Disusun Oleh :
Indry Rohana Uli
066119242
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan cat kuku yang baik dan benar
2. Mengetahui syarat-syarat pembuatan cat kuku
3. Mengetahui dan melakukan uji evaluasi sediaan cat kuku
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cat kuku merupakan cat kuku yang dipergunakan untuk memberi warna dasar pada kuku
sebelum ditambah berbagai hiasan untuk menambah kreasi pada sentuhan nailart yang kita
inginkan. Salah satu seni dalam melakukan cat kuku adalah untuk memperbaiki kekurangan
dan kelebihan yang dapat menonjolkan kelebihan kuku secara alami sehingga kuku akan
terlihat cantik dengan beragam warna-warni setelah melakukan nail art.
Komposisi Cat kuku kimia menurut rostamailis (2005: 79) terdiri dari:
1. Bahan pembentuk film (film formen)
Bahan ini biasanya terdiri dari suatu zat yang disebut dengan nitrocelluloss,
yang mana bahan tersebut hampir tak pernah menimbulkan efek samping pada
kuku. nitrosellulose bersifat membentuk lapisan yang kuat dan tahan dipakai
2. Bahan perekat
Untuk pembuatan bahan pelekat ini secara umum terdiri dari toluene
sulfanolamide resin/formal dehyde resin, alkyet resin, dan acrylate.
3. Plasticizer
Bahan ini sangat berguna dipakai dalam cat kuku, yang mana kegunaann yaitu,
agar supaya kulit tidak berkerut. Jadi, bahan ini akan melunakkan dan
mengurangi kerutan lapisan nitrocellulose.
4. Pelarut
Ada beberapa zat yang dipakai sebagian bahan pelarut warna dari pada cat
kuku tersebut. Zat-zat itu antara lain alkohol, toluene dan ethyil acetat. Bila
bahan- bahan ini tidak dipakai, maka jelas warna kuku yang melekat pada
kuku tidak bisa larut.
5. Pewarna
Pewarna cat kuku dapat memberikan tingkatan warna pada suatu kosmetik
kuku atau cat kuku, Sehinggga pewarna cat kuku harus disesuai dengan
kondisi dan kesempatan saat menghadiri kunjungan tersebut. Cara membuat
pemulas kuku (Eddy tano 2005: 60)
Bahan utama dalam pembuatan kuku adalah selulosenitrat, benzil-selulosa, metil
selulose, hars, selak bahan resin lainnya, dan sebagai bahan pelarutnya adalah amil asetat,
aseton, metil asetat, etil asetat, etil alkohol dan banyak lainnya dari sekian banyak pelarut
yang disebutkan tadi amil asetat , butil asetat merupakan bahan pelarut yang terbaik untuk
dipakai sebagai bahan pelarut pada film, yang dapat memberi pulasan yang tipis dan merata
di atas kuku dan melekat kuat sekali sehingga tidak mudak terkelupas.
Tanaman bit (Beta vulgaris L) tergolong ke dalam sayuran umbi (bit, wortel, dan lobak)
sebuah tanaman berbunga dalam familia Chenopodiaceae. Umbi yang dulunya hanya
dimanfaatkandari daun dan tangkainya ini memiliki warna merah pekat, terlihat merona pada
bagian dalamnya Bagian tanaman. (Nugraheni DR, 2014)
1. Beaker glass
2. Batang pengaduk
3. Kaca arloji
4. Kertas saring
5. Lumpang dan alu
6. Labu ukur
7. Neraca analitik
8. Pipet tetes
9. Sudip
3.1.2 Bahan
1. Ekstrak bit merah
2. Alkohol
3. Minyak jarak
4. Polimer pirollidon
5. Resin keruh
Resin Keruh 7%
Minyak Jarak 7%
Alkohol 70%
4.1.2 Perhitungan
(-)
4.1 Data Pengamatan
4.2.1 Hasil Evaluasi Uji
Uji F1 F2 F3 F4
Kartika, Bambang. 1988. Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan. Yogyakarta : Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gizi UGM.
Nugraheni DR, Mutiara. Pewarna Alami. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu; 2014.
Prabantini D. Makanan dengan Kekuatan Dahsyat Penangkal Kanker. Yogyakarta: Penerbit
Rapha Publishing; 2013.
Rostamailis. 2005. Penggunaan Kosmetik, Dasar Kecantikan dan Berbusana Yang Serasi.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Tano, eddy. 2005. Teknik Membuat Kosmetika dan Tip Kecantikan. Jakarta : PT Rineka
Cipta dan PT Bina Adiksara
LAMPIRAN