Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas besar mata kuliah
Desain Struktur Bangunan dengan judul :”Desain Struktur Makeo International School”
provinsi Sulawesi Tenggara kota Kendari. Tugas ini merupakan salah satu syarat
kelulusan mata kuliah Rekayasa gempa semester VIII jurusan Teknik Sipil program studi
Konstruksi Bangunan Gedung diploma IV.
Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang segenap jiwa dan raga
untuk kelangsungan pendidikan penulis. Dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan
selalu mencurah rahmat, kesehatan, dan berkat.
1. Bapak Ir. Julius E. Tenda, M.T. sebagai dosen mata kuliah Desain Struktur
Bangunan yang sudah mendidik penulis.
2. Ibu Dian Puspita Sari, ST M.Ars sebagai dosen mata kuliah Desain Struktur
Bangunan yang sudah mendidik penulis.
3. Ibu Cynta Tendean, ST MT sebagai dosen mata kuliah Desain Struktur Bangunan
yang sudah mendidik penulis.
4. Orang tua yang sudah memberikan doa, dukungan, serta dana dalam
menyelesaikan tugas Desain Struktur Bangunan
5. Dan mahasiswa angkatan 2017 & 2018 KBG dalam pembuatan penulisan tugas
besar Desain Struktur Bangunan.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan penulisan. Semoga materi ini dapat bermanfaat untuk pembaca dan
masyarakat banyak, terutama untuk para mahasiswa. Terimakasih
D = Diameter tulangan, mm
g = Percepatan gravitasi
n = Jumlah tingkat
SM1 = Percepatan respons spectral MCE pada perioda 1 detik yang sudah
disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs
Ø = Diameter
DATA BANGUNAN
Makeo International School rencananya akan didirikan pada lahan seluas 7500
m , luas lantai masing-masing 1750 m 2. Untuk lahan yang tersisa nantinya akan
2
Area halaman Makeo International School ini terbagi dari pos jaga, bangunan
sekolah, jalan, tempat parkir, ruang terbuka hijau, lapangan sepakbola, lapangan
basket, kolam renang, pagar dan saluran. Bangunan ini terletak tidak jauh dari pusat
kota Kendari dan langsung berhadapan dengan jalan raya.
N
Jenis Pemanfaatan Lahan Luas (m²)
o
1 Bangunan 1750
3 Jalan 5819,474641
6 Pos Keamanan 20
1.1.4.4 Pembebanan
Beban yang bekerja pada suatu struktur ditimbulkan oleh gaya-gaya yang
bersumber dari alam ataupun buatan manusia. Berdasarkan PPIUG 1983, pembebanan
pada struktur bangunan gedung dikategorikan yaitu beban hidup (LL), beban mati (DL),
dan beban gempa (E). Dijelaskan secara detail sebagai berikut.
Beban Mati (DL)
Beban mati dalah beban yang berasal dari material yang digunakan pada
struktur dan beban mati tambahan yang bekerja pada struktur. Pada
perhitungan struktur bangunan ini menggunakan bantuan software ETABS.
Beban mati material dan dimensi material yang digunakan tergantung dari
jenis bahan bangunan yang dipakai.
Berikut ini merupakan berat sendiri bahan bangunan dari komponen gedung
menurut Peraturan Pembebanan Indonesia 1983
Berat
Bahan Bangunan
(kg/m³)
Baja 7.850
bidang atap
Beban
Fungsi Ruangan Hidup
No (kg/m²)
1 1
1. 2 1 Beban
Gempa
3 0.9 Beban
gempa terjadi
4 0.8
akibat pergerakan
kerak bumi 5 0.7 (lempeng
bumi) karena
adanya gaya 6 0.6 atau
pergeseran lapisan kulit
bumi oleh 7 0.5 aktivitas
vulkanik dalam perut
8 dan lebih 0.4
bumi. Besarnya hal
tersebut ditentukan
oleh beberapa parameter yaitu jenis tanah, wilayah kegempaan, berat gedung, jumlah
tingkat gedung dan system struktur yang digunakan.
Berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 03-1726-2012), struktur bangunan gedung
harus direncanakan agar mampu menahan suatu beban geser dasar akibat gempa (V)
dalam arah x maupun arah y, menurut rumus:
V = Cs x Wt
Dimana :
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Beton Pracetak
Tiang Pancang dan Pile Beton Bertulang, f'c = 25 Mpa
4
Cap fy = 400 Mpa
N
Elemen Non - Struktural Material Ket.
o
- Kaca Laminated 10 mm -
- Kaca Tempered 10 mm Eksetior
6 Kaca - Kaca Aluminuim 3 mm -Pintu
- Pintu
Khusus
Untuk elemen balok, kolom dan pelat mempunyai dimensi yang sama pada
lantai dasar hingga lantai 10 (sepuluh).
1 AREA PARKIR
3 RUANG PANEL 1 50
4 RUANG GENSET 1 50
5 TANGGA 2 35.72
6 LIFT 4 42.36
8 JALAN 501.004
1 LOBBY 1 150,735
4 LIFT 1 53.36
9 MUSOLA 1 83,7
10 TOILET 2 84,5
12 SHAFT 1 1 13
13 SHAFT 2 1 13
15 KORIDOR 2 346
16 LIFT 1 43,485
TOTAL
NAMA RUANGAN JUMLAH
NO LUAS
14 TOILET 2 84,5
20 LIFT 1 43,485
23 KORIDOR 576,4
DENAH LT 3-8
4 TOILET 2 84,5
7 LIFT 1 43,47
8 SAFT 1 1 13
9 SAFT 2 1 13
10 KORIDOR 1 578,47
4 TOILET 2 84,5
7 LIFT 1 43,47
8 SAFT 1 1 13
9 SAFT 2 1 13
10 KORIDOR 1 578,47
DENAH LT 3-8
4 TOILET 2 84,5
7 LIFT 1 43,47
8 SAFT 1 1 13
9 SAFT 2 1 13
10 KORIDOR 1 578,47
4 TOILET 2 84,5
7 LIFT 1 43,47
8 SAFT 1 1 13
9 SAFT 2 1 13
10 KORIDOR 1 578,47
4 TOILET 2 84,5
7 LIFT 1 43,47
8 SAFT 1 1 13
9 SAFT 2 1 13
10 KORIDOR 1 578,47
4 PERPUSTAKAAN 1 323
9 AULA 1 323
10 LIFT 1 43.485
13 SHAFT 1 1 13
14 TOILET 2 84.5
15 KORIDOR
4 PERPUSTAKAAN 1 323
9 AULA 1 323
10 LIFT 1 43.485
13 SHAFT 1 1 13
14 TOILET 2 84.5
15 KORIDOR
2 LIFT 2 43.485
3 TANDON 4 30
5 Kompresor AC 1 30
6 Penutup Shaft 1 30
I.2.2.1 Balok
Balok ialah suatu komponen struktur bangunan yang dengan fungsinya dapat
memikul gaya dalam berupa momen lentur dan gaya geser. Komponen dari struktur
beton bertulang ini bertumpu pada bagian pendukung (kolom) bangunan.
Pada perencanaan suatu elemen balok tidak boleh terjadi keruntuhan tekan,
karena berakibat runtuhnya elemen-elemen balok secara mendadak. untuk
keruntuhan berimbang merupakan kondisi yang paling ideal tetapi sulit untuk dicapai.
Untuk itulah keruntuhan tarik dapat digunakan karena mudah dipenuhi dan dapat
dijamin keamanannya.
Pada perencanaan atau desain balok pada bangunan gedung
MakeoInternational School ini mengikuti acuan yang ada, sehingga didapatkan dimensi
balok untuk Sarajar International School :
Ukuran Balok = 950mm x 980 mm
Beton Bertulang, f’c = 25 MPa
fy = 400 MPa
fys = 400 Mpa
I.2.2.2 Kolom
Kolom ialah suatu komponen struktur bangunan dengan fungsinya sebagai
pendukung beban-beban dari balk dan pelat lantai dan meneruskan beban-beban
tersebut ke pondasi. Kolom merupakan elemen struktur yang penting dalam system
bangunan. Kegagalan elemen kolom akan berakibat keruntuhan elemen-elemen
struktur lainnya yang berhubungan atau keruntuhan gedung secara menyeluruh.
I.2.2.3 Pelat
Pelat Beton Bertulamg ialah struktur tipis dari beton bertulang dengan bidang
yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur
tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila dibandingkan dengan
bentang panjang/lebar bidangnya. Pelat beton ini sangat kaku sehingga pada
bangunan gedung pelat ini berfungsi sebagai diafragma/ unsur pengaku horizontal yan
sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal. Perencanaan Gedung
Sekolah ini menggunakan dimensi:
Ukuran Pelat = 125 mm
Beton Bertulang, f’c = 25 MPa
fy = 400 Mpa
I.2.2.5 Pondasi
Pondasi merupakan struktur bagian paling bawah dari suatu konstruksi salah
satunya yakni bangunan gedung yang berfungsi untuk menyalurkan beban vertikal
diatas (kolom) maupun beban horizontal ke tanah.
Perencanaan struktur bawah untuk suatu konstruksi bangunan dengan tepat
mutlak diperlukan untuk dapat menjaga kestabilan konstruksi yang ditahan. Kesalahan
Transportasi Vertikal
1.
Air Bersih
2.
Air Bersih
Denganharga Rp51.480.000
(Sumber;https://
www.tokopedia.com/
Air Kotor
5.
Dimensi STP 6 m x 6 m x 6
https://www.tokopedia.com/
rekomendasi/1546080603?
ref=googleshopping&c=16946523
240&m=28
Penghawaan
6.
https://www.tokopedia.com/
setiabudielektronic/ac-panasonic-1-2-
pkcszn5wkp-zn-5wkp-5-wkp
Pencahayaan
https://www.tokopedia.com/
akasiavaria/philips-tl-d-18w-840-
4000k-600mm-putih-
8.
https://www.tokopedia.com/
andreasreynaldo/lampu-led-bulb-18-
130we-27-cdl-philips
Penangkal Petir
https://www.tokopedia.com/
alatlistrikannur/penangkal-petir-
thomas-radius-60-meter-r60-original
Pemadam Kebakaran
https://www.tokopedia.com/
effrensindo/sprinkler-tyco-fire-
alarm-ty-b-upright
11.
12.
14.
https://www.tokopedia.com/
rekomendasi/3181196874?
ref=googleshopping&c=1697531
0105&m=409626729&p=318119
6874&gclid=EAIaIQobChMI7rPnx
Puk9wIVyppmAh3Cjwu_EAQYAS
ABEgImUvD_BwE&gclsrc=aw.ds
Keamanan
Hikvision DS-2CD2142FWDI
16.
https://www.tokopedia.com/
rekomendasi/77566504?
ref=googleshopping&c=1697531
0105&m=120487877&p=775665
04&gclid=EAIaIQobChMIn_edg_y
k9wIVwUcrCh3zUwdeEAQYASAB
EgJGyfD_BwE&gclsrc=aw.ds
Daya Listrik
https://
indoteknikcom.odoo.com/shop/
product/kw2600922-krisbow-
genset-generator-diesel-
hd200kva-silent-cummins-50327
(Sumber;https://
www.tokopedia.com/
pompahydrant/paket-pompa-
hydrant-diesel-dan-jockey-500-
gpm-90-100-meter-55-kw?
src=topads )
Cylinder : 6
HargaRp100.000.000
(Sumber;https://
www.tokopedia.com/
sentragenset/genset-open-100-
kva-tsuzumi-td-100-japan-
technology?src=topads )
Toilet
Toto CW860NJ/SW861P
Closet
Harga : Rp. 1.700.000
Duduk
18.
https://www.tokopedia.com/
sinarcl/closet-duduk-toto-cw-
860-nj
19.
https://www.tokopedia.com/
lavelle/urinal-toto-uw-447-hjt1
Toto LW246J
https://www.tokopedia.com/
rekomendasi/3077805340?
ref=googleshopping&c=16946523
240&m=425841656&p=30778053
40&gclid=EAIaIQobChMItL-
Mhf2k9wIVgTMrCh2uDg-
qEAQYAyABEgJeR_D_BwE&gclsrc
=aw.ds
1.3.1.1Lahan parkir
Lahan parkir yang tersedia pada Halaman samping Sekolah ini terdiri dari
lahan parkir untuk mobil dan motor, dan telah direncanakan dengan standart jumlah
parkir dan mengikuti SRP (Satuan Ruang Parkir).
Tabel 1.20 Standar Jumlah Parkir (Sistem Bangunan Tinggi Hal 19)
Berdasarkan Table 1.12 maka standar tempat parkir untuk sekolah adalah 1 mobil
untuk 100 m2 bruto maka perhitungannya adalah :
= 175 unit
= 52 unit
Jumlah
Kecil Lift Barang
Lantai
Sekolah
2-5 1,5-2 1
5-10 2 1,5
10-15 2-2,5 2
2000/4
Komersial 1600 1600 2000
000
1000/1
Apartemen 1250 1500 -
250
Rumah
1000 1300 2000 2000
Sakit
Elevator
= 116 detik
= 116 / 2
= 58 detik
= 0.746 x 20 x 2
= 29,83 kW / lift
I.3.2.2 Pencahayaan
Perhitungan jumlah titik lampu pada gedungMakeo International School
AxE
N, jumlah titik lampu =
∅ 36 x LLF x CU x n
E = Kuat Penerangan (Lux)
A = Luas Ruangan
Ø = Total Lumen lampu / Lamp Luminous Flux
LLF = Faktor Caha Rugi (0.7 – 0.8)
Cu = Faktor Pemanfaatan (50% - 65%)
n = Jumlah Lampu dan 1 titik lampu
Perhitungan:
Faktor hilang rugu cahaya (LLF) = 0.7 – 0.8
Faktor pemanfaat (CU) = 50 – 65 %
Lumen Philips TL 36 watt = 90.000 lm/W
Lumen Philips Corepro LED 4 watt = 95.060 lm/W
Total lumen TL 36 watt, ø36 = W x l/W
= 36 x 90.000
= 3240 lm
Total lumen LED 16 watt, ø16 = W x l/W
= 16 x 95.060
= 1520.560 lm
Perkantoran 200-500
Hotel 200-400
Laundry 500
42.25 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 1.68 titik
= 2 titik
42.25 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 1.68 titik
= 2 titik
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
1638 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 64.8 titik
= 65 titik
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
1638 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
Lantai 1
- Lobby = 150.735m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
150.753 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 5.96 titik
= 6 titik
104 x 250
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 5.144 titik
= 6 titik
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
323 x 350
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 22.37 titik
= 23 titik
87.75 x 350
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 6.1 titik
= 7 titik
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.5 x 250
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.22 titik
= 4 titik
88.9 x 250
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
- Musola = 83.7m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
83.7 x 350
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.31 titik
= 4 titik
- Toilet = 84.5m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
152 x 300
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 9.1 titik
= 10 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
88.985 x 300
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 5.3 titik
= 6 titik
- TanggaDarurat = 84.5m2
AxE
- Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- Koridor = 346m 2
346 x 150
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 15.40 titik
= 16 titik
= 105 titik
Lantai 2
= 8.23 titik
= 9 titik
43.47 x 400
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.44 titik
= 4 titik
55.25 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 8.74 titik
= 9 titik
43.47 x 400
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.44 titik
= 4 titik
43.47 x 400
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.44 titik
= 4 titik
42.25 x 400
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.35 titik
= 4 titik
88.99 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 14.1 titik
= 15 titik
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 4 titik
= 3.44 titik
= 4 titik
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 2.58 titik
= 3 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- TanggaDarurat = 84.5m 2
AxE
- Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- Koridor = 576.4m 2
576.4 x 150
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 105 titik
Lantai 3
464.75 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 73.56 titik
= 74 titik (tiapkelasada 6-7 titiklampu)
260,8125 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 41.2 titik
= 42 titik (tiapkelasada 7 titiklampu
273 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 43.2 titik
= 44 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- Koridor = 578.47 m2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
578.47 x 150
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 17.67 titik
= 18 titik
- Lift = 43.49m 2
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
= 190 titik
Lantai 4
464.75 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 73.56 titik
= 74 titik (tiapkelasada 6-7 titiklampu)
= 41.2 titik
= 42 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
273 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- Koridor = 578.47 m2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
578.47 x 150
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
= 190 titik
Lantai 5
464.75 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 73.56 titik
= 74 titik (tiapkelasada 6-7 titiklampu)
260,8125 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 41.2 titik
= 42 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
273 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 43.2 titik
= 44 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
= 196 titik
Lantai 6
464.75 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 73.56 titik
= 74 titik (tiapkelasada 6-7 titiklampu)
260,8125 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
273 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 43.2 titik
= 44 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
- Koridor = 578.47 m2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
578.47 x 150
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 17.67 titik
= 18 titik
= 196 titik
Lantai 7
464.75 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 73.56 titik
= 74 titik (tiapkelasada 6-7 titiklampu)
260,8125 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 41.2 titik
= 42 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
273 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 43.2 titik
= 44 titik (tiapkelasada 7 titiklampu)
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
= 196 titik
Lantai 8
- UKS/RuangDokter = 104m2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
104 x 500
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 10.2 titik
= 11 titik
98.7025 x 300
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 5.8 titik
= 6 titik
123.5 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 19.5 titik
= 20 titik
- RuangRapat = 88.97m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
88.97 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 14.1 titik
= 15 titik
- RuangRuangInventaris = 45.5m2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
45.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 2.7 titik
= 3 titik
- AULA = 323m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
323 x 800
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
84.5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 2
= 3.34 titik
=4
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
= 5.2 titik
= 6 titik
Lantai 9
- Lift = 43.49m 2
AxE
Jumlah titik lampu (N) =
∅ 36 x LLF x CU x n
43.49 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 1
= 5.2 titik
= 6 titik
84,5 x 200
=
3240 x 0.8 x 0.65 x 3
= 3.34 titik
= 4 titik
Perhitungan :
I = 18
E = 20
Ax IxE
Kebutuhan AC per lantai =
60
20451.43 x 18 x 20
=
60
= 122708.58 BTU/lantai
= 1104377.22 BTU
Klinik/Puskesmas 3 liter/pengunjung/hari
liter/tempat tidur
Rumah sakit Mewah 1000 pasien/hari
liter/tempat tidur
Rumah sakit Umum 425 pasien/hari
SMP 50 liter/siswa/hari
SMA 80 liter/siswa/hari
Pabrik/Industri 50 liter/pegawai/hari
liter/penumpang tiba
Bandara Udara 3 dan pergi/hari
Restoran 15 liter/kursi/hari
Hotel Bintang 3 ke
atas 250 liter/tempat tidur/hari
Perpustakaan 25 liter/pengunjung/hari
Bar 30 liter/pengunjung/hari
Pasar
Tradisional/Modern 40 liter/kios/hari
= 30% x 230000
= 69000 liter/hari
= 20% x 230000
= 46000 liter
Total kebutuhan harian air bersih = 230000 liter + 69000 liter + 46000 liter
= 87 M3
Air Kotor
Sumur Resapan
Diameter 1,2 m , kedalaman 4 m
Volume Sumur Resapan = ¼ x π x d2 x h
= ¼ x 3,14 x 12 x 4
= 3.14 m3
Volume Sumur Resapan = 3.14 m3 >1.897 m3 OK!!!
R = A+B+C+D+E
Dimana,
N
o Penggunaan dan Isi Bangunan Indeks
N Indek
o Konstruksi Bangunan s
N
o Situasi Bangunan (m) Indeks
N Indek
o Hari Guruh per Tahun s
1 2 0
2 4 1
3 8 2
4 16 3
5 32 4
6 64 5
7 128 6
8 256 7
=4+2+4+0+7
= 17
Tabel 1.31Nilai Perkiraan Resiko (R) (Sistem Bangunan Tinggi Hal. 170)
No Nilai R Keterangan
= 42.57 sambaran/km2/tahun
Jumlah sambaran petir per hari(Ng) = (0.1 + 0.35 sin λ ) (0.4 ± 0.2)
= 1,4 sambaran/tahun
Keterangan :
Tabel 1.32 Efisiensi SPP Sehubungan Dengan Tingkat Proteksi (SNI 03-7015-2004)
Tingkat
Proteksi Efisiensi SPP ( E )
I 0.98
II 0.95
III 0.9
IV 0.8
= 0.9
1. Kekuatan Struktur
Kekuatan gedung ini direncanakan terhadap beban mati, hidup serta gempa dmana
hal-hal tersebut didesain menggunakan standar-standar untuk konstruksi Indonesia
dan software ETABS, sehingga bukan hanya mampu memikul gaya-gaya tadi melainkan
sudah disertai dengan faktor-faktor keamanan dari aturan-aturan yang dipakai.
Adapun strukturnya terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton 25 Mpa,
serta tulangan 400 Mpa untuk lentur dan 240 Mpa pada geser. Bangunan ini berlokasi
di kota Kendari dengan jenis tanah yakni tanah Keras.
Struktur dianalisa dengan asumsi bahwa semua beban luar yang bekerja dipikul
oleh rangka portal saja walaupun pada kenyataannya bangunan ini mempunyai dinding
geser, hal tersebut sudah sangat menjamin tersedianya kekuatan dari gedung ini.
2. Keamanan Stabilitas
Keamanan stabilitas pada bangunan ini diperhitungkan terhadap keamanan
struktur atas dan struktur bawah. Struktur atas pada bangunan ini direncanakan
dengan menggunakan program perhitungan struktur yaitu Etabs. Struktur atas
pada bangunan ini digunakan struktur beton bertulang yang telah diperhitungkan
kekuatannya berdasarkan beban gempa. Struktur bawah pada bangunan ini
digunakan pondasi dalam tiang pancang, dengan kedalaman 30 m dan telah
diperhitungkan sesuai jenis tanah. Bangunan ini pun direncanakan agar mampu
Data-data Desain
Mutu Bahan
Beton, f’c : 25 Mpa
Ec : 4700 x √ f ' c = 23500 Mpa
Baja, fy : 400 Mpa
Jenis Tanah : Keras
Kategori Gedung : Sekolah
Tinggi Lantai : Lantai 1–10 = 40 m
Dari Tabel 2.2, untuk kelas situs Tanah Keras (SD) dengan
Catatan :
1. Untuk perioda yang lebih kecil dari T0, spectrum respons percepatan desain, Sa, maka:
T
Ss = SDS (0,4 + 0,6 )
T0
2. Untuk perioda lebih besar dari atau sama dengan T 0 dan lebih kecil dari atau sama
dengan Ts, spectrum respons percepatan desain, Sa, sama dengan SDS
3. Untuk perioda lebih besar dari T s, spectrum respons percepatan desain, S a maka Sa =
SD1/T
T0
Variabel PGA (g) SS (g) S1 (g) CRS CR1 FPGA FA FV PSA (g) SMS (g) SM1 (g) SDS (g) SD1 (g)
TS (detik)
(detik)
Nilai 0,442 0,977 0,359 1,053 0,952 1 1,009 1,441 0,442 0,986 0,517 0,657 0,345 0,105 0,525
Gambar 2.8 Grafik Respon Spektrum Manual : Kota Denpasar, Tanah Keras
Tingkat Δx Δy
10 7,9628 7,7667
9 7,6698 7,5129
8 7,1931 7,0722
7 6,5408 6,4524
6 5,7413 5,6814
5 4,8251 4,7891
4 3,8217 3,8045
3 2,7602 2,7556
2 1,6751 1,6764
1 0,642 0,6433
Berdasarkan pasal 7.8.6 SNI-0301726 story drift perlantai Δ, harus dihitung dan
dibandingkan dengan story drift design yang diijinkan. Story drift design, dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebahai berikut :
Cd . δx
∆ =
Ie
5.5. δx
=
1
Dimana
C d: Faktor amplifikasi defleksi, berdasarkan tabel 9 SNI 03-1726-2012 untuk
SRPMK adalah 5.5 Gambar 3.2.1.5.2
δx: Defleksi tiap lantai struktur (mm)
Ie: Faktor keutamaan gempa, berdasarkan tabel 1 dan tabel 2 SNI 03-1726-2012
perhitungan diatas tidak boleh melebihi story drift yang diijinkan berdasarkan tabel 16
SNI 03-1726-2012,
2.4.6 JarakAntarBangunan
Bangunan
A B
(mm) (mm)
1 17,9795 20,0365
2 26,3395 28,633
3 35,519 38,104
4 43,758 46,6015
5 50,3415 53,372
6 54,8625 57,9425
7 56,7875 59,741
8 54,813 57,387
9 45,7215 47,553
10 21,615 22,3025
Total 839,41
Fk 300,59
JAB 1140
Balok Induk
No Diameter Jumlah Selisih Tulangan Biaya Tulangan Jumlah Biaya Kontrol Jarak Minimum Ket
1 16 14,62 172400 2.519.669 OK memenuhi syarat jarak minimum
2 19 17,72 243100 4.307.112 OK memenuhi syarat jarak minimum
3 22 9,19 325900 2.495.048 OK memenuhi syarat jarak minimum
4 25 11,84 420800 4.984.095 OK memenuhi syarat jarak minimum
Jadi dipakai diameter 22 karena memenuhi syarat dan paling ekonomis
Balok Anak
No Diameter Jumlah Selisih Tulangan Biaya Tulangan Jumlah Biaya Kontrol Jarak Minimum Ket
1 16 13,46 172400 2.320.468 OK memenuhi syarat jarak minimum
2 19 16,05 243100 - 1.099.149 OK memenuhi syarat jarak minimum
3 22 20,19 325900 6.581.097 OK memenuhi syarat jarak minimum
4 25 11,84 420800 4.984.095 OK memenuhi syarat jarak minimum
1000
1000 mm
1000 mm
22 mm
20
13 mm
50 mm
Menurut gambar diatas, diambil kasus I sehingga diperoleh nilai momen lentur sebagai
berikut:
Mlx = 0.001 x Wu x Lx2 x X
= 0,001 x 889,6 x (6,25)2 x 45
= 1563,75 kgm
Mtix = ½ x Mlx
= 1/2 x 1563,75
= 781,875 kgm
Mtiy = ½ x Mly
= 1/2 x 1563,75
= 781,875 kgm
Mtix = ½ x Mlx
= 1/2 x 1563,75
= 781,875 kgm
Mtiy = ½ x Mly
= 1/2 x 1563,75
= 781,875 kgm
Rasio Tulangan, ρ =
1
m [ √
x 1− 1−
2 x m x Rn
fy ]
=
1
18.823 [ √
x 1− 1−
2 x 18.823 x 2.165
400 ]
= 0.0572
1.4
Ρ Minumum =
fy
1.4
=
400
= 0.0035
Penulangan arah y :
Momen Terfaktor, Mu = Mn / φ
= 1563,75 kgm / 0.8
= 1954,687 kgm
= 21.658 kg/cm2
= 2.165 MPa
m = fy / (0.85 x f’c)
= 400 / (0.85 x 25)
= 18.823
Rasio Tulangan, ρ =
1
m [ √
x 1− 1−
2 x m x Rn
fy ]
1
= x
18.8235
[ √
1− 1−
2 x 18.823 x 2.165
400 ]
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
MAKEO INTERNATIONAL SCHOOL Page
= 0.0572
1.4
Ρ Minumum =
fy
1.4
=
400
= 0.0035
Luas Tulangan, Asly = Pmin x b x d
= 0.0035 x 1000 x 110
= 385 mm2
= 32.6 > 25 mm . . . OK
LAPANGAN
Kontrol Jarak Tulangan
b - 2D22 Tulangan – 2S – 2D13 Sengkang> 25 mm
= 136 > 25 mm . . . OK
1.20
1.20
3.90
3.90
3.90
2.70
2.70
2.70
3.00 3.00 3.00
Tumpuan
= 32.6 > 25 mm . . . OK
LAPANGAN
= 136 > 25 mm . . . OK
1.20
1.20
3.90
3.90
3.90
2.70
2.70
2.70
3.00 3.00 3.00
2.10 Perhitungan dan Gambar Pondasi dalam ( Tiang Pancang dan pile cap)
Pondasi sebagai bagian struktur yang menyalurkan beban dari struktur atas ke
lapisan tanah pendukung terbagi atas dua yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Dalam perencanaan desain struktur bawah W International School ini menggunakan
pondasi tiang pancang dengan perhitungan manual. Langkah-langkah perencanaan
sampai pada penulangan pile cap diuraikan dibawah ini.
FX FZ MZ
LOAD 587.35 9187.5 35.702
Tabel 3.Jenis-jenis Tanah SNI 1726-2019
FX FZ MZ
Apartemen 175-250
Bintang 3 200-250
Pembelanjaan 175-250
Pada dasar harga satuan per meter persegi bangunan sesuai dengan buku
panduan sistem bangunan tinggi (Juwana: 2005) Tabel 11.1. Dalam hal ini harga
bangunan masih dalam satuan mata uang USD maka harus dikonversi ke mata uang
Indonesia dengan mengambil nilai kurs pada tanggal 27 April 2022 pada pukul 11.36
Sesuai dengan fungsi bangunan yaitu Sekolah dengan kualitas tinggi maka
diambil nilai harga bangunan per m² adalah 300 USD. Pengambilan harga ini
berdasarkan dari penggunaan fasilitas pada bangunan tersebut. selain itu penggunaan
material eksterior dan interior bangunan dengan mutu kelas tinggi. Perencana juga
mewaspadai akan adanya tingkat inflasi harga dari bahan bangunan yang akan
digunakan, sehingga diambil harga dasar 200 USD.
Berdasarkan kurs mata uang yang diketahui bahwa 1 USD = Rp. 14.350 maka
harga dasar bangunan per satuan m 2 adalah 200 USD x Rp. 14.350 = Rp. 2.870.000
Harga satuan dasar bangunan yang dikalikan dengan luas per lantai yaitu 1750 m2 x Rp.
2.870.000 = Rp.5.453.000.000 Sedangkan untuk bangunan bertingkat harga dasar
tersebut harus dikalikan dengan faktor perkalian tinggi bangunan, dikarenakan
bangunan Sekolah yang direncanakan terdiri dari 9 lantai maka harga dasar dikalikan
koefisien masing-masing disetiap lantai bangunan sesuai dengan buku panduan sistem
bangunan tinggi (Juwana: 2005) Tabel 11.2 , berikut adalah tabel faktor pengali tinggi
lantai :
1 1.000
1
.
0
9
2 0
1
.
1
2
3 0
1
.
1
3
4 5
1
.
1
6
5 2
1
.
1
9
6 7
1
.
2
3
7 6
8 1.265
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
9 SCHOOL
MAKEO INTERNATIONAL 1.294
Page
Berdasarkan dari tabel dan penjelasan diatas kita dapat menghitung jumlah
harga satuan dasar setiap lantai bangunan selanjutnya dihitung dan disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Rendah 5
Menengah 10-15
Tinggi 20
Canggih 30
Perkantoran 0,5-7
Apartemen 7-10
Bobot peralatan tetap untuk Sekolah diambil sebesar 20%, hal ini mengacuh
pada fasilitas bangunan yang ada pada Sekolah.
Biaya Perlengkapan Tetap = Bobot perlengkapan tetap x biaya bangunan
= 20% x Rp 143,750,649,336,00
= Rp. 28.750.129.867,20
Bobot pengembangan tapak diambil sebesar 20% karena diasumsikan lokasi tinggi.
= 20% x Rp 143.750.649.336,00
= Rp. 28.750.129.867,20
= Rp. 201.250.909.070,40,-
= Rp 24.000.000.000,00.-
= 6% x Rp. 201.250.909.070,40,-
= Rp. 12.075.054.544,22,-
= 3% x Rp. 201.250.909.070,40,-
= Rp. 6.037.527.272,11,-
Biaya lain-lain ialah harga kebutuhan yang belum disebutkan akan tetapi saat
pelaksanaan akan terjadi, bobotnya berdasarkan (Tabel 3.7).
Tabel 3.7 Bobot Biaya Lain-lain
Resiko Bobot Terhadap Biaya Konstruksi (%)
Rendah 5
Menengah 10
Tinggi 15
= 15 % x Rp. 201.250.909.070,40,-
= Rp. 30,187,636,360.56,-
= 20 % x Rp143.750.649.336,00,-
= Rp. 28.750.129.867,20,-
VOLUME/ KOEFISIEN
NO URAIAN UNIT BIAYA (RP) JUMLAH BIAYA (RP)
QTY PENGALI
A. Biaya Bangunan 1 unit Rp 143,750,649,336.00 Rp 143,750,649,336.00
Biaya Peralatan
B. 20% A Rp 143,750,649,336.00 Rp 28,750,129,867.20
Tetap
Biaya
C. Pengembangan 20% A Rp 143,750,649,336.00 Rp 28,750,129,867.20
Tapak
Biaya Tanah /
E. 12000 m2 Harga Tanah Rp 2,000,000.00 Rp 24,000,000,000.00
Lahan
Biaya Peralatan
G. 20% A Rp 143,750,649,336.00 Rp 28,750,129,867.20
Bergerak
K. Pajak
PPn 10% J Rp 302,301,257,114.50 Rp 30,230,125,711.45
PPh 1.50% J Rp 302,301,257,114.50 Rp 4,534,518,856.72
TOTAL Rp 337,065,901,683
DIBULATKAN Rp 337,065,900,000
TERBILANG : TIGA RATUS TIGA PULUH TUJUH MILYAR ENAM PULUH LIMA JUTA SEMBILAN RATUS RIBU
RUPIAH
4.1 Kesimpulan
Secara garis besar, penulisan dan penyusunan buku ini dapa disimpulkan
sebagai berikut :
MakeoInternational School adalah Sekolah yang akan dibangun di Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara
Gedung 10 tingkat, dimana luas per lantainya adalah 1750 m2 dan
dibangun pada lahan sebesar 10000 m2
Bangunan terbuat dari bahan material beton bertulang dengan mutu
beton (f’c) = 25 Mpa, (fy) = 400 Mpa, (fys) = 400 Mpa.
Perencanaan kekuatan struktur dilakukan terhadap peninjauan berat
sendiri gedung, beban mati tambahan, beban hidup, serta pengaruh
gempa.
Fasilitas penunjang bangunan gedung yang disediakan ini adalah air
bersih, listrik, pencahayaan, penghawaan, pemadam kebakaran,
penangkan petir, elevator, keamanan, tangga darurat, sanitasi dan
drainase serta toilet.
Struktur utama dari gedung sekolah ini terdiri dari kolom 1000 mm x
1000 mm, balok induk 720 mm x 920 mm, balok anak 300 mm x 400 mm,
pelat lantai 120 mm.
Juana, S. Jimmy., 2005, “Panduan Sistem Bangunan Tinggi”, Erlangga, Ciracas, Jakarta.
Pamungkas, A., & Harianti, E., 2013, “Desain Pondasi Tahan Gempa”, Andi, Yogyakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana
Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.
SNI 03 2847 2013 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
SNI 03 1726 2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung.
SNI 03-1727-2013 tentang Beban Minimun Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.