Anda di halaman 1dari 17

TAREKAT di INDONESIA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pembimbing : Muhammad Junaidi, S.Pd.I.,M.Pd.I.

Disusun Oleh :

ERNA NURVITA SARI NIM T20194046

DAVID PRAYOGO NIM T20194077

HIKMAWATI NIM T20194061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

MEI 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayahnya sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Sholawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai
pembawa kabar gembira bagi umat yang bertaqwa.

Makalah yang berjudul Tarekat di Indonesia ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah akhla tasawuf. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE, MM. Selaku rektor IAIN Jember
2. Ibu Dra. Hj, Mukni’ah, M.Pd,I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Jember
3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd,I Selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
4. Bapak Muhammad Junaidi, S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam menyusun makalah ini

Penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk
itukritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan
kedepannya. Semoga segala ilmu, bimbingan, dukungan yang telah diberikan kepada penulis
dapat bermanfaat sebagai yang diharapkan dan mendapat balasan dari Allah SWT, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca

Jember, 19 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………..…………………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………………....ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………..........iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………1
C. Tujuan……………………………………………………………………...1

BAB II PEMBAHASAN

A. Macam-macam tarekat…………….………………………………………2
B. Tokoh-tokoh tarekat……………………………….………………………6
C. Ajaran-ajaran tarekat…………………………………………………..…..8
D. Pengertian Jatman…………………………………………………………11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an sendiri sangat menekankan nilai-nilai moralitas yang baik, proses
pembenahan jiwa yang dalam hal ini melalui dzikir, yang mana dzikir adalah bagian
perintah dalam Al-Qur’an yang dalam penyebutannya tidak sedikit atau berulang-ulang,
bahkan dalam al-qur’an sendiri menyebutkan bahwa dzikir adalah sebuah cara untuk
memperoleh ketenangan jiwa, dari ketenangan jiwa inilah yang menjadi tujuan inti orang
bertarekat.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja macam-macam tarekat di Indonesia ?
b. Siapa saja tokoh-tokoh tarekat ?
c. Bagaimana ajaran-ajaran tarekat ?
d. Apa pengertian jatman ?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui macam-macam tarekat di Indonesia.
b. Untuk mengetahui tokoh-tokoh tarekat.
c. Untuk mengetahui ajaran-ajaran tarekat.
d. Untuk mengetahui pengertian jatman.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam-macam Terekat di Indonesia


Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, terekat merupakan kelanjutan dari
pengikut-pengikut sufi terdahulu. Perubahan tasawuf kedalam terekat sebagai lembaga
dapat dilihat dari perseorangnya, yang kemudian berkembang menjadi terekat yang
lengkap dengan simbol-simbol dan unsurnya. 1

Terdapat beberapa aliran terekat di Indonesia sekurang-kurangnya ada tujuh


aliran terekat yang berkembang di Indonesia. Yaitu diantaranya Terekat Qadriyah,
Syatariyah, Rifaiyah, Naqsyabandiyah, Sammaniyah, syadziliyyah, Khalwatiyh, Al-
Hadad, Tijaniyah, wahidiyyah. 2
1. Terekat Qadariyah
Terekat Qadariyah didirikan oleh Abdul Qadir Jaelani (1077-1166) dan ia sering
disebut dengan Al-Jilli. Dia terkenal dengan kekuatan ma’rifatnya. Dasar- dasar
pokoknya adalah tinggi cita-citanya, menjaga kehormatan, baik pelayanan, kuat
pendirian, dan membesarkan nikmat Tuhan. 3

Terekat ini banyak tersebar di dunia timur samapai ke pulau Jawa. Pengaruh
terekat ini cukup banyak melekat di hati masyarakat yang dituturkan lewat bacaan
manaqib pada acara-acara tertentu. Naskah asli manaqib ditulis dalam bahasa Arab,
berisi tentang riwayat hidup dan pengalaman Sufi Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani
sebanyak empat puluh episode.

Manaqib ini dibaca dengan tujuan agar mendapat berkah dengan sebab
keramatnya. Terekat qadariyah dikenal luas, yaitu apabila sudah mencapai derajat
syekh murid tidak mempunyai keharusan untuk terus megikuti terekat gurunya.

1 Abubuddin nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT. Raja Grafindo) hal 273.
2 M. Jamil, Cakrawala Tasawuf (Sejarah, pemikiran dan kontekstualitas)
3 Moh. Toriqodin, Sekularitas Tasawuf, membumingkan tasawuf dalam dunia modern (Malang: UIN Malang

Press) hal, 127.


2
Bahkan dia berhak melakukan modifikasi terekat yang lain kedalam terekatnya. Hal
tersebut tampak pada ungkapan syekh Abdul Qadir Al- Jaelani “bahwa murid yang
sudah mencapai derajat gurunya dia menjadi mandiri sebagai syekh dan Allah yang
menjadi walinya untuk seterusnya.”

2. Terekat Syatariyah
Terekat ini didirikan oleh Syekh Abdullah Al-Syatar di India. Ia wafat pada
tahun 1429 M. Dari India terekat ini menyebar ke Mekkah dan dibawa oleh Syekh
Akhmad Al- Qusosi dan Syekh Ibrahim Al-Khurani dari kedua Syekh ini terekat
syatariyah diajarkan kepada Syekh Abdul Al- Ro’uf singkel dari Indonesia Syekh
Abdul Rouf As- Singkel menyebarkan terekat syatariyah pertama kali di Aceh dan
kemudian menyebar ke selatan Sumatra (minagkabau) ke Jawa Barat melalui

Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penyebaran ke Minagkabau dibawa oleh
muridnya Syekh Burhanudin Ulakan, dan kemudian melalui murid -muridnya
terekat ini menyebar ke daerah lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
sekitarnya.

3. Terekat Rifaiyah
Terkat Rifaiyah didirikan di Irak pada abad ke-6 H. Oleh Ahmad bin Ali Abdul
Abbas Ar- Rifa’i, seorang tokoh sufi besar yang saleh, ahli hukum islam (faqih),
dan penganut mahdzab syaifi’i. Ia hidup sezaman dengan Syekh Abdul Qadir Al-
Jailani, pendiri terekat qadariyah. Ajaran dasar erekat rifaiyah ada tiga yaitu tidak
meminta sesuatu, tidak menolak, dan tidak menunggu.

Di Indonesia terekat rifaiyah terkenal dengan permainan debus dan rebana yang
dikenal di Aceh dengan nama Rapa’i dan di Sumatra Barat dengan nama Bada
Bu’ih.

4. Terekat Naqsyabandiyah
Terekat ini didirikan oleh Muhammad bin Bahaudin Al-Uwais Al-Bukhari
(727-791 H). Ia biasa disebut Naqsyabandi karena keahliannya memberikan lukisan

3
kehidupan yang ghaib-ghaib sesuai dengan arti kata tersebut yaitu lukisan. Terekat
ini banyak tersebar di Sumatra, Jawa, maupun Sulawesi.

Ke daerah Sumatra Barat tepatnya daerah minangkabau, terekat ini dibawa oleh
Syekh Ismail Al-Khalidi Al-Kurdi sehingga dikenal dengan sebutan terekat
Naqsyabandiyah Al-Khalidiyah.

5. Terekat Sammaniyah
Terekat Sammaniyah didirikan oleh Syekh Abdul Al-Karim As-Saamman di
Madinah. Syekh Saman meninggal pada tahun 1720 di madinah. Terekat ini
disebarkan di Indonesia oleh Syekh Abdul As-Samand Al- Palimbany. Ia
memperoleh pengajaran terekat ini langsung dari pendiirinya di mad inah. Syekh
Abdul As-Samand Al-Palimbany menyebarkan terekat ini ke palembang sampai ke
Aceh.

6. Terekat syadziliyyah
Pendiri terekat syadziliyyah adalah Abu Al-Hasan As- Sydzili yang terkenal
dengan wirid dan kekuatan ilmunya. Menurut terekat syadziliyyah, takwa bisa
dicapai dengan tindakan wara’ dan istiqomah. Seorang bisa berpaling dari dunia
dengan jalan i’tibar dan bertawakkal. Seorang bisa mencapai sikap ridho kepada
Allah qona’ah, pasrah pada waktu senang atau susah.

7. Terekat Khalwatiyah
Terekat ini didirikan oleh Zahiruddin di Khurusan, dan merupakan cabang dari
terekat Suhrawadi yang didirikan oleh Abdul Qadir Suharwadi (wafat 1167).
Terekat ini mula-mula tersiar di banten oleh Syekh Yusuf Al-Khalwati Al-Makasari
pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Terekat ini sangat banyak
pengikutnya di Indonesia karena suluk dari terekat ini sangat sederhana dalam
pelaksanaannya.

4
Untuk membawa jiwa ketingkat yang lebih tinggi melalui tujuh tingkat yaitu
peningkatan dari nafsu amarah, lawwamah, mutmainah, rodiah, mardiah dan nafsu
kamilah. 4

Dalam perkembangan di Indonesia terekat ini mempunyai dua cabang.


Keduanya dikenal dengan terekat khalwatiyah yusuf dan terekat khalwatiyah
samman. Kedua terekat ini dianut oleh masyarakat bugis dan makassar di Sulawesi
Selatan.

8. Terekat Al-Hadad
Terekat Al- Hadad didirikan oleh Sayid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-
Haddad. Dia lahir di Tarim, sebuah kota yang terletak di Hadralmaut, tanggal 5
Safar tahun 1044 H. Dia adalah pencipta ratib haddad yang dianggap sebagai salah
seorang ahli kutub yang arifin dalam ilmu tasawuf. Dia banyak mengarang kitab
dalam ilmu tasawuf. Diantaranya yaitu:
a. Nasa’i Al Danniyah (Nasehat-nasehat Agama)
b. Al-Mu’awanah Fi Suluk Tariq Al-Akhiroh (Pandangan Mencapai Hidup di
Akhirat)

9. Terekat Tijaniyah
Terekat ini didirikan oleh Syekh Abu Al- Abbas Ahmad Ibn Muhammad Ibn
Mukhtar At- Tijani dari Al- Jazair. Terekat ini dibawa ke Indonesia oleh Anas
Buntet Cirebon pada tahun 1921. Ia mendapatkan terekat ini dari Syekh Alfa
Hasyim dan Syekh Ali Ibn Abd Allah Al- Tayyib di Madinah.

10. Terekat Wahidiyyah


Terekat ini didirikan oleh K. Majid Ma’ruf di Kedunglo, Kediri pada tahun
1936. Secara teoritis terekat ini sifatnya terbuka. Untuk menjadi anggota tidak perlu
berbait, cukup dengan mengamalkan zikir “Sholawat Wahidiyyah”, maka ia sudah
dianggap sebagai anggota. 5

4M. Jamil, Cakrawala Tasawuf, op. Cit. Hal 125.


5Moh. Toriqodin, Seklaritas Tasawuf, membumingkan tasawuf dalam dunia modern ( Malang: UIN Malang
Press) hal 130.
5
B. Tokoh-Tokoh Terekat
Dilihat dari sisi historisnya, kapan dan tarekat mana yang mula-mula timbul
sebagai lembaga, sulit diketahui karena tiadanya artefak sejarah yang jelas dari
beberapa literatur yang dirujuk, nampaknya terekat Taifuriyah adalah terekat tertua.
Terekat ini berdiri pada abad ke IX di Persia yang mengembangkan tasawuf Abu Yazid
Al-Bustami Al-Taifuriyah. Pendapat ini dipandang cukup beralasan, karena terekat ini
menganut paham tasawuf Abu Yazid Al- Bustami Al-Taifuriyah. Pada umumnya
terekat yang berkembang di Persia menganut paham tasawuf Abu Yazid Al- Bustami
Al-Taifuriyah di Taifur, suatu desa yang terletak di Khurasan Persia atau Iran. Namun
perkembangan nyata keberadaan terekat sekitar abad ke XII di dua daerah basis, yaitu
di Khuroson (Persia) dan Mesopatamia (Irak). Terekat yang bermunculan di Khuroson
beraliran tasawuf Abu Yazid Al-Bustami Al-Taifuriyah, sedangkan terekat yang
berkembang di Mesopatamia berakar pada tasawuf Junaid Al-Baghdudi.

Pada abad ke-12 itu di Khuroson berdiri terekat Yasaviyah yang dipelopori oleh
Ahmad Al-Yasavi (w. 1169) dan terekat Khawajaganiyah yang didirikan oleh Abdul
Khaliq Al-Ghafidawani (1220).

Terekat Yasaviyah melebarkan sayapnya ke Turki dengan nama terekat


Bektashiyah di identikkan dengan nama pendirinya Muhammad Atha Bin Ibrahim Haji
Bektash (w. 1335). Terekat ini cukup populer di masa kekuasaan Sultan Murad. Karena
terekat ini memiliki pasukan komando sebagai kekuatan inti kerajaan Turki Osmani,
yaitu disebut “Jenissari” terekat Naqsyabandiyah adalah salah satu terekat
Khawajahaniyah yang didirikan oleh Muhammad Bahauddin Al- Naqsyaband Al-
Awisi Al-Bukhari (w. 1335) dalam perkembangan selanjutnya terekat ini menyebar ke
Turki, India dan Indonesia dengan nama baru sesuai dengan pendirinya di kawasan
setempat. Di Indonesia terekat ini yang merupakan cabang dari Naqsyabandiyah, Al-
Khalidiyah, Al-Muradiyah, Al-Mujaddiyah, Saniyah, dan lain-lain.

6
Di kawasan Mesir terekat didirikan oleh Muhammad Ibnu Abdul Karim As-
Summani (w. 1775) terekat ini disebut terakat Hafniyah, terekat yang berasal dari
rumpun Mesopatamia-Irak. Anutannya verakar pada tasawuf Abdul Kasim Al-Junaidi
yang meninggal sekitar tahun 910 atau menganut paham tasawuf Abdul Qadir Al-
Jailani (w. 1078) terekat Suhrawardiyah yang dirintis oleh Abu Hafis As- Suhrawardi
(w. 1234) terekat Kubrawiyah yang dipelopori Najamud bin Kobra (w. 1221) dan
terekat Maulawiyah yang didirikan oleh Jalaluddin Al-Romi (w. 1273) adalah terekat-
terekat besar yang mengacu pada tasawuf Al-Junaidi. Terekat Qadriyah yang dibangun
oleh Muhyidin Abdul Qadir Al- Jailani di Irak melebarkan ajaran tasawufnya melalui
terekat Syadziliyah yang didirikan oleh Narrudin As-Shadzili (w. 1258). Terekat
Rifaiyah yang dirintis oleh Hmad Ibnu Ali Ar-Rifai (w. 1182). Terekat Faridiyah yang
mengalami lahirnya terekat Sanusiah dan Idrisiyah di kawasan Afrika Utara adalah
terekat yang masuk rumpun Qadriyah yang berakar pada tasawuf Dzuan Nun Al-
Mishiri (w.860),terekat Qadariyah masuk kawasan India atas jasa Muhammad Al-
GAHAWT dengan mendirikan terekat Ghawthiyah sekitar tahun 1917. Karena setiap
tokoh Sufi mengembangakan ajarannya sesuai dengan tuntunan dan metode pengajaran
yang disampaikannya, maka semakin terekat tersebut berkembang terus sesuai dengan
jumlah mereka yang mencapai derajat Khalifah (Mursyid). Namun diantara terekat itu
yang paling terkenal dan keunggulan masing-masing tokohnya yaitu diantara lain:
1. Bahauddin Al-Naqsyabandi, pendiri Terekat Naqsyabandiyah terkenal dengan
keahliannya melukiskan hakikat kehidupan dan terlempar pada lautan kesatuan,
fana’ dan baqa’
2. Abd Al-Qadir Al-Jailani, pendiri Terekat Qadriyah, terkenal dengan kekuatan
ma’rifah dan kekuatan membantu Ma’rifah Imbad.
3. Abu Al-Hasan Al-Sazili, pendiri Terekat Saliyah terkenal dengan kekuatan ilmu
dan wirid-wiridnya.
4. Ahmad Al-Rifa’i, pendiri Terekat Rifaiyah terkenal dengan keramat-keramat dan
kettinggian fatwa-fatwanya.
5. Ahmad Al-Badawi pendiri Terekat Badawiyah terkenal dengan sikap penyayang
dan lemah lembutnya.
6. Ibrhaim Al-Dasuqi, pendiri Terekat Dasuqiyah terkenal dengan sifat-sifat pemurah
dan penyayangnya.

7
7. Syekh Al-Akbar, pendiri Terekat Akbariyah terkenal dengan kearifan dan
kebijaksanaannya.
8. Jala A-Din Al-Rumi, seorang Sufi terkenal dengan sifat-sifatnya cinta dan
kerinduannya.
9. Syeh Saman, pendiri Terekat Samaniyah terkenal dengan sifat memperbanyak
sholat dan dzikir, kasih pada fakir miskin, jangan mencintai dunia, menukar akal
Basyariyah dengan akal Robaniyah, beriman hanya kepada Allah dengan tulus dan
Ikhlas.
10. Tahiruddin, pendiri Terekat Khalwatiyah. Terekat ini merupakan cabang
Suhrawardi.

C. Ajaran- Ajaran Tarekat


Sebagaimana macam- macam ajaran tarekat yang telah disebutkan diatas, oleh
karnanya kami akan menjelaskan tentang ajaran- ajaran dalam tarekat yang telah
disebutkan sebagaimana antara lain sebagai berikut:
1. Ajaran- ajaran tarekat qodariyah dalam ajaran- jarannya yakni sebagai berikut:
a. Mujahadah yakni melawan kehendak hawa nafsu dan membelenggunya
dengan takwa dan takut kepada Allah Swt. Dengan jalan muraqobah
(beribadah kepada Allah Swt. Seakan- akan melihat-Nya jika tidak
mampu maka yakinlah bahwa Allah Swt Maha Melihat).
b. Tawakkal pada hakekatnya adalah menyerahkan segala urusan kepada
Allah Swt.
c. Akhlak mulia yang baik kepada Allah Swt maupun kepada hamba Allah
Swt.
d. Syukur adalah pengakuan nikmat Allah swt dengan cara tunduk kepada-
Nya.
e. Sabar yakni meliputi sabar karena Allah Swt, sabar bersama Allah Swt,
dan sabar atas Allah Swt.
f. Ridha atas segala sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
g. Jujur yakni perilaku sama antara yang tersembunyi dan yang terbuka.
(adhwa’ halaman: 132).

8
2. Ajaran tarekat Syattariyah yakni ajaran hubungan antara Tuhan dengan Alam.
Sebagaimana isi ajarannya dalam tarekat syattariyah alam diciptakan oleh Allah
Swt dari nur Muhammad. Sebelum segala sesuatu itu diciptakan oleh Allah Swt,
alam berada di dalam ilmu allah yang diberi nama A’yan tsabitah. Ia merupakan
bayang- bayang bagi dzat Allah swt. Setelah A’yan tsabitah ini menjelma pada
A’yan Kharijiyyah (kenyataan yang berada diluar), maka A’yan Kharijiyyah itu
merupakan bayang- bayang bagi yang memiliki banyangan bagi yang memiliki
bayang- bayang, dan ia tiada lain dari pada-Nya.

3. Ajaran tarekat rifa’iyah dilandasi pada dua dasar yang tidak mungkin terpisah
dari keduanya, yakni: Al- Qur’an yang mulia dan Sunnah nabi Muhammad Saw
yang luhur, disamping itu thariqoh ini tidak menyampingkan hukum aqli yang
tidak keluar dari kedua dalil nash, dan apabila ditemukan di dalam sebagian
amal thariqoh sesuatu yang mubah itu hanya semata- mata untuk menenangkan
hati, yang pada dasarnya telah dinash oleh Nabi dan juga sesuai dengan hukum
akal agar seseorang tidak bosan dengan amaliyahnya yang bisa berakibat amal
shaleh menjadi amal jelek.

4. Ajaran- ajaran tarekat naqsybandiyah meliputi beberapa ajaran yakni:


a. Huwasy dardam yaitu pemeliharaan keluar masuknya nafas, supaya hati
tidak lupa kepada Allah Swt pada waktu masuk dan keluarnya nafas.
b. Nazhar Barqadlam yaitu keadaan setiap murid atau salik dalam iktikaf/
suluk bila berjalan harus menundukkan kepala, melihat kearah kaki dan
apabila dia duduk melihat pada kedua tangannya.
c. Safar darwathan yaitu perpindahan dari sifat kemanusiaan yang kotor
dan rendah, kepada sifat- sifat kemalaikatan yang bersih dan suci lagi
tama. Aplikasinya harus mengontrol hati agar dalam hatinya tidak ada
rasa cinta kepada makhluk.
d. Khalwat daranjaman yaitu sifat atau perilaku yang selalu menghadirkan
hati kepada Allah swt dalam segala keadaan, baik waktu sunyi maupun
ditempat orang banyak.
e. Bar Kasyat yaitu orang yang berdzikir nafi isbat setelah melepaskan
nafasnya.
9
f. Nakah Dasyat yaitu setiap murid atau salik harus memelihara hatinya
dari kemasukan sesuatu yang dapat menggoda dan mengganggunya,
walaupun hanya sebentar. Karena godaan yang mengganggu itu adalah
masalah yang besar, yang tidak boleh terjadi dalam ajaran tarekat ini.
g. Bad Dasyat yaitu keadaan yang baru dicapai oleh seorang murid atau
salik, setelah dia mengalami fana dan baka yang sempurna.
h. Wuquf Zamani yaitu kontrol yang dilakukan oleh seorang murid atau
salik tentang ingat atau tidaknya ia kepada Allah Swt setiap dua atau tiga
jam. Jika dia ternyata berada dalam keadaan ingat kepada Allah Swt
pada waktu tersebut, ia harus bersyukur dan jika tidak, ia harus meminta
ampun kepada Allah Swt dan kembali mengingatnya.
i. Wuquf Adadi yaitu memelihara bilangan ganjil dalam melaksanakan
dzikir nafi.
j. Wuquf qalbi yaitu keadaan hati seorang murid atau salik yang selalu
hadir bersama Allah Swt.

5. Ajaran Tarekat Sammaniyah yakni pengikut terekat sammaniyah bisa berdzikir


dengan suara kerasa dan melengking. Sewaktu melantunkan dzikir la illa ha
illallah dalam intensitas yang semakin cepat sehingga yang terdengar dari mulut
hanya lafadz “hu” yang artinya “ Dia Allah”. Terekat sammaniyah mengajar
para pengikutnya untuk memperbanyak sholat dan dzikir, menolong orang
miskin, tidak di perbudak oleh kesenangan duniawi, menukar akal basyariyyah
dengan rabbaniyah, dan beriman secara tulus hanya kepada Allah.

6. Ajaran tarekat Syadiliyah melipti ajaran- ajaran sebagai berikut:


a. Taqwa kepada Allah swt baik secara lahir maupun batin. Yaitu secara
konsisten, sabar, dan tabah dalam menjalankan perintah Allah swt serta
menjauhi semua larangan- Nya.
b. Mengikuti sunnah- sunnah Rasul saw baik dalam sabda, maupun perbuatan
dengan berusaha sekuat- kuatnya untuk senantiasa berucap dan beramal
seperti yang telah dicontohkan oleh Rasullallah saw.
c. Mengosongkan hati dari segala sesuatu selain Allah Swt.
d. Ridha kepada Allah Swt baik dalam kekurangan ataupun kelebihan.
10
e. Kembali kepada Allah swt dalam keadaan suka maupun duka.

7. Ajaran- ajaran tarekat khalwatiyah meliputi ajaran- ajaran sebagai berikut:


a. Yaqza maksudnya kesadaran akan dirinya sebagai makhluk yang hina di
hadapan Allah Swt Yang Maha Agung.
b. Taubah mehon ampun atas segala dosa.
c. Muhasabah yakni menghitung- hitung atau intropeksi diri.
d. Inabah yakni berhasrat kembali kepada Allah Swt.
e. Tafakkur merenung tentang kebesaran Allah Swt.
f. I’tisam selalu bertindak sebagai Kkhalifah Allah Swt di bumi.
g. Firar lari dari kehidupan jahat dan keduniawian yang tidak berguna.
h. Riyadah melatih diri dengan beramal sebanyak- banyaknya.
i. Tasyakur selalu bersyukur kepada Allah Swt dengan mengabdi dan
memujinya.
j. Sima’ mengonsentrasikan seluruh anggota tubuh dan mengikuti perintah-
perintah Allah swt terutama pendengaran.

8. Ajaran Tarekat tijaniyah yaitu dengan mempelajari rahasia- rahasia batin,


bahkan dalam keadaan terjaga selalu menerapkan istigfar dan sholawat sebagai
wirid untuk diamalkan dalam kehidupan sehari- hari. 6

9.
D. JATMAN (Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An Nahdliyyah)
JATMAN adalah singkatan dari Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An
Nahdliyyah yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamalan ajaran
Thariqoh Al- Mu’tabarah yang menjadi badan otonom organisasi Nahdlatul ‘Ulama dan
merupakan salah satu pilar dari ajaran islam ala Ahlussunah waljamaah yang telah
dirintis dan dikembangkan oleh para salafussalihin yang bersumber dari Rasulullah
Saw, malaikat Jibril dan petunjuk Allah Swt dengan sanad yang muttasil.

6https://www.bacaanmadani.com/2018/03/tarekat-ajaran-ajaran-tarekat.html?m=1 diakses pada tanggal 19


Mei 2020 pukul: 19. 58.
11
Hubungan JATMAN dengan Nahdlatul ‘Ulama ialah JATMAN sebagai sebagai
salah satu badan otonom Nahdlatul ‘Ulama diantara duabelas badan otonom lainnya,
yang berfungsi melaksanakan kebijakan nahdlatul ‘Ulama pada pengikut Thariqah
yang Mu’tabarah di lingkungan Nahdlatul ‘Ulama.

JATMAN didirikan pada tanggal 16 Rabi’ul Awal 1377 H, bertepatan dengan


tanggal 10 oktober 1957 M di ponpes Tegalrejo Magelang Jawa tengah, disahkan oleh
Muktamar Nahdlatul ‘Ulama XXVI di Semarang pada bulan Rajab 1399 H, bertepatan
bulan Juni 1979 M sebagai badan otonomi Jam’iyyah nahdlatul ‘Ulama dengan surat
keputusan PBNU Nomor: 137/ Syur. PB/ V/ 1980.

Asas JATMAN ialah islam ala Ahlussunah wal jamaah dengan menganut salah
satu dari madzab 4: Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali dalam bidang Fiqh menganut
ajaran Al- Asy’ariyah dan Al- maturidiyah dalam bidang aqidah dan menganut faham
Al- Khusyairi, hasan Al- Basri, Juned Al- Baghdadi dan Al- ghazali dan sesamanya
dalam bidang Tasawuf/ Thariqah. JATMAN ini didirikan oleh beberapa tokoh yakni:
KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syamsuri, KH. Idham Cholid, KH. Masykur,
KH. Muslih, dan KH. Nawawi.

Tujuan dari JATMAN ini sendiri ialah mengupayakan berlakunya Syari’at


islam Ala Ahlussunah Wal Jamaah secara konsisten dalam bidang Syari’at Thariqah,
Hakikat dan Ma’rifat ditengah masyarakat dalam wadah Negeri Kesatuan Republik
Indonesia. Menyebarluaskan dan mengembangkan ajaran thariqah Al- Mu’tabarah An
Nahdliyyah melalui kegiatan- kegiatan Khususiyyah Thariqiyyah/ Tawajjuhan.
Mengembangkan, mempercepat, mempergiat dan memelihara ukhuwah thariqah An-
Nahdliyyah sesama pengamal Thariqah dan meningkatkan ilmu nafi’ dan amal shalih
dhahir dan batin menurut ulama shalih dengan bai’at yang shalih. 7

7 https: //jatman.or.id/profil-jatman/sejar ah-singkat/ diakses pada tanggal 19 mei 2020 pukul 20: 27.
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai bentuk tasawuf yang melembaga, terekat merupakan kelanjutan dari
pengikut-pengikut sufi terdahulu. Perubahan tasawuf kedalam terekat sebagai lembaga
dapat dilihat dari perseorangnya, yang kemudian berkembang menjadi terekat yang
lengkap dengan simbol-simbol dan unsurnya.

Terdapat beberapa aliran terekat di Indonesia sekurang-kurangnya ada tujuh aliran


terekat yang berkembang di Indonesia. Yaitu diantaranya Terekat Qadriyah, Syatariyah,
Rifaiyah, Naqsyabandiyah, Sammaniyah, syadziliyyah, Khalwatiyh, Al-Hadad,
Tijaniyah, wahidiyyah.

JATMAN adalah singkatan dari Jam’iyah Ahlith Thariqah Al- Mu’ tabarah An
Nahdliyyah yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamalan ajaran
Thariqoh Al- Mu’tabarah yang menjadi badan otonom organisasi Nahdlatul ‘Ulama dan
merupakan salah satu pilar dari ajaran islam ala Ahlussunah waljamaah yang telah
dirintis dan dikembangkan oleh para salafussalihin yang bersumber dari Rasulullah
Saw, malaikat Jibril dan petunjuk Allah Swt dengan sanad yang muttasil.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mulyati Sri.2004. Mengenal Dan Memahami Terekat-Terekat Mukhtabarah Di Indonesia.


Jakarta: Prenada Media.

Nata, Abuddin.2011. Akhlaq Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rusli, Ris’an. 2013. Tasawuf dan Terekat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dr. H. A. Mustofa., Akhlak Tasawuf. Bandung: CV.Pustaka Setia,1997.

14

Anda mungkin juga menyukai