Anda di halaman 1dari 4

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja di Masa Kini

BAB I

PENDAHULUAN

A) Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini bertemulah banyak kebudayaan sebagai hasil dan
makin akrab. nya komunikasi daerah nasional dan internasional, Amalgamasi atau
keluluhan bermacam-macam budaya itu dapat berlangsung lancar dan lembut, akan
tetapi tidak jarang berproses melalui konflik personal dan sosial yang hebat. Banyak
pribadi yang mengalami gangguan jiwa, dan muncul konflik budaya yang ditandai
dengan heresahan sosial sebagai akibat lebih lanjut ketidaksinambungan, disharmoni,
ketegangan, kecemasan, ketakutan, kerusuhan sosial dan perilaku yang melanggar
norma-norma hukum formal.
Situasi sosial demikian ini mengkondisioner timbul nya banyak perilaku patologis sosial
atau sosiopatik yang menyimpang dari pola-pola umum, sebab masing-masing orang
hanya mencati norma dan peraturan yang dibuat sendiri. Terlebih hal ini di dominasi
oleh kalangan remaja. Mereka bertingkah laku seenak sendiri tanpa mongindahkan
kepentingan orang lain, bahkan suka merampas hak-hak orang lain
Oleh sebab itu, kondisi seperti ini harus disikapi dengan sebaik-baiknya. Kerusuhan yang
ditimbulkan oleh kenakalan remaja perlu adanya berbagai tindakan, baik itu tindakan
preventif, represif maupun kuratif sebagai bentuk kepedulian masyarakat ataupun
pemerintah terhadap remaja. Hal tersebut lah yang membuat saya tertarik untuk
mengangkat permasalahan ini menjadi sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul Cara
Menyikapi Kenakalan Reinaja Masa Kini"
BAB II
PEMBAHASAN

Ciri-ciri Utama Remaja

 Berupa matangnya karakteristik seksual primer dalam bentuk menstruasi bagi wanita
dan keluarnya sperma pertama pada laki-laki, organ organ seksual primer sudah
berfungsi untuk reproduksi.
 Perubahan emosi, sikap, jalan pikiran, pandangan hidup, kebiasaan, minat, biasanya
ditandai dengan karakteristik seperti meningkatkannya intensitas emosional
sehubungan dengan perkembangan fisik dan mental

Kenakalan remaja (juvenile deliquency) adalah perbuatan yang melanggar norma, aturan atau
hukum dalam masyarahat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak anak dan
dewasa.

Jenis-jenis Kenakalan Remaja

 Neurotic deliquency
merupakan kenakalan remaja yang Sifatnya pemalu, perasa, suka menyendiri gelisah
dan rendah diri. Mereka mempunyai dorongan yang kuat untuk berbuat kenakalan,
seperti mencuri dan melakukan tindakan agresi secara tiba-tiba tanpa alasan karena
dikuasai oleh khayalan dan fantasinya sendiri.
 Unsocialized delinquent
merupakan kenakalan seorang remaja yang disebabkan keinginan untuk melawan
kekuasaan. seseorang dengan cara memunculkan rasa permusuhan dan pendendam.
Hukuman dan pujian tidak berguna bagi mereka karena mereka tidak pernah merasa
bersalah dan tidak pula menyesali perbuatan yang telah dilalukannya. Mereka Sering
melempar kesalahan dan tanggung jawab kepada orang lain. Untuk mendapatkan
keseganan dan ketakutan dari orang lain, mereka melakukan tindakan yang penuh
keberanian atau kehebatan yang diluar dugaan.

 Pseudo social delinquent


merupakan kenakalan remaja yang mempunyai loyalitas yang tinggi terhadap kelompok
atau geng sehingga bersikap patuh serta dan kesetiakawanan yang baik. Jadi, remaja
tersebut melakukan tindakan kenakalan bukan atas dasar kesadaran diri sendiri yang
baik, melainkan karena didasari anggapan bahwa ia harus melaksanakan suatu
kewajiban kelompok yang telah digariskan.

Cara menyikapi kenakalan remaja dapat di lakukan dengan beberapa tindakan diantaranya
berupa tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif.

Usaha-usaha penanggulangan Kenakalan Remaja dengan menggunakan beberapa tindakan


yaitu:

1. Tindakan Preventif
Tindakan ini merupakan pencegahan terhadap perilaku menyimpang. Pada dasarnya,
tindakan ini merupakan pencegahan sebelum seseorang melakukan perbuatan
menyimpang, yang dilakukan antara lain: Meningkatkan kesejahteraan keluarga,
memperbaiki lingkungan (kampung-kampung miskin), mendirikan klinik bimbingan
psikologis dan edukatif untuk memperbaiki tingkah lakudan membantu remaj dari
kesulitan, membentuk badan kesejahteraan anak, mengadakan pengadilan
anak,menyusun undang-undang khusus untuk pelanggaran dan kejahatan yang
dilakukan oleh anak dan remaja.
2. Tindakan Represif
Tindakan ini berupa pemberian sanksi atau hukuman ketika seseorang melakukan
pelanggaran, tindakan ini merupakan pencegahan setelah terjadi pelanggaran
Tindakan ini bersifat menekan, mengekang, dan menahan seperti menghukum mereka
( pelaku kenakalan remaja) sesuai dengan perbuatannya, sehingga dianggap adil, dan
dapat menggugah berfungsinya hati nurani sendiri untuk hidup susila dan mandiri
3. Tindakan Kuratif
Tindakan ini juga dapat disebut Rehabilitasi yang dilakukan setelah tindakan
pencegahan lainnya dilaksanakan. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara
khusus, hal yang sering ditanggulangi oleh lembaga khusus atau perseorangan yang ahli
dalam bidang ini.
Selanjutnya tindakan kuratif bagi usaha penyembuhan anak delinquent antara lin
berupa: menghilangkan semua sebab-sebab timbulnya kejahatan remaja, (baik berupa
pribadi familial, sosial ekonomis dan kultural), melakukan perubahan lingkungan dengan
jalan mencarikan orang tua angkat atau asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan
bagi perkembangan jasmani dan rohani yang sehat bagi remaja, memberikan latihan
bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib, dan disiplin.

Anda mungkin juga menyukai