Anda di halaman 1dari 2

Ulasan Materi Anatomi, Gen dan Budaya Manusia Purba

Mata Kuliah Evolusi Manusia


Alfina Nurmayati

Pada pertemuan ini tema yang dibahas adalah anatomi, gen dan budaya manusia purba
yang khususnya akan dibahas pada spesies manusia ‘purba’ Homo Neanderthal—atau biasanya
disebut dengan Neandethal saja—dan Denisovan. Hal ini dikarenakan menilik kepada temuan-
temuan properti atau alat-alat yang mengindikasikan munculnya kebudayaan ditemukan pada
masa yang diperkirakan sama ketika Neanderthal hidup yaitu sekitar 400-300 ribu tahun yang
lalu. Hal ini menimbulkan hipotesa-hipotesa terkait perilaku Neanderthal dengan alat-alat tadi.
Beberapa perilakunya meliputi penggunaan alat-alat, pengunaan perapian, penggunaan kuli dan
kulit binatang, migrasi musiman, penguburan jenazah, berburu, kanibalisme, dan ada beberapa
perilaku simbolik dari temuan manik-manik dan karya seni (Standford, dkk, 2017).
Selain itu berdasarkan rekonstruksi fosil-fosil temuan yang diklasifikasikan sebagai
Neanderthal menunjukkan ciri fisik yang cukup mirip dengan manusia modern seperti, tinggi
badannya yang berkisar 150-168 cm, volume otak sebesar 1.300-1.750 cc, dan kerangka tulang
yang sangat kokoh. Hal ini menyebabkan munculnya beberapa hipotesa terkait hubungan
genetika manusia modern atau Homo Sapiens dengan Neanderthal. Pertama, adanyanya hipotesa
yang menyebutkan bahwa H. Sapiens merupakan keturunan dari Neanderthal. Kedua, H.
Sapiens dan Neanderthal adalah subspecies yang saling bertukar genetik. Ketiga, H. Sapiens dan
Neanderthal adalah ‘saudara satu yang berada dalam satu garis kekerabatan’.
Ketika hipotesa-hipotesa tersebut masih sulit untuk dibuktikan, para ahli menemukan
fosil-fosil yang menyerupai Neanderthal tetapi mereka tidak dapat menyebutnya demikian
karena jika direkonstruksi fosil-fosil tersebut memiliki tubuh yang jauh lebih pendek ketimbang
Neanderthal. Namun berdasarkan kerangka fosil tersebut makhluk ini bipedal sama seperti
Neanderthal. Makhluk inilah yang dinamakan dengan Denisovan. Bentuk tubuh Denisovan yang
sangat berbeda dengan Neanderthal justru membuat para ahli berpikir bahwa Denisovan adalah
sebuah bentuk adaptasi yang ekstrim dari Neanderthal karena perubahan lingkungan yang
ekstrim pula. Selain itu ada juga hipotesa yang menyebutkan bahwa fisik yang dialami
Denisovan ini diakibatkan oleh sebuah penyakit. Namun keduanya tetaplah sebuah hipotesa yang
sulit untuk dibuktikan.
Referensi
Ayala, F. J. & Cela-Conde, C. J. (2017). Process in Human Evolution: The Journey from Early
Hominins to Neanderthals and Modern Humans. Oxford: Oxford University Press.
Stanford, C., Allen, J. S. & Antón, S. C. (2017). Biological Anthropology: The Natural History
of Humankind (4th Edition). Boston: Pearson.

Anda mungkin juga menyukai