Dari kasus PT Sarden Lezat (PTSL), jelaskan keuntungan yang diperoleh PT SL
setelah mengimplementasikan sistem penjaminan kualitas, berikan contoh nya a. peningkatan produksi beragam produk makanan olahan ikan, salah satunya produk ikan kaleng sarden untuk memenuhi permintaan konsumen dalam negeri yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Contoh: PT Sarden Lezat sebelum mengimplementasikan sistem penjaminan kulitas mereka memproduksi makanan olahan ikan untuk dalam negeri rata rata 77rb kg per tahun, namun sejak tahun 2015 atau mengimplementasikan sistem penjaminan kualitas PT hingga tahun 2019 rata-rata memproduksi 100rb kg per tahun atau meningkat hingga 10-%-80% per tahun nya. Jika dilihat dari total produksi untuk dalam negeri dari tahun 2010-2014 (sebelum mengimplementasikan sistem penjaminan kualitas) PT Sarden Lezat memproduksi 385rb kg dan total produksi PT Sarden Lezat tahun 2015-2019 (setelah pengimplementasi sitema penjaminan kualitas) sebesar 790rb kg. Ini menunjukkan bahwa selama 5 tahun pengimplementasian sistem penjaminan kualitas PT Sarden Lezat mengalami peningkatan produksi sebesar 405rb kg b. Peningkatan permintaan konsumen PT Sarden Lezat hingga ke luar negeri. Contoh: Sebelum pengimplementasian sistem penjaminan kualitas atau tahun 2010-2014, PT Sarden Lezat belum ada permintaan pengiriman produk ke luar negeri. Sejak pengimplemntasian sistem tersebut tahun 2015 hingga 2019, permintaan konsumen akan produk PT Sarden Lezat meningkat hingga ke luar negeri yaitu negara Inggris dan Arab. PT Sarden Lezat telah mengekspor produksinya ke negara Arab sejak tahun 2015 hingga 2019 dan rata-rata pengiriman produk selama 5 tahun sebesar 6,4rb kg. per tahun. Dan untuk negara Inggris pengiriman produk PT Sarden Lezat dimulai tahun 2016 hingga 2019 ini dan rata-rata pengiriman produl selama 5 tahun terakhir ini sebesar 3,75rb kg per tahun c. Peningkatan bahan baku produksi untuk pembuatan produk makanan olahan ikan PT Sarden Lezat akibat meningkatnya permintaan konsumen. Contoh: Sebelum pengimplementasian sistem penjaminan kualitas, PT Sarden Lezat hanya mengambil bahan baku dari wilayah laut sekitaran Kota Sukabumi, namun setelah pengimplementasian sistem penjaminan kualitas yg mengakibatkan peningkatan permintaan konsumen, PT Sarden Lezat sejak 1 tahun belakangan ini bekerjasama dengan nelayan dan pengumpul dari berbagai wilayah seluruh Indonesia untuk mendapatkan bahan baku produksi lebih banyak lagi untuk memenuhi permintaan konsumen. Dari Kasus PT Sarden Lezat di atas, jelaskan dampak dari kontaminasi bakteri pada produk PT SL serta komplain pemerhati lingkungan atas pelanggaran rekanan PT SL terkait dengan ekploitasi wilayah non tangkap, yaitu : a. Penurunan permintaan konsumen akan produk yang dikelola PT Sarden Lezat b. Produk yang sudah dibuat PT Sarden Lezat tidak bisa dipasarkan atau diperjualbelikan baik didalam negeri maupun di luar negeri, sehingga akan berdampak pada keuangan PT Sarden Lezat untuk biaya produksi baik biaya pembelian bahan baku dan biaya karyawan PT Sarden Lezat yang jika tidak diatas akan mengakibatkan kebangkrutan PT Sarden Lezat c. PT Sarden Lezat harus membayar biaya ganti rugi biaya pengiriman untuk negara yang sudah mengimpor produksi ke PT Sarden Lezat d. PT Sarden Lezat harus membayar denda ke negara akibat pelanggaran hukum ekspoitasi wilayah non tangkap e. PT Sarden Lezat harus membangun ulang kepercayaan konsumen akan kualitas produknya 2. Pada kasus PT SL, jelaskan manfaat dari implementasi TQM pada sistem penjaminan kualitas Manfaat dari implementasinTQM pada sistem penjaminan kualitas adalah a. Mengetahui rata-rata total produksi yang diproduksi setiap tahunnya b. Mengetahui peningkatan produksi barang yang diproduksi dari tahun ke tahun c. Mengetahui peningkatan kualitas produksi dari tahun ke tahun d. Mengetahui strategi apa yg perlu diterapkan untuk meningkatkan penjualan ke konsumen atau permintaan konsumen e. Sebagain bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu layanan dan kualitas produk untuk mempertahankan kepercayaan konsumen 3. Untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi, apakah PT SL perlu melakukan audit? Jika Iya audit jenis apa yang perlu dilakukan dan jelaskan mengapa? Pada umumnya. setiap perusahaan mempunyai tujuan yang samaa yaitu mencapai laba yang optimal, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta mengembangpesatkan usaha yang ada. Perusahaan dapat bertahan jika menjalankan kegiatan operasinya dengan efisien dan efektif. Kegiatan operasi yang efisien dan efektif merupakan syarat terciptanya kinerja yang baik. Manajemen membutuhkan management audit untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu departemen ataupun fungsi melalui pengukuran atau penilaian kinerja. Proses management audit dimulai dengan mengevaluasi fungsi-fungsi manajemen pada fungsi produksi yang meliputi proses penetapan tujuan, proses pengorganisasian, dan proses pengendalian. Selanjutnya berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh, akan ditemukan kelemahan untuk diberikan rekomendasi atau saran perbaikan guna membantu menciptakan kinerja perusahaan yang lebih baik. PT Sarden Lezat merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pemberdayaan dan penganekaragaman makanan dengan memanfaatkan hasil laut yaitu ikan. Kriteria yang digunakan untuk menerapkan management audit atas fungsi produksi meliputi : proses penetapan tujuan, proses perencanaan, proses pengorganisasian, dan proses pengendalian, target peningkatan ketepatan jadual produksi, target penyelesaian pekerjaan tepat jadwal produksi, target pengurangan kegagalan produksi, dan target ketersediaan mesin produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan divisi produksi telah berjalan cukup efektif dan efisien. Terkecuali adanya Process Instruction (PI) yang tidak diturunkan ke bagian finishing, terdapat kebijakan lembur yang menurunkan mutu produk, lemahnya pengendalian pergudangan, target NPM pengurangan kegagalan produk departemen finishing tidak: tercapai. Temuan-temuan kesalahan hasil audit manajemen ini selanjutnya direkomendasikan suatu perbaikan untuk segera ditindaklanjuti. 4. Alat analisis apa yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya kontaminasi bakteri pada salah satu produk PT SL, dan gunakan alat analisis untuk menjawab permasalahan pada PT SL. Dua (2) jenis metode untuk menganalisis masalah ialah metode kuantitatif dan metode kualitatif. • Metode Penelitian Kuantitatif merupakan suatu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivism, dimana digunakan untuk meneliti sesuatu pada populasi atau sampel tertentu. Berikut ialah ciri-ciri metode kuantitatif : a. Dimulai dengan menentukan variabel-variabel, serta kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis itu dengan data yang telah dikumpulkan. b. Hanya memilih serta memperhatikannya beberapa buah variabel saja. c. Menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya tidak fleksibel dan tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi. d. Menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu atau mengambang, oleh karenanya instrumen pada bentuk kuesioner mungkin begitu tepat saat pengumpulan data. e. Bermain dengan angka-angka, berarti mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel penelitian. • Metode Penelitian Kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang berdasarkan pada sebuah filsafat postpositivisme, dimana digunakan untuk meneliti saat kondisi obyek secara alamiah. Berikut ialah ciri-ciri metode kualitatif : a. Dimulai dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain, variabel ditemukan serta dirumuskan kembali, bukan hanya di awal saja. b. Memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan dengan pendekatan holistik atau menyeluruh. c. Menjadikan peneliti sendiri sebagai sebuah instrumen penelitian agar mengumpulkan data maupun informasi. Peneliti diminta luwes serta mampu membuat maupun memberikan sebuah pandangan sendiri atas hal-hal ataupun fenomena-fenomena yang telah dilihatnya. d. Masalah penelitian tidak bisa di formulasikan secara jelas serta jawaban dari responden juga lumayan begitu kompleks, dengan begitu wawancara mendalam mungkin sangat efektif disaat pengumpulan sebuah data. e. Berkaitan dengan konsep, prinsip, hukum. https://rumusrumus.com/alat-analisis-yang-digunakan-untuk-memecahkan- masalah-dapat-dibagi-menjadi-dua-jenis-yaitu-metode/