Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

WALK THROUGH SURVEY (WTS)

KLINIK BANK INDONESIA KEPULAUAN


RIAU

PEMBINAAN ONLINE K3 DI RUMAH SAKIT

EKO ADITYA FITRIAN,Amd.FS

PENYELENGGARA

PJK3 SINARINDO GLOBAL SARANA


PERIODE PELATIHAN 08-11 FEBRUARI 2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan Walk Through Survey (WTS) ini dengan baik. Walk Through
Survey (WTS) dilakukan di Klinik Bank indonesia Kepulauan Riau ini mampu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi peserta pembinaan dan sertifikasi K3 Rumah Sakit dalam
mempersiapkan diri untuk menerapkan K3 di tempat kerja rumah sakit dengan baik.

Penulisan laporan Walk Through Survey (WTS) ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
baik secara moral maupun material. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terimakasih kepada :

1. Bapak Dwi Harsono Soehoed selaku instruktur atau trainer dalam materi SMK3 umum
dan SMK3 Rumah Sakit yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya

2. Pimpinan, seluruh jajaran Manajemen dan karyawan Klinik Bank indonesia Kepulauan
Riau yang telah memberikan izin untuk melakukan Walk Through Survey (WTS)
3. PT Sinarindo Global Sarana selaku fasilitator pelaksanaan pembinaan dan sertifikasi K3
Rumah Sakit
4. Rekan - rekan peserta pembinaan dan sertifikasi K3 Rumah Sakit periode 08 – 11
Februari 2021

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan terdapat kekurangan dan memerlukan
perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan laporan Walk Through Survey (WTS).

Batam, 16 Februari 2021

EKO ADITYA FITRIAN, Amd F.S

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian,Amd F.S
S.K.M.
ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................


Kata Pengantar............................................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan..........................................................................................1
C. Ruang Lingkup.................................................................................................2
D. Dasar Hukum...................................................................................................2
BAB II Kondisi dan Fakta Rumah Sakit........................................................................3
A. Gambaran Umum Rumah Sakit.......................................................................3
B. Temuan............................................................................................................4
BAB III Analisa dan Pemecahan Masalah...................................................................7
A. Analisa Temuan Positif....................................................................................7
B. Analisa Temuan Negatif....................................................................9
BAB IV Penutup.........................................................................................................11
Daftar Pustaka...........................................................................................................12

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian,Amd F.S
S.K.M.
3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit merupakan suatu bidang ilmu
untuk mengantisipasi, mengenali, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya yang
muncul pada tempat kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan
kesejahteraan sumber daya rumah sakit serta dapat memberikan pengaruh buruk
pada lingkungan rumah sakit. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang
tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia serta
sistem manajemen suatu instansi. Kesesuaian dalam pelaksanaan program K3 dapat
berdampak positif atas keberlanjutan produktivitas suatu instansi.
Keselamatan Kerja diatur dalam Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 yang
menetapkan standar yang jelas untuk keselamatan pekerja. Undang - undang ini
menjadi dasar hukum bahwa seluruh pekerja dalam hal ini sumber daya manusia
rumah sakit wajib dilindungi keselamatannya dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2016
tentang Keselamatan dan Kesehatan Rumah Sakit bahwa dalam rangka pengelolaan
dan pengendalian risiko yang berkaitan tentang keselamatan dan kesehatan kerja bagi
sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan rumah sakit maka rumah sakit perlu menyelenggarakan keselamatan dan
kesehatan kerja di rumah sakit agar tercipta kondisi rumah sakit yang sehat, aman,
selamat dan nyaman.
Berdasarkan tujuan untuk mengetahui terkait pelaksanaan program K3 di rumah
sakit maka dilaksanakan kegiatan walk through survey (WTS) yang dilakukan di Klinik
Bank Indonesia Kepulauan Riau agar dapat diketahui terkait kesesuaian pelaksanaan
K3 di rumah sakit yang telah berjalan untuk dapat dilakukan evaluasi dan perbaikan
guna tercapainya pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit yang
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Kegiatan ini dimaksudkan guna mengukur tingkat pemahaman dan
kemampuan peserta pembinaan dan sertifikasi K3 Rumah sakit dalam
pemeriksaan dan pelaksanaan K3 di Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pemeriksaan dan
pengawasan untuk mengetahui bagaimana tingkat penerapan program K3 di
Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau
b. Tujuan Khusus
1). Mengetahui pelaksanaan program K3 di Klinik Bank Indonesia
Kepulauan Riau

2). Mengetahui kesesuaian antara program K3 dengan peraturan

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian,Amd F.S
S.K.M.
4

perundangan yang berlaku


3). Melaksanakan praktik pemeriksaan dan pengawasan bidang K3
dan analisa pelaksanaan K3 di Klinik Bank Indonesia Kepulauan
Riau
C. Ruang Lingkup
1. Bidang Manajemen Risiko
2. Bidang Keselamatan dan Keamanan
3. Kesehatan Kerja
4. Penanganan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
5. Penanggulangan Bencana
6. Pengamanan atau Pencegahan Kebakaran
7. Bidang Fasilitas Medis
8. Bidang Utilitas (Sarana dan Prasarana)

D. Dasar Hukum
1. Undang-undang Dasar RI 1945 Pasal 27 ayat 2
2. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
6. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Peraturan Pemerintah No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
8. Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian,Amd F.S
S.K.M.
5

BAB II
Kondisi dan Fakta Rumah Sakit

A. Gambaran Umum Rumah Sakit


1. Profil Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau
Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau didirikan bersamaan dengan
didirikannya gedung Bank Indonesia Kepulauan Riau,tujuan didirikannya Klinik
adalah untuk menjadi fasilitas pelayanan kesehatan Pegawai Bank Indonesia yang
mana klinik bank indonesia kepulauan riau bekerjasama dengan Kimia Farma

2. Visi dan Misi Rumah Sakit Prima Husada Malang


a. Visi
Menjadi klinik yang memfasilitasi pelayanan medis dasar pegawai bank
indonesia
b. Misi
- Memberikan pelayanan yang cepat dan akurat
- Memberikan pelayan yang maksimal dan kekeluargaan

3. Motto Rumah Sakit Prima Husada Malang


“Youre Health Is Our Priority ”

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian,Amd F.S
S.K.M.
4

B. Temuan

1. Temuan Positif
No Deskripsi Temuan Saran Rekomendasi Peraturan Implementasi
1 Kebijakan K3 Ada Perlu adanya sosialisai ulang a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Terdapat dokumen
untuk meningkatkan rasa Keselamatan kerja Kebijakan K3 RS
perlunya penerapan K3 di b. Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang K3
rumah sakit Rumah Sakit
2 Sasaran K3 Ada Peningkatakan keselamatan a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Upaya monitoring dan
dan keamanan SDM RS, Keselamatan kerja pengamanan oleh
pasien, pekerja dan pengunjung b. Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang K3 security dan
di Area RS Rumah Sakit pasal 11 pemasangan CCTV all
area berisiko
3 Pojok laktasi Ada Perlu penambahan lemari a. UU 13 tahun 2003 Pasal 83 Sudah Ada di area blok
penyimpanan untuk ASI b. PP 33 tahun 2012 pasal 30 1 poli
karyawan c. SKB Menteri Kesehatan, Pemberdayaan
Perempuandan Tenaga Kerja No 27
tahun 2008
4 Pelayanan kesehatan Ada Peningkatan promosi kepada a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Terdapat kegiatan
Promotif, Preventif, karyawan agar ikut serta dalam Keselamatan kerja senam aerobik/zumba
Kuratif, dan Rehabilitatif kegiatan senam karyawan b. Kepdirjen 2 tahun 2008 setiap senin sore
5 Alat pemadam api ringan Ada Supervisi dan pengajuan a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Terdapat APAR di tiap
pengisian ulang sekaligus Keselamatan kerja ruangan
diadakan training b. Permenaker no. 4 tahun 1980

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
5

2. Temuan Negatif
No Deskripsi Temuan Saran Rekomendasi Peraturan Implementasi
1 Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
Tidak Ada Dilaksanakan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan kerja dengan
a.UU No. 1 Tahun 1970 tentang Belum ada
Keselamatan kerja
Kerja adanya poliklinik khusus karyawan
dengan adanya dokter dengan pelatihan b.Peraturan Menteri Tenaga Kerja
hiperkes No.3 tahun 1982
c. Kepdirjen No 22 tahun 2008
2 MSDS/LDKB Ada/tidak Melakukan inventaris ulang terkait a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Sudah ada tetapi
lengkap penggunaan B3 di seluruh ruangan dan Keselamatan kerja belum lengkap
pembuatan LDKB dalam versi bahasa b. Permenaker No. 187 tahun 1999
Indonesia dan dilampirkan tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di tempat kerja
3 Identifikasi Risiko Belum Diadakan pelatihan untuk pembuatan a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Terdapat identifikasi
lengkap manajemen risiko di seluruh ruangan atau Keselamatan kerja risiko dan bahaya
area di rumah sakit tetapi belum lengkap
4 Penerapan SMK3 Belum Penerapan smk3 keseluruhan perlu a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Penerapan SMK3
lengkap/ perencanaan dan persetujuan top Keselamatan kerja secara parsial belum
parsial management untuk investasi jangka b. Peraturan Presiden No. 50 tahun keseluruhan
panjang 2012 tentang penerapan K3
c. Permenaker No. 66 tahun 2016
tentang K3RS
5 P2K3 rumah sakit Belum Pembentukan P2K3 dan disahkan oleh a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Belum terbentuk
ada Direktur RS Keselamatan kerja
b. Permenaker 04 tahun 1987
tentang Panitia Pemina
Keselamatan dan kesehatan
Kerja

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
6

No Deskripsi Temuan Saran Rekomendasi Peraturan Implementasi


6 Audit internal penerapan Belum Pembuatan perencanaan program K3 dan a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Belum terlaksana
SMK3 terlaksana pelaksanaan audit internal berkala Keselamatan kerja
b. Permenaker No. 26 tahun 2014
tentang audit SMK3
7 Komite K3 Tidak Ada Pembuatan P2K3 Klinik a. UU No. 1 Tahun Belum Terdapat struktur
1970 tentang Komite K3RS
Keselamatan kerja
b. Permenkes No. 66 tahun 2016
tentang K3
c. Rumah Sakit pasal 24
8 Penanganan bahan Tidak Ada Pengadaan tempat limbah B3 a. UU No. 1 Tahun Tidak Terdapat box B3
beracun berbahaya (B3) 1970 tentang di ruangan
Keselamatan kerja
b. Permenaker No. 187 tahun
1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di
d. tempat kerja
9 Penggunaan alat medis Tidak Ada Melakukan Klabirasi alat medis a. Permenkes No.66 tahun 2016 Belum Ada Kalibrasi
yang telah terkalibrasi Pasal 7 aktif
e. Permenkes No.54 tahun 2015

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
7

BAB III
Analisa dan Pemecahan Masalah
A. Analisa Temuan Positif
No Temuan Analisis
1 Kebijakan K3 Pembuatan kebijakan K3 perlu dilaksanak upgrade menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan
dilakukan brain storming pihak yang berkepentingan agar tercapai kebijakan yang mengikat untuk karyawan
agar terlaksana tempat kerja yang aman, nyaman dan selamat berdasarkan peraturan
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit
2 Komite K3 Untuk terselenggaranya K3RS secara optimal, efektif, efisien dan berkesinambungan, dibentuknya komite
K3 Rumah Sakit dengan membentuk dan menunjuk satu unit kerja fungsional yang mempunyai
tanggungjawab dalam menyelenggarakan K3RS yang mana berbentuk komite tersendiri atau terintegrasi
dengan komite lainnya dan atau instalasi K3RS sesuai dengan
Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit BABVI pasal 24
3 Sasaran K3 Sasaran K3 di rumah sakit sudah terlaksana terhadap program K3 yang telah dibuat pada pimpinan dan
manajemen rumah sakit, sdm rumah sakit, pasien dan pengunjung atau pengantar pasien dalam aspek
pengendalian terhadap risiko keselamatan da keamanan, kesehatan kerja dengan ketersediaan alat
pelindung diri.
Permenkes No. 66 tahun 2016 tentang K3 Rumah Sakit BAB I lampiran
4 Pojok laktasi Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sudah tersedia ruang laktasi untuk pekerja wanita wanita yang
sedang menyusui.

UU 13 tahun 2003 Pasal 83:


“Pekerja/ buruh perempuan yang anaknya masih menyusu harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan selama waktu kerja”

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
8

No Temuan Analisis
PP 33 tahun 2012 pasal 30:
“Pengurus tempat kerja dan penyelenggara tempat sarana umum harus menyediakan fasilitas khusus
untuk menyusui atau memerah ASI”
SKB Menteri Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan, dan Tenaga Kerja No 27:
“Menteri tenaga kerja dan transmigrasi bertugas dan bertanggung jawab untuk mendorong
pengusaha/pengurus, serikat pekerja/serikat buruh agar mengatur tata cara pelaksanaan pemberian ASI
dalam Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama dengan mengacu pada ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Ketenagakerjaan.”

5 Pelayanan kesehatan Promotif, Preventif, Pelaksanaan upaya kesehatan promotif dan preventif dalam hal ini telah terlaksana seperti diadakannya
Kuratif, dan Rehabilitatif senam aerobik/zumba yang dilaksanakan setiap senin gratis bagi karyawan.
Kepdirjen 22 tahun 2008:
“pelayanan kesehatan kerja wajib melaksanakan tugas pokok pelayanan kesehatan kerja secara
menyeluruh dan terpadu (komprehensif) yang meliputi upaya kesehatan:
1. Pencegahan (preventif)
2. Pembinaan / peningkatan (promotive)
3. Pengobatan (Kuratif)
4. Pemulihan (Rehabilitatif)”
6 Penanganan bahan beracun berbahaya (B3) Permenaker No. 187 tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja
Berdasarkan peraturan tersebut setiap penggunaan B3 yang digunakan harus dilampirkan MSDS/LDKB
setiap bahan dengan maksud tujuan agar pengguna atau lingkungan dapat terhindar dari risiko terjadinya
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh adanya B3 tersebut.
Upaya yang telah dilakukan adalah pengadaan LDKB dengan versi bahasa Inggris secara lengkap untuk
versi bahasa Indonesia dalam proses melengkapi.

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
9

No Temuan Analisis
7 Alat pemadam api ringan Pemasangan APAR telah dipasang di seluruh unit atau ruangan dengan risiko kebakaran hal ini sesuai
peraturan yang berlaku seperti lokasi pemasangan, jarak pemasangan dari lantai, pemasangan harus
digantung dan terhindar dari benda - benda yang dapat menghalangi jangkauan APAR tersebut.
Pemeriksaan secara rutin dilaksanakan untuk mengetahui tingkat berfungsinya APAR tersebut. Namun,
terdapat beberapa APAR yang tidak bisa digunakan dengan alasan overheat.
Permenaker no. 4 tahun 1980 tentang Alat Pemadam Api Ringan
8 Penggunaan alat medis yang telah terkalibrasi Alat medis yang digunakan di seluruh unit atau ruangan untuk digunakan pada pasien telah dilakukan
maintenance secara rutin dan dilakukan kalibrasi alat melalui kerjasama dengan pihak ke 3 yang
berkompeten dan tersertifikasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Permenkes No.54 tahun 2015

B. Analisa Temuan Negatif


No Temuan Analisis
1 Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh petugas MFK/K3 rumah sakit
sebelumnya penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja di rumah sakit belum terlaksana sesuai dengan
peraturan “Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 pasal 7”
Perlu diadakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dengan pembuatan poliklinik khusus
karyawan yang mana diperkerjakan petugas yang terdiri dari dokter dan paramedis yang telah
melaksanakan pelatihan Hiperkes
2 MSDS/LDKB Penyedian lembar data keselamatan bahan di rumah sakit terkait B3 sudah terlaksana walaupun belum
lengkap. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanganan dan penggunaan bahan agar tidak
menjadikan risiko kesehatan terhadap pengguna maupun lingkungan sesuai dengan peraturan.
penyimpanan B3 sudah diletakkan di gudang B3 khusus di ruangan. Tetapi dalam pelaksanaannya untuk
LDKB belum lengkap dalam versi bahasa Indonesia

Permenaker No. 187 tahun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
10

No Temuan Analisis
3 Identifikasi Risiko Identifikasi risiko masih dalam versi lama, belum diupgrade atau belum disesuaikan dengan kondisi
pandemi covid19 saat ini

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja


4 Penerapan SMK3 Penerapan SMK3 secara parsial belum menyeluruh dalam hal ini pelaksanaannya berkolaborasi dengan
PPI Rumah sakit

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja


Peraturan Presiden No. 50 tahun 2012 tentang penerapan K3
Permenaker No. 66 tahun 2016 tentang K3RS
5 P2K3 rumah sakit Belum terdapat P2K3 yang berjalan secara struktural maupun fungsional

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja


Permenaker 04 tahun 1987 tentang Panitia Pemina Keselamatan dan kesehatan Kerja
6 Audit internal penerapan SMK3 Pelaksanaan audit internal untuk penerapan SMK3 belum ada

UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja


Permenaker No. 26 tahun 2014 tentang audit SMK3

Laporan Walk Through Survey


Eko Adaitya Fitrian A.md F.S
11

BAB IV
Penutup
A. Kesimpulan
Hasil observasi terkait pelaksanaan K3 di Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau
terdapat temuan positif dan negatif yang ada di beberapa unit kerja. Temuan positif tersebut
merupakan beberapa aspek berkaitan dengan K3 yang telah dilaksanakan di Klinik,
sedangkan untuk temuan negatif merupakan beberapa aspek yang belum terlaksana
dengan baik atau bahkan belum ada. Hal tersebut merupakan suatu masukan untuk rumah
sakit agar dalam pelaksanaan atau berjalannya fungsi rumah sakit agar sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di Klinik Bank Indonesia Kepulauan
Riau di bidang penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit sudah
terdapat beberapa yang berjalan dan dilaksanakan hal ini sesuai dengan ketersedian
dokumen manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit dan beberapa
aspek penerapan yang ada di rumah sakit seperti yang telah disebutkan dalam tabel
temuan. Namun, terdapat beberapa yang perlu diperbaiki dan dilakukan perubahan untuk
menyesuaikan dengan kondisi pandami covid-19 saat ini, agar tercipta tempat kerja yang
aman, sehat, nyaman dan selamat.
B. Saran
1. Klinik Bank Indonesia Kepulauan Riau perlu memenuhi terkait persyaratan-persyaratan
agar terlaksana sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di rumah
sakit
2. Perlu dibuat struktur Komite K3 RS dan P2K3 sebagai panitia untuk pelaksanaan dan
penerapan SMK3 di rumah sakit
3. Perlu adanya penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja khusus Mitra Kerja yang
mana dapat melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan awal, berkala maupun
khusus bagi karyawan secara gratis dengan dibekali petugas dokter dan paramedis
yang bersertifikasi hiperkes
4. Perubahan identifikasi risiko perlu dilakukan secara kontinu sesuai dengan
kondisi pandemi saat ini
5. Disediakan SOP pengolahan limbah B3 yang terdapat di area klinik Bank
Indonesia Kepulauan Riau
6. Perlu dibentuk tim untuk audit internal penerapan SMK3 nantinya jika penerapan telah
dilaksanakan secara menyeluruh

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian Amd.F.S.
12

Daftar Pustaka

1. Profil Bank Indonesia Kepulauan Riau


2. Himpunan Undang-Undang K3
3. Modul Pelatihan K3 di rumah Sakit

Laporan Walk Through Survey


Eko Aditya Fitrian Amd.F.S.

Anda mungkin juga menyukai