Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

Nama : Dhias Afri Nugroho


NIP : 031070975

PT. LIMA RODA

PT. Lima Roda merupakan perusahaan yang memproduksi semen sebagai bahan
bangunan dan telah beroperasi sejak tahun 1977. PT. Lima Roda menerapkan sistem produksi
yang berfokus pada produk, yaitu produk dibuat seragam dengan sangat sedikit variasi.
Sebagai pemimpin pasar industri semen nomor 1 di Indonesia, PT. Lima Roda selalu
mengutamakan pada kualitas. Pengendalian kualitas yang diterapkan PT. Lima Roda
merupakan pengendalian kualitas terpadu, yaitu sistem pengendalian kualitas yang terintegrasi
dari berbagai sumber daya yang ada. Penerapan sistem pengendalian kualitas oleh PT. Lima
Roda adalah meliputi komitmen manajemen puncak, proses produksi, sumber daya manusia,
hubungan dengan pemasok, dan kendali produksi. Kontrol kualitas dilakukan sejak bahan baku
diterima, diproses, sampai menjadi produk akhir.
Seiring dengan semakin berkembangnya industri semen dalam negeri, semakin banyak
perusahaan semen didirikan. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap pejualan produk PT. Lima
Roda serta pangsa pasarnya di Indonesia. Untuk meningkatkan penjualan, selama dua tahun
terakhir, PT. Lima Roda melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan
produk baru yaitu semen instan. Produk ini memudahkan pengguna karena penggguna hanya
mencampurkan air pada saat akan digunakan. Kelebihan produk baru ini adalah mempercepat
waktu penyiapan adonan semen. Pada awal tahun ini, produk baru PT. Lima Roda mulai
diluncurkan dengan merek semen instan “Lima Roda”. Sejak pertama kali diluncurkan sampai
saat ini, pertumbuhan penjualan semen instan “Lima Roda” masih sangat lambat. Penyebab
lambatnya pertumbuhan penjualan ini adalah karena keseganan konsumen untuk mengubah
pola kebiasaan yang ada, yaitu menggunakan semen biasa. Pihak perusahaan sudah
memperkirakan hal ini akan terjadi, karena mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat
adalah yang paling sulit dalam pemasaran produk baru. Untuk itu, perusahaan melakukan
promosi besar-besaran melalui media televisi, radio, dan surat kabar. Promosi detekankan pada
manfaat semen instan yang dapat menghemat waktu pengadukan adonan semen. Semen ini
juga diklaim lebih kuat daripada semen biasa serta anti retak setelah digunakan. Harga per unit
semen instan “Lima Roda” dibandrol lebih mahal daripada semen biasa karena proses produksi
yang dibutuhkan lebih lama daripada memproduksi semen biasa. Selain itu, semen instan
“Lima Roda” memerlukan bahan baku yang harus diimpor dari Cina. Perusahaan mencatat
bahwa bahan baku utama yang diperlukan adalah sebanyak 50.000 unit setiap tahun dengan
biaya pemesanan sebesar Rp200.000 setiap kali pesan dan biaya penyimpanan sebesar
Rp2.000 per unit.
PERTANYAAN:

1.
a. Tentukan berada pada tahap apa produk semen instan “Lima Roda” dalam daur hidup
produknya? Jelaskan jawaban Saudara!
Produk semen instan “Lima Roda” adalah produk baru yang diinovasikan dari PT Lima
Roda. Pembuatan produk baru merupakan salah satu upaya agar PT lima roda tetap berada
di pasaran di tengah adanya persaingan pasar. Dalam daur hidup produknya PT Lima Roda
berada tahap perkenalan. Karena di tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang
lambat.

b. Strategi pemasaran apakah yang diterapkan PT. Lima Roda pada daur hidup semen instan
tersebut? Jelaskan jawaban Saudara!
Strategi yang digunakan adalah strategi pforit tinggi. Hal ini dijelaskan dengan adanya
perusahaan melakukan promosi besar-besaran melalui media televisi, radio, dan surat kabar
serta menjual semen dengan banderol yang lebih tinggi dari semen biasa. Hal ini dilakukan
karena :
- Sebagian besar pasar potensialnya masih belum menyadari terhadap produk tersebut,
yaitu semen instan memiliki kelebihan memudahkan pengguna karena penggguna hanya
mencampurkan air pada saat akan digunakan. Kelebihan produk baru ini adalah
mempercepat waktu penyiapan adonan semen.
- Sebagian dari pembeli menyadari bahwa ingin memakai semen tersebut dan siap
membayar berapapun harganya atas kelebihan yang ditawarkan.

2. Analisislah jumlah pembelian paling optimal dengan metode EOQ untuk bahan baku utama
tersebut!
Diketahui :
Bahan baku utama ( D) : 50.000 unit/tahun
Biaya pemesanan (S) : Rp 200.000
Biaya penyimpanan (H) : Rp 2000/unit

EOQ = √(2.D.S) / H
= √(2 x 50.000 x 200.00) / 2000
= 3162.28

Jadi pembelian paling optimal dengan menggunakan metode EOQ adalah 3162 unit

Anda mungkin juga menyukai