PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Televisi merupakan media yang banyak dipilih untuk beriklan oleh produsen.
Hal ini dikarenakan televisi mempunyai kekuatan audio visual yang mampu
seperti sebuah realita. Oleh karena itu, informasi iklan melalui televisi dapat
kebutuhan perjalanan yang berasal dari Indonesia Berawal dari tahun 2012, saat itu
web, namun saat itu fitur yang dihadirkan masih sebatas pemesanan tiket pesawat.
Namun dengan seiring berjalannya waktu, pada tahun 2014 dengan semakin tingginya
Traveloka pun mulai di launching kepada publik, sejak saat itu aplikasi Traveloka ini
perlahan lahan memberikan update berupa pembaharuan tampilan hingga fitur agar
memperkuat citra merek dari sebuah produk. Sebuah pesan dari suatu iklan produk
diharapkan dapat diterima oleh masyarakat, maka dari itu perencanaan pemilihan
media yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dari pemasaran. Salah satu media
periklanan yang banyak diminati oleh pemasar adalah media televisi, karena media ini
merupakan media audiovisual yang canggih dan menarik, dengan sebuah tayangan
berdurasi kurang lebih 60 detik yang dapat disaksikan serentak oleh puluhan juta.
selain posisinya yang strategis dapat menjangkau konsumen secara luas tetapi juga
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pengeluaran untuk beriklan terutama melalui
media televisi memerlukan biaya yang tinggi, hal ini membuat perusahaan harus
berhati-hati dan lebih bijak dalam membelanjakan dananya agar memperoleh suatu
efisiensi. Iklan sangat efisien untuk memasarkan suatu produk. Beriklan melalui
media televisi dirasakan efektif dan menjanjikan keuntungan yang besar mengingat
media televisi yang berbentuk visual lebih digemari oleh pemirsa Dan akhirnya
Konsep ini berlaku pula dalam persaingan iklan traveling di televisi. Produsen
merupakan informasi yang datang menghampiri khalayak dan penayangan iklan yang
berulang-ulang mampu menghasilkan daya ingat yang tinggi. Apabila pesan iklan
telah disanpaikan maka secara otomatis akan terbentuk suatu gambaran mengenai
produk maupun gambaran tentang realita atau fenomena traveling yang ditampilkan
dalam iklan.
Sangat sulit untuk mengukur apakah suatu iklan efektif atau tidak. Ukuran
efektivitas iklan dapat dilihat dari dampak komunikasi, yaitu berpengaruhnya terhadap
kesadaran, pengetahuan atau preferensi konsumen dan dampaknya terhadap
memasarkan suatu produk, karena beriklan melalui media televisi dirasakan sudah
tidak cukup efektif dimana dunia periklanan tidak selalu mulus menjanjikan
keuntungan yang besar mengingat banyaknya pesaing iklan yang memenuhi ruang
publik, apalagi jika harus mengorbankan biaya yang cukup besar hanya untuk
Oleh karena itu, diperlukan strategi periklanan yang kreatif, inovatif dan efektif
dalam upaya menggaet konsumen dengan membuat pesan tampil beda dan dapat
melekat dibenak konsumen agar tujuan dari iklan tersebut dapat tercapai melalui iklan
yang efektif tersebut. Sebuah iklan yang disampaikan dengan kata- kata dan ilustrasi
yang mudah dipahami akan menarik perhatian konsumen. Karena daya tarik sebuah
iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar iklan mampu
memukau atau menarik perhatian pemirsanya (Indiarto, 2006 dalam Sufa, 2012:2).
ditawarkan, memerlukan daya tarik bagi pemirsa sasaran. Daya tarik iklan sangat
2010:43). Karena pada dasarnya setiap konsumen pasti ingin membeli produk yang
berkualitas, akan tetapi jika kualitas antara beberapa produk sangat seimbang, hal ini
menawarkan produk yang diminati (Situmorang, 2012:2). Maka dalam hal ini, daya
tarik iklan dapat mempengaruhi persepsi konsumen sehingga iklan tersebut dapat
efektif. Sebuah iklan yang efektif tidak hanya mencakup kandungan informatif atas
barang yang ditawarkan saja, melainkan suatu pesan yang dapat menarik perhatian
pemirsa.
Dari uraian di atas maka penelitian ini membahas tentang "Pengaruh Daya Tarik
Iklan, Kualitas Pesan Iklan, Dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektivitas
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh daya tarik iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada
2. Apakah ada pengaruh kualitas pesan iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi
3. Apakah ada pengaruh frekuensi penayangan iklan terhadap efcktivitas iklan televisi
4. Apakah ada pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan
iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada Pemirsa Iklan Traveloka di Kota
Madiun) ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetalhui pengaruh daya tarik iklan terhadap etfektivitas iklan televisi (Studi
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pesan ikian terhadap efektivitas iklan televisi
penayangan iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada Pemirsa Iklan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana pelatihan dan mengukur tingkat
pemahaman teori yang telah dipelajari sehingga dapat menambah wawasan, ilmu,
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi atau masukan tentang
daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan terhadap
efektivitas iklan televise yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam pengambilan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi, dasar acuan, dan
pengembangan mengenai daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi
penayangan iklan terhadap efektivitas iklan televisi di dalam suatu perusahaan untuk
penelitian selanjutnya.
Agar pembahasan dalam masalah ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian
yang telah ditetapkan, maka penelitian ini hanya membahas tentang manajemen
pemasaran khususnya pada pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi
LANDASAN TEORI
A. Kajian Penelitian Terdahulu
penelitian tentang pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan. dan frekuensi
penayangan iklan terhadap efektivitas iklan televisi. Adapun penelitian tersebut adalah:
Fanani, (2015) tentang Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Efektivitas Iklan
(Survei Terhadap Iklan Honda Versi Band Nidji “One Heart”). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh secara parsial dan simultan daya tarik iklan terhadap
efektivitas iklan (Survei Terhadap Iklan Honda Versi Band Nidji “One Heart”).
kualitas pesan (X1) memiliki pengaruh terhadap efektivitas iklan (Y), saat iklan
mempunyai pesan yang bagus maka penonton akan selalu ingat akan iklan tersebut maka
efektivitas ikan akan bertambah sealan dengan kualitas pesan yang baik. Saat penonton
melihat televisi banyak ingin mengganti channel tv saat adanya iklan yang mergbuat
penonton bertahan untuk melihat iklan tersebut adalah endorser yang dipakai maka daya
Sukmana, dkk. (2017) tentang Pengaruh efektifitas iklan televisa terhadap minat
beli Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda menonton iklan televisi Mie Sedap. Hasil
Advertising signifikan berpengaruh posiuf terhadap minat membeli konsumen, hal lain
yang menjadi kreativitas iklan menjadi variabel dominan yang mempengaruhi minat beli
konsumen.
Rinzani (2018) tentang Pengaruh Daya Tarik Iklan dan Kualitas Pesan Iklan
Terhadap Efektivitas Iklan Televisi Sampo Clear Versi “Konser DJ” (Studi pada
daya tarik iklan secara parsial yang berarti variabel daya tarik iklan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap efektivitas iklan. Variabel kualitas pesan iklan secara parsial,
pengujian secara simultan variabel daya tarik iklan dan kualitas pesan iklan secara
Penelitian ini merupakan studi tentang dampak iklan terhadap perilaku pembelian
konsumen. Untuk tujuan ini empat variabel independen, Hiburan dalam Iklan, Keakraban
terhadap perilaku pembelian konsumen. Studi imi dapat bermanfaat bagi pemasar untuk
memahami apa yang memicu niat konsumen untuk membeli Mereka dapat menentukan
elemen mana dalam penklanan vany paltny efektif dan mana yang memiliki dampak
yang relatif lebih rendah Meskipun penelitan 10 dapat membenkan kontnbusi yang
sguifikan untuk literatur tetapi untuk studi selanjutnya data kualitatif dapat digunakan.
Data kualitatif akan membenkan wawasan lebih lanjut tentang hubungan antara vanabel-
vaniabel ini.
Chu Chih-Chung (2016) The Effect af Advertisement Fregueney an the
Credibility. Iklan telah memainkan saluran komunikasi kritis antara perusahaan dan
pada daya tarik iklan, mengusahakan juru bicara yang tepat untuk produk atau layanan
mereka. Namun, selain daya terik iklan dan juru bicara, frekuensi iklan yang dapat
konsumen terhadap iklan. Makalah ini membahas tdak hanya efek citra merek dan
kredibilitas juru bicara, tetapi juga pengaruh frekuensi iklan pada sikap konsumen.
Penelitian ini dilakukan oleh desain eksperimental. Sampel penelitian terdiri dari 457
mahasiswa. Dianalisa oleh ANCOVA, hasilnya menunjukkan bahwa daya tarik iklan dan
kredibilitas juru bicara keduanya memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
sikap konsumen terhadap Iklan. Selain itu, frekuensi iklan juga sangat berpengaruh.
Implikasi teontis dan praktis dari penelitian ini dinyatakan untuk studi masa depan.
Tabel 2.1
1. Bauran promosi
ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk
yang ditawarkan oleh Perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang
a. Periklanan
mempromosikan produknya.” Paling tidak ini dapat dilihat dari besarnya anggaran
dihasilkan.
komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau
pembelian.”
barang atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.
pengawasan iklan.
berikut:
ii. Pervasiveness yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk
iv. Impersonality yaitu iklan yang tidak bersifat memaksa khalayak untuk
berdasarkan berbagai aspek yaitu aspek isi pesan, aspek tujuan dan aspek pemilik
1) Product advertising adalah iklan yang bensi informasi produk barang dan
informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta
dan public service advertising (iklan layanan masyarakat) yakni iklan yang
sejenis.
Stoner (2013:185) secara eksplisit menjelaskan bahwa “iklan merupakan
bentuk promosi yang sangat berperan pening dalam mengubah image mengenali
produk dan minat dari konsumen untuk membeli suatu produk.” Karenanya dalam
i. Public Presentation
ii. Pervasiveness
Pervasiveness adalah pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk dapat
ingin disampaikan. Banyak konsumen dalam memilih sebuah pesan iklan akan
tersebut sudah sering terdengar dan telah banyak dibuktikan atas informasi
menerima pesan iklan tersebut dan mengikuti iklan tersebut untuk membeli
Amplified expressiveness adalah sifat dari pesan suatu iklan yang mampu
mendramatisasi suatu produk melalui gambar dan suara untuk menggugat dan
pesan yang ditunjukkan, bersifat unik dan melibatkan konsumen untuk turut
iv. Impersonality
bersifat pribadi kepada konsumen yang secara tidak langsung konsumen akan
b. Promosi Penjualan
berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan
mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Secara umum tujuan-
akhir.
yang terlalu sering malah dapat menurunkan citra kualitas barang jasa tersebut,
rendah atau termasuk kategori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi
c. Publisitas
barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organnasi yang
karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak
lain selain pemilik iklan. Disamping itu karena pesan publisitas dimasukkan dalam
berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio dan televisi, maka khalayak tidak
bahwa “publisitas jawa dapat memberi informasi lebih banvak dan lebih terperinci
daripada iklan.”
Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak vang
diuntungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak dapat
mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut
disajikan. Selain itu publisitas tidak mungkin diulang-ulang seperti Iklan. Oleh
karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen human
suatu perusahaan.
d. Penjualan Personal
muka) muara peryual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
konsumen yang berinteraksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk
penjualan personal adalah "interaksi antar individu, saling bertemu muka yang
komunikasi orang secara individual. Lain halnya dengan periklanan dan kegiatan
promosi lain yang komunikasinya bersifat masal dan tidak bersifat pribadi. Dalam
operasinya, penjualan personal lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lain. Ini
mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen sekaligus dapat melihat reaksi
seperlunya.
Kotler (2012:224) penjualan personal adalah alat yang paling efektif biaya
pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun
referensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alasannya adalah karena penjualan
yaitu:
langsung dan interaktif antara dua orang atau Ieih Masingmasing pihak dapat
melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera
melakukan penyesuaian.
mengambil lebih banyak persediaan dan memberikan ruang rak yang lebih
biaya jangka panjang yang lebih besar daripada periklanan. Periklanan dapat
Menurut Cipto (2010:69) penjualan langsung adalah “suatu unsur yang paling
transaksi antara penjual dan pembeli, yang membentuk adanya perilaku berupa
luas, langsung dan interaktif antara dua pihak lain dengan lebih dekat.
bentuk keterkaitan antara pihak yang berkeinginan dengan pihak wuuk pemenuhan
kepuasan yang diberikan kepuda pelanggan dan saling keterkaitannya.” Ada tiga
tingkat konfrotasi personal yang berhubungan dengan interaktif antara satu pihak
dengan pihak yang lain atau antara pihak yang jauh dan dekat dalam berbagai
hubungan timbal balik antara penjualan dan hubungan persahabatan sesuai dengan
minat atau keinginan yang harus dipenuhi dan dipuaskan. Ketiga, tanggapan
berbagai pembicaraan dan wacana yang berkaitan dengan penjualan produk atau
interpretasi antara pihak satu dengan pihak yang lain dalam menciptakan adanya
suatu konfrotasi, keeratan hubungan dan tanggapan atas hubungan yang terjalin
antara pembeli dengan penjual atau antara pihak yang menginginkan dan pihak
penjualan tangsung merupakan suatu bentuk promosi yang dilakukan oleh seorang
penjual kcpada pelanggan untuk dapat tertarik membeli barang atau jasa sesuai
tingkat konfrotasi, keeratan dan tanggapan yang timbul diantara keduanya dalam
Grifin dan Ebert yang menyebutkan bahwa iklan adalah pembayaran, komunikasi
a. Menginformasikan
b. Membujuk
c. Mengingatkan
i. Mengingatkan pelanggan bahwa produk itu mungkin diperlukan dalam
waktu dekat.
bukan musimnya.
Iklan selain berfungsi untuk memberikan informasi barang dan jasa kepada
(2012:133-136), pada dasarnya iklan yang satu dengan iklan yang lainnya sangat
suara, musik, dan gambar. Pesan yang disampaikan barang kali sama hanya bentuk
mental konsumen terhadap suatu iklan produk atau merek. Penting untuk dicatat
bagaimana unsur-unsur sebuah iklan dapat berinteraksi musik dengan visual atau
Dalam hal ini unsur visual secara efektif dapat digunakan untuk memanipulasi
apa yang sedang terjadi dalam ingatan konsumen dan membantu menempatkan
alamat mental sesuai dengan sebuah kata. Biasanya, proses interaktif ini terjadi
dikatakannya.
menggunakan daya tarik negatif seperti rasa takut, rasa bersalah, dan malu agar
c. Daya Tarik Moral. Daya tarik moral diarahkan pada perasaan audiens tentang
apa yang benar dan tepat. Daya tarik moral sering digunakan untuk mendorong
diperlukan iklan televisi agar memiliki daya tarik yang kuat, yaitu:
a. Music atau Jingle adalah musik yang terdapat dalam iklan, bisa berupa
disampaikan.
tersebut.
Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa
2016:37). Daya tarik iklan (advertising appeal) mengacu pada pendekatan yang
Sebuah iklan yang efektif tidak hanya mencakup kandungan informatif atas
barang yang ditawarkan saja, melainkan suatu pesan yang dapat menarik perhatian
bahwa pesan yang dikemas dengan menarik akan lebih efektif untuk membuat
iklan tersebut maka pesan-pesan iklan yang tertuang dalam iklan tersampaikan kepada
masyarakat mampu memahami dan merespon baik struktur pesan yang ada pada iklan
yang ditayangkan maka iklan tersebut termasuk iklan yang efektif (Arifin, 2005).
Menurut Kotler (2012:5) efektivitas iklan bergantung pada struktur isi pesan. Idealnya
AIDA. Suatu iklan tidak perlu secara memaksa menjejalkan banyak pesan atau
informasi mengenai suatu produk. Cukup dengan satu atau beberapa unsur atau
beberapa unsur dari iklan tersebut dirancang untuk memberikan impact yang
pemasangan iklan mungkin mengeluarkan biaya sama besar, tetapi memperoleh hasil
yang amat berbeda. Telah menunjukkan bahawa pesan iklan kreatif dapat lebih
penting bagi keberhasilan iklan ketimbang jumlah uang yang di keluarkan Kotler, dan
Armstrong (2012:116). Pesan iklan yang ideal menurut Kotler dalam Afrianto (2010):
Dampak dari pesan tidak hanya tergantung pada apa yang di katakan, tetapi
bagaimana mengatakannya
apabila disampaikan pada tingkat frekuensi efektif, kemudian menerpa pemirsa dalam
bahwa pengulangan meningkatkan niat beli dalam iklan /ow-price convenience goods
tetapi tidak untuk lugh-pnice shopping goods. Namun studi menggunakan iklan
televisi memiliki efek positif pengulangan Dimana pengulangan suatu pesan iklan
merupakan suatu strategi untuk mendekati khalayak sasaran. Karena suatu pesan yang
sama yang scnantiasa diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat diingatnya pesan
tindakan pembelian. Karena hakikatnya suatu pesan yang sama yang senantiasa
diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat diingatnya iklan tersebut (Indriyanti dan
Ilhalauw, 2010).
Iklan yang semakin luas cakupan medianya dan semakin tinggi frekuensi
merasakan impresi iklan tersebut dalam Afrianto (2010). Jika iklan tidak memiliki
waktu yang tepat saat di siarkan maka sasaran pun tidak sesuai target. Maka harusnya
iklan memiliki waktu yang tepat untuk mendapatkan perhatian yang baik dan saat
a. Waktu utama (Prime time ) Periode anatara jam 20:00 dan 23:00 (atau
antara jam 19.00 dan 22:00 di beberapa negara bagian) dikenal sebagai
b. Siang hari (Day time) Periode yang dimulai dengan tayangan berita di pagi
time). Program program benta untuk orang dewasa dan anakanak Program
c. Waktu Tambahan (F'ringe Times) Masa sebelum dan sesudah waktu utama
disebut fringe time. Awal frnge time pada sore hari dan khususnya
dewasa.
produk produk mudah diingat oleh konsumen. Pada taraf minimum, iklan yang baik
efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi
konsumen.
d. Iklan barus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan ikan
lain.
e. Iklan yang baik tidak menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan.
f. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan. Tujuan
melupekan pesannya.
Iklan Iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat
Chattopadhyay dan Basu, 1990 dalam Nugroho (2014:23) efektifitas iklan dapat
a. Perhatian (attention)
b. Pemahaman (cognitive response)
Efektivitas iklan adalah rangkaian yang memusatkan pada iklan itu sendiri,
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Frekuensi Penayangan
(X3)
Gambar 1
Kerangka Konseptual Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah Pernyataan atau tuduhan bahwa sementara masalah penelitian yang
kebenarannya masih lemah (belum tentu benar) sehingga harus diuji secara empiris (Erwan
Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyawati, 2007:1 37). Adapun hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
1. Ada pengaruh daya tarik iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada Pemirsa
2. Ada pengaruh kualitas pesan iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada
3. Ada pengaruh frekuensi penayangan iklan terhadap efektivitas iklan televisi (Studi
4. Ada pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan
terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada Pemirsa Iklan Traveloka di Kota
Madiun).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
hubungan antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bermaksud untuk mengaji
pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan, dan frekuensi penayangan iklan
terhadap efektivitas iklan televisi (Studi Pada Pemirsa Iklan Traveloka di Kota
Madiun).
1. Populasi
Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemirsa televisi
di Kecamatan Taman Madiun. Adapun berdasarkan data BPS Kota Madiun jumlah
2. Sampel
Menurut Arikunto (2010:134) “Sampel adalah sebagian atau wakil dari Populasi
yang akan diteliti” Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa Sampel
adalah bagian-bagian dari populasi, atau suatu prosedur dalam penelitian dimana
hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan
sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi penduduk kec. Taman, Kota Madiun
Rumus
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
sebagai berikut :
Daya tarik iklan atau power of impression dari suatu iklan adalah seberapa besar
Indikator daya tarik iklan menurut Kotler (2012:633) ada tiga jenis daya tarik:
yang dikatakannya.
iii. Daya Tarik Moral. Daya tarik moral diarahkan pada perasaan audiens
tentang apa yang benar dan tepat. Daya tarik moral sering digunakan untuk
Traveloka
kebutuhan sehari-hari
Kualitas pesan iklan adalah pesan yang dikemas dengan menarik akan lebih
Indikator kualitas pesan iklan yang ideal menurut Kotler dalam Afrianto (2010) :
untuk membeli
tindakan pembelian. Karena hakikatnya suatu pesan yang sama yang senantiasa
i. Waktu Utama (Prime Time) Periode antara jam 20.00 dan 23.00 atau
antara jam 19.00 dan 22.00 di beberapa negara bagian dikenal sebagai
prime time. Program yang terbaik dan termahal ditayangkan, para
ii. Siang Hari (Day Time) Periode yang dimulai dengan tayangan berita di
pagi hari (subuh) berlangsung sampai 16.30 dikenal sebagai siang hari
(day time). Program – program berita untuk orang dewasa dan anak –
anak.
iii. Waktu Tambahan (Fringe Times) Masa sebelum dan sesudah waktu utama
disebut Fringe Time. Awal Fringe Time pada sore hari dan khususnya
ditujukan kepada anak – anak tetapi menjadi lebih beroritasi kepada orang
dewasa.
ii. Siang Hari (Day Time) merupakan waktu yang cocok untuk
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
Iklan yang efektif adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat serta membuat
Indikator efektifitas iklan menurut Chattopadhyay dan Basu, 1990 dalam Nugroho
i. Perhatian (attentions)
ii. Pemahaman (cognitive response)
Variabel dalam penelitian ini diukur dengan ,enggunakan skala Likert mulai
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner. Daftar
pertanyaan atau kuesioner tertera dalam lampiran. Instrumen penelitian tersebut selanjutnya
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid tidaknya suatu kuisioner (Ghozali,
R = koefisien korelasi
N = banyaknya sampel
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
Kriteria Pengujian
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur kuesioner yang merupakan indicator
dari variable (Ghozali, 2016 : 132). Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang
digunakan disini adalah dengan menggunakan Alpha Cronbach. Bila α ≥ 0,6 data
Dimana :
Uji validitas dan reliabilitas dianalisa secara komputasi dengan menggunkan program
SPSS. Hasil Analisa atau uji validitas dan reliabililtas terdapat pada lampiran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam kegiatan penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu data yang khusus untuk mencapai
1. Kuesioner
2. Dokumentasi
perusahaan.
3. Wawancara
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
Agar model regresi tersebut dapat digunakan untuk estimasi, maka harus dilakukan pengujian
asumsi klasik. Menurut Gujarati (2010:111), apabila asumsi klasik tidak dilanggar maka
estimator OLS (Ordinary Least Sguare) akan BLUE (Best Linier Unbiases Estimator),
artinya estimator tersebut tidak bias dan mempunyai varian yang minimum. Asumsi-asumsi
1. Multikolinieritas
terjadi hubungan yang sempurna antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinier adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) pada model
regresi. Menurut Santoso dalam Priyatno (2010:81) pada umumnya jika VIF lebih
2. Heteroskedastisitas
yang tidak sama atau tidak homogen. Untuk mengetahui ada tidaknya
3. Uji Normalitas
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan
untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Jika analisis
data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka
metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametric. Dalam
pembahasan ini akan digunakan uji Liliefors dengan melihat nilai pada Kolmogorov-
Smimov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
(Sudjana, 2005:100)
Dimana :
Y = Efektivitas iklan
b1 = koefisien regresi X1
b2 = kefisien regresi X2
b3 = koefisien regresi X3
a = konstanta
e = standar eror
2. Koefisien Determinasi
3. Uji Hipotesa
a. Uji t
variable x dengan variable terikat secara parsial dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
b = koefisien regresi
Ho : βi = 0, artinya tidak ada hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan X3
Ha : βi ≠ 0, artinya ada hubungan antara variabel bebas X1, X2, dan X3 dengan
variable terikat Y
arah
4) Menghitung nilai t
5) Kesimpulan
b. Uji F
variabel x dengan variabel terikat Secara parsial dengan rumus sebagai berikut :
(Sudjana, 2005:108)
Dimana :
R = koefisien determinasi
k = jumlah variable
n = jumlah sampel
- Jika F hitung ≤ F tabel, Ho diterima artinya tidak ada pengaruh antara variable
- Jika F hitung > F tabel, Ho ditolak artinya ada pengaruh antara variabel bebas
4) Menghitung nilai F
5) Kesimpulan
Dalam melakukan penelitian sampai tahap akhir penyajian data dalam bentuk penelitian,
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Muh. Faizal Yusfiri
NPM : 1521010008
Program Studi : Manajemen
Dengan ini akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas
Pesan Iklan Dan Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektivitas Iklan Televisi (Studi
pada Pemirsa Iklan Traveloka di Kota Madiun)”. Penelitian ini tidak akan
menimbulkan kerugian apapun bagi responden. Semua informasi dari hasil penelitian
akan dijaga kerahasiaannya dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan ketersediaan menjadi responden, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Muh. Faizal Yusfiri
A. Identitas Reponden
1. Jenis Kelamin :
Pria
Wanita
2. Usia :
< 20 tahun
30 – 40 tahun
> 45 tahun
3. Kualifikasi Akademik :
SLTP
SLTA
S1
B. Petunjuk Pengisian
Anda diminta untuk memilih jawaban yang dianggap paling benar dengan cara memberi
tanda centang () pada kolom yang telah disediakan. Nilai tersebut merupakan sebuah
skala yang menunjukkan tingkat persetujuan anda terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
tersedia.
C. Keterangan :
Sangat Setuju : (SS)
Setuju : (S)
Kurang Setuju : (KS)
Tidak Setuju : (TS)
Sangat Tidak Setuju : (STS)