Anda di halaman 1dari 4

Merdeka Berkarya

#LawanCOVID-19 #Taat Prokes

PESAN UNTUK ORANG TUA

Assalamu‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh,

Selamat pagi, apa kabar Ayah/Bunda? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat. Mohon bimbingan Ayah/Bunda
untuk terus mendampingi Ananda dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah. Ayah/Bunda yang hebat-hebat
tetap semangat mendampingi putra putrinya di rumah, kita sama-sama berjuang untuk dapat memberikan pendidikan
yang menyenangkan bagi anak-anak kita tercinta.

Ayah/Bunda jangan lupa untuk mengingatkan Ananda untuk mematuhi protokol kesehatan dalam melakukan setiap
aktivitas dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan rumah agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19 dan
wabah demam berdarah. Terima kasih.

SKENARIO PEMBELAJARAN
Kelas : 5 (Lima)
Tema : 2. Udara Bersih Bagi Kesehatan
Sub Tema : 2. Pentingnya Udara Bersih Bagi Pernapasan
Semester : I (Ganjil)
Alokasi Waktu : 120 menit

Kompetensi Dasar Materi


Matematika
Pengurangan dua
3.1 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan
pecahan campuran
penyebut berbeda.
berpenyebut berbeda
4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan dua
pecahan dengan penyebut berbeda.

Bahasa Indonesia
Kata tanya mengapa
3.1 Mengklasifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.1 Menyajikan hasil klasifikasi informasi yang didapat dari buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana menggunakan
kosakata baku.

Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak video peserta didik dapat menyelesaikan masalah pada soal cerita yang berhubungan dengan
pengurangan dua pecahan campuran berpenyebut berbeda dan membuat kalimat tanya dengan kata tanya
mengapa dengan teliti dan percaya diri.

Alat/Media
Whatsapp group (WAG)/Zoom Meeting antara guru, orang tua, dan siswa
Orang tua/wali yang menggunakan WA bersama anak. Jika anak yang mengoperasikan WA, maka orangtua/wali
wajib mendampingi mereka
Bahan/Materi
1
Video dan Teks

Penilaian
(1) Keaktifan partisipasi, (2) Refleksi atas pengetahuan yang diperoleh, (3) Voice note, foto, atau video hasil kerja

Anak-anak bagaimana kabar kalian? Mudah-mudahan selalu sehat, semangat dan bahagia ya. Anak-anak
sebelum memulai kegiatan kita baca doa belajar dulu ya (berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-
masing). Jangan lupa ucapkan tolong bila minta bantuan, ucapkan maaf apabila melakukan kesalahan, dan
ucapkan terima kasih setelah mendapatkan bantuan!

Kegiatan 2
Kegiatan 1
Halo Ananda, apa kabar hari ini? Terimakasih Ananda yang telah menyelesaikan tugas
pertama. Ananda memang hebat!
Semoga selalu sehat dan bersemangat!
Hari ini kita akan membuat pertanyaan dengan kata tanya
Apakah Ananda sudah sarapan pagi ini? Jangan sampai
“mengapa” berdasarkan kelanjutan bacaan cerpen “Asap”
melewatkan sarapan. Tidak banyak yang tahu bahwa
melewatkan sarapan juga berdampak buruk bagi
bagian 2 yang ada pada lampiran.
kesehatan. Setelah sarapan jangan lupa berolah raga Tugas Ananda sekarang adalah :
ringan untuk menjaga kesehatan saluran pernapasan. 1. Bacalah dengan cermat dan teliti Cerpen “ Asap “ Bagian
Kemarin, Ananda sudah membaca link yang telah 2 yang ada pada lampiran!
dikirim tentang bagaimana menyelesaikan masalah 2. Buatlah 3 kalimat tanya dengan kata tanya “Mengapa”
yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan dan sertakan jawabannya berdasarkan isi Cerpen yang
pecahan.
Ananda baca pada lampiran!
Pada hari ini kita akan melakukan Kembali
Bila sudah selesai foto hasilnya dan kirimkan ke WAG kelas.
pengurangan dua pecahan campuran berpenyebut
berbeda. Kerjakan pada buku tugas kalian! Setelah selesai foto dan
kirimkan hasil tugas Ananda ke WAG kelas.
Ada baiknya Ananda mengingat Kembali bagaimana
cara menyelasaikan pengurangan dua pecahan Anak-anak hebat pembelajaran hari ini telah usai, Pelajari link
campuran berpenyebut berbeda pada video berikut: bacaan berikut! untuk bahan kegiatan pembelajaran besok.

https://youtu.be/pdClbHbXZMQ Perhatikan dengan seksama dan siapkan alat tulis untuk


mencatat apabila ada hal-hal penting di dalamnya.
Bagaimana videonya? Pastinya Ananda semakin
memahami cara menyelesaikan pengurangan dua https://pintarinah.blogspot.com/2021/08/diafragma.html
pecahan campuran berpenyebut berbeda. Baiklah, sampai jumpa pada pembelajaran berikutnya.
Tugas Ananda selanjutnya adalah mengerjakan soal
Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada ayah/bunda yang
cerita berikut:
telah mendampingi Ananda belajar di rumah hari ini! Selalu
1. Ibu membeli 5 ½ kg tepung telor. Kemudian 3 ¾ kg
telor dipakai membuat kue. Berapa sisa telor yang bersyukur dan akhiri kegiatan dengan doa!
dimiliki ibu? Terima kasih, sampai jumpa besok!
2. Lala memiliki pita yang panjangnya 4 ½ meter. Ia
memberikannya kepada Labiba 21⁄5 meter. Berapa
TIM PENULIS:
meter sisa pita yang dimiliki Lala?
1. Tarinah, S.Hi, S.Pd
3. Maida membeli beras 4½ kg. kemudian ia memasak
2. Achmad Komardani, S.Pd.Gr.
beras beras tersebut 3¾ kg. Sisa beras yang dimiliki 3. Dra. Yeyet Daryati, M.Pd
Maida adalah …. Kg 4. Dr. Sri Handayani, MM
Tulis jawaban pada buku tugas! Jika sudah selesai foto
hasilnya dan kirimkan ke WAG kelas. Bagi siswa yang tidak menggunakan smartphone simpan
dulu tugasnya, nanti tunjukkan ke Bapak/Ibu guru kalau
2
sudah masuk sekolah.
Lampiran
ASAP
( Bagian 2 )
https://pintarinah.blogspot.com/
Beberapa waktu kemudian.., Tiba-tiba terdengar ibu terbatuk-batuk dari dapur, kemudian disusul aku
yang juga ikut terbatuk-batuk karena kamarku terkepung asap pekat yang mengepul masuk dari sela-sela
luar jendela yang terbuka. Rasanya cukup sesak di dada. Aku berlari ke arah sumber asap dan ternyata asap
datang dari belakang rumah.
“ Ya Allah Mas Anton sedang apa?” tanyaku melihat mas Anton terbatuk-batuk dan tangannya sibuk
mengusir asap di sekelilingnya. Ku toleh ke arah sebuah tabunan api, kelihatannya mas Anton tengah
membakar sampah daun-daun setengah basah dan ranting-ranting kering. Asap sampah dibakar itu begitu
pekat. Udara jadi tercemar karena asap.
“I..i..iya Retno, aku bakar sampah dan daun-daun yang berserakan itu.” Kata mas Anton gugup sambil terus
menghindari asap yang makin mengepul dan api yang makin membesar melahap ranting.
“ Retno... cepat sini bantu ibu ambil air!” kata Ibu dari dalam rumah, “ Iya bu...” sahutku. “Mas Anton! Ayo
cepat bantu padamkan apinya, ini bahaya loh mas banyak pohon pohon lebat disana takut apinya nyamber”
Ujarku pada mas Anton. Mas Anton kelihatan panik dan tambah gugup, ia berlari mengambil air yang ibu
tampung di kolam kamar mandi. “Byurrrrr” suara air menyiram tabunan terdengar bergantian, cukup lama
sampai akhirnya api pun mati. “Alhamdulillah ya allah.. mati juga apinya Retno.” Kata Mas Anton kelelahan
dan duduk seraya menyelonjorkan kakinya.
“ Aduh mas, lain kali nanya dulu dong! Mana tumpukan nya menggunung sekali itu, ya ampun.” Seruku
pada mas Anton sambil terengah engah bolak balik lari ke dalam kamar mandi dari dalam rumah ke halaman
belakang.
“ Sudah, sudah Retno, Mas Anton kan gak paham, jangan dimarahi terus” Kata ibu melerai. “ Lain kali
nanya dulu mas, lagian bangun tidur itu cuci muka dulu, atau mandi ke’ trus makan dulu, biar bisa berpikir
jernih.” Tambahku. “Retno...” panggil ibu lirih, “ Iya bu...maaf.” sahutku.
“ Begini loh mas, di sini ada caranya, untuk mengelola atau membakar sampah daun-daun yang berserakan
tersebut. Pertama yang sering dilakukan Paklik ( Ayah Retno) dan warga sini adalah menggali lubang yang
cukup besar dan dalem di tanah, dikumpulkan sampah dan daunnya baru dibakar di dalam lubang itu, tiga
hari atau seminggu sekali. Itupun harus jauh dari letak pohon-pohon lebat di halaman belakang ini. Nah cara
lainnya kadang daun daun yang basah dan membusuk, dipilih dan dikumpulkan oleh Paklik untuk di olah di
jadikan pupuk. Begitu mas....” ujar ibu menjelaskan kepada Mas Anton.
“ Ooh baik bude, maafkan Anton ya. Lain kali Anton akan bertanya dulu sebelum betindak dalam hal
apapun. “ Ujar Mas Anton terlihat menyesal “Nah gitu dong, jangan langsung main bakar aja mas.” Gerutuku
pada mas Anton. “ Iya...maafin mas, ya Retno!” ujar mas Anton memohon,
Aku jadi kasihan juga melihatnya apalagi teringat dengan wajah panikanya tadi, jadi serentak saja ku beri
senyuman maaf padanya. Begitulah, karena di sini udara sangat bersih dan belum tercemar, kekhawatiran
dan ketakutanku memang agak sedikit berlebihan. “Aku juga minta maaf ya mas, tadi agak keterlaluan
menegurnya,...hehe” Ujarku balik memohon maaf padanya. Mas Anton melontarkan senyuman, seri
kosong-kosong. “Tos!” kataku sambil mengangkat sebelah tangan dan melebarkan telapak tanganku, Mas
Anton membalas Tos ku. Ibu tersenyum melihat kami. “Mas Anton mau mandi dulu?” tanya ibu pada mas
Anton. “Kruuuuuk,..” perut Mas Anton berbunyi menjawab pertanyaan ibu. Kami pun semua
menjadi terbahak-bahak mendengarnya. “ Ya sudah, ayo kita makan siang dulu! “ Kami bangkit dan berjalan
menuju meja makan.
Selesai
3
4

Anda mungkin juga menyukai