Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/318725601

PENGONTROLAN MESIN HULLER UNTUK MENINGKATKAN MUTU KOPI


SAMOSIR

Article · May 2016

CITATIONS READS

0 3,393

1 author:

Zakarias Situmorang
Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara
70 PUBLICATIONS   93 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Desain of coffe Drying for IPTEKDALIPI View project

Drying Process base Neural Network View project

All content following this page was uploaded by Zakarias Situmorang on 27 July 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGONTROLAN MESIN HULLER
UNTUK MENINGKATKAN MUTU KOPI SAMOSIR

Oleh : Dr. Zakarias Situmorang, MT

I. Pendahuluan
Biji kopi yang sudah siap diperdagangkan adalah berupa biji kopi kering
yang sudah terlepas dari daging buah, kulit tanduk dan kulit arinya, butiran
biji kopi yang sedemikian ini disebut kopi beras (coffca beans) atau
market koffie.

Metode yang sangat sederhana dan sering digunakan untuk kopi adalah
dengan metode pengeringan, yang dibagi atas dua cara, yaitu :

Pengeringan alami yaitu pengeringan dengan menggunakan sinar matahari,


caranya sangat sederhana tidak memerlukan peralatan dan biaya yang
besar tetapi memerlukan tempat pengeringan yang luas dan waktu
pengeringan yang lama karena buah kopi mengandung gula dan pektin.
Pengeringan biasanya dilakukan di daerah yang bersih, kering dan
permukaan lantai yang rata, dapat berupa lantai plester semen atau tanah
telanjang yang telah diratakan dan dibersihkan. Ketebalan pengeringan 30-
40 mm, terutama pada awal kegiatan pengeringan untuk menghindari
terjadinya proses fermentasi, Panas yang timbul pada proses ini akan
mengakibatkan perubahan warna dan buah menjadi masak. Lamanya proses
pengeringan tergantung pada cuaca, ukuran buah kopi, tingkat kematangan
dan kadar air dala,m buah kopi, biasanya proses pengeringan memakan
waktu sekitar 3 sampai 4 minggu. Setelah proses pengeringan Kadar air
akan menjadi sekitar 12 %.

Pengeringan Buatan (Artificial Drying) Keuntungan pengeringan buatan,


dapat menghemat biaya dan juga tenaga kerja hal yang perlu diperhatikan
adalah pengaturan suhunya. Menurut Roelofsen, pengeringan sebaiknya
pada suhu rendah yaitu 55°C akan menghasilkan buah kopi yang bewarna
merah dan tidak terlalu keras. Untuk buah kopi kering dengan kadar air
rendah dikeringkan dengan suhu tidak terlalu tinggi sehingga tidak akan
terjadi perubahan rasa. Peralatan pengeringan yang biasa digunakan :
mesin pengering statik dengan alat penggaruk mekanik, mesin pengering
dari drum yang berputar, mesin pengering vertikal.

1
Syarat Pegolahan kering adalah :
a. Kadar Air maksimum 13 % (bobot/bobot)
b. Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan benda-
benda asing lainnya maksimum 0-5 % (bobot/bobot).
c. Bebas dari serangga hidup.
d. Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan bulukan.
e. Biji tidak lolos ayakan ukuran 3 mm x 3mm (8 mesh) dengan
maksimum lolos 1 % (bobot/bobot).
f. Untuk bisa disebut biji ukuran beger, harus memenuhi persyaratan
tidak lolos ukuran (3,6 mesh) dengan maksimum lolos 1 %
(bobot/bobot).

II. Mesin Huller (Mesin Pengupas kulit Ari)

Mesin pengupas / penggiling kulit gabah, dinamakan dengan mesin Huller


kopi. Mesin dengan skala besar biasanya terdapat pada kilang kopi. Biasa
nya dengan sumber tenaga diesel diadopsi dari mesin mobil truk. Dengan
kapasitas yang lebih besar untuk mempercepat proses pengeringan kopi
yang selalu berhubungan dengan cuaca. Sebagaimana mesin dengan
penggerak mekanis, tetap saja di butuhkan seorang Operator untuk
mengendalikannya. Pekerjaan huller mungkin kelihatan sederhana. Sebagai
seorang operator yang memegang mesin pengupas kulit gabah berkapasitas
besar. Sudah ribuan mungkin jutaan kg kopi yang atau ribuan ton kopi yang
digiling dan di proses.

Kesulitannya adalah, tinggi nya kadar air yang terkandung pada gabah
membuat kopi rentan dan rapuh. Bila tidak hati hati akan membuat biji kopi
pecah dan terluka yang akhir nya menjadi cacat. Juga membuat bagian
dalam inti daging kopi remuk.Yang berisiko menurun nya mutu kopi dari sisi
aroma dan rasa yang tidak konsisten. Bila kadar air sudah terlalu rendah,
juga membuat kopi rentan dan berubah warna menjadi sedikit putih dan
belang. Sehingga secara tampilan fisik menjadi tidak menarik.

2
Huller adalah alat atau mesin untuk memisahkan kulit tanduk kopi yang
sudah mengering, biasanya setelah buah kopi berwarna merah tua di panen
setelah itu di jemur di bawah sinar matahari hingga benar benar
mengering. Setelah cukup kering barulah kopi di pisahkan antara kulit
tanduk dengan bijinya. Sasis yang lebih pendek menyebabkan putaran lebih
cepat, produktivitas meningkat, kelemahannya perlu perawatan lebih
sehingga mesin tidak cepat rusak. Pengupasan kulit tanduk/cangkang pada
kondisi biji kopi harus memerhatikan hal berikut ini:

1. Pastikan kondisi huller bersih, berfungsi normal dan bebas dari bahan-
bahan yang dapat mengkonyimasi kopi sebelum digunakan,

3
2. Lakukan pengupasan sesaat setelah pengeringan/penjemuran awal kopi
HS. Apabila sudah bermalam sebelum dikupas kopi HS harus dijemur
lagi sesaat sampai kulip cukup kering kembali,

3. Atur aturan huller dan aliran bahan kopi agar diperoleh proses
pengupasan yang optimum. Sejumlah tertentu porsi kulit masih terikut
bersama biji kopi labu yang keluar dari lubang keluaran biji. Hal
tersebut tidak begitu masalah, karna porsi kulit tersebut mudah
dipisahkan dengan tiupan udara (aspirasi) setalah kopi dikeringkan

1. Tampungan kopi awal dalam keadaan bersih


2. On/off aliran kopi off
3. Saringan kulit ari kopi bersih
4. Pengaturan pisau pengupas sesuai ukuran kopi
5. On/off keluaran kopi On
6. On /off keluaran kulit ari : On
7. Tali/belt tersambung dengan mesin penggerak

4
4. Biji kopi labu yang keluar harus segera dikeringkan, hindari
penyimpanan biji kopi yang masih basah karena akan terserang jamur
yang dapat merusak biji kopi baik secara fisik atau citarasa, serta
dapat terkontiminasi oleh mikotoksin (okhtratoksin A, aflatoksin dll)

5. Bersihkan huller setelah digunakan, agar sisa-sisa kopi dan kulit yang
masih basah tidak tertinggal dan berjamur di dalam mesin.

III. Mesin Penggerak Diesel

Mesin penggerak Huller menggunakan mesin DONGFENG 8 PK Type R


yang telah teruji melalui SNI : LSPr-004-IDN dan ISO 9001 : 2008.

Spesifikasi Mesin Diesel tersebut adalah :


Kerangka besi siku 2 Inch
Transmisi Pulley V Belt
Material Body MS (Medium Steel)
Kelengkapan kipas sentrifugal, sebagai pemisah kulit
Penggerak Mesin Diesel 8 pk
Kapasitas : 200 s/d 300 kg /jam

5
Petunjuk – Petunjuk Menjalankan Mesin

1. Sebelum menjalankan Mesin


a. Bahan Bakar : Solar, pergunakan bahan bakar solar yang murni, tidak
campuran
b. Minyak Pelumas : SAE 40, pelumas khusus untuk motor berkualitas
dan bukan campuran merk yang berbeda-beda

2. Persiapan Menjalankan Mesin


a. Bahan Bakar Solar
i. Isi tangki bahan bakar : 5 liter
ii. Buka keran bahan bakar (dibalik plat mesin)
iii. Kendorkan skrup ventilasi pada pompa bahan bakar, atau
cabut pipa pengantar bahan bakar untuk membuang udara.
Setelah sisa udara terbuang kencangkan kembali sekrup
ventilasi atau sambungkan kembali pipa saluran bahan bakar
iv. Letakkan pengontrol kecepatan sedemikian rupa, lepaskan
penutup pengatur bahan bakar, masukkan alat pengungkit
dan gerakkan/putar sampai mesin bersuara “bit-bit-bit” dan
tutup kembali.

b. Minyak Pelumas
i. Isilah minyak pelumas SAE 40 : 2,5 liter
ii. Hindari pengisian minyak pelumas yang kurang ataupun
berlebihan.
iii. Lakukan pengukuran kecukupan minyak pelumas dengan alat
penguga pada posisi mesin horizontal/datar.
iv. Jangan sekali-kali mengeluarkan alat penduka pelumas dan
mengisi minyak pelumas pada saat mesin hidup

c. Air Pendingin
i. Isilah tangki air (hopper) dengan air bersih sampai penuh,
tidak berlumpur ataupun air tercemar, karena berpengaruh
pada efisiensi pendinginan
ii. Bila air pendingin kurang, maka mesin akan menjadi sangat
panas.

6
3. Menghidupkan Mesin
a. Pasang engkol pada tempatnya
b. Posisikan tombol pengontrol kecepatan pada posisi pertengahan
c. Putar tuas dekomprsi dengan tangan kiri searah jarum jam, lalu
lepaskan engkol setelah mesin berjalan.
d. Jalankan mesin tanpa beban 5 menit, dengan memperhatikan:
i. Apakah ada kebocoran bahan bakar
ii. Bunyi suara tidak normal
iii. Kebocoran air
iv. Kebocoran minyak pelumas

Perhatian :
1. Tangki bahan bakar jangan sampai kosong
2. Indikator Pelumas harus pada posisi terapung, jika tidak hentikan
mesin
3. Air pendingin harus dalam keadaan mendidih selama mesin hidup,
jangan menambah air pada keadaan hidup mesin
4. Asap pembuangn gas buang jika terlalu banyak, kurang beban.
5. Jika ada sura bunyi tidak normal matikan mesin.

4. Menghentikan Mesin
a. Yakinkan bahwa mesin bebas dari beban, dan biarkan beberapa menit
tanpa beban
b. Kembalikan tuas pengatur kecepatan ke posisi awal/tutup
c. Apabila mesin tidak digunakan dalam waktu yang lama, kosongkan air
pendingin, setelah itu kran kembali ditutup
d. Posisikan roda gaya sejajar dengan tanda tertera pada tangki air
pendingin
e. Bersihkan saringan udara, jika kotor, berminyak.
f. Bersihkan filter udara
g. Posisi katup harus diperiksa kembali.

7
5. Pemeriksaan Mesin Secara Berkala
Waktu
Setiap Setiap Setiap
Perihal Kerjakan
Harian 50 100 200
Jam Jam Jam
Periksa dan Isi
Bersihkan Saringan
Bahan bakar
Bahan Bakar Bersihkan Tangki Bahan
Bakar
Bersihkan filter pada
tangki solar
Minyak Periksa
Pelumas Ganti Minyak Pelumas
dan bersihakan saringan
Saringan Bersihkan saringan
Udara pelumas
Ganti Minyak Pelumas
Tangki air Periksa dan Isi
Pendingin Buang dan Ganti Air
Pendingin
Lain-lain Periksa baut-baut yang
longgar

Catatan: Pemakaian : 50 Jam pertama

1. Biarkan mesin berjalan tanpa beban selama 5 menit pada kecepatan


putar rendah

2. Hindarkan beban berlebihan

3. Ganti minyak pelumas :


Pertama : Setelah 20 jam kerja
Kedua : Setelah 50 Jam kerja
Selanjutnya : Setiap 100 Jam Kerja

4. Periksa baut-baut yang longgar dan kencangkan.

8
6. Penyebab Mesin Tidak Bisa Dihidupkan

No. Penyebab Perbaikan


a. Periksalah tangki bahan bakar dan
Pengaliran Bahan
saringannya, apakah terdapat kotoran
1. Bakar yang tidak
di dalammnya
Lancar
b. Periksalah saluran bahan bakar
Lepaskan sambungan pipa pengantar bahan
Angin di dalam selang
2. bakar untuk mengeluarkan udara yang
bahan bakar
terdapat di dalamnya
Sudut penghantar Setel sesuai cara yang benar
3. bahan bakar tidak
tepat
Jarak Katup dan Setel sesuai cara yang benar
4.
pemukul tidak tepat
a. Disamping dibantu dengan membakar
Pada cuaca dingin,
gulungan kertas pada kepala silinder
minyak pelumas
untuk membantu menghidupkan mesin
5. menjadi terlalu
b. Isi tangki air dengan air panas atau
beku/keng dan susah
c. Panaskan menyak pelumas sebelum diisi
meng-engkol
ke mesin
a. Ausnya katup, torak, pegas torak
sering mengakibatkan penurunan
kompresi. Tuangkan sekitar 25 cc
minyak pelumas kedalam sistem induksi
untuk mengatasinya sementara
6. Kompresi berkurang
b. Apabila terjadi kebocoran pada gasket
silinder, maka mur kepala silinder
dikencangkan, dan jika rusak diganti
c. Jika mesin terlalu lama tidak
dihidupkan, periksalah katup.
Bagian dari Ganti dengan yang baru
7. penghantar bahan
bakar aus

9
7. Mesin Berhenti dengan Tiba-tiba
No. Penyebab Memperbaiki
1. Penyaluran bahan bakar Sediakan bahan bakar yang cukup didalam
Terganggu tangki. Jika terdapat udara pada saluran
bahan bakar atau saringan tersumbat,
maka buanglah udara tersebut dan
saringan dibersihkan
2. Jumlah Minyak Pelumas Periksalah jumlah minyak pelumas dengan
kurang atau bagian alat ukur dan tambahkan bila terjadi
tertentu hangus karena kekurangan. Periksalah pompa, minyak
sistem pelumas tidak pelumas serta salurannya. Ganti suku
sempurna cadang yang telah aus
3. Jarum spuyer melekat Bila tidak terdengar suara “bit-bit-bit”
dengan rumahnya pada waktu mesin diengkol, ini disebabkan
didalam injector jarum spuyer melekat pada rumahnya,
harap dibersihkan.

IV. PENUTUP
Panduan penggunaan alat Huller ini berguna sebagai sebuah pedoman dalam
penggunaan mesin dan perawatannya sehingga dapat bekerja secara
efisien, efektif dan tahan lama/berkelanjutan. Program IPTEKDALIPI
2016, khusunya kegiatan ini bagian dari upaya Peningkatan Mutu Kopi
dengan Alat pengering Tenaga Surya di Kabupaten Samosir.

Terimakasih kami ucapkan buat LIPI, cq. Sekretariat IPTEKDALIPI yang


telah memberikan kesempatan buat lembaga penelitian dan pengabdian
Pada Masyarakat LP2M Unika Santo Thomas SU, dengan pelaksana
Kelompok Intermediasi Alih Teknologi (KIAT) Ihan, untuk memberikan
bantuan dana pada program kegiatan ini. Akhir kata semoga Panduan
Penggunaan Alat Huller ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 7 Mei 2016,


Tim KIAT-Ihan
Dr. Zakarias Situmorang, MT

10

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai