Cooking oil
fortification
Kelompok 21 – Teknologi Hasil Pertanian Palembang
Nama Anggota :
Sultan Ramadhan Lambalano 05031381924064
Masyto 05031381924050
Muhammad Enrico Kismawardana 05031381924086
Defisiensi Vitamin D
Kurangnya konsumsi sumber vitamin D menyebabkan
penyerapan vitamin D yang rendah, sehingga defisiensi
menjadi permasalahan di seluruh dunia
Fortifikasi Vitamin D
LATAR Fortifikasi Vitamin D dianggap sebagai cara yang
terjangkau dan efisien sehingga dapat meningkatkan
Tujuan : untuk mengevaluasi perlakuan proses termal, mempelajari studi kinetik vitamin
D3 dalam minyak kanola yang difortifikasi, serta mengetahui penilaian indikator kualitas
nilai Peroksida (PV) dan Anisidin (p-AV) selama perlakuan panas
Food carrier
MINYAK (KANOLA)
Level :
- 5.625 µg/mL (Konsentrasi rendah) 1 L sampel Minyak Kanola
-13.585 µg/mL (Konsentrasi tinggi) 5.625 µg/mL x 1000 = 5.625.000 µg/L
HASIL
PENELITIAN
Tabel. Karakteristik awal sampel minyak kanola konsentrasi rendah dan tinggi
Tabel Stabilitas Vitamin D3 pada produk fortifikasi minyak kanola selama proses pemanasan
• Vitamin D3 pada kedua konsentrasi dengan suhu 100C selama 30 menit tidak ada kehilangan yang
signifikan
• Pada suhu 150C kandungan vitamin D3 dari kedua konsentrasi berkurang secara signifikan setelah
15 menit (LC) dan 5 menit (HC)
• Pada suhu 180C penurunan vitamin D3 terjadi pada waktu 5 menit pada kedua perlakuan
PERLAKUAN
TERBAIK &
DASAR PENENTUAN
DASAR • Karakteristik awal sampel
PENENTUAN • Indeks oksidasi sampel
• Degradasi Vitamin D3 akibat perlakuan termal
• Studi Kinetika Thermal pada vitamin D3
Kesimpulan
Pengolahan high temperature tidak Degradasi Vitamin D3 pada minyak Suhu yang digunakan selama proses
cocok untuk produk fortifikasi yang fortifikasi dengan level konsentrasi pemanasan serta konsentrasi fortifikan
mengandung kadar lipid yang tinggi rendah lebih sedikit dibandingkan memiliki pengaruh terhadap degradasi
dengan konsentrasi tinggi Vitamin D3
KELEBIHAN
• Memberikan informasi mengenai kestabilan minyak yang
difortifikasi dengan vitamin D3 (Cholecalciferol)
KELEBIHAN &
KElemahaN
KElemahan
• Tidak menjelaskan dasar penentuan mengenai level fortifikan
kasih