Kekhawatiran akan masa depan adalah hal yang wajar, namun hidup dalam kekhawatiran adalah
sebuah kesalahan. Nas Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa Allah memiliki segala sesuatu
yang kita butuhkan, kita hanya perlu datang kepada-Nya dan memberi hati pada perintah-Nya.
Melalui firman ini, Allah berpesan kepada kita, untuk melakukan beberapa hal, yakni:
a. Mendengarkan Suara Allah (Ulangan 28:1+2+13) Proses mendengar terjadi Karena ada satu
pihak yang diam dan memberi pihak lain kesempatan berbicara. Ketika Allah meminta kita untuk
mendengarkan suara-Nya, maka Allah sedang meminta kita untuk tenang, diam sejenak dan
memberi-Nya kesempatan untuk berbicara. Mendengarkan suara-Nya berarti memusatkan diri
pada Allah, namun seringkali kekhawatiran dan kecemasan dunia membuat kita kesulitan
memusatkan perhatian kita pada-Nya. Oleh sebab itu, melalui nas firman ini, Tuhan berusaha
meyakinkan kita bahwa segalanya telah tersedia ketika kita mau memusatkan diri kita kepada-
Nya bukan pada kekhawatiran dunia..
b. Melakukan Perintah-Nya Dengan Setia (Ulangan 28:1+13) Kesetiaan adalah bias dari
kepercayaan yang akan tetap bertahan bukan hanya pada masa suka tetapi juga masa duka.
Kesetiaan bersifat sangat pribadi, tidak ada hal yang bisa menjadikan seseorang setia kecuali
dirinya sendiri memutuskan untuk setia. Dan hal inilah yang diminta oleh Allah, la ingin kita
mempercayai-Nya dan kemudian. memutuskan untuk patuh dan melakukan semua perintah
Nya. Meskipun nas ini menjabarkan begitu banyak berkat, tetapi Allah tidak ingin kita
melakukan perintah-Nya hanya karena ingin mendapatkan berkat saja.
c. Menyalurkan Berkat Kepada Sesama (Ulangan 28:3-12) Berkat sama dengan karunia, dan
karunia didapatkan karena diberikan. Penting untuk menyadari bahwa sekalipun kita
memperoleh semua berkat yang diurai pada nas firman ini,. tetapi tetap saja semua itu bukanlah
milik kita. Berkat-berkat itu adalah milik Allah yang diberikan pada kita secara cuma Cuma. Oleh
sebab itu, melalui berkat dalam nas ini, Allah ingin kita untuk juga memberikannya pada orang
lain, sebab Allah yang telah terlebih dahulu memberikan berkat-Nya bagi kita.
Sekarang kita tahu bahwa Allah sejak semula menginginkan kita untuk percaya dan
menyerahkan segala kekhawatiran kita pada Nya. Berkat bukanlah sesuatu yang bisa kita
peroleh dengan usaha kita sendiri, tetapi Allahlah yang memberikan-Nya bagi kita secara cuma-
cuma, sama seperti la mengutus anak-Nya, Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa kita. Oleh
sebab itu, dengan penuh kesadaran, kita harus mendengar dan melakukan perintah Nya dengan
setia, sebagai bentuk ucapan syukur kepada-Nya.
5. Diskusi
a. Adakah orang yang sanggup melakukan perintah. Allah dengan setia dan sempurna?
(Ya/Tidak) berikan tanggapan anda!
b. Akankah Allah memberkati hidup orang yang tidak melakukan perintah-Nya dengan setia?
Mengapa? Berikan alasan anda! (Bandingkan dengan kehidupan anda)
c. Sebagai naposo, berkat apa yang bisa kita berikan bagi orang lain, agar kita tidak menahan
berkat yang telah kita terima dari Allah?
6. Bernyanyi BE No. 716:1+3 "Di Na Mamolus Sandok Ngoluon"
1) Di na mamolus sandok ngolu on, gok do na marsak gale.
Boan sinondang tu na holom i, asa margogo muse.
Reff :
Bahen ma ahu parhiteanMu, pasupasuM mabaor ma i
Ale Tuhan hu patupa ma au, baen pasupasu tu dongan sude.
3) Ula na denggan tu halak sude, songon binaenNa tu ho,
Ingot urupi luhut na gale, gabe parholong ma ho. reff
7. Doa Syafaat
8. Bernyanyi BE No. 656 "Parhahamarangion"
1) Parhahamaranggion i, lam hot jala togu,
Singhop ma hasadaon i, di Jesus i burju,
Rap sauduran hita be marholong na tutu,
Mardame, marlas roha ma di Jesus i tutu.
2) Togu ma hasadaon i; di ojahanna i,