ACARA VITAMIN
Disusun oleh:
NIM : 22/498277/TP/13503
Vitamin C memiliki dua karbon asimetris, C4 dan C5. Jadi ada empat
kemungkinan stereoisomer asam L-askorbat, asam-D. Asam askorbat, asam L-
isoaskorbat, asam D-isoaskorbat. (Nerdy, 2017)
Struktur Vitamin C
Faktor yang menyebabkan kerusakan vitamin C adalah:
a) Temperatur tinggi
Keterangan:
Vt :Volume titrasi (mL)
Vb :Volume blanko (mL)
Vp :Volume metafosfat-asetat (5 mL)
BS :Berat sampel (g)
Va :Volume aliquot(mL)
W : Berat vitamin C (mg)
% Kadar : Kadar larutan 2,6-DCIP (99,9%)
Vl : Volume labu ukur (mL)
a. UV spektrofotmeter (DNPH)
Metode ini relatif cepat, mudah, dan akurat untuk menghitung vitamin C. Metode
ini dapat diterapkan untuk sebagian besar buah, jus buah, dan minuman ringan kecuali
yang tidak stabil terhadap perlakuan basa, dan berwarna dalam, atau mengandung
kafein, sakarin, karamel, dan asam tanat konsentrasi tinggi.
b. Metode iodometri.
Metode ini paling banyak digunakan karena murah, sederhana, dan tidak
memerlukan peralatan laboratorium yang canggih. Titrasi ini memakai iodium sebagai
oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum sebagai indikatornya.
(Fitriana dan Fitri,2020)
a. Alat
- Preparasi Sampel
• Panci
• Wajan
• Sendok
• Spatula Kayu
• Blender
• Kompor
• Timbangan Digital
• Pisau
- Analisis Sampel
b. Bahan
- Preparasi Sampel
- Analisis Sampel
Timbanglah 50 mg
↓
Pindahkan ke dalam labu ukur 50 mL
↓
Larutkan dengan asam metafosfat-asetat 3% sampai tanda batas labu ukur
↓
Pipetlah 2 mL dan masukkan ke dalam erlenmeyer
↓ ← Tambahkan 5 mL larutan
asam metafosfat-asetat 3%
⨂
⨂
↓
Titrasikan dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah muda
↓
Catatlah Volume titrasi
- Fungsi perlakuan
a. Penambahan asam askorbat berfungsi sebagai senyawa yang akan mereduksi
larutan 2,6-diklorofenol indofenol.
b. Penimbangan bertujuan untuk memperoleh berat asam askorbat sebesar 50 mg
dengan akurat.
c. Penambahan larutan asam-metafosfat 3% asetat bertujuan untuk mencegah
terjadinya oksidasi asam askorbat serta memberikan hasil yang lebih akurat
dalam suasana asam.
d. Larutan 2,6-diklorofenol indofenol berfungsi sebagai senyawa yang akan
direduksi oleh asam askorbat membentuk larutan yang tidak berwarna.
e. Penitrasian dengan larutan 2,6-diklorofenol indofenol hingga warna merah
muda bertujuan untuk mengetahui nlai volume titran.
f. Pencatatan volume titrasi berfungsi untuk mengetahui volume titran yang
dapat digunakan dalam proses perhitungan.
• Preparasi sampel
Cabai rawit hijau, cabai rawit merah, cabai besar hijau, cabai besar merah
↓ ↓ ↓
Sampel cabai rebus Sampel cabai kukus Sampel cabai
goreng
- Fungsi perlakuan
a. Perebusan sampel bertujuan untuk menyiapkan sampel cabai rebus yang akan
digunakan dalam percobaan.
b. Penggorengan sampel bertujuan untuk menyiapkan sampel cabai goreng
yang akan digunakan dalam percobaan.
c. Pengukusan sampel bertujuan untuk menyiapkan sampel cabai kukus yang
akan digunakan dalam percobaan.
d. Perebusan, pengukusan dan penggorengan dilakukan untuk mengetahui
pengaruh pengolahan terhadap kadar vitamin C dalam sampel cabai
e. Penirisan berfungsi untuk mengurangi air dan minyak setelah perlakuan.
Timbanglah 50 gram
↓
Timbanglah 10 gr
↓
Lakukan penggojogan
↓
Saringlah dengan kain saring
↓
Larutan sampel
- Fungsi Perlakuan
a. Penimbangan sampel betujuan supaya diperoleh berat sampel yang akurat.
b. Pemotongan sampel menjadi kecil-kecil bertujuan untuk mempermudah
proses pemblenderan.
c. Penggilingan dalam blender bertujuan untuk menghancurkan sampel menjadi
slurry.
d. Penambahan asam metafosfat hingga tanda batas labu ukur bertujuan untuk
mengencerkan sampel, mencegah vitamin C teroksidasi, dan memberi suasana
asam.
e. Penambahan larutan asam-metafosfat 3% asetat bertujuan untuk mencegah
terjadinya oksidasi asam askorbat serta memberikan hasil yang lebih akurat
dalam suasana asam.
f. Penggojogan dilakukan untuk menghomogenkan larutan asam metafosfat dan
sampel.
g. Penyaringan bertujuan untuk mengambil filtrat larutan sampel.
⨂
⨂
↓
Berdasarkan pada data dapat terlihat bahwa hasil dari perhitungan kadar
vitamin C pada cabai rawit hijau goreng memiliki hasil berturut-turut adalah 1,0612
mg vitamin C/g cabai; 0,9715 mg vitamin C/g cabai; dan 0,9948 mg vitamin C/g cabai.
Selanjutnya, kadar vitamin C pada cabai rawit merah goreng memiliki hasil berturut-
turut adalah 0,6813 mg vitamin C/g cabai; 0,8443 mg vitamin C/g cabai; dan 0,8326
mg vitamin C/g cabai. Dari hasil percobaan dengan masing-masing ulangan pada
seluruh sampel, didapatkan rerata kadar vitamin C pada sampel cabai rawit hijau
goreng dan cabai rawit merah goreng sebesar 1,0092 mg vitamin C/g cabai dan 0,7861
mg vitamin C/g cabai. Kadar vitamin cabai rawit hijau goreng lebih tinggi daripada
kadar vitamin cabai rawit merah goreng.
Berdasarkan pada data dapat terlihat bahwa hasil dari perhitungan kadar
vitamin C pada cabai rawit hijau kukus memiliki hasil berturut-turut adalah 0,8883mg
vitamin C/g cabai; 0,8433 mg vitamin C/g cabai; dan 0,9135 mg vitamin C/g cabai.
Selanjutnya, kadar vitamin C pada cabai rawit merah kukus memiliki hasil berturut-
turut adalah 0,7317 mg vitamin C/g cabai; 0,6519 mg vitamin C/g cabai; dan 0,6355
mg vitamin C/g cabai. Dari hasil percobaan dengan masing-masing ulangan pada
seluruh sampel, didapatkan rerata kadar vitamin C pada sampel cabai rawit hijau kukus
dan cabai rawit merah kukus sebesar 0,8817 mg vitamin C/g cabai dan 0,6730 mg
vitamin C/g cabai. Kadar vitamin cabai rawit hijau kukus lebih tinggi daripada kadar
vitamin cabai rawit merah kukus.
Berdasarkan pada data dapat terlihat bahwa hasil dari perhitungan kadar
vitamin C pada cabai rawit hijau rebus memiliki hasil berturut-turut adalah 0,7179 mg
vitamin C/g cabai; 0,7200 mg vitamin C/g cabai; dan 0,7172 mg vitamin C/g cabai.
Selanjutnya, kadar vitamin C pada cabai rawit merah rebus memiliki hasil berturut-
turut adalah 0,5967 mg vitamin C/g cabai; 0,6127 mg vitamin C/g cabai; dan 0,5662
mg vitamin C/g cabai. Dari hasil percobaan dengan masing-masing ulangan pada
seluruh sampel, didapatkan rerata kadar vitamin C pada sampel cabai rawit hijau rebus
dan cabai rawit merah rebus sebesar 0,7184 mg vitamin C/g cabai dan 0,5919 mg
vitamin C/g cabai. Kadar vitamin cabai rawit hijau rebus lebih tinggi daripada kadar
vitamin cabai rawit merah rebus.
Abdullah M;Jamil RT;Attia. (n.d.). Vitamin C (Ascorbic Acid). National Center for
Biotechnology Information. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29763052/
Ajak, A., & Taolin, R. I. (2016). Pengaruh Olah Tanah Dan Jenis pupuk Kandang
Terhadap pertumbuhan Dan Hasil Cabe rawit varietas bara (capsicum
frutescens L.). Savana Cendana, 1(03), 98–101.
https://doi.org/10.32938/sc.v1i03.53
Chambial, S., Dwivedi, S., Shukla, K. K., John, P. J., & Sharma, P. (2013). Vitamin C
in disease prevention and cure: An overview. Indian Journal of Clinical
Biochemistry, 28(4), 314–328. https://doi.org/10.1007/s12291-013-0375-3
Chang, S. K., Ismail, A., & Daud, Z. A. M. (2016). Ascorbic acid: Properties,
determination and uses. Encyclopedia of Food and Health, 275–284.
https://doi.org/10.1016/b978-0-12-384947-2.00044-1
David, P. (2014). Peranan Vitamin C pada Kulit. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 1(2), 45.
Fitriana, Y. A., & Fitri, A. S. (2020). Analisis kadar vitamin C pada buah jeruk
Menggunakan metode titrasi Iodometri. Sainteks, 17(1), 27.
https://doi.org/10.30595/sainteks.v17i1.8530
Herbig, A.-L., & Renard, C. M. G. C. (2017). Factors that impact the stability of
vitamin C at intermediate temperatures in a food matrix. Food Chemistry, 220,
444–451. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2016.10.012
Padang, S. A., & Maliku, R. M. (2019). Penetapan Kadar vitamin C pada buah jambu
biji merah (psidium guajava L.) Dengan Metode titrasi na-2,6 Dichlorophenol
Indophenol (DCIP). Media Farmasi, 13(2), 30.
https://doi.org/10.32382/mf.v13i2.879
Rudi, L., & Anny, S. (2022). Penentuan Kadar Vitamin C Pada Minuman Bervitamin
Yang Disimpan Pada Berbagai Waktu Dengan Metode Spektrofotometri
UV. Journal of Health and Medical Science, 1, 105–106.
Tambunan, L. R., Ningsih, W., Ayu, N. P., & Nanda, H. (2018). Penentuan Kadar
vitamin C Beberapa Jenis cabai (capsicum sp.) Dengan Spektrofotometri UV-
vis. Jurnal Kimia Riset, 3(1), 1. doi:10.20473/jkr.v3i1.8874
Verbeyst, L., Bogaerts, R., Van der Plancken, I., Hendrickx, M., & Van Loey, A.
(2012). Modelling of vitamin C degradation during thermal and high-pressure
treatments of Red Fruit. Food and Bioprocess Technology, 6(4), 1015–1023.
https://doi.org/10.1007/s11947-012-0784-y
Yin, X., Chen, K., Cheng, H., Chen, X., Feng, S., Song, Y., & Liang, L. (2022).
Chemical stability of ascorbic acid integrated into commercial products: A
review on bioactivity and Delivery Technology. Antioxidants, 11(1), 153.
https://doi.org/10.3390/antiox11010153
1. Perhitungan
*6 , < , % 36=67
Kesetaran(mg vitamin C/mL) = *+ , (*/0*1)
C,EED>IC,E>HBIC,E>B@
Rata-rata kesetaraan vitamin C adalah = B
= 0,1218 mg vit C/ml
> , DC , @@,@C%
Ulangan 1 = DC , (EG,H0C,E) = 0,1080
C,ECGCIC,ECGCIC,EEEC
Rata-rata kesetaraan vitamin C adalah = B
= 0,1090 mg vit C/ml
Kadar Vitamin C cabai segar hijau ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((4,7−0,2) x 0,1218 x 50)
(5 x 10,12)
= 0,5416 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai segar hijau ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((4,6−0,2)x 0,1218 x 50)
(5 x 10,11)
= 0,5301 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai segar hijau ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((3,1−0,2)x 0,1218 x 50)
(5 x 10,10)
= = 0,3497 mg vitamin C/g cabai
(0,5416+0,5301+0,3497)
Rata-rata kadar vitamin C adalah = B
= 0,4738 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai segar merah ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((4,6−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,05)
= = 0,4881 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai segar merah ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((4,2−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,07)
= = 0,4438 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai segar merah ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((4,4−0,1) x 0,1090x 50 )
(5 x 10,04)
= 0,4668 mg vitamin C/g cabai
(0,4881+0,4438+0,4668)
Rata-rata kadar vitamin C adalah = B
= 0,4662 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng hijau ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((9−0,2) x 0,1218 x 50 )
(5 x 10,10)
= 1,0612 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng hijau ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((8,2−0,2) x 0,1218 x 50 )
(5 x 10,03)
= 0,9715 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng hijau ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((8,4−0,2) x 0,1218 x 50 )
(5 x 10,04)
= 0,9948 mg vitamin C/g cabai
(1,0612+0,9715+0,9948)
Rata-rata kadar vitamin C adalah = B
= 1,0092 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng merah ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,4−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,08)
= 0,6813 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng merah ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((7,9−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,07)
= 0,8443 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng merah ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((7,8−0,1) x 0,1090x 50 )
(5 x 10,08)
= 0,8326 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus hijau ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((7,5−0,2) x 0,1218x 50 )
(5 x 10,01)
= 0,8883 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus hijau ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((7,2−0,2) x 0,1218x 50 )
(5 x 10,11)
= 0,8433 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus hijau ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((7,7−0,2) x 0,1218 x 50 )
(5 x 10,00)
= 0,9135 mg vitamin C/g cabai
(0,8883+0,8433+0,9135)
Rata-rata kadar vitamin C adalah = B
= 0,8817 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus merah ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,9−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,13)
= 0,7317 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus merah ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,2−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,20)
= 0, 6519 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai kukus merah ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6−0,1) x 0,1090 x 50 )
(5 x 10,12)
= 0,6355 mg vitamin C/g cabai
(0,7317+0,6519+0,6355)
Rata-rata kadar vitamin C adalah = B
= 0,6730 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus hijau ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,1−0,2)x 0,1218 x 50)
(5 x 10,01)
= 0,7179 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus hijau ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,2−0,2)x 0,1218 x 50)
(5 x 10,15)
= 0,7200 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus hijau ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((6,1−0,2)x 0,1218 x 50)
(5 x 10,02)
= 0,7172 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus merah ulangan 1 (mg vitamin C/g sampel ) =
((D,F0C,E), C,EC@C, DC)
(D , EC,>B)
= 0,5967 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus merah ulangan 2 (mg vitamin C/g sampel ) =
((D,G0C,E), C,EC@C, DC)
(D , EC,E?)
= 0,6127 mg vitamin C/g cabai
Kadar Vitamin C cabai goreng rebus merah ulangan 3 (mg vitamin C/g sampel ) =
((D,B0C,E), C,EC@C, DC)
(D , EC,CE)
= 0,5662 mg vitamin C/g cabai
2. Hasil diskusi
a. Preparasi cabai yang masih ada tangkainya akan menghasilkan kadar vitamin
yang berbeda dengan cabai yang sudah dilepas tangkainya karena tangkai dan
daun cabai mengandung vitamin C, capsaicin,polifenol yang dapat
dimanfaatkan sebagai nutrasetikal dan pangan fungsional.
b. Sampel yang dipakai adalah Cabai rawit hijau dan cabai rawit merah karena
Kandungan vitamin C pada cabai lebih banyak daripada buah lainnya seperti
jeruk dan wortel
c. Kadar vitamin C cabai rawit merah lebih besar daripada cabai rawit hijau
karena adanya karatenoid yang terbentuk seiring penurunan klorofil
d. Capsaicin terbentuk dari sintesis komponen bioaktif sehingga dapat
meningkatkan kadar vitamin C
e. Vitamin C memiliki sifat heat sensitive dan water soluble.
3. Plagiarism checker
4. Pretest