2. Dalam istilah hukum dalam bahasa Inggris yang kemudian diserap kedalam bahasa
Indonesia, akan kita perlu memahami bentuk perbendaharaan kata dan tata bahasa
Inggris tersebut baik dari segi vocabulary-nya,maupun memahami dari bentuk kalimat
atau disebut sentence.
Perhatikan sentence bahasa Inggris dibawah ini: students carry out the semester exam.
students take their final exams in the semester, we are going on vacation with friends
Pertanyaan:
Uraikan unsur kalimat dalam bahasa Inggris, dalam bentuk tense, dan perumusan
bahasa Inggris yang diserap dalam bahasa Indonesia dalam bentuk legal term.
4. Dalam bahasa Indonesia hukum, adalah tentang pemahaman dalam bentuk beberapa
permasalahan dalam bahasa Indonesia hukum ,yang dapat digunakan dalam pemakaian
kata –kata dalam istilah hukum Indonesia yang kerap bertentangan dengan ejaaan
kaidah disempurnakan, pemakaian dalam bidang perbendaharaan istilah hukum, dalam
bentuk kesalahan dari istilah Indonesia hukum maka pembelajaran bahasa Indonesia
hukum bermanfaat untuk mengatasi kekurang sempurnaan bahasa yang digunakan
dalam bidang hukum
Pertanyaan:
Analisa permasalahan, kalimat dalam karangan ilmiah bidang hukum, dalam pemakaian
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan
JAWABAN :
1. Z
2. P
3. Indonesia has been independent since 1945. Indonesia is a rich country. Indonesia consists of
thousands of islands with 17,000, 11,100 regional languages and 714 ethnic groups, united by
Bhineka Tunggal Ika, in the October 28 Youth Pledge. the basis of the State Constitution
Pancasila and the 1945 Constitution which uphold a sense of togetherness in mutual
cooperation, mutual cooperation, tolerance between communities as the unitary state of the
Republic of Indonesia
4. Bahasa Inggris diakui sebagai bahasa internasional. Begitu pula dalam karya tulis ilmiah. Agar
dapat mempublikasikan hasil penelitiannya pada masyarakat luas (dalam hal ini masyarakat
internasional), ada banyak peneliti yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
dalam karya tulis ilmiahnya.
Jika karya tulis ilmiah menggunakan bahasa pengantar Inggris (atau bahasa asing lainnya),
pedoman dan aturan yang digunakan sesuai dengan bahasa yang digunakan. Jadi, jika bahasa
pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris, pedoman dan aturan yang digunakan adalah
pedoman dan aturan bahasa Inggris. Oleh karena itu, penggunaan bahasa di luar bahasa Inggris
(bahasa Indonesia atau Latin) ditulis dalam cetak miring.
Kalimat efektif, menurut Alwi (2001:38), adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses
penyampaian oleh penulis dan pembaca berlangsung sempurna sehingga isi atau maksud yang
disampaikan oleh penulis tergambar lengkap dalam pikiran pembaca. Kalimat yang efektif dapat
dilihat dari ciri-ciri berikut: memiliki keutuhan atau keterkaitan makna antarunsur di dalam
kalimat; mempunyai kesejajaran struktur klausa dan kesejajaran makna/informasi;
memfokuskan unsur-unsur dengan mengulang bagian-bagian yang ditekankan; menunjukkan
penghematan dalam kata. Tulisan ini akan menyajikan pemakaian bahasa hukum di dalam surat
perjanjian kredit (2003), surat perjanjian kerja (2006), dan surat perjanjian pemberian pinjaman
(2008). Dengan menganalisisnya secara kualitatif, yaitu dengan memerikan gejala pemakaian
bahasa hukum, tulisan ini akan mengungkap penggunaan bahasa hukum yang sebenarnya.
Surat Perjanjian
Surat perjanjian adalah surat yang dibuat oleh dua pihak yang telah sepakat untuk suatu urusan.
Jenis surat perjanjian ada bermacam-macam, misalnya perjanjian jual beli, perjanjian sewa beli,
perjanjian sewa-menyewa, perjanjian kerja, dan perjanjian pinjaman uang. Surat perjanjian
dibuat sebagai bukti autentik adanya ikatan kedua belah pihak dan untuk menghindari
persengketaan di kemudian hari. Anatomi surat perjanjian terdiri dari (a) judul, (b) pembukaan,
(c) komparisi, (d) premis/dasar pertimbangan, (e) isi perjanjian, (f) penutup, dan (g) tanda
tangan dan lampiran (Widjaja 2004).
Untuk mengungkap pemakaian bahasa hukum dalam ketiga surat perjanjian, ditemukan
beberapa pemakaian bahasa yang tidak benar, yang meliputi pemakaian ejaan dan tanda baca,
pemakaian bentuk jamak diikuti pengulangan kata, pemakaian kata yang bersinonim, pengaruh
unsur bahasa Inggris, pemakaian kata yang bersinonim, pemakaian bahwa di depan Subjek,
pemakaian bentuk kata yang tidak sejajar, pemakaian kalimat yang panjang, dan pemakaian
Dalam Hal dan Maka.
Tidak seperti dalam bahasa Inggris, untuk menyatakan bentuk jamak di dalam bahasa
Indonesia digunakan kata bermakna jamak, seperti beberapa, para, semua, atau kata
bilangan. Ketika bentuk jamak itu digunakan, nomina yang yang menyertainya tidak lagi
diulang katanya.
(3) a. Selalu mentaati dan melaksanakan semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku, termasuk tetapi tidak terbatas kepada, seluruh ketentuan-ketentuanyang berlaku
serta sesuai standar profesionalisme, etika kerja dan kode etik yang lazim sebagai Tenaga
Pemasaran di Indonesia.
(4) DEBITUR dengan ini berjanji dan mengikat diri untuk mensahkan semua tindakan-
tindakan hukum…
Dalam contoh (3), selain kesalahan ejaan mentaati, yang seharusnya menaati, ditemukan
seluruh ketentuan-ketentuan dan contoh (4) semua tindakan-tindakan. Supaya lebih hemat
penggunaan katanya, diperbaiki masing-masing menjadi seluruh ketentuan dan semua
tindakan.
Pengaruh bahasa Inggris dalam bahasa hukum marak ditemukan. Hal tersebut dapat
disebabkan penulisnya seorang dwi/multibahasawan. Pengaruh bahasa Inggris tampak
dalam penggunaan kata which dan where, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan
dimana, yang mana. Kedua kata terjemahan tersebut bukan berperilaku konjungsi seperti
halnya which dan where. Untuk itu, kata-kata tersebut sebaiknya tidak digunakan atau
diganti dengan kata lain (lihat 6a) untuk (6) atau meniadakan kata mana dalam (7) dan
menambahkan tersebut(7a).
(6) Para Pihak sepakat bahwa untuk pelaksanaan Perjanjian ini, Pihak Pertama akan
membuka rekening khusus pada Bank yang disepakati bersama oleh Para Pihak, yang mana
rekening tersebut akan digunakan oleh Para Pihak untuk mengelola dana masuk dan dana
keluar sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini (“Rekening Khusus”).
(7) Apabila DEBITUR terlambat membayar angsuran (pokok dan/atau bunga) sesuai jadwal
yang ditetapkan diatas, maka DEBITUR dikenakan denda sebesar 0,17% (nol koma tujuh
belas persil) per hari atas jumlah angsuran yang harus dibayar. Denda mana harus dibayar
secara sekaligus dan tunai bersamaan dengan angsuran yang tertunggak.
(6a) Para pihak sepakat bahwa untuk pelaksanaan perjanjian ini, Pihak Pertama akan
membuka rekening khusus pada bank yang disepakati bersama oleh para pihak. Rekening
tersebut akan digunakan oleh para pihak untuk mengelola dana masuk dan dana keluar
sehubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini (“Rekening Khusus”).
(7a) […] Denda tersebut harus dibayar secara sekaligus dan tunai bersamaan dengan
angsuran yang tertunggak.
Dari dokumen surat-surat perjanjian yang diamati terbukti bahwa penulis dokumen hukum
belum menguasai kaidah bahasa Indonesia. Bahasa hukum Indonesia di dalam surat
perjanjian yang diamati masih menunjukkan kesalahan yang klise, seperti ketidaktepatan
dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan kalimat. Karena bahasa hukum merupakan
produk yang diperuntukkan bagi masyarakat dari kalangan mana pun, bukan hanya orang
dari kalangan hukum, seharusnya penyusun dokumen hukum lebih menyederhanakan
penyampaian pesan atau maksud dari aturan atau pernyataan di dalam pasal-pasalnya
sehingga pembaca lebih mudah dan cepat mencerna isinya. Penyampaian isi yang efektif
perlu didukung oleh kaidah ejaan bahasa Indonesia yang benar. Penulis menyarankan
agar ahli hukum adalah juga pemerhati bahasa Indonesia.