1. Titik uji 1:
2. Titik uji 2:
• Sehingga penggalan garis 0 dan -1 merupakan bagian root locus dan
dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa penggalan garis -1 dan -2
bukan bagian root locus dan penggalan garis -2 dan -∞ merupakan bagian
root locus.
2. Penentuan asimtot.
Banyaknya asistot = banyaknya pole n – banyaknya zero m = 3 – 0 =3
Sudut asimtot:
Titik potong asistot pada sumbu nyata
3. Penentuan titik pencar diperoleh dari pers: dK/ds=0
Syarat stabil tercapai bila 0<K<6. bila dihitung dengan persamaan bantu pada
baris s2, 3s2+K=3s2+6=0. perpotongan root locus dengan sumbu khayal
terjadi pada s=±j√2
• Cara lain untuk mengetahui titik potong ini adalah cara analitis. Anggap s=jω ,
substitusikan ini ke pers karakteristik sistem, solusi pers kompleks ini adalah ω=±√2
dan K=6.
5. Tentukan beberapa titik uji dekat titik pencar yang memenuhu syarat sudut root
locus agar diperoleh plot root locus secara akurat
6. Root locus dari informasi sebelumnya ditunjukkan pada gambar berikut ini:
7. Penentuan letak pole-pole kompleks sekawan dominan yang memiliki koeffisien
redaman 0.5. anggap pole kompleks sekawan s=-ζωn±jωn√(1-ζ2)
Dengan memperhatikan gambar dibawah ini maka terlihat bahwa ζ=cosβ. Untuk ζ=0.5
maka β=600.
Dengan menggunakan cara analitis akan diperoleh pole-pole dominan tersebut
adalah: s=-0.337+j0.5780 degan K adalah:
Penggambaran root locus dengan matlab
• Vektor num dan den harus ditulis dalam urutan pangkat s yang menurun.
• Perintah matlab yang umumnya digunakan untuk menggambar root locus
adalah:
– rlocus(num,den)
• Sedang untuk sistem yang dinyatakan dalam state space, maka
perintahnya adalah:
– rlocus(A,B,C,D)
Contoh 1