NAMA KELOMPOK :
2018/2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmatnya-Nnyalah serta kekuatan yang di limpakan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan sebuah tugas
kelompok dari mata kulia Evaluasi pendidikan olahraga
Penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan serta bimbingan dari ibu dosen serta
teman-teman,sehingga makalah ini dapat di selesaikan pada waktunya .kami juga menyadari
bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami
mengharapkan keritikan dan saran yang membangun guna untuk menyempurnakan isi makalah
ini
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semogah makalah ini berguna bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan.
ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5
2.1.pengertian evaluasi..............................................................................................5
3.1 Kesimpulan........................................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
berkembang harus mampu mengikuti segala perubahan yang terjadi di berbagai bidang misalnya
dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Hal ini mengakibatkan
munculnya berbagai masalah baru yang lebih kompleks misalnya masalah sosial. Selain itu agar
dapat mengikuti perkembangan dunia dengan baik maka suatu negara harus meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang ada sehingga mampu bersaing dengan negara lain.
Peningkatan sumber daya manusia ini akan terlaksana dengan baik dan hasil yang optimal
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja serta
penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi
dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung
a. Adanya komunikasi
Adanya interaksi timbal balik dari anak dengan orang tua atau pendidik atau orang yang
b. Kesengajaan
Diharapkan baik secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa dapat patuh akan hasil
didikan orang dewasa. Kewibawaan adalah pengaruh yang diterima dengan sukarela dimiliki
d.Normatif
Adanya komunikasi yang dibatasi adanya ketentuan suatu norma baik norma adat, agama,
d. Unsur anak
Di negara-negara yang sudah maju, pendidikan juga dipandang sebagai sarana utama
untuk memecahkan masalah-masalah sosial. Untuk beberapa masalah tertentu, kualitas suatu
bangsa dibebankan pada sekolah dan universitas. Diakui bahwa kritik-kritik tentang sistem
pendidikan yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang tepat, dengan mata
pelajaran yang kurang tepat, jumlah mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus pada
hal-hal yang seharusnya diberikan dan masih banyak lagi kritikan-kritikan lainnya.
Agar kualitas sumber daya manusia semakin baik, dibutuhkan pendidikan yang
bermutu yang dikelola secara profesional. Dalam hal ini pemerintah Indonesia cukup besar
perhatiannya terhadap dunia pendidikan, terlihat dari kebijakan pemerintah untuk memberikan
anggaran pendidikan sebesar 20 % dari APBN secara penuh. Hal ini dikarenakan pendidikan
2
dipandang mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya
hasil yang optimal. Hal ini dikarenakan permasalahan yang sangat komplek, yang satu dengan
yang lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi, sehingga hasilnya belum sempurna.
Permasalahan tersebut antara lain adalah dana yang masih minim, sarana dan prasarana yang
kurang memadai, perhatian orang tua yang kurang dan kondisi ekonomi masyarakat yang
perbaikan. Evaluasi dapat memberikan pendekatan yang lebih banyak lagi dalam memberikan
informasi kepada pendidik untuk membantu perbaikan dan pengembangan sistem pendidikan.
Pakar-pakar pendidikan dan para pemimpin menyokong dan mendukung serta menyetujui bahwa
program pendidikan harus dievaluasi. Para orang tua yang mengerti tentang pendidikan
menginginkan informasi kurikulum dan metode pengajaran yang diberikan untuk mengajar
anaknya. Kelompok warga lainnya ingin mengetahui hasil yang dicapai dengan biaya yang
mereka bayar.
pembuat peraturan pendidikan dapat memakai hasil evaluasi untuk alasan dalam proses
perbaikan pendidikan. Pakar maupun pemimpin sekolah dan universitas menerima evaluasi
sebagai prasyarat untuk memperoleh daya guna bermacammacam program pendidikan. Pelajar
dan karyawan melihat evaluasi sebagai alat untuk mengetahui apa yang telah mereka kerjakan.
3
Singkatnya evaluasi telah diterima secara luas dalam pendidikan dan bidang-bidang lainnya yang
relevan.
pertumbuhan dan perkembangan murid yang terarah pada tujuan-tujuan atau nilainilai yang
ditetapkan dalam kurikulum. Dengan demikian tujuan penilaian adalah untuk memperoleh bahan
atau data sebagai pembuktian tentang kemampuan atau keberhasilan murid. Selain itu juga
berguna bagi guru-guru sebagai alat pengukur untuk menilai efektivitas pengalaman-pengalaman
mengajar, kegiatan proses belajar serta metode dan teknik pendekatan mengajar yang digunakan.
Penilaian memegang peranan yang sangat penting di dalam proses belajar mengajar antara lain
untuk mengetahui dan menetapkan kemajuan belajar serta perkembangan anak didik setelah
selesai mengikuti proses belajar mengajar dalam jangka waktu yang ditentukan.
1.3.Tujuan penulisan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab: al-
Taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa
Arab: al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi
pendidikan (educational evaluation = al-Taqdir al-Tarbawiy) dapat diartikan sebagai penilaian
dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan
pendidikan.
Arifin (2013: 5) mengatakan “evaluasi adalah suatu proses untuk menggambarkan peserta
didik dan menimbangnya dari segi nilai dan arti. Definisi ini menegaskan bahwa evaluasi
berkaitan dengan nilai dan arti.” Sementara itu Widoyoko (2018: 8) berpendapat bahwa evaluasi
mengintepretasikan, dan menyajikan informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan
selanjutnya.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah suatu proses penilaian
menyajikan informasi suatu data atau informasi yang diperlukan untuk bahan acuan menyusun
5
2.2. Evaluasi Pendidikan
Sudijono (2009: 1-2) mengemukakan evaluasi pendidikan adalah tindakan atau suatu
proses yang dilaksanakan dalam rangka untuk menentukan suatu nilai dalam dunia pendidikan
yaitu semua yang berlangsung atau terjadi dalam dunia pendidikan atau secara singkat dapat
dikatakan evaluasi pendidikan merupakan suatu proses penentuan nilai pendidikan, sehingga
mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
menurut Lembaga Administrasi Negara (dikutip oleh Sudijono, 2009: 2) evaluasi pendidikan
adalah:
telah ditentukan.
2) Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feedback) bagi penyempurnaan
pendidikan.
Dari beberapa pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah
suatu penilaian yang dilakukan dalam bidang pendidikan untuk mendapatkan informasi yang
6
2.3 prinsip dan alat evaluasi
Ada satu prinsip umum yang penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi
3. Evaluasi
Kegiatan belajar-mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh
guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang
menunjukkan hubungan antar keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa KBM
mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke KBM, menunjukkan langkah dari
Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah
tercapai. Dengan makna demikian, maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Di
lain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang
sudah dirumuskan.
7
3. Hubungan antara KBM dengan Evaluasi
Evaluasi harus mengacu dan disesuaikan dengan KBM yang dilaksanakan. Sebagai misal,
jika kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan pada keterampilan,
evaluasinya juga harus mengukur tingkat keterampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan.
Alat adalaah sesuatu yang yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata “alat” biasa
disebut juga dengan istilah “instrumen”. Dengan demikian, alat evaluasi juga dikenal dengan
instrumen evaluasi. Ada dua teknik evaluasi, yaitu teknik nontes dan teknik tes.
teknik nontes
Teknik ini dapat digunakan sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes. Dengan
teknik ini, maka evaluasi dilakukan dengan tanpa ”menguji” peserta didik, malainkan dengan
observasi, wawancara, dan lain-lain seperti yang akan dipaparkan di bawah ini.
Kuesioner (Questionair) juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah
sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang di ukur (responden). Dengan
kuesioner ini, orang dapat diketahui tentang keadaan / data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap
atau pendapatnya, dan lain-lain. Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
8
a) Kuesioner langsung adalah Kuesioner yang dikirimkan dan diisi langsung oleh responden.
b) Kuesioner tidak langsung adalah Kuesioner yang dikirimkan dan diisi bukan oleh
responden.
a) Kuesioner tertutup adalah Kuesioner yang disususn dengan menyediakan pilihan jawaban
lengkap sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b) Kuesioner terbuka adalah Kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga responden bebas
menemukakan pendapatnya.
Wawancara (Interview) adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan
pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek evaluasi.
2) Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara
3.Pengamatan (Observation)
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua macam observasi, yaitu :
1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, dalam hal ini pengamat
9
2) Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar
secara sistematis dan sudah diatur kategorinya. Dalam observasi sistematik pangamat berada
diluar kelompok.
4.Riwayat Hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya.
Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan
10
2.4. Fungsi Evaluasi Pendidikan
Sudijono (2009: 15) menjelaskan fungsi evaluasi pendidikan dalam sebuah bagan sebagai
berikut:
11
mengukur
kemajuan
secara
umum menunjang
penyusun rencana
memperbaiki/
menyempurnakan
kembali
bagi mengenali
peserta kapasitas dan
secara didik status dirinya
fungsi psikologis kepastian
evaluasi bagi tentang hasil
pendidikan pendidik usahanya
dorongan
bagi perbaikan dan
peserta peningkatan
didik
prestasi
fungsi
diagnostik
secara secara
fungsi
khusus didaktik
penempatan
fungsi selektif
bagi
pendidik fungsi
bimbingan
fungsi
instruksional
memberikan
gambaran
secara
administratif memberikan
data
memberikan
laporan
Mengadakan evaluasi adalah salah satu cara guru untuk mengadakan seleksi terhadap
siswanya.
12
1) Evaluasi berfungsi sebagai diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan
guru melihat hasilnya, seorang guru dapat mengetahui kelemahan dari siswanya dan juga dapat
diketahui apa faktor yang mempengaruhi kelemahan tersebut. Guru dapat membuat cara atau
program yang dapat mengatasi kelemahan siswanya dengan cara melaksanakan proses evaluasi.
Sistem belajar sendiri sedang populer di negara barat dan ini adalah dampak dari adanya
pengakuan terhadap kemampuan individu. Namun sistem belajar sendiri atau mandiri ini harus
mempunyai beberapa aspek yang dipenuhi yaitu mulai dari sarana dan prasarana, tenaga
pendidikan dan itu membuat sistem ini sukar dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat
melayani perbedaan kemampuan disebut pengajaran kelompok. Evaluasi dapat digunakan untuk
menempatkan seorang siswa dalam suatu kelompok. Siswa dikelompokkan sesuai dengan hasil
Evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
dijalankan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat dikatakan bahwa fungsi evaluasi pendidikan
terdapat dalam beberapa hal yang tentunya berfungsi untuk memperbaiki suatu sistem
13
2.5. prinsip –prinsip evaluasi pendidikan yang baik
1.Kontinuitas
Evaluasi harus dilakukan secara kontinuitas dan tidak boleh dilakukan secara insidental
karena pembelajaran adalah proses yang bersifat kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada
suatu waktu harus selalu dihubungkan dengan hasil-hasil sebelumnya agar dapat
1.Komperhensif
Saat pendidik melakukan evaluasi pendidik harus mengevaluasi objek secara menyeluruh
yaitu seperti saat pendidik melakukan evaluasi terhadap peserta didiknya maka seluruh aspek
dari peserta didik tersebut harus dievaluasi seperti kognitif, afektif, maupun psikomotornya.
Pendidik harus melakukan evaluasi secara adil dan objektif dan tidak dibenarkan untuk
pilih kasih terhadap peserta didik. Pendidik harus menyingkirkan rasa suka dan tidak suka
terhadap peserta didik lalu evaluasi harus berdasarkan data dan fakta.
3.Kooperatif
Seorang pendidik harus bekerja sama dengan semua pihak seperti orang tua atau wali
peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, dan peserta didik sendiri saat melakukan evaluasi.
4.Praktis
14
Alat evaluasi harus mudah digunakan oleh pendidik itu sendiri mauapun oleh orang lain
Arifin (2013: 14) berpendapat “Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tujuan, materi, metode,
media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.” sementara Sudijono
(2009: 16-17) mengatakan terdapat 2 tujuan dalam evaluasi pendidikan yaitu tujuan umum dan
1.Tujuan Umum
a) Tujuan umum dari evaluasi di dalam pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian
yang nantinya akan memperlihatkan kemampuan dari peserta didik dalam tujuan-tujuan
kurikuler setelah mendapatkan proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu yang
b) Tujuan umum dari evaluasi didalam pendidikan adalah untuk mengukur dan menilai
efektivitas mengajar dan metode-metode mengajar yang dilakukan oleh guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
2) Tujuan Khusus
15
a) Tujuan khusus evaluasi dalam pendidikan adalah untuk merangsang kegiatan peserta didik
dalam menempuh program pendidikan. Karena tanpa ada evaluasi tidak akan timbul
b) Tujuan khusus evaluasi dalam pendidikan adalah untuk mencari dan menemukan faktor-
faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program
pendidikan, sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara perbaikannya.
Siswa dapat mengetahui sejauh mana dia telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh
guru.
a. Guru akan mengetahui siswa-siswa mana yang sudah menguasai bahan pelajarannya.
b. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa.
c. Guru akan mengetahui apakah metode yang diberikan sudah tepat atau belum.
a. Dengan evaluasi dapat diketahui kondisi belajar yang dilangsungkan di sekolah.
b. Informasi guru tentang tepat tidaknya kurikulum sekolah dapat merupakan bahan
pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa-masa yang akan dating.
16
c. Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai
pedoman bagi sekolah, yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standart atau belum.
Pemenuhan standart akan terlihat dari bagusnya angka-angka yang diperoleh.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
17
Dari uraian diatas dapatlah kita simpulkan bahwa dalam melaksanakan evaluasi dalam
dunia pendidikan kita tidak hanya semata dapat menggunakan instrument tes. Namun, kita bisa
menggunakan instrument non tes dalam kegiatan pengukuran dan penilaian. Teknik non tes pada
umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik
dari segi ranah sikap (affective domain) dan ranah ketrampilan (Psychomotoric domain).
Teknik-teknik non-tes juga menempati kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi
hasil belajar, lebihlebih evaluasi yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik,
seperti presepsinya terhadap mata pelajaran tertentu, prsepsi terhadap guru, bakat dan minat, dan
sebagainya. Yang semua itu tidak mungkin dievaluasi dengan menggunakan tes sebagai alat
pengikutnya.
Teknik non tes dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis, melakukan
wawancara, menyebar angket, dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen, dan juga dapat
dilakukan dengan teknik skala nilai, teknik evaluasi partisipatif, dan studi kasus
B. Saran
Diharapkan para pendidik dan calon pendidik memahami bahwa evaluasi non tes juga
sangat penting disamping evaluasi tes. Karena dapat dinilai sikap, afektif dan psikomotorik
dari mahasiswa sehingga dapat dijadikan panduan untuk meningkatkan kualitas kependidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara,
2008)
18
Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: BPFE,
1987)
Daien Indrakusuma, Amir, Evaluasi Pendidikan,: Penilaian Hasil-Hasil Belajar, (TT: Terbitan
Sendiri, TT)
Lubis, Mawardi, Evaluasi Pendidikan Nilai, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009)
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 201
19