Anda di halaman 1dari 2

Ma’rifatu Al-Qur’an

Pengertian
• Secara bahasa berarti “bacaan”.
• Secara istilah berarti “Firman Allah yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi dan
Rasul terakhir, dengan perantara Malaikat Jibril, yang tertulis dalam mushhaf, yang disampaikan
kepada kita secara mutawatir, yang membacanya dianggap sebagai ibadah, yang dimulai dari surat
al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Nas”

Nama-nama Al-Qur’an
Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2) Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1) Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9) Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Al-Mau'idhah (nasehat): QS(10:57) Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37) Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39) An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Asy-Syifa' (obat): QS(10:57), QS(17:82) Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20)
Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33) Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192) Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

Karakteristik Al-Qur’ an
 Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia
“Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah” (Thoha:2)
 Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara
“Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul
Mahfuzh)” (Al-Waqi‟ah 77-78)1.
 Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Qur‟an
“Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-
Quran, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, Sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain" (Al-Isra‟: 88)
 Tersusun secara terperinci dan rapi
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara
terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha tahu” (Hud:1)
Maksudnya: diperinci atas beberapa macam, ada yang mengenai ketauhidan, hukum, kisah, akhlak,
ilmu pengetahuan, janji dan peringatan dan lain-lain.
 Mudah dipelajari, dihafal, difahami dan diambil pelajaran
“Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang
mengambil pelajaran” (AL-Qamar:17)
 Sesuai fitroh
 Konsisten

Fungsi Al-Qur’an
• Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT
• Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
• Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu
• Sebagai mukjizat Rasulullah SAW

Keunggulan Al-Qur’an
 Al-Qur‟an adalah mukjizat yang abadi
“Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu Maka ketahuilah,
Sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu[713] Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan
selain Dia, Maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)? (Hud:14)
 Bersifat ilmiah
"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya.Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui." (QS. Yaasiin:38)
 Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Qur‟an
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Al-Hijr:9)
 Al-Qur‟an bersifat umum dan universal.
Umum : Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab,
kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (Al-An‟am:38)
maksudnya: dalam Al-Quran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum,
hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, dan kebahagiaan
makhluk pada umumnya.
Universal : Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum. [25:1]
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” (Al-Furqan:1)

Kewajiban Terhadap Al Qur’an


1. Al Unsubihi (akrab dengan Al Qur‟an) melalui dua cara, yaitu membaca (tilawah), dan memahami
(tafahhum)
“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang
tidak diacuhkan". (Al-Furqan:30)
2. Tarbiyatu Nafsi Bihi (Mentarbiyah diri dengan Al Qur‟an)
3. Taslim Wa Ahkamihi (Menerima dan tunduk kepada hukum),
“dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang
lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah
Dia telah sesat, sesat yang nyata” (al-Ahzab:36)
4. Da‟watu ilallah (Menyeru orang kepada-Nya)
5. Iqomatuhu Fil Ardhi (Menegakkan Al Qur‟an di muka bumi),

Keutamaan Membaca Al-Qur’an


"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi," (QS. 35:29)
Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda,
“Orang terbaik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Al-
Bukhari)
Nabi telah bersabda,
“Bacalah oleh kalian Al-Qur’an, sesung-guhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi
syafa’at bagi yang membacanya.” (HR. Muslim)
Dan sabdanya yang lain,
“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, maka dia bersama para malaikat yang mulia dan baik-baik
dan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata serta ia mengalami kesulitan, maka baginya
dua pahala.” (Muttafaq „alaih)
Tentang pahala kebaikan yang diberikan kepada orang yang membaca Al-Qur‟an, Nabi juga telah
menjelaskan dengan sabdanya,
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan
satu kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat. Tidaklah aku mengatakan bahwa alif laam miim
satu huruf, tetapi alif satu huruf, laam satu huruf dan miim satu huruf.” (HR.At-Tirmidzi ia
mangatakan, “(Hasan shahih”)
Beliau juga bersabda tentang orang yang tidak pernah membaca Al-Qur‟an,
“Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tidak terdapat sesuatu dari Al-Qur’an, ibarat rumah
kosong dan rusak.” (HR. At-Tirmidzi dan ia berkata, “Hasan Shahih”)
Rasulullah SAW bersabda
“Perumpamaan mu’min yang membaca Al Qur’an ibarat buah utrujah (sejenis limau), baunya harum
dan rasanya lezat. Orang mu’min yang tidak membaca Al Quran ibarat buah kurma, tidak berbau tapi
manis rasanya. Orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat buah raihanah, baunya sedap dan
rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an ibarat buah petola, tidak berbau
dan rasanya pahit”. (HR. Bukhari, Muslim).

Anda mungkin juga menyukai