MAKALAH
Disusun Oleh :
MEI 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai
pembawa kabar gembira bagi umat yang bertaqwa.
Makalah yang berjudul Tarekat di Indonesia ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah akhla tasawuf. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku rektor IAIN Jember
2. Ibu Dra. Hj, Mukni’ah, M.Pd,I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Jember
3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd,I Selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
4. Bapak Muhammad Junaidi, S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam menyusun makalah ini
Penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itukritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan
kedepannya. Semoga segala ilmu, bimbingan, dukungan yang telah diberikan kepada penulis
dapat bermanfaat sebagai yang diharapkan dan mendapat balasan dari Allah SWT, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………..…………………….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………....ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………..........iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam-macam tarekat…………….………………………………………2
B. Tokoh-tokoh tarekat……………………………….………………………6
C. Ajaran-ajaran tarekat…………………………………………………..…..8
D. Pengertian Jatman…………………………………………………………11
A. Kesimpulan………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an sendiri sangat menekankan nilai-nilai moralitas yang baik, proses
pembenahan jiwa yang dalam hal ini melalui dzikir, yang mana dzikir adalah bagian
perintah dalam Al-Qur’an yang dalam penyebutannya tidak sedikit atau berulang-ulang,
bahkan dalam al-qur’an sendiri menyebutkan bahwa dzikir adalah sebuah cara untuk
memperoleh ketenangan jiwa, dari ketenangan jiwa inilah yang menjadi tujuan inti orang
bertarekat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja macam-macam tarekat di Indonesia ?
b. Siapa saja tokoh-tokoh tarekat ?
c. Bagaimana ajaran-ajaran tarekat ?
d. Apa pengertian jatman ?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui macam-macam tarekat di Indonesia.
b. Untuk mengetahui tokoh-tokoh tarekat.
c. Untuk mengetahui ajaran-ajaran tarekat.
d. Untuk mengetahui pengertian jatman.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Terekat ini banyak tersebar di dunia timur samapai ke pulau Jawa. Pengaruh
terekat ini cukup banyak melekat di hati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan
manaqib pada acara-acara tertentu. Naskah asli manaqib ditulis dalam bahasa Arab,
berisi tentang riwayat hidup dan pengalaman Sufi Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani
sebanyak empat puluh episode.
Manaqib ini dibaca dengan tujuan agar mendapat berkah dengan sebab
keramatnya. Terekat qadariyah dikenal luas, yaitu apabila sudah mencapai derajat
syekh murid tidak mempunyai keharusan untuk terus megikuti terekat gurunya.
1 Abubuddin nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo) hal 273.
2 M. Jamil, Cakrawala Tasawuf (Sejarah, pemikiran dan kontekstualitas)
3 Moh. Toriqodin, Sekularitas Tasawuf, membumingkan tasawuf dalam dunia modern (Malang: UIN Malang
2. Terekat Syatariyah
Terekat ini didirikan oleh Syekh Abdullah Al-Syatar di India. Ia wafat pada
tahun 1429 M. Dari India terekat ini menyebar ke Mekkah dan dibawa oleh Syekh
Akhmad Al- Qusosi dan Syekh Ibrahim Al-Khurani dari kedua Syekh ini terekat
syatariyah diajarkan kepada Syekh Abdul Al- Ro’uf singkel dari Indonesia Syekh
Abdul Rouf As- Singkel menyebarkan terekat syatariyah pertama kali di Aceh dan
kemudian menyebar ke selatan Sumatra (minagkabau) ke Jawa Barat melalui
Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penyebaran ke Minagkabau dibawa oleh
muridnya Syekh Burhanudin Ulakan, dan kemudian melalui murid -muridnya
terekat ini menyebar ke daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
sekitarnya.
3. Terekat Rifaiyah
Terkat Rifaiyah didirikan di Irak pada abad ke-6 H. Oleh Ahmad bin Ali Abdul
Abbas Ar- Rifa’i, seorang tokoh sufi besar yang saleh, ahli hukum islam (faqih),
dan penganut mahdzab syaifi’i. Ia hidup sezaman dengan Syekh Abdul Qadir Al-
Jailani, pendiri terekat qadariyah. Ajaran dasar erekat rifaiyah ada tiga yaitu tidak
meminta sesuatu, tidak menolak, dan tidak menunggu.
Di Indonesia terekat rifaiyah terkenal dengan permainan debus dan rebana yang
dikenal di Aceh dengan nama Rapa’i dan di Sumatra Barat dengan nama Bada
Bu’ih.
4. Terekat Naqsyabandiyah
Terekat ini didirikan oleh Muhammad bin Bahaudin Al-Uwais Al-Bukhari
(727-791 H). Ia biasa disebut Naqsyabandi karena keahliannya memberikan lukisan
3
kehidupan yang ghaib-ghaib sesuai dengan arti kata tersebut yaitu lukisan. Terekat
ini banyak tersebar di Sumatra, Jawa, maupun Sulawesi.
Ke daerah Sumatra Barat tepatnya daerah minangkabau, terekat ini dibawa oleh
Syekh Ismail Al-Khalidi Al-Kurdi sehingga dikenal dengan sebutan terekat
Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah.
5. Terekat Sammaniyah
Terekat Sammaniyah didirikan oleh Syekh Abdul Al-Karim As-Saamman di
Madinah. Syekh Saman meninggal pada tahun 1720 di madinah. Terekat ini
disebarkan di Indonesia oleh Syekh Abdul As-Samand Al- Palimbany. Ia
memperoleh pengajaran terekat ini langsung dari pendiirinya di mad inah. Syekh
Abdul As-Samand Al-Palimbany menyebarkan terekat ini ke palembang sampai ke
Aceh.
6. Terekat syadziliyyah
Pendiri terekat syadziliyyah adalah Abu Al-Hasan As- Sydzili yang terkenal
dengan wirid dan kekuatan ilmunya. Menurut terekat syadziliyyah, takwa bisa
dicapai dengan tindakan wara’ dan istiqomah. Seorang bisa berpaling dari dunia
dengan jalan i’tibar dan bertawakkal. Seorang bisa mencapai sikap ridho kepada
Allah qona’ah, pasrah pada waktu senang atau susah.
7. Terekat Khalwatiyah
Terekat ini didirikan oleh Zahiruddin di Khurusan, dan merupakan cabang dari
terekat Suhrawadi yang didirikan oleh Abdul Qadir Suharwadi (wafat 1167).
Terekat ini mula-mula tersiar di banten oleh Syekh Yusuf Al-Khalwati Al-Makasari
pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Terekat ini sangat banyak
pengikutnya di Indonesia karena suluk dari terekat ini sangat sederhana dalam
pelaksanaannya.
4
Untuk membawa jiwa ketingkat yang lebih tinggi melalui tujuh tingkat yaitu
peningkatan dari nafsu amarah, lawwamah, mutmainah, rodiah, mardiah dan nafsu
kamilah. 4
8. Terekat Al-Hadad
Terekat Al- Hadad didirikan oleh Sayid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-
Haddad. Dia lahir di Tarim, sebuah kota yang terletak di Hadralmaut, tanggal 5
Safar tahun 1044 H. Dia adalah pencipta ratib haddad yang dianggap sebagai salah
seorang ahli kutub yang arifin dalam ilmu tasawuf. Dia banyak mengarang kitab
dalam ilmu tasawuf. Diantaranya yaitu:
a. Nasa’i Al Danniyah (Nasehat-nasehat Agama)
b. Al-Mu’awanah Fi Suluk Tariq Al-Akhiroh (Pandangan Mencapai Hidup di
Akhirat)
9. Terekat Tijaniyah
Terekat ini didirikan oleh Syekh Abu Al- Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn
Mukhtar At- Tijani dari Al- Jazair. Terekat ini dibawa ke Indonesia oleh Anas
Buntet Cirebon pada tahun 1921. Ia mendapatkan terekat ini dari Syekh Alfa
Hasyim dan Syekh Ali Ibn Abd Allah Al- Tayyib di Madinah.
Pada abad ke-12 itu di Khuroson berdiri terekat Yasaviyah yang dipelopori oleh
Ahmad Al-Yasavi (w. 1169) dan terekat Khawajaganiyah yang didirikan oleh Abdul
Khaliq Al-Ghafidawani (1220).
6
Di kawasan Mesir terekat didirikan oleh Muhammad Ibnu Abdul Karim As-
Summani (w. 1775) terekat ini disebut terakat Hafniyah, terekat yang berasal dari
rumpun Mesopatamia-Irak. Anutannya verakar pada tasawuf Abdul Kasim Al-Junaidi
yang meninggal sekitar tahun 910 atau menganut paham tasawuf Abdul Qadir Al-
Jailani (w. 1078) terekat Suhrawardiyah yang dirintis oleh Abu Hafis As- Suhrawardi
(w. 1234) terekat Kubrawiyah yang dipelopori Najamud bin Kobra (w. 1221) dan
terekat Maulawiyah yang didirikan oleh Jalaluddin Al-Romi (w. 1273) adalah terekat-
terekat besar yang mengacu pada tasawuf Al-Junaidi. Terekat Qadriyah yang dibangun
oleh Muhyidin Abdul Qadir Al- Jailani di Irak melebarkan ajaran tasawufnya melalui
terekat Syadziliyah yang didirikan oleh Narrudin As-Shadzili (w. 1258). Terekat
Rifaiyah yang dirintis oleh Hmad Ibnu Ali Ar-Rifai (w. 1182). Terekat Faridiyah yang
mengalami lahirnya terekat Sanusiah dan Idrisiyah di kawasan Afrika Utara adalah
terekat yang masuk rumpun Qadriyah yang berakar pada tasawuf Dzuan Nun Al-
Mishiri (w.860),terekat Qadariyah masuk kawasan India atas jasa Muhammad Al-
GAHAWT dengan mendirikan terekat Ghawthiyah sekitar tahun 1917. Karena setiap
tokoh Sufi mengembangakan ajarannya sesuai dengan tuntunan dan metode pengajaran
yang disampaikannya, maka semakin terekat tersebut berkembang terus sesuai dengan
jumlah mereka yang mencapai derajat Khalifah (Mursyid). Namun diantara terekat itu
yang paling terkenal dan keunggulan masing-masing tokohnya yaitu diantara lain:
1. Bahauddin Al-Naqsyabandi, pendiri Terekat Naqsyabandiyah terkenal dengan
keahliannya melukiskan hakikat kehidupan dan terlempar pada lautan kesatuan,
fana’ dan baqa’
2. Abd Al-Qadir Al-Jailani, pendiri Terekat Qadriyah, terkenal dengan kekuatan
ma’rifah dan kekuatan membantu Ma’rifah Imbad.
3. Abu Al-Hasan Al-Sazili, pendiri Terekat Saliyah terkenal dengan kekuatan ilmu
dan wirid-wiridnya.
4. Ahmad Al-Rifa’i, pendiri Terekat Rifaiyah terkenal dengan keramat-keramat dan
kettinggian fatwa-fatwanya.
5. Ahmad Al-Badawi pendiri Terekat Badawiyah terkenal dengan sikap penyayang
dan lemah lembutnya.
6. Ibrhaim Al-Dasuqi, pendiri Terekat Dasuqiyah terkenal dengan sifat-sifat pemurah
dan penyayangnya.
7
7. Syekh Al-Akbar, pendiri Terekat Akbariyah terkenal dengan kearifan dan
kebijaksanaannya.
8. Jala A-Din Al-Rumi, seorang Sufi terkenal dengan sifat-sifatnya cinta dan
kerinduannya.
9. Syeh Saman, pendiri Terekat Samaniyah terkenal dengan sifat memperbanyak
sholat dan dzikir, kasih pada fakir miskin, jangan mencintai dunia, menukar akal
Basyariyah dengan akal Robaniyah, beriman hanya kepada Allah dengan tulus dan
Ikhlas.
10. Tahiruddin, pendiri Terekat Khalwatiyah. Terekat ini merupakan cabang
Suhrawardi.
8
2. Ajaran tarekat Syattariyah yakni ajaran hubungan antara Tuhan dengan Alam.
Sebagaimana isi ajarannya dalam tarekat syattariyah alam diciptakan oleh Allah
Swt dari nur Muhammad. Sebelum segala sesuatu itu diciptakan oleh Allah Swt,
alam berada di dalam ilmu allah yang diberi nama A’yan tsabitah. Ia merupakan
bayang- bayang bagi dzat Allah swt. Setelah A’yan tsabitah ini menjelma pada
A’yan Kharijiyyah (kenyataan yang berada diluar), maka A’yan Kharijiyyah itu
merupakan bayang- bayang bagi yang memiliki banyangan bagi yang memiliki
bayang- bayang, dan ia tiada lain dari pada-Nya.
3. Ajaran tarekat rifa’iyah dilandasi pada dua dasar yang tidak mungkin terpisah
dari keduanya, yakni: Al- Qur’an yang mulia dan Sunnah nabi Muhammad Saw
yang luhur, disamping itu thariqoh ini tidak menyampingkan hukum aqli yang
tidak keluar dari kedua dalil nash, dan apabila ditemukan di dalam sebagian
amal thariqoh sesuatu yang mubah itu hanya semata- mata untuk menenangkan
hati, yang pada dasarnya telah dinash oleh Nabi dan juga sesuai dengan hukum
akal agar seseorang tidak bosan dengan amaliyahnya yang bisa berakibat amal
shaleh menjadi amal jelek.
9.
D. JATMAN (Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An Nahdliyyah)
JATMAN adalah singkatan dari Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An
Nahdliyyah yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamalan ajaran
Thariqoh Al- Mu’tabarah yang menjadi badan otonom organisasi Nahdlatul ‘Ulama dan
merupakan salah satu pilar dari ajaran islam ala Ahlussunah waljamaah yang telah
dirintis dan dikembangkan oleh para salafussalihin yang bersumber dari Rasulullah
Saw, malaikat Jibril dan petunjuk Allah Swt dengan sanad yang muttasil.
Asas JATMAN ialah islam ala Ahlussunah wal jamaah dengan menganut salah
satu dari madzab 4: Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali dalam bidang Fiqh menganut
ajaran Al- Asy’ariyah dan Al- maturidiyah dalam bidang aqidah dan menganut faham
Al- Khusyairi, hasan Al- Basri, Juned Al- Baghdadi dan Al- ghazali dan sesamanya
dalam bidang Tasawuf/ Thariqah. JATMAN ini didirikan oleh beberapa tokoh yakni:
KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH. Idham Cholid, KH. Masykur,
KH. Muslih, dan KH. Nawawi.
7 https: //jatman.or.id/profil-jatman/sejar ah-singkat/ diakses pada tanggal 19 mei 2020 pukul 20: 27.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, terekat merupakan kelanjutan dari
pengikut-pengikut sufi terdahulu. Perubahan tasawuf kedalam terekat sebagai lembaga
dapat dilihat dari perseorangnya, yang kemudian berkembang menjadi terekat yang
lengkap dengan simbol-simbol dan unsurnya.
JATMAN adalah singkatan dari Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An
Nahdliyyah yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamalan ajaran
Thariqoh Al- Mu’tabarah yang menjadi badan otonom organisasi Nahdlatul ‘Ulama dan
merupakan salah satu pilar dari ajaran islam ala Ahlussunah waljamaah yang telah
dirintis dan dikembangkan oleh para salafussalihin yang bersumber dari Rasulullah
Saw, malaikat Jibril dan petunjuk Allah Swt dengan sanad yang muttasil.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rusli, Ris’an. 2013. Tasawuf dan Terekat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
14