Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUGAS AKHIR

LUKAS 8: 22-25

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah:

EKSPOSISI PB

Yang Dibina Oleh:

Happy Fasigita Paradesa, S.E., M.Th.

Nama: Amesnidar Luahambowo

NIM: 2020.86208.01

Prodi: Pendidikan Agama Kristen

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BASOM

Komp. Jodoh Park No. 17 Sei Jodoh Batam


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
atas kemurahan-Nya tugas ini dapat penulis selesaikan. Tugas ini penulis
serahkan kepada pembina mata Eksposi PB 1 sebagai salah satu syarat
kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada seluruh
mahasiswa.

Penilis memohon kepada Bapak dosen khususnya, umumnya para


pembaca apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam tugas ini, baik
dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi lebih baiknya karya tulis yang akan datang.

Batam, Juni 2022

Hormat Saya

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................
C. Tujuan...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Analisis Teks Lukas 8:22-25.........................................................


B. Analisis Konteks...........................................................................
C. Analisis Genre...............................................................................
D. Analisis Sintaks-Gramatikal.........................................................
E. Tafsiran Lukas 8:22-25.................................................................
F. Rumusan Teologis Lukas 8:22-25................................................
G. Aplikasi Teks................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................

Kesimpulan..............................................................................................

DaftarPustaka..........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Injil Lukas adalah kitab pertama dari dua kitab yang dialamatkan kepada
seorang yang bernama Teofilus. Kitab ini termasuk injil Sinoptik ,dan
merupakan injil ketiga dari kanonisasi Kitab Perjanjian Baru.sama seperti
kitab Injil yang lainnya, injil Lukas ini bersifat anonim yaitu nama
penulis tidak dicantumkan dalam isi kitab. Walaupun nama penulis tidak
dicantumkan dalam dua kitab tersebut, kesaksian yang bulat dari
kekristenan mula-mula dan bukti kuat dari dalam kitab-kitab itu sendiri
menunjukkan bahwa Lukaslah yang menulis kedua kitab itu. Rupanya
Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi
yang menulis sebuah kitab di dalam Alkitab. Roh Kudus mendorong dia
untuk menulis kepada Teofilus (artinya, "seorang yang mengasihi Allah")
guna memenuhi suatu kebutuhan dalam jemaat yang terdiri dari orang
bukan Yahudi akan Kisah yang lengkap mengenai permulaan
kekristenan. Kisah ini terdiri atas dua bagian:

1. kelahiran, kehidupan dan pelayanan, kematian, kebangkitan, dan


kenaikan Yesus (Injil Lukas), dan
2. pencurahan Roh di Yerusalem dan perkembangan selanjutnya dari
gereja mula-mula (Kitab Kisah Para Rasul). Kedua kitab ini
merupakan lebih dari seperempat bagian dari seluruh PB.
Dari surat-surat Paulus, kita mengetahui bahwa Lukas adalah seorang
saudara "yang kekasih dan seorang teman sekerja Paulus yang setia.
perikop-perikop "kami" di Kisah Para Rasul. Dari penulisan Lukas
sendiri kita mengetahui bahwa ia seorang yang berpendidikan tinggi,
penulis yang terampil, sejarahwan yang teliti dan teolog yang diilhami.
Ciri khas kitab Lukas ini dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu:
1. Kitab yang terlengkap mencatat mengenai peristiwa kehidupan dan
pelayanan Yesus
2. Gelar utama Yesus dalam injil ini yaitu Anak Manusia.
3. Injil menekankan kehidupan doa Yesus dan menganjurkan mengenai
doa.
4. Roh kudus diberikan peranan penting dalam kehidupan Yesus dan
umat-Nya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Analisis teks Lukas 8:22-25?
2. Bagaimanakah Analisis konteks Lukas 8:22-25?
3. Bagaimanakah analisis Genre Lukas 8:22-25?
4. Bagaimanakah Analisis Sintaks-Gramatikal?
5. Bagaimanakah Analisis Tafsisran Lukas 8:22-25?
6. Apa yang menjadi rumusan Teologis dari Lukas 8:22-25?
7. Apa yang menjadi Aplikasi teks Lukas 8:22-25?

C. Tujuan
1. Untuk menganalisis teks Lukas 8:22-25.
2. Untuk menganalisi konteks Lukas 8:22-25
3. Untuk menganalisis Genre Lukas 8:22-25.
4. Untuk menganalisis Sintaks-Gramatikal.
5. Unruk menganalisis tafsiran Lukas 8:22-25.
6. Untuk menganalisis rumusan Teologis dari Lukas 8:22-25.
7. Untuk menganalisis yang menjadi aplikasi teks Lukas 8:22-25.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Teks Lukas 8:22-25


 Teks Lukas 8:22-25
8:22
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama
dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka:
"Marilah kita bertolak ke seberang danau." Lalu bertolaklah
mereka.
8:23
Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur.
Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu
itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya.
8:24
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia,
katanya: "Guru, Guru, m kita binasa!" Iapun bangun, lalu
menghardik n angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan
air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.
8:25
Lalu kata-Nya kepada mereka: "Di manakah
kepercayaanmu?" Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata
seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga
Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat
kepada-Nya?"

B. Analisis Konteks Lukas 8:22-25


1. Konteks dekat
Didalam Lukas 4 : 40-41 disebutkan mujizat yang dilakukan
oleh Yesus , juga kisah tentang angin ribut didanau ini pertama-
tama oleh orang-orang Kristen yang mula-mula sebagai tanda
tau bukti bahwa Yesus adalah sang Mesias atau Kristus.
Sehingga didalam perkataan dan perbuatan-Nya menjadi nyata
kekuasaan dan pemerintahan Allah.1
Dari konteks dekat ini dapat disimpulkan bahwa Yesus adalah
mesias yang bisa melakukan segala mujizat yang menurut
1
Br. B. J. Boland, Tafsiran Alkitab Injil Lukas, ( Jakarta:PT BPK Gunung Mulia,2003),hal. 197.
manusia itu tidak mungkin tetapi bagi Yesus itu tak ada yang
tak mungkin. Bahwa Yesus berkuasa atas segala hal.
2. Konteks Jauh
Menurut Markus 4:35 Yesus dengan murid-murid-Nya naik
perahu pada hari sudah petang atau udah malam, dijelaskan juga
bahwa Yesus digambarkan sebagai manusia, Dia tertidur
sehingga tidak mengherankan hahwa Ia ketiduran, bahkan terus
tidur ketika tiba-tiba mulai bertiup angin ribut yang hebat. 2
Dalam ketakutan yang besar murid-murid Yesus
membangunkan Yesus dan berteriak kepada-Nya “ kita binasa!
bisa dibandingkan dengan Markus 4: 38 dimana seakan-akan
Yesus tidak peduli dengan murid-murid-Nya. “ Guru, Engkau
tidak peduli kalau kita binasa? Lalu bangunlah Yesus dan
menghardik angindan air itu sehingga angin dan danau itu
menjadi teduh sekali.
C. Analisis Genre
Secara umum, Injil Lukas dikelompokkan sebagai genre narasi
sejarah. Tulisan ini dikelompokkan sebagai genre Injil. Pertama,
istilah Injil berasal dari kata euvaggelion yang artinya kabar baik,
istilah ini menjadi khotbah untuk membawa orang beriman kepada
Tuhan Yesus, dan digunakan untuk karya literatur dari tradisi lisan
cerita tentang Yesus yang disusun oleh penulisnya dengan maksud
pembacanya meresponi. Selain itu Injil adalah sebuah sub genre
dari Greco-Romans Biography, maksudnya Injil adalah
pengembangan dari genre Greco-Romans Biography. Biografi
tersebut biasanya menceriterakan tokoh seperti Raja-raja, Politikus,
Filosof, sedangkan Injil menceriterakan di samping Yesus, juga
cerita orang-orang biasa.
Kitab injil Lukas ini yang dialamatkan kepada seorang yang
bernama Teofilus termasuk Injil karena memuat berita atau pribadi
Tuhan Yesus Kristus. Menurut kamus Alkitab terbitan LAI, kata
injil dalam bahasa Yunani euagelion artinya kabar gembira, berita
baik. Injil adalah kabar baik tentang Yesus sebagai Mesias yang
dijanjikan Tuhan sepanjang sejarah. Jadi, injil memberikan kepada
para pembaca mengenai Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat bagi
kehidupan manusia, terutama bagi mereka yang percaya dan

2
Ibid, hal. 197.
beriman kepada-Nya sebagai Mesias dari Allah untuk memperoleh
kehidupan kekal.

D. Analisis Sintaks-Gramatikal
 Marilah kita bertolak keseberang danau. Bahasa inggrisnya
Let us pass over to the other side of the lake. And they launched
out. Yang mana Tuhan Yesus menyuruh murid-muridnya untuk
melewati sisi danau dan mereka keluar dari tempat itu.
 Yesus tertidur dalam bahasa aslinya adalah ἀφύπνωσεν
aphypnosen bahasa inggrisnya He fell asleep. Yang mana kata
Dia atau He yaitu menunjuk pada pribadi Yesus yang Dia
tertidur.
 Kita binasa. Dalam bahasa aslinya ἀπολλύμεθα appollymetha
dari kata apollumi,bahasa inggrisnya we are perishing. Yang
mana murid-murid Yesus membangunkan Yesus yang tertidur
karena mereka udah mau binasa.
 Dimanakah kepercayaanmu, kata aslinya πίστις dari kata
pistis dalam bahasa inggrisnya faith. Yang mana Yesus
mengatakan kepada murid-muridnya dimanakah
kepercayaanmu karena murid-murid Yesus merasa khawatir
dengan badai itu. Keyakinan murid-murid Yesus masih dalam
keyakinan manusia bukan atas dasar keyakinan atas Kristus.

E. Analisis Tafsiran Lukas 8: 22-25


1. Ayat 22, Marilah kita bertolak ke seberang danau.
Bagian timur danau hampir tidak berpenduduk. Yesus ingin
memisahkan diri dari orang banyak untuk beristirahat dan
berbicara dengan murid-murid-Nya.3
2. Ayat 23, Yesus tertidur. Sang Juruselamat juga tunduk
kepada keterbatasan-keterbatasan manusiawi, dan keletihan
akibat pelayanan membuat-Nya kehabisan tenaga. Taufan
bukan peristiwa yang jarang terjadi di Danau Galilea. Danau
itu terletak 680 kaki di bawah permukaan laut dan dikelilingi
oleh perbukitan. Pada saat udara di puncak-puncak bukit itu
mendingin pada sore hari. udara tersebut meluncur turun di

3
Wycliffe, “Tafsiran atau catatan kaki” ( Diakses pada 22 juni 2020)
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Luk%208:22-25
sepanjang lereng bukit menyentuh permukaan air danau dan
mengaduk-aduknya sampai berbusa. Perahu itu kemasukan
air dan mereka dalam bahaya. Gelombang-gelombang yang
tinggi mulai mengisi perahu yang terbuka itu hingga nyaris
tenggelam.4
3. Ayat 24, Kita binasa. Taufan tersebut pastilah cukup keras
sehingga membuat nelayan yang berpengalaman dan
mengenal keadaan danau itu ketakutan. Ia pun bangun, lalu
menghardik air dan angin yang mengamuk itu. Yesus
berkuasa atas kekuatan-kekuatan alam. Dalam kejadian
alamiah biasa, berakhirnya sebuah taufan tidak akan
langsung menghasilkan ketenangan semacam itu.5
4. Ayat 25, Dimanakah kepercayaanmu. Murid-murid Yesus
merasa takut dan heran karena Yesus membuat angin dan air
yang mengamuk itu diam dan tenang. Yesus berkuasa atas
segala hal untuk itu tidak perlu takut dan cemas dengan
segala sesuatu yang terjadi.
F. Rumusan Teologis dari Lukas 8: 22-25
1. Segala sesuatu telah diatur oleh Allah
Adalah pasti bahwa badai yang menggoncangkan danau
bukanlah kebetulan: karena bagaimana Allah
menginjinkan Anak-Nya didorong kesana kemari dengan
sembarangan oleh kehebatan gelombang-gelombang.6
Demikian pula pada waktu badai itu menghantam perahu
mereka dan Yesus tertidur, itupun bukan kebetulan
karena Yesus ingin melihat bagaimana iman Murid-
murid-Nya.
2. Allah sanggup
Suatu keuntungan dari ujian-ujian adalah membuat kita
mengetahui kelemahan kita.7
Yesus tidak akan membiarkan Murid-murid-nya
tenggelam, Ia tidak akan membiarkan para murid=Nya

4
Wycliffe, “Tafsiran atau catatan kaki” ( Diakses pada 22 juni 2020)
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Luk%208:22-25

5
Wycliffe, “Tafsiran atau catatan kaki” ( Diakses pada 22 juni 2020)
http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Luk%208:22-25
6
https://teologiareformed.blogspot.com/2019/09/3-maksud-tuhan-memberikan-badai-lukas.html
7
Matthew, commentaries/http://biblehub.com/clarke/8.htm
terjatuh sehingga Yesus sanggup menghardik angin dan
air yang mengamuk itu sehingga menjadi tenang. Dengan
segala ujian yang datang untuk mengetahui apa yang
menjadi kelemahan dan u tuk lebih dekat dengan Allah.
3. Ketidakpercayaan
Yesus berkata dimanakah kepercayaanmu? Ini jelas
bagaimana murid-murid Yesus kurang percaya ketika
mereka mereka menghadapi badai . yesus ingin mereka
untuk tidak mengeluh, tidak bersungut-sungut dan supaya
tidak kehilangan kepercayaan/iman apabila perahu
kehidupan dihantam badai. Sebaiknya tetap bersyukur
karena semua diatur oleh Tuhan untuk melihat kuasa-Nya
dan mengenal-Nya dengan lebih dalam.
G. Aplikas Teks Lukas 8:22-25
Yesus sudah berjanji bahwa dia akan menyertai kita sampai kepada
akhir zaman. dan kuasa baik di bumi dan di sorga sudah ada di
tanganNya. Jadi seharusnya orang Kristen tidak mengalami
ketakutan-ketakutan seperti orang dunia lainnya, tetapi biarlah
damai sejahtera dari Allah menguatkan kita untuk bisa tetap hidup
di tengah badai menga-muk. Tanpa damai semacam itu, kita akan
seperti murid-murid yang merasa putus asa dan ketakutan. Dengan
damai itu, kita akan mengalami ketenangan batin di tengah
berbagai kekacauan hidup. Alkitab sudah menyatakan bahwa
memang bumi akan semakin hancur, itu sebabnya kita harus
percaya dengan hidup sesuai dengan kehendakNya dan berserah
penuh kepadaNya akan penyertaan-Nya. Karena apa susahnya bagi
Allah untuk menolong kita di tengah bencana alam yang terjadi, itu
hanya perkara kecil dan seandainya pun kita mati karena bencana
alam itu pun tidak jadi masalah asalkan kita betul-betul hidup di
dalam Tuhan. Justru malah sebaliknya biarlah fenomena-fenomena
alam yang sungguh ekstrem ini justru memacu kita untuk semakin
sungguh-sungguh hidup takut akan Tuhan, karena inilah pertanda
bahwa kedatanganNya yang kedua kali sudah semakin dekat. Dan
moment inilah yang seharusnya, yang kita paling tunggu-tunggu
sebagai umat pilihan Tuhan untuk dapat berjumpa denganNya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa kita
harus tetap percaya kepada Allah dan mengandalkan hidup kita
kepada-Nya. Ketika kita percaya sepenuhnya kepada Kristus segala
rintangan segala kecemasan dalam hidup itu akan jauh dalam diri
orang percaya , tetapi ketika hidup kita kurang percaya akan
Kristus kita kan mengalami segala persoalan hidup dan kehidupan
kita akan terombang –ambing tanpa arah. Untuk itu kita tidak boleh
mengeluh,tidak boleh kehilangan kepercayaan kepada Kristus
ketika kehidupan kita dihantam oleh Badai. Sebaiknya kita tetap
mengucap syukur dalam segala hal.
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab
Boland, B.J. Br
2003 Tafsiran Alkitab Injil Lukas: Jakarta, BPK
Gunung Mulia

https://teologiareformed.blogspot.com/2019/09/3-maksud-
tuhan-memberikan-badai-lukas.html

Matthew, commentaries/http://biblehub.com/clarke/8.htm

Wycliffe, “Tafsiran atau catatan kaki” ( Diakses pada 22 juni


2020)http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Luk
%208:22-25

Anda mungkin juga menyukai