laktosa yang tidak terhidrolisis susu UHT dengan penambahan β-galaktosidase
diberbagai waktu hidrolisis

157
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

Waktu hidrolisis (Jam)

Gambar 7. Kandungan glukosa susu UHT dengan penambahan β-galaktosidase diberbagai waktu
hidrolisis

Hidrolisis laktosa pada susu UHT dengan plantarum mempunyai donor proton Glu461
kit enzimatik GOD-POD dan basa nukleofilik Glu537.(24) Proton
Hasil penelitian menunjukkan bahwa donor dan nukleofilik spesifik dari β-
jumlah laktosa yang tidak terhidrolisis galaktosidase mempunyai peranan dalam
hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
menurun (Gambar 6). Gambar 6
menunjukkan persamaan garis linier dengan galaktosa.(33) Mekanisme katalitik β-
nilai R2 = 0.9304, slope dengan nilai negatif galaktosidase adalah laktosa membentuk
menunjukkan adanya penurunan laktosa intermediet dengan nukleofil Glu 537 dan
yang tidak terhidrolisa selama waktu dibantu dengan asam (A: Glu 461 atau ion
hidrolisis (jam). Dari persamaan garis ini Magnesium). Selanjutnya Glu 461
didapatkan k (konstanta kecepatan reaksi mendonorkan proton dengan memberikan
hidrolisis) sebesar 0.114 /jam, dan t1/2 H+ pada oksigen glikosidik yang disertai
(prediksi waktu yang diperlukan untuk pemutusan ikatan glikosidik dan pelepasan
menghidrolisa 50 % laktosa dalam susu glukosa. Langkah kedua adalah
UHT dengan penambahan 4.8 U/mL pembentukan intermediet transient
triagonal oxocarbonium yang dibantu oleh
konsentrasi enzim pada suhu 50 C) adalah
basa (B: Glu 461) lalu terjadi protonasi dari
6.08 jam.
Glu 461 yang dikatalisis air dan diakhiri
Gambar 7 menunjukkan semakin tinggi dengan transfer galaktosil ke air atau gula
waktu hidrolisis, semakin tinggi konsentrasi lain. Jika akseptor berupa air maka akan
glukosa dengan persamaan garis linier terjadi proses hidrolisis sehingga terbentuk
(R2=0.9701). Slope dengan nilai positif glukosa dan galaktosa.(34)
menunjukkan peningkatan glukosa selama Kit enzimatik GOD-POD digunakan
waktu hidrolisis (jam). Hal ini untuk determinasi peningkatan glukosa
menunjukkan bahwa β-galaktosidase L. selama proses hiidrolisis laktosa pada susu
plantarum B123 dapat menghidrolisa UHT pada 50 C selama 12 jam dengan
laktosa pada susu UHT menjadi glukosa interval waktu 1 jam. β-Galactosidase hasil
dan galaktosa. β-Galaktosidase yang dialisis yang ditambahkan adalah 4.8 U/mL
dihasilkan dari mikroorganisme yang susu. Kit GOD-POD adalah metoda uji
berbeda mempunyai karakteristik yang glukosa secara enzimatik dan kolorimetrik.
berbeda, diantaranya: berat molekul, rantai Prinsip uji ini adalah sebagai berikut
panjang protein, dan posisi sisi aktif.(32) β- (Cypress Diagnostics):
Galaktosidase yang dihasilkan dari L.

158
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

DAFTAR PUSTAKA
GOD
Glukosa + O2 + H2O H2O2 + asam glukonat 1. P. Walstra, J.T.M. Wouters, T.J. Geurts.
POD
2006. Dairy Science and Technology,
H2O2 + fenol + 4-AP quinone + 4H2O 2end. ed. CRC Press-Taylor & Francis
Group, USA, 2006.
Glukosa dioksidasi dengan glucose- 2. M. Montalto, V. Curigliano, L. Santoro,
oxidase (GOD) menjadi asam glukonat dan M. Vastola, G. Cammarota, R. Manna,
hidrogen peroksida. Pembentukan hidrogen A. Gasbarrini, G. Gasbarrni.
peroksida dideteksi dengan aseptor phenol- Management and treatment of lactose
aminophenazone chromogenic oxygen malabsorption. World Journal of
dengan bantuan peroxidase (POD) untuk Gastroenterology. 12: 187-191 (2006).
menghasilkan senyawa quinone yang
memberikan warna merah pada sampel, dan 3. P.S. Panesar, S. Kumari, R. Panesar.
pengukuran dilakukan pada  505 nm. 2010. Potential applications of
Semakin tinggi konsentrasi glukosa dalam immobilized β-galactosidase in food
sampel, semakin tinggi intensitas warna processing industries. Review Article.
merah. Enzyme Research. 1-16 (2010).
4. P. Karasova, V. Spiwok, S. Mala, B.
Kralova, and N.J. Beta-galactosidase
KESIMPULAN activity in psychrotrophic
microorganism and their potential use in
Produksi β-galaktosidase L.plantarum food industry. Czech J Food Sci. 20 (2):
B123 dengan purifikasi parsial/ hasil 43-47 (2002).
dialisis mengalami peningkatan. Kemurnian 5. C. Schwab, K.I. Sørensen, M.G. Ganzle.
dan aktivitas spesifik β-galaktosidase L. Heterologous expression of glycoside
plantarum B123 mengalami peningkatan hydrolase family 2 and 42 -
setelah β-galaktosidase didialisis. Enzim β- galactosidases of lactic acid bacteria in
galakosidase L. plantarum B123 hasil Lactococcus lactis. Systematic and
dialisis sebesar 4.8 U/mL dapat Applied Microbiology. 33: 300-307
menghidrolisa 50 % laktosa susu UHT pada (2010).
suhu 50 C selama 6.08 jam. Disimpulkan
6. E. Jurado, F. Camacho, G. Luzon, J.M.
bahwa β-galaktosidase L. plantarum B123
Vicaria. Enzyme and Microbial
indigenos yang dipurifikasi secara parsial
Technology. 31:300-309 (2002).
dapat digunakan sebagai penghidrolisa
laktosa dalam memproduksi susu UHT 7. A. Jokar, A. Karbassi. In-house
rendah laktosa. production of lactose-hydrolysed milk
by β-galactosidase from Lactobacillus
bulgaricus. J Agr Sci Tech. 13:577-584
UCAPAN TERIMA KASIH (2011).
8. P. Katrolia, M. Zhang, Q. Yan, Z. Jiang,
Penelitian ini didanai oleh proyek C. Song, L. Li. Characterization of
PKPP-RISTEK DIKTI 2012 dan DIPA- thermostable family 42 -galactosidase
TEMATIK 2013, Bidang Mikrobiologi, (galC) family from Thermotoga
Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Penulis maritima showing efficient lactose
mengucapkan terima kasih kepada Neneng hydrolysis. Food Chem. 125: 614-621
Karimaryati atas bantuan teknis selama (2011).
penelitian.

159
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

9. S. Erich, T. Anzmann, L. Fischer. Lactobacillus strain. Ultrasonics


Quantification of lactose using ion-pair Sonochem. 4: 255-261 (1997).
RP-HPLC during enzymatic lactose 17. L.L. Lu, M Xiao, Y.M. Li, F.S. Wang.
hydrolysis of skim milk. Food A novel transglycosylating β-
Chem.135: 2393-2396 (2012). galactosidase from Enterobacter
10. A.I.R. Matute, M.C. Martinez, A. cloacae B5. Process Biochem. 44: 232-
Montilla, A. Olano, P. Copovi, N. 236 (2009).
Corzo. Presence of mono-di-and
18. M.M. Bradford. A rapid and sensitive
galacto-oligosaccharides in commercial
method for the quantitation of
lactose-free UHT dairy products.
microgram quantities of protein
Journal of Food Composition and
utilizing the principle of protein-dye
Analysis. 28: 164-169 (2012).
binding. Anal Biochem. 72: 248-254
11. E. Gheytanchi, F. Heshmati, B.K. (1976).
Shargh, J. Nowroozi, F. Movahedzadeh.
19. R.K. Scopes. Protein Purification. RR
Study on β-galactosidase enzyme
Doneley and Sons, New York, 1993.
produced by isolated lactobacilli from
milk and cheese. African Journal of 20. D. Kishore, M. Kayastha. A -
Microbiology Research. 4(6):454-458 galactosidase from chick pea (Cicer
(2010). arietinum) seeds: Its purification,
biochemical properties and industrial
12. S. Iqbal, T.H. Nguyen, T.T. Nguyen, T.
application. Food Chem. 134: 1113-
Maischberger, D. Haltrich. β-
1122 (2012).
Galactosidase from Lactobacillus
plantarum WCFS1: biochemical 21. E.I. Fatchiyah, S. Arumingtyas, S.
characterization and formation of Widyarti, Rahayu. Molecular Biology.
prebiotic galacto-oligosaccharides. Analysis Basic. Penerbit Erlangga,
Carbohydrate Research. 345:1408-1416 Jakarta(ID), 2011. (in Indonesian).
(2010). 22. M. Bintang. Biochemistry: Research
13. P. Katrolia, M. Zhang, Q. Yan, Z. Jiang, Technique. Penerbit Erlangga, Jakarta
C. Song, L. Li . 2011. Characterisation (ID), 2011. (in Indonesian).
of thermostable family 42 - 23. E. Gheytanchi, F. Heshmati, B.K.
galactosidase (galC) family from Shargh, J. Nowroozi, F. Movahedzadeh.
Thermotoga maritima showing efficient Study on β-galactosidase enzyme
lactose hydrolysis. Food Chem. 125: produced by isolated Lactobacilli from
614-621. milk and cheese. African Journal of
14. S. Erich, T. Anzmann, L. Fischer L. Microbiology Research. 4:454-458
2012. Quantification of lactose using (2010).
ion-pair RP-HPLC during enzymatic 24. C. Schwab, K.I. Sørensen, M.G. Ganzle.
lactose hydrolysis of skim milk. Food Heterologous expression of glycoside
Chem.. 135: 2393-2396. hydrolase family 2 and 42 -
15. J.M. Jay, M.J. Loessner, D.A. Golden. galactosidases of lactic acid bacteria in
Modern Food Microbiology. 7th Edition. Lactococcus lactis. Systematic and
USA: Springer Science and Business Applied Microbiology. 33: 300-307
Media Inc, USA, (2005). (2010).
16. D. Wang, M. Sakakibara. Lactose 25. T. Palmer Understanding Enzymes. 3th
hydrolysis and β-galactosidase activity Ed. Ellis Horwood, New York, 1991.
in sonicated fermentation with

160
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.

26. A.L. Lehninger. Principles of


Biochemistry. Elsevier Science,
Amhrest, 2004.
27. M. Rhimi et al. Efficient bioconversion
of lactose in milk and whey:
immobilization and biochemical
characterization of a β-galactosidase
from the dairy Streptococcus
thermophilus LMD9 strain. Res in
Microbiol 161: 515-525 (2010).
28. CS. Kim, ES Ji, D.K. Oh. Expression
and characterization of Kluyveromyces
lactis β-galactosidase in Escherichia
coli. Biotechnol Lett. 25: 1769-1774
(2003).
29. J. Szczodrak. 2000. Hydrolysis of
lactose in whey permeate by
immobilized β-galactosidase from
Kluyveromyces fragilis. J Mol Catal B
Enzymatic. 10: 631-637, (2000).
30. W. Aehle. Enzyme in industry.
Production and Application. 3end
completely revised ed. Verlag Gmbh &
Co.KGaA, Wiley-VCH, 2007.
31. L.L. Lu, M. Xiao, ZY Li, Y.M. Li, F.S.
Wang. 2009. A novel transglycosylating
β-galactosidase from Enterobacter
cloacae B5. Process Biochem. 44: 232-
236 (2009).
32. J.M. Jay, M.J. Loessner, D.A. Golden.
Modern Food Microbiology. 7thend ed.
Springer Science & Business Media
Inc., USA, 2005.
33. T.J. Britz, R.K. Robinson. Advanced
Dairy Science and Technology.
Blackwell Publishing Ltd., UK, 2008.
34. B.W. Matthews. The structure of E. coli
β-galactosidase. CR Biologies. 328:
529-556, (2005).

161
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015

162

Anda mungkin juga menyukai