Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK

KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD BARABAI BARAT


7 September 2021
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Barabai Barat.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Barabai Barat. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan dan
menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 7 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Barabai Barat
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.
Barabai Barat, 7 September 2021
Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
KELURAHAN BARABAI BARAT KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Barabai Barat


Hari/Tanggal : Selasa, 7 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir. Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

D. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub PKKBD
tentang Pencegahan Stunting

E. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting


F. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

G. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

H. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB


I. Tindak Lanjut :
Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader dapat
melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Barabai Barat, 7 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK
KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD BUKAT
9 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Bukat.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Bukat. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan dan
menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 9 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Bukat.
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.

Bukat, 9 September 2021


Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
KELURAHAN BUKAT KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Bukat


Hari/Tanggal : Kamis, 9 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir, Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

A. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub PKKBD
tentang Pencegahan Stunting

B. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting

C. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :

Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

D. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

E. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB

F. Tindak Lanjut :
Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader dapat
melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Bukat, 9 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK
KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD PAJUKUNGAN
15 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Pajukungan.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Desa Pajukungan. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan dan
menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 15 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Pajukungan
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.
Pajukungan, 15 September 2021
Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
DESA PAJUKUNGAN KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Pajukungan


Hari/Tanggal : Rabu, 15 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir. Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

A. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub PKKBD
tentang Pencegahan Stunting

B. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting


C. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

D. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

E. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB


F. Tindak Lanjut :
Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader dapat
melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Pajukungan, 15 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK
KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD BANUA BUDI
20 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Banua Budi.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Desa Banua Budi. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan dan
menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 20 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Banua Budi
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.
Banua Budi, 20 September 2021
Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
DESA BANUA BUDI KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Banua Budi


Hari/Tanggal : Senin, 20 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir. Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

A. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub


PKKBD tentang Pencegahan Stunting

B. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting


C. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

D. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

E. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB


F. Tindak Lanjut :
Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader
dapat melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Banua Budi, 20 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK
KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD MANDINGIN
22 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Mandingin.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Desa Mandingin. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan dan
menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 22 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Mandingin
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.
Mandingin, 22 September 2021
Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
DESA MANDINGIN KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Mandingin


Hari/Tanggal : Rabu, 22 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir. Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

A. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub PKKBD
tentang Pencegahan Stunting

B. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting

C. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :

Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

D. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

E. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB

F. Tindak Lanjut :

Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader dapat
melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Mandingin, 22 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
LAPORAN KEGIATAN FASILITAS PROGRAM KKBPK
KEPADA PPKBD dan SUB PPKBD BENAWA TENGAH
23 September 2021

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia, menyatakan bahwa sekitar 20 persen kejadian
stunting sudah terjadi saat bayi masih berada di dalam kandungan.
Hal ini disebabkan oleh asupan ibu selama hamil yang kurang bergizi dan berkualitas
sehingga nutrisi yang diterima janin cenderung sedikit.
Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan mulai terhambat dan terus berlanjut setelah
kelahiran.
Oleh karena itu, penting untuk mencukupi berbagai nutrisi penting selama hamil.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat makanan balita saat masih di bawah usia 2
tahun yang tidak tercukupi.

1.2. Landasan
1.2.1. UU nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga.
1.2.2 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
1.3. Tujuan
Secara umum, setelah mengikuti kegiatan ini, peserta memperoleh pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam pencegahan stunting.
II. MATERI, METODE, MEDIA
2.1. Materi
Materi-materi yang disajikan dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD, adalah : Stunting.
Mengutip dari Buletin Stunting yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI,
stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika
dibandingkan dengan umurnya.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.
Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:
 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.
2.2. Metode
Metoda yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah : penyajian materi, ceramah, tanya jawab.
II.3. Media
Media yang digunakan dalam Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD,
adalah :
2.3.1. Lembar penugasan
2.3.2. Materi lembar balik
III. PELAKSANAAN
3.1. Peserta
Sasaran utama dari kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
adalah PPKBD dan Sub PPKBD Benawa Tengah.
3.2. Fasilitator
Fasilitator yang berperan dalam penyajian materi selama kegiatan Fasilitasi Program KKBPK
kepada PPKBD dan Sub PPKBD adalah Penyuluh KB Ir. Yuni Nurhayati
3.3. Penyelenggaraan
3.3.1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan terdapat hal-hal yang dilakukan, antara lain : rapat koordinasi dengan
tokoh formal Pembakal Desa Benawa Tengah. Selanjutnya adalah menyusun jadwal kegiatan
dan menyiapkan administrasi pemanggilan peserta serta koordinasi persiapan materi
3.3.2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD dilaksanakan
tanggal 23 September 2021 bertempat di rumah PPKBD Benawa Tengah
3.3.3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD ini yang
dievaluasi, yaitu : Pencegahan Stunting
3.4. Pembiayaan
Sumber pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD
dan Sub PPKBD adalah dana mandiri

IV. PENUTUPAN
4.1. Simpulan
Secara umum, penyelenggaraan Fasilitasi Program KKBPK kepada PPKBD dan Sub PPKBD
berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Selain itu peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta dinilai baik.
Benawa Tengah, 23 September 2021
Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
NOTULENSI
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
DESA MANDINGIN KEC. BARABAI

Tempat : Rumah PPKBD Benawa Tengah


Hari/Tanggal : Kamis, 23 September 2021
Pukul : 09.30 – 12.00
Pemimpin Fasilitasi : Ir. Yuni Nurhayati
Peserta : 1. PPKBD
2. Sub PPKBD

A. Tujuan Fasilitasi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan PPKBD dan Sub PKKBD
tentang Pencegahan Stunting

B. Materi Fasilitasi : Pencegahan Stunting

C. Hasil Fasilitasi, kader (PPKBD dan Sub PPKBD) mengetahui :

Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Praktek pengasuhan yang kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai
kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pelayanan kesehatan untuk ibu
selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang berkualitas.
3. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Beberapa cara mencegah stunting untuk ibu hamil dan bersalin yaitu:
 Pemantauan kesehatan secara optimal beserta penanganannya, pada 1.000 hari
pertama kehidupan bayi.
 Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) secara rutin dan berkala.
 Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat, seperti dokter, bidan,
maupun puskesmas.
 Memberikan makanan tinggi kalori, protein, serta mikronutrien untuk bayi (TKPM).
 Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini.
 Memberantas kemungkinan anak terserang cacingan.
 Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh.

Sementara itu cara mencegah stunting pada balita, yaitu:


 Rutin memantau pertumbuhan perkembangan balita.
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk balita.
 Melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
 Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal untuk anak.

D. Anggaran Kegiatan ini mandiri atau tanpa biaya

E. Koordinator Kegiatan, Penyuluh KB

F. Tindak Lanjut :
Dengan telah dipelajari dan dipahami pencegahan stunting maka diharapkan kader dapat
melaksaakannya dalam kegiatan di desa.
Benawa Tengah, 23 September 2021
Notulis,

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001
DAFTAR HADIR
FASILITASI PROGRAM KKBPK KEPADA PPKBD DAN SUB PPKBD
Hari/Tanggal :
Waktu :
Lokasi/Tempat :

NO NAMA ALAMAT JABATAN TANDA TANGAN

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

Penyuluh KB

Ir. Yuni Nurhayati


NIP. 19660601 199302 2 001

Anda mungkin juga menyukai