KELOMPOK IX :
KELAS : B
SEMESTER : VI
2022
A. Konsep Biaya Relevan Dan Biaya Tidak Relevan
Konsep Biaya Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah suatu konsep biaya yang dapat digunakan dalam
keputusan tertentu yang berhubungan dengan alternatif yang akan dipilih. Dua kriteria
biaya relevan adalah :
(1)diperkirakan akan terjadi pada masa yang datang, dan
(2)berbeda di antara berbagai alternatif.
Konsep umum biaya relevan terdiri dari biaya dan diferensial, biaya tambahan, biaya
kesempatan, biaya terhindarkan, dan biaya yang dapat dikendalikan. Konsep dasarnya
adalah biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda.
Biaya diferensial (differential cost) adalah perbedaan atau selisih biaya antar dua
alternatif atau lebih.
Biaya tambahan (incremental cost) yaitu kenaikan atau tambahan biaya yang
akan terjadi karena memilih suatu alternatif.
Pendapatan diferensial (differential revenue) yaitu suatu perbedaan atau selisih
pendapatan antara dua alternatif umumnya berupa incremental revenue atau suatu
kenaikan atau tambahan pendapatan karena memilih suatu alternatif. Jadi
merupakan kebalikan dari konsep biaya tambahan.
Biaya kesempatan (opportunity cost) yaitu potensi perolehan keuntungan berupa
pendapatan atau penghematan biaya yang hilang karena memilih suatu
alternative.
Biaya tenggelam (sunk cost) yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah
oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
Biaya terhindarkan (avoidable cost) yaitu suatu biaya yang dapat dihilangkan
seluruhnya atau sebagian sebagai akibat dari pemilihan satu alternatif dalam suatu
pengambilan keputusan. Kebalikannya adalah biaya yang tidak dapat dihilangkan
karena memilih alternatif yang lain disebut biaya tidak terhindarkan (unavoidable
cost).
Misalnya; kalau membeli mobil bekas PT X akan menanggung biaya perbaikan
Rp 1.000.000,- per tahun. Kalau membeli mobil baru maka selama 5 tahun
pertama akan bebas dari biaya perbaikan. Dengan demikian biaya perbaikan
mobil menjadi biaya terhindarkan bagi PT X bila membeli mobil baru. Sebaliknya
biaya tak terhindarkan terdiri :
(1)biaya tenggelam, dan
(2)biaya masa yang akan datang yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.
Konsep-konsep biaya tersebut dalam penerapannya dapat digunakan sebagai dasar
analisis keputusan khusus seperti keputusan membeli atau membuat sendiri, memenuhi
atau menolak pesanan khusus, mempertahankan atau menutup segmen usaha dan lain
sebagainya. Untuk mengidentifikasi biaya-biaya yang dapat dihindarkan dapat
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Kumpulkan semua biaya yang berhubungan dengan tiap alternatif yang sedang
dipertimbangkan.
2. Eliminasi biaya-biaya yang merupakan biaya tenggelam.
3. Eliminasi biaya-biaya yang tidak berbeda di antara berbagai alternatif.
4. Buat keputusan berdasarkan biaya-biaya yang tersisa. Biaya-biaya ini akan menjadi
biaya diferensial atau biaya terhindarkan, oleh karena itu relevan dipertimbangkan
dalam pembuatan keputusan yang akan diambil.
Pengelompokan biaya-biaya sebagai biaya relevan dan biaya tidak relevan
diperlukan oleh manajemen paling tidak untuk dua alasan. Yang pertama bahwa
penggunaan biaya tidak relevan yang bercampur dengan biaya relevan dapat
mengaburkan perhatian dan pengambilan keputusan dari hal-hal yang sebenarnya kritis
bagi masalah yang sedang dihadapi. Yang kedua, hanya sedikit informasi yang tersedia
secara rinci dalam menyiapkan laporan laba rugi. Dalam laporan laba rugi konvensional
biaya-biaya dikelompokkan menurut fungsi-fungsi organisasi, bukan menurut tujuan
pengambilan keputusan taktis.
Memakai Membeli
Mesin Lama Mesin Baru
Penjualan…………………………......... Rp. 25.000 Rp. 25.000
Biaya-biaya variable…………………… 17.250 15.000
Penyusutan mesin baru………………… - 2.500
Penyusutan mesin lama………………… (1.750) (1.750)
Penghapusan nilai buku mesin lama…… - 1.125
Dengan menggunakan kriteria biaya relevan yang dikemukakan diatas, contoh ini
dapat menunjukkan bahwa biaya penyusutan mesin lama sebesar Rp 1.750 bukan biaya
relevan karena keputusan alokasinya sudah terjadi pada masa lalu dan tidak dapat
diubah karena adanya alternatif membeli mesin baru. Bila membeli mesin baru, pada
tahun berjalan penyusutan tersebut masih akan diperhitungkan bersama-sama dengan
penghapusan nilai buku mesin lama sebesar Rp 1.125 yang menjadi biaya relevan
karena dengan pembelian mesin baru maka mesin lama akan segera ditarik dari
pemakaian dan nilainya akan dihapuskan. Kalau tidak membeli mesin baru maka
penghapusan ini belum akan terjadi. Oleh karena itu nilai residu mesin lama menjadi
elemen biaya relevan.
Dengan data di atas, keuntungan bersih dari penggunaan mesin baru sebesar Rp 875
dapat diidentifikasi sebagai selisih biaya-biaya diferensial dari alternatif perhitungan di
bawah ini :
Perlakuan yang sama juga bisa digunakan untuk biaya masa yang akan datang tetapi
jumlahnya tidak berbeda di antara alternatif. Misalnya sebuah mesin baru akan dibeli
dengan harga Rp 750.000,- dan mempunyai umur ekonomis 10 tahun. Berikut adalah
perbandingan struktur biaya sebelum dan sesudah membeli mesin baru.
Dari contoh ini dapat diidentifikasi bahwa biaya-biaya relevannya terdiri dari biaya
tenaga kerja langsung dan biaya tetap untuk penyusutan mesin baru. Mesin baru
memungkinkan penghematan biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 750 atau (Rp
2.000 - Rp 1.250) per unit produk. Selain itu akan menaikkan biaya tetap sebesar Rp
750.000 per tahun yang berasal dari penyusutan mesin baru. Sehingga total
penghematan biaya menjadi Rp 1.500.000 yang dapat dihitung sebagai berikut:
Dalam hal ini harga jual, biaya bahan langsung, biaya overhead variabel, dan biaya
tetap lainnya selain penyusutan mesin baru merupakan biaya masa datang yang tidak
relevan. Hal itu disebabkan jumlah tiap elemen biaya yang tidak berbeda di antara
alternatif yang ada.
Biaya-biaya relevan dari analisis biaya terhindarkan dan biaya tak terhindarkan
tersebut akan menjadi penambah laba dalam perhitungan laba rugi untuk alternatif
menghapuskan divisi mainan anak-anak. Dengan menghapuskan divisi mainan anak-
anak maka semua biaya ter hindarkan akan hilang atau tidak akan terjadi lagi. Tetapi
biaya tak terhindarkan akan menjadi tambahan beban biaya bagi divisi makanan ringan.
Sebelum memutuskan penghapusan tersebut, manajemen dapat mengidentifikasi biaya-
biaya tetap yang dapat dihindarkan dan biaya tetap yang tidak dapat dihindarkan
sebagai berikut:
Total Biaya Biaya Tetap Biaya tidak
Tetap Terhindarkan Terhindarkan
Gaji……………………... Rp. 10.800 Rp. 10.800 Rp. -
Iklan……………………. 8.775 8.775 -
Fasilitas umum…………. 1.350 - 1.350
Penyusutan……………... 2.700 - 2.700
Sewa……………………. 5.400 - 5.400
Asuransi………………... 675 675 -
Administrasi dan umum.. 8.100 - 8.100
Total……………………. Rp. 37.800 Rp. 20.250 Rp. 17.550
Dengan data biaya terhindarkan Rp 20.250, penutupan divisi mainan anak-anak akan
menyebabkan penurunan laba sebesar Rp 6.750 yang berupa selisih marjin kontribusi
yang hilang, Rp 27.000 dengan biaya terhindarkan Rp 20.250. Perubahan struktur
pendapatan dan biaya sebagai berikut:
Kenaikan
Tanpa Divisi
Divisi Mainan (Penurunan)
Mainan
Laba Bersih
Penjualan………………... Rp. 67.500 Rp. - Rp. (67.500)
Biaya-biaya variabel……. 40.500 - (40.500)
Marjin kontribusi……….. Rp. 27.000 Rp. - Rp. (27.000)
Biaya-biaya tetap:
-Gaji…………………….. Rp. 10.800 Rp. - Rp. 10.800
-Iklan……………………. 8.775 - 8.775
-Fasilitas umum………… 1.350 1.350 -
-Penyusutan…………….. 2.700 2.700 -
-Sewa……………………. 5.400 5.400 -
-Asuransi………………... 675 - 675
-Administrasi dan umum.. 8.100 8.00 -
Total biaya tetap………... Rp. 37.800 Rp. 17.550 Rp. 20.250
Laba (Rugi) usaha………. Rp. (10.800) Rp. (17.550) Rp. (6.750)
Seperti diperlihatkan pada kolom kenaikan/penurunan laba bersih dari ikhtisar di
atas, laba usaha seluruh perusahaan akan turun sebesar Rp 6.750 bila lini mainan anak-
anak dihapuskan. Dari perhitungan di atas dapat dilihat bahwa:
(1)Marjin kontribusi Divisi Mainan Anak-anak masih dapat menutupi biaya-biaya tetap
divisinya,
(2)Kalau Divisi Mainan Anak-anak ditutup maka biaya tetap divisi akan menjadi beban
divisi lain, dan
(3)Bila divisi mainan anak-anak ditutup maka divisi yang tersisa akan menanggung
biaya tetap tidak terhindarkan yang semula ditanggung oleh divisi mainan anak-
anak.
Kenaikan
Menutup
Total (Penurunan)
Divisi Mainan
Laba Bersih
Penjualan………………... Rp. 168.750 Rp. (67.500) Rp. 101.250
Biaya-biaya variabel……. 74.250 (40.500) 33.750
Marjin kontribusi……….. Rp. 94.500 Rp. (27.000) Rp. 67.500
Biaya-biaya tetap:
-Gaji…………………….. Rp. 27.675 Rp. 10.800 Rp. 16.875
-Iklan……………………. 18.900 8.775 10.125
-Fasilitas umum………… 2.025 - 2.025
-Penyusutan…………….. 5.400 - 5.400
-Sewa……………………. 13.500 - 13.500
-Asuransi………………... 1.350 675 675
-Administrasi dan umum.. 20.250 - 20.250
Total biaya tetap………... Rp. 89.100 Rp. 20.250 Rp. 68.850
Laba (Rugi) usaha………. Rp. 5.400 Rp. (6.750) Rp. (1.350)
Dalam hal ini biaya tetap terhindarkan lebih kecil dari marjin kontribusinya sehingga
divisi mainan anak-anak sebagai divisi yang rugi menurut laporan laba rugi
konvensional sebaiknya jangan ditutup.
Sepintas lalu penawaran tersebut cukup menguntungkan karena harga dari luar lebih
murah Rp 2.900 (Rp 30.450-Rp 27.550) dibanding membuat sendiri. Namun sebelum
memutuskan menerima atau menolak perlu dihitung biaya yang terhindarkan bila
membeli dari luar dengan prosedur sebagai berikut:
Dari perhitungan tersebut kalau membeli dari luar harganya Rp 27.550 dan biaya-
biaya yang terhindarkan hanya Rp 20.300,- per unit. Karena biaya terhindarkan dari
alternatif membeli lebih kecil dari harga beli dari luar, maka penawaran dari luar
sebaiknya ditolak sekalipun sepintas lalu kelihatan bahwa harga beli per unitnya lebih
rendah dari total biaya membuat sendiri.
Kalau membuat sendiri perusahaan akan menanggung beban Rp 30.450 per unit.
Bila memutuskan untuk membeli dari luar maka perusahaan akan menanggung beban
sebesar Rp 37.700 per unit produk yang terdiri dari Rp 27.550 harga beli per unit SS
ditambah dengan biaya biaya tetap yang tidak terhindarkan sebesar Rp 10.150 per unit
SS. Se hingga lebih menguntungkan sebesar Rp 7.250 (37.700-30.450) bila membuat
sendiri. Atau rugi Rp 7.250 bila memilih membeli dari luar.
Apabila dari contoh di atas biaya terhindarkan = Rp 27.550 maka total biaya
membeli dari luar akan sama dengan total biaya membuat sendiri sebesar Rp 30.450.
Bila biaya terhindarkan sama dengan harga beli dari luar maka dalam pengambilan
keputusannya manajemen harus lebih memperhitungkan faktor-faktor kualitatif seperti
hubungan baik dengan para rekanan dan pelanggan, masalah ketenagakerjaan dan lain-
lain.
Dari kasus di atas misalkan ruangan yang sekarang digunakan untuk memproduksi
sound system dapat digunakan untuk perdagangan yang dapat menghasilkan marjin
kontribusi Rp 2.250.000 per bulan, maka Selisih menguntungkan bila membeli dari luar
berjumlah Rp 1.525.000, dengan perhitungan seperti di bawah ini.
Membuat Membeli
Biaya diferensial/unit (contoh di atas)………. Rp. 20.300 Rp. 27.550
Jumlah unit dibutuhkan sebulan……………... x 100 x 100
Total biaya bulanan………………………….. Rp. 2.030.000 Rp. 2.755.000
Biaya kesempatan-marjin yang hilang………. 2.250.000 -
Total biaya…………………………………… Rp. 4.280.000 Rp. 2.755.000
Kalau membeli dari luar akan menanggung harga beli Rp 2.755.000 dan memperoleh
kesempatan untuk mendapatkan marjin dari hasil perdagangan Rp 2.250.000. Kalau
membuat sendiri hanya menanggung biaya produksi Rp 2.030.000,- tetapi di sisi lain
kehilangan kesempatan mendapatkan marjin Rp 2.250.000 dari hasil perdagangan
sehingga seluruh beban yang ditanggung dan kehilangan kesempatan memperoleh
marjin berjumlah Rp 4.280.000. Dalam kasus ini total biaya membeli dari luar lebih
kecil dari total biaya membuat sendiri sehingga penawaran dari luar dapat diterima.
Pesanan Khusus
Pesanan khusus (special order) merupakan alternatif pesanan pembelian yang tidak
teratur di luar kegiatan produksi normal perusahaan. Perbedaannya dengan analisis
keputusan membuat atau membeli, dalam kasus ini terdapat pihak luar yang membeli
barang dengan sifat pesanan yang khas. Pihak perusahaan yang mempertimbangkan
alternatif berada pada posisi sebagai pemasok bagi pihak luar. Dalam kasus membuat
atau membeli, pihak perusahaan yang membuat pertimbangan berada pada posisi
sebagai calon pembeli. Oleh karena itu faktor yang dipertimbangkan adalah harga beli
dan biaya terhindarkan bila melakukan pembelian. Sedangkan dalam kasus pesanan
khusus yang dipertimbangkan adalah biaya tambahan dan pendapatan tambahan bila
menerima pesanan tersebut, sekalipun untuk sementara diketahui bahwa harga yang
diminta oleh pembeli berada di bawah biaya produksi normal.
Pertimbangan pertama yang harus dilakukan untuk menerima pesanan khusus ini
adalah ketersediaan kapasitas menganggur. Apabila perusahaan masih memiliki
kapasitas yang menganggur sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan produksi
reguler. Pesanan semacam ini tidak spontan ditolak sekalipun harga pesanan khusus
umumnya berada di bawah harga jual normal atau bahkan di bawah biaya produksi.
Kalau terdapat kapasitas menganggur maka alokasi biaya overhead tetap produksi dapat
disubsidi dari produksi reguler.
Pertimbangan kedua adalah selisih pendapatan tambahan dengan biaya tambahan
sebagai akibat menerima pesanan khusus. Pertimbangan ini menjadi penting karena
pesanan khusus secara finansil hanya akan menguntungkan apabila pendapatan
tambahan dari pemenuhan pesanan khusus tersebut lebih besar dari biaya tambahannya,
dalam kisaran kapasitas menganggur yang tersedia. Misalnya PT JAKASAIN membuat
sepeda gunung dengan struktur biaya per unit seperti di bawah ini.
Dari salah satu mitra bisnis manajemen mendapat pesanan 25 unit sepeda dengan
harga Rp 277.450 per unit. Dalam rangka pesanan khusus ini akan ditanggung juga
biaya modifikasi sebesar Rp 26.350 per unit dan biaya administrasi tetap Rp 186.000.
Bahan langsung………………………………….. Rp. 133.300
Tenaga kerja langsung…………………………… 69.750
Overhead pabrik-variabel……………………….. 9.300
Overhead pabrik-tetap…………………………… 69.750
Total………………………………………………. Rp. 282.100
1 Unit 25 Unit
Pendapatan-tambahan…………. Rp. 277.450 Rp. 6.936.250
Biaya-biaya tambahan-variabel:
Bahan langsung……………….. Rp. 133.300 Rp. 3.332.500
Tenaga kerja langsung………… 69.750 1.743.750
Overhead pabrik variabel……... 9.300 232.500
Modifikasi khusus…………….. 26.350 658.750
Total biaya variable…………… Rp. 238.700 Rp. 5.968.750
Biaya-biaya tambahan-tetap:
Biaya administrasi dan umum………………………… 186.000
Total biaya tambahan…………………………………. Rp. 6.153.500
Laba usaha bersih-tambahan………………………….. Rp. 782.750
Harga pesanan khusus hanya Rp 277.450 dan masih membutuhkan tambahan biaya
modifikasi Rp 26.350 per unit. Sekalipun harga pesanan khusus lebih rendah dari harga
pokok normal per unit produk Rp 282.100 pesanan tersebut dapat diterima karena masih
menghasilkan tambahan laba usaha bersih sebesar Rp 782.750,-. Tambahan laba
tersebut masih mungkin diperoleh karena dibanding produksi normal, produksi untuk
memenuhi pesanan khusus tidak menyerap semua komponen biaya terutama biaya
overhead tetap-sehingga biaya produksi yang diperhitungkan sebagai harga pokok
produk menjadi lebih kecil dibanding harga pokok dalam produksi reguler.
Produk Bersama
Produk bersama (joint product) adalah dua produk atau lebih yang dihasilkan dari
satu common input. Biaya pabrik yang terjadi dalam menghasilkan produk bersama
sampai dengan titik pemisahan (split off) dikenal sebagai joint product cost. Produk
bersama ini dapat berbentuk produk utama semuanya atau juga salah satunya
merupakan produk sampingan (by product). Sehubungan dengan pertimbangan biaya
relevan, keputusan khusus yang timbul dari produk sampingan adalah keputusan
menjual atau mengolah lebih lanjut.
Kesimpulan
Keputusan Taktis merupakan Suatu tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk
tujuan jangka panjang. Tujuan keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis adalah
memilih strategi alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai
pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan ini meskipun tujuan
langsungnya berjangka pendek (menerima satu pesanan khusus untuk meningkatkan laba)
atau berskala kecil (memproduksi sendiri dari pada membeli komponen). Enam langkah
yang mendeskripsikan proses pengambilan keputusan yang direkomendasikan yaitu, (1)
Kenali dan definisikan masalah, (2) Identifikasi setiap alternatif sebagai solusi yang layak
atau masalah tersebut; eliminasi alternatif yang secara nyata tidak layak. (3) Identifikasi
biaya dan manfaat yang berkaitan dengan setiap alternatif yang layak. Klasifikasikanlah
biaya dan manfaat sebagai relevan atau tidak relevan serta eliminasilah biaya dan manfaat
yang tidak relevan dari pertimbangan. (4) Hitunglah total biaya dan manfaat yang relevan
dari masing-masing alternatif. (5) Nilailah faktor-faktor kualitatif. (6) Pilihlah alternatif
yang menawarkan manfaat terbesar secara keseluruhan.
Biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing
alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu, hanya biaya
masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Misal, biaya tenaga kerja
langsung merupakan biaya relevan karena dalam meproduksi suatu barang menggunakan
tenaga kerja langsung yang harus dibayar, dan jika kita tidak memproduksi suatu barang
maka biaya tersebut tidak akan muncul.
DAFTAR PUSTAKA