Anda di halaman 1dari 2

SOAL

1. Bacalah terlebih dahulu artikel yang disajikan! Kemudian jawablah pertanyaan dibawah ini.
a. Jelaskan masalah yang timbul dari kasus pada artikel.
b. Apakah yang seharusnya dilakukan agar kasus tersebut bisa dihindari?
c. Apa akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut?
2. Jelaskanlah menurut pendapatmu mengapa anggaran dikatakan sebagai alat untuk
menciptakan ruang public.
3. Jelaskanlah menurut pendapatmu, apakah teknik penganggaran Zero Based Budgeting (ZBB)
dapat diterapkan di Indonesia? Jika ya jelaskan dan jika tidak juga berikan alasannya.

Artikel untuk soal no.1


BPK Temukan Kerugian Negara Rp 1,8 M di 30 Proyek Pembangunan di Garut.

KOMPAS.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan kerugian negara dari sejumlah


proyek pembangunan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebesar Rp 1,8 miliar pada 2018. "BPK
tahun 2018 mencatat ada kerugian negaranya Rp 1,8 miliar dari temuan beberapa dinas, ada 30
proyek," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin (9/6/2019). Ia
menuturkan, seluruh proyek pembangunan di Kabupaten Garut tahun anggaran 2018 telah
dilakukan pemeriksaan oleh BPK. Hasilnya, terdapat beberapa kerugian negara yang secara
aturan harus dikembalikan kepada kas negara.
Salah satu kerugian uang negara yang harus dikembalikan, kata dia, proyek pembangunan Pasar
Leles yang tidak dituntaskan oleh pemborong sehingga pemborong harus mengembalikan uang
proyek tersebut. "Kerugian negara yang besar itu Pasar Leles," kata Bupati. Ia mengungkapkan,
hasil kajian BPK dari nilai proyek Rp 26 miliar, ada dana yang harus dikembalikan kepada kas
negara sebesar Rp 670 juta berikut dengan denda yang harus diganti oleh pemborong sebesar Rp
800 juta lebih. Rudy menyampaikan, uang negara itu sesuai aturan harus dikembalikan dalam
jangka waktu 60 hari, jika tidak dikembalikan dalam batas waktu tertentu maka pihak pelaksana
dalam proyek tersebut akan dilanjutkan pada hukum pidana. "Setelah waktu 60 hari tidak bayar,
maka bisa dipidana," katanya.
Rudy mengaku kecewa dengan pembangunan proyek pasar dan sejumlah proyek lainnya di
Kabupaten Garut, seperti seluruh pembangunan puskesmas semuanya gagal. "Puskesmas itu
(pembangunannya) gak benar, 100 persen puskesmas itu gak benar," kata Bupati. Ia
mengungkapkan, penilaian tidak benar itu berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan. Kondisi
bangunan puskesmas tidak sesuai dengan harapan seperti kualitas pintu yang buruk. "Pintunya
saja pakai papan, saya ke Pameungpeuk saya keliling hampir semua puskesmas gak benar,"
katanya. Buruknya pembangunan puskesmas itu, kata dia, akan menjadi kajian Pemkab Garut
agar ke depan penggunaan anggaran dan hasil seluruh proyek dapat berjalan sesuai ketentuan.
Bupati menyesalkan buruknya proyek pembangunan di Garut karena dampaknya rencana
pembangunan menjadi terlambat tidak secepatnya dinikmati masyarakat. "Gak tahu kenapa ya,
kinerja ini menurun," kata Bupati.

Anda mungkin juga menyukai