JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015: 147-161 Akreditasi No: 540/AU1/P2MI-LIPI/06/2013
Tatik Khusniati1, Neny Mariyani2, Hanifah Nuryani Lioe2, Didah Nur Faridah2, Abdul Choliq1
Dan Sulistiani1
1
Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
2
Departemen Teknologi Pangan, FATETA, Universitas Pertanian Bogor
Email: tatikkhusni@yahoo.com
147
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
148
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
149
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
150
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
151
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
Tabel 1. Total protein, aktivitas dan yield β-galaktosidase dari Lb. plantarum B123 indigenos
Aktivitas
Total protein Aktivitas Aktivitas Purifikasi Yield
Tahapan spesifik
(mg) (U) (U/mL) (fold) (%)
(U/mg)
Enzim kasar
171.45±7.36 2581.18±27.86 21.51±0.23 15.05 1 100
(crude enzyme)
Pengendapan dengan
15.56±2.15 869.3±17.44 173.86±3.49 55.88 3.71 33.68
amonium sulfat 60%
Dialisis 3.30±0.24 361.54±1.92 106.34±0.56 109.58 7.28 14.01
Nilai dinyatakan sebagai rata-rata ± standar deviasi dari 3 ulangan
152
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
Gambar 1. Aktivitas (a) dan aktivitas spesifik (b) β-galaktosidase kasar dari Lb. plantarum B123
indigenos diberbagai konsentrasi amonium sulfat
153
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
Selain itu dari Tabel 1 menunjukkan optimasi pH dan suhu -galaktosidase kasar
bahwa aktivitas spesifik β-galaktosidase dan hasil dialisis, beserta stabilitas pH dan
meningkat dari 15,05 U/mg (β- suhu -galaktosidase kasar.
galaktosidase kasar) menjadi 109,58 U/mg
Optimasi pH dilakukan dengan
(β-galaktosidase hasil dialisis).
mendeteksi aktivitas relatif -galaktosidase
Produksi β-galaktosidase dari masing-masing diberbagai pH antara pH
beberapa mikroorganisme menunjukkan 4,5-8,5, dan aktivitas optimum -
bahwa perbedaan jenis mikroorganisme galaktosidase terjadi pada pH dengan
penghasil -galaktosidase dan jenis aktivitas relatif tertinggi. Aktivitas -
purifikasi mempengaruhi aktivitas dan galaktosidase diberbagai pH (Gambar 2)
aktivitas spesifik -galaktosidase. Purifikasi menunjukkan bahwa pH optimum β-
lebih lanjut, menggunakan kromatografi gel galaktosidase enzim kasar dan hasil dialisis
filtrasi menghasilkan aktivitas lebih tinggi, dari L. plantarum B123 dalam
seperti -galaktosidase yang dihasilkan dari menghidrolisa substrat oNPG adalah 6.5.
Thermotoga maritima yang Secara statistik, nilai pH berpengaruh nyata
menghasilkan aktivitas sebesar 185 U/mg.(8) terhadap aktivitas β-galaktosidase (p<0.05).
Enzim β-galaktosidase kasar yang Nilai pH optimum β-galaktosidase dari L.
diekstraksi dari L. bulgarian ssp. (CHR plantarum WCFS1 dengan substrat oNPG
Hansen Lb-12) menghasilkan aktivitas adalah 7.5,(12) sedangkan pH optimum β-
sebesar 20.9 U/ml.(7) Hasil ini menunjukkan galaktosidase L. plantarum adalah 6,8.(24)
bahwa aktivitas β-galaktosidase kasar dari Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan
L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb-12) jenis bakteri mengakibatkan perbedaan pH
lebih rendah dibandingkan aktivitas - optimum β-galaktosidase yang
galaktosidase yang dihasilkan dari L. dihasilkannya. Dilaporkan bahwa
plantarum B123 indigenos yang karkteristik β-galaktosidase dari jenis
mempunyai aktivitas sebesar 21.51±0.23 bakteri yang berbeda berpengaruh terhadap
U/mL atau 15.05 U/mg (enzim kasar) dan interaksinya dengan molekul substrat yang
109.58 U/mg protein (enzim hasil dialisis), mengakibatkan terjadinya perbedaan pH
dimana purifikasi dilakukan hanya sampai optimum enzim yang dihasilkannya.(12,24)
pada tahapan dialisis. Aktivitas - Gambar 2 menunjukkan β-
galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 galaktosidase L. plantarum B123
indigenos (21.51±0.23 U/mL) yang lebih mempunyai aktivitas tertinggi pada pH 6.5
tinggi dari aktivitas -galaktosidase kasar dengan aktivitas relatif sebesar 97,38 %.
dari L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb-12) Selanjutnya aktivitas β-galaktosidase
(20.9 U/mL) menunjukkan bahwa L. menurun seiring dengan peningkatan pH.
plantarum B123 indigenos merupakan Menurunnya aktivitas enzim karena
bakteri asam laktat lokal penghasil - perubahan pH larutan yang tidak terlalu
galaktosidase yang produksi enzim besar (sedikit dibawah atau diatas pH
kasarnya (U/mL) lebih tinggi dibandingkan optimalnya) disebabkan oleh berubahnya
dari L. bulgarian ssp. (CHR Hansen Lb- keadaan ion enzim dan seringkali juga
12). keadaan ion substrat. Pada pH tertentu
terjadi denaturasi enzim yang
mengakibatkan turunnya aktivitas enzim
Karakteristik -galaktosidase L. secara bertahap.(25)
plantarum B123
Karakteristik -galaktosidase L.
plantarum B123 yang dideteksi meliputi
154
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
155
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
120
100
80
60
40
20
0
4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5
Gambar 4. Aktivitas relatif (%) β-galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 indigenos yang
diinkubasi selama 1 jam pada berbagai pH
120
100
80
60
40
20
0
25 30 35 40 45 50 55 60
Gambar 5. Aktivitas relatif (%) β-galaktosidase kasar dari L. plantarum B123 indigenos yang
diinkubasi selama 1 jam pada berbagai suhu
156
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
Kestabilan enzim terhadap panas sehingga enzim ini dapat digunakan untuk
dapat terjadi karena pelipatan asam amino aplikasi biokonverter laktosa untuk produk
penyusun protein membentuk konformasi susu.
tertentu yang tahan terhadap efek denaturasi
Penambahan substrat oNPG dalam uji
akibat panas. Gambar 5 menunjukan stabilitas dilakukan pada enzim kasar β-
pengaruh suhu terhadap aktivitas relatif β- galaktosidase dan diinkubasi selama 1 jam
galaktosidase L. plantarum B123. Enzim β- diberbagai pH dan suhu. β-Galaktosidase
galaktosidase relatif stabil setelah adalah enzim yang mempunyai karakteristik
diinkubasikan selama 1 jam pada kisaran
induktif, aktivitasnya bergantung substrat
suhu 25-45 °C karena masih menyisakan
pada awal reaksi, sehingga hal ini
aktivitasnya diatas 50 %. Peningkatan suhu
menyebabkan penurunan aktivitas pada
meningkatkan kecepatan reaksi sampai
suhu: 50 C (Gambar 5). Kecepatan reaksi
batas optimum. Hal ini disebabkan pada
yang dikatalisis enzim sangat dipengaruhi
kisaran suhu tersebut aktivitas β-
oleh berbagai konsentrasi substrat terhadap
galaktosidase masih dapat menyisakan
kecepatan reaksi awal apabila konsentrasi
aktivitasnya diatas 50 %. Selanjutnya
enzim dijaga konstan. Konsentrasi substrat
mengalami penurunan pada suhu 50 °C
yang amat rendah menyebabkan kecepatan
dengan menyisakan 15,22 % dari
reaksi amat rendah tetapi kecepatan akan
aktivitasnya. Penurunan aktivitas pada
meningkat dengan meningkatnya
enzim pada suhu 50 °C terlalu signifikan
konsentrasi substrat. Pada akhirnya, akan
karena protein enzim terdenaturasi akibat
tercapai titik batas, dan setelah titik ini
peningkatan suhu.(30) Sebagai
dilampaui, kecepatan reaksi hanya akan
perbandingan, suhu optimum β-
meningkat sedemikian kecil dengan
galaktosidase E. cloacae B5 sekitar 35 °C
bertambahnya konsentrasi substrat. Pada
dan enzim ini stabil pada suhu dibawah 30
batas ini, enzim menjadi jenuh oleh
°C.(31) Berdasarkan penelitian ini, β-
substratnya dan tidak dapat berfungsi lebih
galaktosidase dari L. plantarum B123
cepat.26
mempunyai kisaran suhu yang luas
Gambar 6. Log % laktosa yang tidak terhidrolisis susu UHT dengan penambahan β-galaktosidase
diberbagai waktu hidrolisis
157
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
Gambar 7. Kandungan glukosa susu UHT dengan penambahan β-galaktosidase diberbagai waktu
hidrolisis
Hidrolisis laktosa pada susu UHT dengan plantarum mempunyai donor proton Glu461
kit enzimatik GOD-POD dan basa nukleofilik Glu537.(24) Proton
Hasil penelitian menunjukkan bahwa donor dan nukleofilik spesifik dari β-
jumlah laktosa yang tidak terhidrolisis galaktosidase mempunyai peranan dalam
hidrolisis laktosa menjadi glukosa dan
menurun (Gambar 6). Gambar 6
menunjukkan persamaan garis linier dengan galaktosa.(33) Mekanisme katalitik β-
nilai R2 = 0.9304, slope dengan nilai negatif galaktosidase adalah laktosa membentuk
menunjukkan adanya penurunan laktosa intermediet dengan nukleofil Glu 537 dan
yang tidak terhidrolisa selama waktu dibantu dengan asam (A: Glu 461 atau ion
hidrolisis (jam). Dari persamaan garis ini Magnesium). Selanjutnya Glu 461
didapatkan k (konstanta kecepatan reaksi mendonorkan proton dengan memberikan
hidrolisis) sebesar 0.114 /jam, dan t1/2 H+ pada oksigen glikosidik yang disertai
(prediksi waktu yang diperlukan untuk pemutusan ikatan glikosidik dan pelepasan
menghidrolisa 50 % laktosa dalam susu glukosa. Langkah kedua adalah
UHT dengan penambahan 4.8 U/mL pembentukan intermediet transient
triagonal oxocarbonium yang dibantu oleh
konsentrasi enzim pada suhu 50 C) adalah
basa (B: Glu 461) lalu terjadi protonasi dari
6.08 jam.
Glu 461 yang dikatalisis air dan diakhiri
Gambar 7 menunjukkan semakin tinggi dengan transfer galaktosil ke air atau gula
waktu hidrolisis, semakin tinggi konsentrasi lain. Jika akseptor berupa air maka akan
glukosa dengan persamaan garis linier terjadi proses hidrolisis sehingga terbentuk
(R2=0.9701). Slope dengan nilai positif glukosa dan galaktosa.(34)
menunjukkan peningkatan glukosa selama Kit enzimatik GOD-POD digunakan
waktu hidrolisis (jam). Hal ini untuk determinasi peningkatan glukosa
menunjukkan bahwa β-galaktosidase L. selama proses hiidrolisis laktosa pada susu
plantarum B123 dapat menghidrolisa UHT pada 50 C selama 12 jam dengan
laktosa pada susu UHT menjadi glukosa interval waktu 1 jam. β-Galactosidase hasil
dan galaktosa. β-Galaktosidase yang dialisis yang ditambahkan adalah 4.8 U/mL
dihasilkan dari mikroorganisme yang susu. Kit GOD-POD adalah metoda uji
berbeda mempunyai karakteristik yang glukosa secara enzimatik dan kolorimetrik.
berbeda, diantaranya: berat molekul, rantai Prinsip uji ini adalah sebagai berikut
panjang protein, dan posisi sisi aktif.(32) β- (Cypress Diagnostics):
Galaktosidase yang dihasilkan dari L.
158
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
DAFTAR PUSTAKA
GOD
Glukosa + O2 + H2O H2O2 + asam glukonat 1. P. Walstra, J.T.M. Wouters, T.J. Geurts.
POD
2006. Dairy Science and Technology,
H2O2 + fenol + 4-AP quinone + 4H2O 2end. ed. CRC Press-Taylor & Francis
Group, USA, 2006.
Glukosa dioksidasi dengan glucose- 2. M. Montalto, V. Curigliano, L. Santoro,
oxidase (GOD) menjadi asam glukonat dan M. Vastola, G. Cammarota, R. Manna,
hidrogen peroksida. Pembentukan hidrogen A. Gasbarrini, G. Gasbarrni.
peroksida dideteksi dengan aseptor phenol- Management and treatment of lactose
aminophenazone chromogenic oxygen malabsorption. World Journal of
dengan bantuan peroxidase (POD) untuk Gastroenterology. 12: 187-191 (2006).
menghasilkan senyawa quinone yang
memberikan warna merah pada sampel, dan 3. P.S. Panesar, S. Kumari, R. Panesar.
pengukuran dilakukan pada 505 nm. 2010. Potential applications of
Semakin tinggi konsentrasi glukosa dalam immobilized β-galactosidase in food
sampel, semakin tinggi intensitas warna processing industries. Review Article.
merah. Enzyme Research. 1-16 (2010).
4. P. Karasova, V. Spiwok, S. Mala, B.
Kralova, and N.J. Beta-galactosidase
KESIMPULAN activity in psychrotrophic
microorganism and their potential use in
Produksi β-galaktosidase L.plantarum food industry. Czech J Food Sci. 20 (2):
B123 dengan purifikasi parsial/ hasil 43-47 (2002).
dialisis mengalami peningkatan. Kemurnian 5. C. Schwab, K.I. Sørensen, M.G. Ganzle.
dan aktivitas spesifik β-galaktosidase L. Heterologous expression of glycoside
plantarum B123 mengalami peningkatan hydrolase family 2 and 42 -
setelah β-galaktosidase didialisis. Enzim β- galactosidases of lactic acid bacteria in
galakosidase L. plantarum B123 hasil Lactococcus lactis. Systematic and
dialisis sebesar 4.8 U/mL dapat Applied Microbiology. 33: 300-307
menghidrolisa 50 % laktosa susu UHT pada (2010).
suhu 50 C selama 6.08 jam. Disimpulkan
6. E. Jurado, F. Camacho, G. Luzon, J.M.
bahwa β-galaktosidase L. plantarum B123
Vicaria. Enzyme and Microbial
indigenos yang dipurifikasi secara parsial
Technology. 31:300-309 (2002).
dapat digunakan sebagai penghidrolisa
laktosa dalam memproduksi susu UHT 7. A. Jokar, A. Karbassi. In-house
rendah laktosa. production of lactose-hydrolysed milk
by β-galactosidase from Lactobacillus
bulgaricus. J Agr Sci Tech. 13:577-584
UCAPAN TERIMA KASIH (2011).
8. P. Katrolia, M. Zhang, Q. Yan, Z. Jiang,
Penelitian ini didanai oleh proyek C. Song, L. Li. Characterization of
PKPP-RISTEK DIKTI 2012 dan DIPA- thermostable family 42 -galactosidase
TEMATIK 2013, Bidang Mikrobiologi, (galC) family from Thermotoga
Pusat Penelitian Biologi, LIPI. Penulis maritima showing efficient lactose
mengucapkan terima kasih kepada Neneng hydrolysis. Food Chem. 125: 614-621
Karimaryati atas bantuan teknis selama (2011).
penelitian.
159
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
160
Purifikasi Parsial dan Karakterisasi -Galaktosidase Lactobacillus Plantarum B123 Indigenos dan Hidrolisis Laktosa untuk
Produksi Susu Ultra High Temperature Rendah Laktosa
: Tatik Khusniati, dkk.
161
JKTI, Vol. 17, No. 2, Desember 2015
162