RETENSIO URIN
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
1/5
Ditetapkan
DirekturUtama,
Standar Pelayanan TanggalTerbit
Medik
Filosofi Mendiagnosis retensi urin dan melakukan terapi yang optimal untuk mengatasi
keluhan dan meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan Memberikan pedoman melakukan diagnosis dan terapi pasien dengan retensi urin.
Prinsip Memberikan pelayanan bagi penderita retensi urin dengan tepat dan berbasis
bukti.
Pernyataan Standar 1. SPM ini dikembangkan untuk memastikan bahwa pasien dengan retensi urin
mendapatkan penatalaksanaan berdasarkan bukti yang ada dan dengan
mempertimbangkan keluhan pasien, keluarga, dan masyarakat serta pandangan
ahli.
2. SPM ini juga menjaga konsistensi dalam penatalaksaan pasien retensi urin dan
memberikan rekomendasi serta dasar informasi pada proses penatalaksanaan.
3. Rekomendasi SPM ini berbasis bukti yang bisa didapatkan saat penelusuran
bukti dan seharusnya pembaca tetap terbuka untuk kemungkinan
didapatkannya bukti terbaru.
Isi Standar
Strategi Penelusuran Menggunakan database medline central 1983-2010 dan mencari guideline yang
ada yaitu SOGC , evidence based series, ESMO clinical recommendation,
menggunakan kata kunci urine retention.
Definisi Definisi:
Tidak dapat mengosongkan kandung kemihnya (berkemih).
Etiologi Anatomi :
Prolaps Organ, misalnya sistokel
Efek massa : tumor ginekologi, tumor urologi, konstipasi
Stenosis leher kandung kemih
1
RSUD LABUHA
RETENSIO URIN
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
2/5
Ditetapkan
DirekturUtama,
Standar Pelayanan TanggalTerbit
Medik
Obat-obatan :
Opium
Antimuskarinik
Antipsikotik
Agonis α adrenergik
Ca antagonis
Antihistamin
Antispasmodik
Operatif :
Nyeri
Efek anestesi
Pembedahan inkontinesia urin
Overdistensi :
Proses persalinan lama atau operatif obstetric delivery
Neurologis :
Trauma medulla spinalis
Penyakit neurologis degeneratif
Sindrom kauda ekuina
Sindrom fowler
2
RSUD LABUHA
RETENSIO URIN
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
3/5
Ditetapkan
DirekturUtama,
Standar Pelayanan TanggalTerbit
Medik
overflow incontinence
Diagnosis Anamnesis: dijumpai manifestasi klinis retensi urin dan mencari etiologinya
Pemeriksaan Fisik:
Palpasi abdomen: Teraba massa kistik di daerah suprasimpisis
Pemeriksaan bimanual: teraba massa kistik mendesak dinding vagina anterior
bagian proksimal
Pemeriksaan Penunjang:
Residu urin: pasien banyak minum, kemudian disuruh BAK spontan dan
dihitung residu urin dengan kateter. Kasus obstetri >200ml, kasus ginekologi
>100ml.
Uroflowmetri, penurunan peakflow rate dan perpanjangan waktu berkemih
<15ml/detik
USG: volume urin >100ml
Urinalisis dan kultur urin
Manajemen
3
RSUD LABUHA
RETENSIO URIN
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
4/5
Ditetapkan
DirekturUtama,
Standar Pelayanan TanggalTerbit
Medik
Retensi Urin
Buka-tutup kateter /4 jam (selama 24 jam) Kecuali bisa berkemih, dapat dibuka segera
4
RSUD LABUHA
RETENSIO URIN
Halaman
No. Dokumen No. Revisi
5/5
Ditetapkan
DirekturUtama,
Standar Pelayanan TanggalTerbit
Medik