Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RINGKASAN (PERTEMUAN 7)

“AUDITING II”
(PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO UTANG DAGANG)

Dosen Pengampu
Drs. Hasan Sakti Siregar M.Si, Ak. CA

Disusun Oleh :
REBECCA ROULI 190503090

FATURRAHMAN HASYIMI
190503091

RAMA YANIDA 190503094

PROGRAM STUDI S1-AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DANBISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
PENGUJIAN SUBSTANTIF SALDO UTANG DAGANG

Penetuan Risiko Deteksi


Utang dagang dikelompokka kedalam liabilitas dalam neraca. Utang dagang sangat
mempengaruhi tingkat solvabilitas. Pada umumnya risiko bawaan untuk asersi penilaian atau
pengalokasian tinggi. Karena utang dagang memiliki potensi besar terjadi salah saji berupa
understatement. Ini disebabkan oleh tingginya volume transaksi penjualan kredit. Perusahaan
melakukan understated terhadap saldo utang dagang untuk menunjukkan posisi keuangan dan
tingkaqt solvabilitas yang baik. Auditor perlu mengintensifkan perhatiannya pada asersi
kelengkapan yang berisiko tingkat deteksi yang rendah.
Komponen Risiko-Asersi Utang Dagang
Komponen Risiko EO C RO VA PO
Risiko Audit Rendah Rendah Rendah Rendah Rendah
Risiko Bawaan Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Risiko Pengendalian Transaksi Pembelian Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang
Risiko Pengendalian Transaksi
Sedang Rendah Rendah Rendah Rendah
Pengeluaran Kas
Risiko Pengendalian Gabungan Rendah Tinggi Sedang Tinggi Sedang
Risiko Deteksi yang Diterima Tinggi Rendah Sedang Rendah Tinggi

Pertimbangan Program Audit


Karena potensi understated pada saldo utang dagang, umumnya pengujian substantive lebih
banyak diterapkan pada asersi penilaian, pengalokasian dan kelengkapan. Bila tingkat risiko
deteksi rendah untuk suatu asersi, maka lebih banyak prosedur oengujian substantive yang perlu
dilakukan.
Pengujian Substantif: Pembelian dan Utang Dagang
1. ProsedurInisial
Langkah awal yang dilakukan adalah penelusuran saldo awal tahun, dan menganalisa
terjadinya transaksi tidak biasa yang mempengaruhi saldo utang dagang, dengan
mendapatkan data utang dagang pada tanggal neraca.
2. Menerapkan Prosedur Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk prosedur ini adalah turnover atau tingkat perputaran
utang dagang. Dengan menentukan jumlah pembelian kredit neto denga rata-rata utang
dagang. Pada utang dagang, prosedur yang digunakan untuk menaksir kelayakan catatan:
a. Membandingkan jumlah rata-rata jumlah hari pembelian antara tahun laludengan
tahun sekarang
b. Membandingkan pembelian dibagi dengan jumlah utang untuk tahun yanglalu
dengan tahun yangsekarang
c. Membandingkan utang dibagi dengan total utanglancer
d. Mebandingkan baik pembelian dan utang dengan anggaran atau jumlahyang
diperkirakan.
3. Pengujian DetailTransaksi
a. Melakukan pengujian pisah bataspembelian
Dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa:
i. Semua pembelian telah dicatat dalam periode diana barang dikirimkanoleh
pemasok (FOB shippingpoint)
ii. Semua pembelian telah dicatat dalam periode dimana barang sudah benar-
benar diterima dari pemasok (FOB destinationpoint)
b. Melakukan pengujian pisah batas pengeluarankas
Dirancang untuk memastikan bahwa pengeluaran kas dicatat dalam periode
dikeluarkannya kas tersebut. Pengujian ini sangat penting dalm menetukan besar
salod utang dagang yang akan dilaporkan dalam neraca akhir tahun.
c. Memeriksa pembayarankemudian
Dirancang untuk mendeteksi adanya utang dagang yang tidak tercatat pada tanggalo
neraca. Melalui pengujian ini, auditor dapat menemukan:
i. Adanya utang dagang akhir tahun yang tidakterbayar
ii. Pengeluaran kas sebagai pelunasan utang atas utang dagang yangtidak
tercatat pada tanggalneraca.
d. Menguji utang dagang taktercatat
Pengujian ini merupakan pelengkap prosedur substantive lainnya. Meliputi
investigasi khsus untuk menemukan keberadaan faktur pemasok yang signifikanyang
belum tercatat pada tanggal neraca, yang berkaitan dengan risikounderstatement.
4. Pengujian Detail Saldo
a. Konfirmasi utangdagang
Prosedur ini bersifast opsional, apabila prosedur ini dilaksanakan, maka pilihan
konfirmasi terutama diberikan atas rekening individual pemasok yang bersaldo nol
atau kecil. Bila dianggap perlu, maka saldo yang harus dikonfirmasi adalah saldo
pada neraca dan saldo interim.
b. Rekonsiliasi utang dagang yang tidak konfirmasi dengan laporan bulanandari
kreditur.
5. Menelaan Penyajian dan Pengungkapan LaporanKeuangan
Auditor harus memahami persyaratan penyajian dan pengungkapan utang dagang dan
pembelian bahan baku maupun bahan pembantu sesuai prinsip akuntansi yang berterima
umum. Utang dagang diklasifikasikan sebagai liabilitas lancer dalam neraca.

Anda mungkin juga menyukai