Produksi (production) merupakan sebuah penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi
(operations management-OM) merupakan serangkaian aktivitas yang menciptakan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah masukan menjadi hasil. Dalam sebuah organisasi yang
tidak menciptakan sebuah barang atau produk yang berwujud, fungsi produksinya mungkin
menjadi kurang jelas. Produk mungkin akan berbentuk, seperti transfer dana dari rekening
tabungan ke sebuah rekening untuk cek, transplantasi hati, pengisian kursi yang kosong dalam
sebuah maskapai penerbangan, atau pendidikan dari seorang pelajar.
Untuk menciptakan barang dan jasa, semua organisasi melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi
ini merupakan materi-materi yang diperlukan tidak hanya untuk produksi, tetapi juga untuk
kelangsungan dari sebuah organisasi. Hal tersebut mencakup hal sebagai berikut.
1. Pemasaran, yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pesanan untuk
sebuah produk atau jasa (tidak akan terjadi apa-apa hingga terjadinya penjualan).
2. Produksi / operasi, yang menciptakan produk.
3. Finansial / akuntansi, yang melacak seberapa baik kinerja organisasi, pembayaran
tagihan, dan pengumpulan uang.
Rantai Pasokan
Melalui tiga fungsi pemasaran, operasi, dan finansial nilai bagi pelanggan diciptakan.
Namun, perusahaan jarang menciptakan sendiri nilai ini. Malah, mereka bergantung pada
beragam pemasok yang menyediakan segala hal mulai dari bahan mentah hingga jasa akuntansi.
Pemasok-pemasok ini, ketika dikumpulkan, bisa dianggap sebagai sebuah rantai pasokan. Ketika
masyarakat menjadi semakin berorientasi pada teknologi, kita melihat semakin meningkatkan
spesialisasi. Pengetahuan pakar yang terspesialisasi, komunikasi yang instan dan transportasi
yang murah juga mendorong spesialisasi dan rantai pasokan di seluruh dunia Perusahaan tidak
akan mendapatkan apa-apa jika perusahaan mencoba untuk melakukan segala sesuatu nya
sendiri. Keahlian yang datang dengan spesialisasi berada di atas dan bawah dalam sebuah rantai
pasokan, menambahkan nilai pada masing-masing tahapan.
Kenapa Mempelajari OM ?
1. OM merupakan salah satu dari tiga fungsi utama dalam organisasi apa pun dan secara
integral terkait dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan
(menjual), membiayai (memperhitungkan), dan menghasilkan (mengoperasikan) serta
penting untuk mengetahui bagaimana aktivitas OM berfungsi.
2. Kita mempelajari OM karena kita ingin mengetahui bagaimana barang dan jasa
diproduksi. Fungsi produksi merupakan segmen dari masyarakat yang menciptakan
produk dan jasa yang kita gunakan.
3. Kita mempelajari OM untuk memahami apa yang dilakukan oleh manager operasi.
Terlepas dari pekerjaan anda dalam sebuah organisasi. Anda bisa memiliki kinerja yang
lebih baik jika anda memahami OM akan membantu dalam menjelajahi beragam
kesempatan karier yang menarik di dalam bidang ini.
4. Kita mempelajari OM karena merupakan sebuah bagian yang mahal dalam sebuah
organisasi. Sebuah persentase yang besar dari pemasukan dari kebanyakan perusahaan
dihabiskan pada fungsi OM.
Bidang tentang manajemen operasi (operation management-OM) masih relatif muda, tetapi
memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Kehidupan kita dan disiplin ilmu OM telah
ditingkatkan oleh inovasi-inovasi dan kontribusi dari berbagai individu. Kami sekarang
memperkenalkan beberapa dari orang-orang tersebut, dan kami menyajikan sebuah ringkasan
dari kejadian-kejadian signifikan dalam bidang manajemen operasi.
ER Whitney (1800) diakui sebagai orang yang pertama kali mempopulerkan suku cadang yang
bisa saling ditukar, yang dicapai melalui standarisasi dan pengawasan kualitas. Melakukan
sebuah kontrak yang ia tanda tangani dengan pemerintah AS untuk 10.000 senapan serdadu dia
mampu untuk meminta sebuah harga yang premium karena adanya suku cadang yang bisa saling
ditukar.
Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah, berkontribus terhadap
pemilihan karyawan, perencanaan dan penentuan jadwal, studi gerak dan yang sekarang popular,
yakni bidang ergonomik. Salah satu kontribusi besarnya adalah keyakinannya bahwa manajemen
seharusnya lebih memiliki banyak ide dan agresif dalam peningkatan metode kerja.
Kontribusi lainnya dari Taylor adalah keyakinan bahwa manajemen seharusnya memproduksi.
Bertanggung jawab lebih untuk hal – hal sebagai berikut.
1. Mencocokan karyawan dengan pekerjaan yang tepat.
2. Menyediakan pelatihan yang sesuai.
3. Menyediakan metode dan alat kerja yang sesuai.
4. Menciptakan insentif yang masuk akal untuk pekerjaan yang akan diselesaikan.
Pertumbuhan Jasa
Jasa unendasari sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat pasca industri. Hingga sekitar
1990 kebanyakan warga Amerika bekerja dalam bidang agrokultur. Meningkatnya produktivitas
agrokultur memungkinkan orang untuk meninggalkan ladang dan mencari pekerjaan di kota Hal
yang serupa, pekerjaan di perusahaan manufakturing telah menurun dalam 60 tahun terakhir.
Walaupun jumlah karyawan yang dipekerjakan dalam bidang manufakturing telah menurun sejak
1950-an, masing-masing orang kini memproduksi hampir 20 kali lebih banyak dibandingkan
pada 1950. Jasa menjadi penyedia pekerjaan yang dominan pada 1920-an, dengan pekerjaan
dalam bidang manufakturing mencapai puncaknya hingga 32% pada 1950. Besarnya
produktivitas dalam agrokultur dan manufakturing memungkinkan lebih banyak sumber daya
ekonomi kita untuk ditujukan bagi jasa. Akibatnya, banyak dari masyarakat di dunia sekarang
bisa menikmati pendidikan, jasa kesehatan, hiburan, dan banyak lagi hal lainnya yang kita sebut
jasa.
Tantangan Produktivitas
Penciptaan barang dan jasa memerlukan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.
Semakin efisien kita melakukan pengubahan ini, kita akan semakin produktif dan nilai yang
lebih ditambahkan ke dalam barang atau jasa yang disediakan. Produktivitas (productivity)
merupakan rasio hasil (barang dan jasa) dibagi dengan masukkan (sumber daya, seperti buruh).
Pekerjaan manajer operasi adalah untuk meningkatkan (memperbaiki) rasio dari hasil atas
masukan. Peningkatan produktivitas berarti peningkatan efisiensi. Peningkatan ini bisa dicapai
dalam dua cara: mengurangi masukan sementara menjaga hasil tetap konstan dan meningkatkan
hasil sementara menjaga masukan tetap konstan. Kedua cara tersebut mewakili sebuah
peningkatan dalam produktivitas. Dalam sebuah sudut pandang ekonomi, masukan itu terdiri atas
buruh, modal, dan manajemen, yang terintegrasi ke dalam sebuah sistem produksi.
Variabel Produktivitas
Peningkatan produktivitas bergantung pada tiga variabel produktivitas (productivity
variable), yaitu sebagai berikut.
1. Buruh, yang berkontribusi sekitar 10% dari peningkatan tahunan.
2. Modal, yang berkontribusi sekitar 38% dari peningkatan tahunan.
3. Manajemen, yang berkontribusi sekitar 52% dari peningkatan tahunan.
Ketiga faktor tersebut peating dalam meningkatkan produktivitas. Mereka mewakili area yang
lebih luas di mana manajer bisa melakukan tindakan untuk meningkatkan produktivitas. Buruh
Peningkatan dalam kontribusi dari buruh terhadap produktivitas merupakan hasil dari kekuatan
buruh yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan lebih terpelihara.