Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


RSUD SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I
Jalan Provinsi, Sukadana - Kayong Utara. Kode Pos 78852
E-mail : rsudsmjpkku@gmail.com, Telepon (0534) 3031475 (IGD)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN MUHAMMAD


JAMALUDIN I
NOMOR : ....... TAHUN 2020

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I maka di perlukan
penyelenggaraan pelayanan Intensive Care Unit yang bermutu tinggi.
b. Bahwa agar pelayanan Intensif Care Unit di Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I dapat terlaksana dengan baik,
perlu adanya kebijakan sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Intensif Care Unit di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Muhammad Jamaludin I .
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin
a dan b, perlu di tetapkan dengan suatu Surat Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia.
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009. ………
2. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5063).
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5072).
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 834/Menkes/ SK / VII /2010
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU)
di Rumah Sakit
9. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan no
HK.02.04/1/1966/11 tentang Petunjuk Teknik Penyelenggaraan
Pelayanan ICU di Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN
MUHAMMAD JAMALUDIN I TENTANG KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT (ICU).
KEDUA : Upaya memberi Pelayanan yang Optimal bagi pasien yang akan menjalani
tindakan Intensive di Instensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I, harus dilakukan oleh seluruh
personil yang bekerja di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Muhammad Jamaludin I.
KETIGA : Pengaturan lebih rinci tentang pengelolaan dan pelayanan bagi pasien di
ICU dimuat dalam pedoman pelayanan terlampir sebagaimana tercantum
pada lampir I bertanggung jawab langsung kepada Direktur.
KEEMPAT : Kepala Intensive Care Unit (ICU) bertanggung jawab terhadap
terlaksananya ketentuan ini sebagaimana dimaksud dalam ketetapan butir
ketiga.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan perubahan dan di betulkan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sukadana
Pada Tanggal : / / 2020
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Muhammad Jamaludin I

dr. MARIA FRANSISCA A.Sch.MARS


Lampiran Surat Keputusan Direktur
Nomor ....../SK/DIR//2020

Tentang: Kebijakan Pelayanan Intensive


Care Unit Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Muhammad Jamaludin I

KEBIJAKAN PELAYANAN INTENSIVE CARE UNIT


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN MUHAMMAD JAMALUDIN I

A. Kebijakan Umum

1. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin bulanan
minimal satu bulan sekali.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.

B. Kebijakan Khusus

1. Ruang intensif penerimaan rujukan pasien dari rumah sakit lain sesuai dengan standar
dan fasilitas yang dimiliki dan bila pasien memerlukan perawatan insentif yang lebih
tinggi tingkatannya dapat dirujuk ke rumah sakit lain sesuai dengan kondisi pasien.
2. Setiap tindakan kedokteran (medis) yang akan dilakukan harus ada informed consent.

3. Pada keadaan darurat,.........


3. Pada keadaan darurat, untuk kepentingan terbaik pasien, dokter jaga ICU atau dokter
spesialis anestesi dapat melakukan tindakan kedokteran yang diperlukan dan informasi
dapat diberikan pada kesempatan pertama.
4. Apabila pasien berada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui tidak akan
menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidup pasien, dokter dapat membuat
keputusan untuk tidak melakukan resusitasi.
5. Dalam menghadapi tahap terminal, dokter ICU harus mengikuti pedoman penentuan
kematian batang otak dan penghentian peralatan life – supporting.
6. Tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga medis tetapi dengan
pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien tindakan – tindakan tertentu
dapat didelegasikan ke pada tenaga kesehatan non medis yang terlatih.
7. Fungsi dan kewenangan Kepala unit intensif sebagai koordinator pengelolaan pasien
a. Fungsi :
Melakukan evaluasi menyeluruh, mengambil kesimpulan, memberi instruksi
terapi dan tindakan secara tertulis dengan mempertimbangkan usulan anggota tim.
b. Ketika Pasien membutuhkan perawatan di ICU, maka secara otomatis status dan
peranan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) utama berpindah dan
dilaksanakan oleh dokter ICU, Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP)
sebelumnya tetap merawat bersama pasien yang ada di ICU.
c. Kewenangan / peran :
Mampu berperan sebagai pimpinan tim dan memberikan pelayanan di ICU,
menggabungkan dan titrasi layanan pada pasien berpenyakit kompleks atau
cedera termasuk gagal organ multi sistem. Dokter ICU memberi pelayanan
sendiri atau dapat berkolaborasi dengan dokter pasien sebelumnya. Mampu
mengelola pasien dalam kondisi yang biasa terdapat pada pasien sakit kritis
seperti :
1) Haemodinamik tidak stabil
2) Gangguan atau gagal nafas, dengan atau tanpa memerlukan tunjangan
ventilasi mekanis.
3) Gangguan neurologis akut termasuk mengatasi hipertensi cranial
4) Gangguan atau gagal ginjal akut
5) Gangguan endokrin dan / metabolik akut yang mengancam nyawa
6) Kelebihan dosis obat, reaksi obat atau keracunan obat
7) Gangguan koagulasi
8) Infeksi serius
9) Gangguan nutrisi yang memerlukan tunjangan nutrisi
10. Tata cara dan indikasi masuk / keluar ICU dari dalam rumah sakit dan luar rumah sakit:
a. Tata cara pasien masuk / keluar ICU
b. Indikasi pasien masuk ICU
Pasien saat kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti bantuan
ventilasi, infuse obat-obat vasoaktif kontinyu, terapi tertitrasi, monitoring ketat
dan EWS ˃7/5 atau skor 3.
d. Indikasi pasien keluar ICU
Bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi atau bila terapi intensif
telah gagal atau tidak bermanfaat sehingga prognosis jangka pendek jelek yang
ditentukan oleh dr. ICU.
11. Setiap pengguanaan peralatan medis di informasikan kepada penanggung jawab pasien
12. Seluruh fasilitas pelayanan yang ada di ICU baik medis maupun non medis menjadi
tanggungjawab kepala ruang termasuk pemeliharaan dan perbaikan berkoordinasi
dengan bagian teknisi.
13. Untuk pencegahan infeksi nosokomial, setiap petugas diwajibkan mencuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
14. Indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi berdasarkan permintaan dari DPJP
(Dokter Penanggung Jawab Pasien) atau dokter konsulen lain berkoordinasi dengan
dokter penanggung jawab ICU
15. Setiap permintaan laboratorium dan radiologi dituliskan pada formulir yang sudah
ditentukan lalu di input oleh petugas administrasi untuk selanjutnya di informasikan
pada bagian terkait.
16. Prosedur konsul antar spesialis / konsulen :
a. Dokter Penanggung Jawab Pasien ICU dapat melakukan konsultasi
b. Dokter Penanggung Jawab Pasien ICU dapat melakukan kolsultasi kepada dokter
spesialis lain apabila dibutuhkan.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH SULTAN MUHAMMAD
JAMALUDIN I

dr. MARIA FRANSISCA A.Sch.MARS

Anda mungkin juga menyukai